Anda di halaman 1dari 79

INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

PROYEK AKHIR
PERGANTIAN RELE REF (RESTRICTED EARTH FAULT)
MEKANIK KE RELE REF NUMERIK GARDU INDUK SERPONG

DISUSUN OLEH :
ANGGA DINELFTRINO HUTAPEA
NIM : 2017-71-077

PROGRAM DIPLOMA III TEKNOLOGI LISTRIK


FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI – PLN
JAKARTA, 2020
Digitally signed
by Retno Aita D
Date: 2020-09-14
22:37:28
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Nama : Angga Dinelftrino Hutapea


Nim : 2017-71-077
Program Studi : Diploma III Teknologi Listrik
Judul Proyek Akhir : Pergantian Rele REF(Restricted Earth Foult) Mekanik ke
Rele REF Numerik

Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Proyek Akhir pada Program
Studi Diploma III Teknologi Listrik Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi
Terbarukan Institut Teknologi-PLN pada Tanggal 24 Agustus 2020.

Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Edy Ispranyoto,IR., MBA Ketua Penguji

2. Novi Gusti Pahiyanti, ST., MT Sekretaris

3. Aloysius Agus Yogianto, IR., MT Anggota Digitally signed by agus yogianto

agus DN: C=ID, OU=electrical, O=itpln, CN=agus


yogianto, E=agus.yogianto@sttpln.ac.id
Reason: I am approving this document

yogianto
Location: Lembar-sah
Date: 2020-08-30 21:07:01
Foxit PhantomPDF Version: 9.6.0

Mengetahui:
Kepala Program Studi Teknologi
Listrik

Digitally signed by
Retno Aita Diantari,
S_T_, M_T
Date: 2020-09-14 22:
38:08

Retno Aita Diantari, ST., MT.

ii
PERNYATAAN KEASLIAN PROYEK AKHIR

Nama : Angga Dinelftrino Hutapea

NIM : 2017-71-077

Jurusan : Diploma III Teknologi Listrik

Judul Proyek Akhir : Pergantian Rele REF(Restricted Earth Fault) Mekanik ke


Rele REF Numerik Pada Gardu Induk Serpong.

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Proyek Akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya baik di
lingkungan IT PLN maupun di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang Iain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini
dan disebutkan dalam daftar pustaka. Pernyataan ini dibuat dengan penuh
kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia memikul segala resiko jika
ternyata pernyataan ini tidak benar.

Jakarta, 23 Juli 2020

ANGGA DINE RINO HUTAPEA


NIM: 201771077

iii
UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang


sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

Aas Wasri Hasanah, S.Si., MT. Selaku Dosen Pembimbing Pertama


Juara Mangapul, S.T., M.Si Selaku Dosen Pembimbing Kedua

Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga


laporan Proyek Akhir ini dapat diselesaikan.

Terimakasih yang sama, Saya sampaikan kepada:


1. Bapak Rahmaul Ikhsan selaku supervisor proteksi di PT. PLN (Persero) ULTG
Tangerang Selatan.
2. Bapak Eko Setiawan selaku Manager ULTG Tangerang Selatan.
3. Bapak Zulfidan selaku karyawan divisi Proteksi PT. PLN (Persero) ULTG
Tangerang Selatan.
4. Bapak Suharno selaku supervisor Gardu Induk Serpong
Yang telah mengijinkan untuk melakukan percobaan dan pengumpulan
data di PT. PLN (Persero) ULTG Tangerang Selatan Gardu Induk Serpong.

Jakarta, 23 Juli 2020

Angga Dinelftrino Hutapea


(2017-71-077)

iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi - PLN, saya yang bertanda tangan
di bawah ini :
Nama : Angga Dinelftrino Hutapea
NIM : 2017-71-077
Program Studi : Diploma Tiga
Jurusan : Teknologi Listrik dan Energi Terbarukan
Jenis karya : Proyek akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Institut Tekonologi-PLN Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Nonexclusive
Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Pergantian Rele REF (Restricted Earth Fault) Mekanik ke Rele REF Numerik
Pada Gardu Induk Serpong. Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan).
Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif ini Institut Tekonologi-PLN berhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan
data (database), merawat, dan mempublikasikan Proyek Akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Jakarta
Pada tanggal: 23 Juli 2020
Yang menyatakan,

(Angga Dinelftrino Hutapea)


NIM: 201771077

v
PERGANTIAN RELE REF (RESTRICTED EARTH FAULT)
MEKANIK KE RELE REF NUMERIK GARDU INDUK SERPONG

Angga Dinelftrino Hutapea, 2017-71-077

Dibawah Bimbingan Aas Wasri Hasanah, S.Si., MT Selaku Pembimbing


utama dan Juara Mangapul, S.T., M.Si Selaku Pembimbing Kedua

ABSTRAK
Pada transformator daya salah satu proteksi yang terpasang adalah rele REF (restricted
earth fault). Rele REF merupakan rele yang berfungsi saat terjadi gangguan satu phasa
ke tanah pada titik netral yang tidak bisa dideteksi oleh rele differensial dan melindungi
titik netral saat putusnya kawat dari NGR. Metode yang digunakan pada penelitian ini
yaitu metode kuantitatif. Dimana penelitian memperoleh data yang berbentuk angka dari
Gardu Induk Serpong dan dilakukan perhitungan matematis untuk megetahui besar arus
saat putusnya kawat NGR, arus kerja rele REF dan waktu kerja rele REF. Besar arus
sebelum putusnya NGR adalah 288,675A dan sesudah putus nya kawat NGR adalah
1026,33A. Pengujian arus kerja rele adalah 91,45%. Dari perhitungan waktu kerja dapat
disimpulkan bahwa rele REF tidak memiliki waktu tunda atau memproteksi secara
spontan saat terjadi gangguan yang tidak dapat dirasakan oleh rele diferensial pada titik
netral trafo.
Kata kunci: Transformator, proteksi, rele REF

vi
REPLACEMENT OF MECHANICAL RELE REF
(RESTRICTED EARTH FAULT) TO NUMBERIC REF
RELEASE SERPONG CARP
Angga Dinelftrino Hutapea, 2017-71-077

Dibawah Bimbingan Aas Wasri Hasanah, S.Si., MT Selaku Pembimbing


utama dan Juara Mangapul, S.T., M.Si Selaku Pembimbing Kedua

ABSTRACT
On the power transformer, one of the protections installed is a restricted earth fault (REF)
relay. The REF relay is a relay that functions when there is a one-phase fault to the
ground at the neutral point which cannot be detected by the differential relay and protects
the neutral point when the wire breaks from the NGR. The method used in this research
is quantitative method. Where the research obtained data in the form of numbers from
the Serpong Substation and mathematical calculations were carried out to determine the
amount of current when the NGR wire broke, the working current of the REF relay and
the working time of the REF relay. The amount of current before breaking of NGR is
288.675A and after breaking of NGR wire is 1026.33A. Testing the working current of
the relay is 91.45%. From the calculation of working time it can be concluded that the
REF relay does not have a time delay or protects spontaneously when a disturbance
occurs which cannot be felt by the differential relay at the transformer neutral point.

Keywords: Transformer, protection, REF relay

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ i


LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ................................................. ii
LEMBAR PERTANYAAN KEASLIAN PROYEK AKHIR ......................... iii
LEMBAR UCAPAN TERIMAKASIH ........................................................ iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................... v
ABSTRAK (BAHASA INDONESIA) ......................................................... vi
ABSTRAC (BAHASA INGGRIS)............................................................. vii
DAFTAR ISI ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Permasalahan Penelitian ................................................................ 2
1.2.1. Identifikasi masalah ......................................................................... 2
1.2.2. Ruang Lingkup Masalah.................................................................. 2
1.2.3. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ....................................................... 3
1.4. Sistematika Penulisan ..................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 4
2.1. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 4
2.2. Landasan Teori .......................................................................... 4
2.2.1. Sistem Proteksi .......................................................................... 4
2.2.2. Fungsi Sistem Proteksi............................................................... 5
2.2.3. Daerah Sistem Proteksi.............................................................. 5
2.2.4. Persyaratan Sistem Proteksi ...................................................... 6
2.2.4.1. Keandalan (Reliability) .............................................................. 6
2.2.4.2. Selektivitas (Selectivity) ............................................................. 6
2.2.4.3. Kepekaan (Sensitivity) ............................................................... 7
2.2.4.4. Kecepatan Kerja ........................................................................ 7
2.2.4.5. Ekonomis ................................................................................... 7

viii
2.2.5. Jenis-jenis Proteksi Trafo Daya .................................................. 7
2.2.5.1. Rele Buchollz ............................................................................. 7
2.2.5.2. Rele Jansen ............................................................................... 9
2.2.5.3. Rele Tekanan Lebih (Sudden Pressure Relay).......................... 9
2.2.5.4. Rele HV/ LV Winding Temperature .......................................... 10
2.2.5.5. Rele Arus Lebih (Over Current Relay) ..................................... 11
2.2.5.6. Rele Tangki Tanah ................................................................... 12
2.2.5.7. Rele Diferensial ........................................................................ 12
2.2.5.8. Restricted Earth Fault (REF) .................................................... 13
2.2.6. Arus Hubung Singakat ............................................................. 13
2.2.7. Restricted Earth Fault (REF) .................................................... 14
2.2.8. Menentukan Nilai TMS ............................................................. 17
2.2.9. Waktu Kerja Rele Saat Gangguan Hubung
Singkat Satu Phasa ke Tanah ................................................... 17
2.2.10. Arus Kerja Rele REF ................................................................. 17
2.2.11. Menghitung Daya Hubung Singkat Trafo .................................. 18
2.2.12. Menghitung Impedansi Dasar Trafo .......................................... 18
2.2.13. Menghitung Impedansi Trafo .................................................... 18
2.2.14. Menghitung Reaktansi Trafo ..................................................... 19
2.2.15. Menghitung Impedansi Sumber Trafo ....................................... 19
2.2.16. Menghitung Z1 Ekivalen dan Z2 Ekivalen ................................. 19
2.2.17. Menghitung Arus Hubung Singkat Satu Phasa ke
Tanah Sebelum Putusnya Pengawatan NGR 40 Ohm ............ 20
2.2.18. Menghitung Arus Hubung Singkat Satu Phasa ke
Tanah saat Putusnya Pengawatan NGR 40 Ohm ..................... 20
2.3 Prinsip Kerja Rele REF ............................................................. 21

BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 23


3.1. Perancangan Penelitian ................................................................ 23
3.2. Prosedur Kerja .............................................................................. 24
3.2.1. Peralatan Kerja .............................................................................. 24
3.2.2. Material Bantu ............................................................................... 25

ix
3.2.3. Perlengkapan K3 .......................................................................... 25
3.2.4. Pengamanan Sebelum atau Dalam Pengerjaan ........................... 25
3.3. Teknik Analisis .............................................................................. 26
3.4. Jadwal Penelitian .......................................................................... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 28
4.1. Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik ................................... 28
4.1.1. Gangguan di Luar Daerah Pengamanan ..................................... 28
4.1.2. Gangguan dalam daerah pengamanan. .................................. 28
4.2. Hasil Dan Pembahasan............................................................... 29
4.2.1. Gardu induk Serpong .................................................................. 29
4.2.2. Single Line Rele REF .................................................................. 30
4.2.3. Spesifikasi Transformator 3 Gardu Induk Serpong ..................... 31
4.2.4. Spesifikasi Trafo Arus (CT) ......................................................... 31
4.2.5. Spesifikasi Rele REF................................................................... 32
4.2.6. Hasil Pengujian Fungsi Kontak keluaran
dan Indikasi Rele REF................................................................ 33
4.2.7. Analisis Arus Hubung Singkat Satu Phasa ke Tanah .................. 33
4.2.8. Pengujian Arus Kerja Rele REF .................................................. 35
4.2.9. Perhitungan Nilai Setting Rele REF ............................................ 36
4.2.10. Pembahasan Setting Rele REF ................................................. 39
BAB V PENUTUP.................................................................................... 40
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 40
5.2 Saran .......................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 42
LAMPIRAN .............................................................................................. 44

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ...................................................... 26


Tabel 4.1 Spesifikasi transformator 3 GI Serpong ................................... 31
Tabel 4.2 Spesifikasi Current Transformator sisi primer .......................... 31
Tabel 4.3 Spesifikasi Current Transformator sisi sekunder ...................... 31
Tabel 4.4 Spesifikasi rele REF merk GEC Alsthom MCAG14.................. 32
Tabel 4.5 Spesifikasi rele REF merk Micom P643 ................................... 32
Tabel 4.6 Hasil pengujian fungsi rele REF ............................................... 33
Tabel 4.7 Hasil pengujian arus kerja rele REF ......................................... 36
Tabel 4.8 Pengujian waktu kerja .............................................................. 38

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Daerah Pengamanan Pada Sistem Tenaga Listrik ............... 5


Gambar 2.2. Rele Bucholz ......................................................................... 8
Gambar 2.3. Rele Jansen .......................................................................... 9
Gambar 2.4. Rele Tekanan Lebih (Sudden Pressure Relay) ................... 10
Gambar 2.5. Rele HV/ LV Winding Temperature ..................................... 11
Gambar 2.6. Rele Arus Lebih (Over Current Relay) ................................ 11
Gambar 2.7. Rele Tangki Tanah .............................................................. 12
Gambar 2.8 Restricted Earth Fault (REF) ................................................ 13
Gambar 2.9 single line diagram rele REF dan proteksi transformator 3
Gardu induk serpong............................................................ 21
Gambar 2.10 rele REF ............................................................................. 21
Gambar 3.1. Flowchart Rancangan Penelitian......................................... 23
Gambar 4.1 single line diagraam Gardu Induk Serpong .......................... 29
Gambar 4.2 single line diagram rele REF dan proteksi transformator 3
Gardu induk serpong........................................................... 30
Gambar 4.3 Rele REF Mekanik ............................................................... 32
Gambar 4.4 Rele REF Micom P643......................................................... 33

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berkembangnya teknologi yang saat ini terjadi, maka ketersediaan energi


listrikpun harus terpenuhi dengan baik. Semakin berkembang nya jumlah
penduduk dalam suatu daerah, tidak menutup kemungkinan kebutuhan listrik
akan otomatis menjadi bertambah atau meningkat, karena kita telah mengetahui
bahwa hampir keseluruhan kegiatan manusia sangat membutuhkan energi listrik,
kerena itu energi listrik sangat penting untuk umat manusia sebagai kehidupan
sehari-hari.
Semakin besar jumlah perkembangan penduduk di suatu daerah tersebut
maka beban energi listrik yang dibutuhkan juga semakin besar, sehingga
semakin besar pula arus listrik yang di gunakan. Untukpimemenuhi keandalan
dan ketersediaanpipenyaluran energipilistrik, kebutuhan sistempiproteksi yang
memadai sangat mutlakpidiperlukan, dengan meningkatnya beban energi listrik
yang semakin lama semakin membesar maka dapat berdampak kepada
kemampuan kerja transformator. Maka dari itu transformator yang digunakan
harus dilindungi dari beban-beban berlebihan. Dengan menggunakan sistem
proteksi yang cukup memadai atau sudah standarnya untuk transformator,
sehingga transformator yang digunakan tidak akan mengalami yang namanya
gangguan atau bahkan terbakar transformator itu.
Peralatan sistem proteksi memiliki beberapa fungsi yaitu berfungsi untuk
mencari gangguan, memutuskan bagianpijaringan yang terganggupidari bagian
lain yangpimasih dalampikeadaan normal, melindungi bagianpiinti dari gangguan
yang dapatpimengakibatkan kerusakan dan kerugianpiyang lebih besar, serta
berfungsi juga mengalokasi gangguan dengan waktu yang singkat, maka dari itu
stabilitas pada penyaluran energi listrikpun tetap terjaga. Hal ini membuktikan
sistem proteksi pada gardu induk wajib memiliki syarat-syarat berikut seperti
keandalan, kecepatan, keamanan dan sensitivitas yang sempurna. Didalam trafo
ada berbagai macam proteksi salah satu nya adalah Rele REF (Restricted Earth
Fault)

1
Rele REF (Restricted Earth Fault) yaitu rele yang berfungsi melindungi
transformator jika terdapat gangguanpisatu fasa ketanahpididekat titik netral
transformator yang tidakpidirasakan oleh relepidiferensial. Kelebihan sistem
pengamanan rele ini bukan hanya fungsinya yangpidapat beroperasi sebagai
relepiinstantaneous dengan setelanpirendah, namun karena rele ini juga dapat
mengontrol seluruh arus gangguan yang biasa muncul dalam kumparanpitrafo
termasuk juga pada gangguanpiyang terjadipidekat titik netralpitrafo.
Untuk meningkatkan keandalan sistem maka dilakukan pergantian rele
REF mekanik menjadi rele REF numerik, ini dikarenakan rele REF numerik lebih
handal dari pada rele REF mekanik. Maka penulis mengambil judul “Pergantian
Rele REF (Restricted Earth Fault) Mekanik ke Rele REF Numerik Transformator
3 60 MVA 150/20 kV di Gardu Induk Serpong.

1.2. Permasalahan Penelitian


1.2.1. Identifikasi masalah
Sistem proteksi merupakan sistem yang bertujuan untuk mengamankan
peralatan listrik dari gangguan yang terjadi. Sistem proteksi wajib memiliki
beberapa syarat berikut seperti keandalan, kecepatan, keamanan dan
sensitivitas yang sempurna. Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka di
lakukan pergantian rele mekanik menjadi rele numerik pada transformator 3, 60
MVA 150/20 KV di Gardu Induk Serpong.

1.2.2. Ruang Lingkup Masalah


Pada penyusunan proyek akhir ini dibahas tentang keuntungan dari
pergantian rele REF (Restricted Earth Fault) dari mekanik ke numerik. Rele REF
yang diganti adalah merek GEC Alsthom MCAG14 menjadi Micom P643

2
1.2.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam penelitian
ini terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa keuntugan yang diperoleh dari pergantian rele REF?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam pergantian rele REF?
3. Bagaimana hasil dari pengujian rele REF?

1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian


1.3.1. Tujuan Penelitian
1. Dapat mengetahui keuntungan dari pergantian rele REF.
2. Dapat mengetahui langkah-langkah dalam pergantian rele REF.
3. Mengetahui hasil dari pengujian rele REF.

1.3.2. Manfaat Penelitian


1. Menambah pengetahuan tentang sistem proteksi tenaga listrik.
2. Menambah pengalaman dalam bidang ketenaga listrikan dengan
menerapkan apa yang didapat di perkuliahan dengan yang berada dilapangan

1.4 Sistematika Penulisan


Secara garis besar sistematika penulisan tugas akhir ini yang terdiri dari
lima BAB yang saling berkaitan dimana BAB I membahas tentang latar belakang
penelitian, permasalahan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian dan
sistematika penulisan. BAB II membahas tentang landasan teori yang berisi
jenis-jenis proteksi yang ada padapigardu induk. BABpiIII membahas tentang
metodepipenelitian.BAB IV membahas tentangpihasil dan pembahasan dari data
yang telah di dapat. BAB V membahas tentang kesimpulan dan saran.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka


Rele proteksi merupakan suatupialat yang beroperasi secarapiotomatis
untukpimengatur memasukkan suatu rangkaianpilistrik (rangkaian trippiatau
alarm) akibat adanya pertukaran lain.piProteksi terdiripidari suatu perangkat
untuk membentuk sistempiyang terdiri dari komponen-komponenpiberikut. Rele,
yaitupialatpiperasa untuk menemukan adanyapigangguanpiyang kemudian
memberipiperintah trip kepada Pemutus Tenaga (PMT). Trafopiarus atau trafo
tegangan sebagai alatpiyang mengirimkan besaran listrik primer daripisistem
yang dilindungi kepirele (besaran listrikpisekunder). Pemutus Tenaga (PMT)
berfungsi memutuskan bagian sistempiyang terganggu. Baterai dan juga alat
pengisipi(baterai charger) sebagaipisumber tenaga pada beroperasinya rele,
peralatan bantu triping. Pengawatan (wiring) terdiri dari 3 jenis yaitu sirkuit
sekunderpi(arus dan/atau tegangan),pisirkuit triping dan sirkuit peralatanpibantu.
(Komponen Dan Sistem Proteksi Tenaga Listrik, Dr.Ir Gator Priowirjanto ).
REF ialah satuanpiproteksi pada gangguanpikumparan yang tidak dapat
dilindungi rele arus lebihpidan rele diferensial dengan tuntas, khususnya
gangguanpiyang terjadi pada belitanpitrafo yangpberdekatan dengan titikpnetral.
(Praktik-praktik Proteksi Sistem Tenaga Listrik, Bonar Pandjaitan, 2012).

2.2. Landasan Teori


2.2.1. SistempProteksi
Sistempproteksi tenagaplistrik yaitu sistemppelindung padapperalatan-
peralatanpiyang terpasang pada sistem tenagaplistrik, yakni sepertipigenerator,
busbar,ptransformator, saluranpiudara tegangan tinggi, saluran kabelpbawah
tanah, dan lainpsebagainya terhadap situasi abnormal operasipisistemptenaga
listrik

4
2.2.2. Fungsi SistempPengaman
Sistemppengaman tenagaplistrik mempunyai fungsi
1. Menghambat kerusakanpiperalatan-peralatan pada sistempitenaga listrik
dampak terjadinyapgangguan atau kondisi operasipsistem yang tidakpnormal.
2. Meminimkan kerusakanpperalatan-peralatan pada sistem tenaga listrik akibat
terjadinya gangguanpiatau kondisi operasi sistem yang tidakpnormal.
3. Mengurangi daerah yang terganggu sehinggapigangguan tidak menyebar
pada sistempyang lebih luas.
4. Memberikanppelayanan tenaga listrik denganpikeandalan dan mutu tinggi
terhadappkonsumen.
5. Melindungi manusia dari bahaya yang diakibatkan oleh tenaga listrik.

2.2.3. Daerah Sistem Proteksi


Dalampsistem proteksipitenaga listrik, semua komponen harus
diamankan dan tetap menekankan selektivitas operasi peralatan/rele pengaman.
Untukpmemperoleh hal itu, sistemptenaga listrik dibagi menjadipbeberapa
daerah (zone) pengamanpseperti terlihat padapgambar 2.1 berikutpiini :

Gambar 2.1. Daerah Pengamanan Pada Sistem Tenaga Listrik

Keterangan :
1 = ZonepGenerator 4 = Zone Transmisi

2 = ZonepiTransformator Step-Up 5 = Zone Transformator StepDown

3 = ZonepBusbar 6 = ZonepBeban

5
Setiappidaerah proteksi padapiumumnya dapat terdiri dari satu atauplebih
elemen sistem tenaga listrik. Contoh generator, busbar, transformator, transmisi,
dan lain-lain. Agar seluruh sistem tenaga listrik dapat dilindungi , maka wajib
ada daerah yang tumpang-tindih (overlap). Artinya ada elemen sistem yang
dilindungi oleh dua daerah pengamanan. Setiappidaerah pengaman dikawal oleh
rele yang sesuaipidengan ciri-ciri peralatan yang diamankan. Umumnya batas
pengamananpiantar daerah pengamanan ialah trafo arus yangpmencatu ke rele.

2.2.4. PersyaratanpSistempProteksi
Dalam sistempiproteksi tenaga listrik, beberapapipersyaratan yangpharus
dimaksimumkanpdemipmengamankan peralatan-peralatanplistrikpiyang ada,
yakni sebagai berikut:

2.2.4.1. Keandalan (Reliability)


Pada situasi normal (tidak ada gangguan) rele tidak beroperasi. Jika
terjadi gangguan, rele harus bekerja dengan optimal agar tidak terjadi kegagalan.
Kegagalanpikerja relepidapat menyebabkan alatpiyang dilindungi rusakpiberat
bahkan daerahpiyang mengalami pemadamanpisemakinpluas. Rele tidakpiboleh
salahpikerja, maksudnya rele yang seharusnya tidak bekerja, namun bekerja. Hal
ini mengakibatkan pemadaman yang tidak seharusnya dan memberatkan proses
analisa gangguan yangpiterjadi. Keandalanpirele pengaman ditentukan dari
beberapa hal sebagai berikut,seperti rancangan,pipengerjaan, bebanpiyang
digunakan, danpperawatannya.

2.2.4.2. Selektivitasp(Selectivity)
Pengertian selektivitaspiialah rele haruspimempunyaipidayapibeda
(discrimination), sehingga dapat dengan tepat menyeleksi bagianpyangpiterkena
gangguan. Rele juga bertanggungjawab mengamankanpiperalatan. Rele
menemukan adanyapigangguan dan memberikan perintahpiuntuk membuka
pemutusptenaga dan memutuskan bagian yangpiterganggu. Daerah yangpitidak
terganggu, tidak boleh dilepas atau harus dipertahankan. Maka saat terjadi
pemutusan hanya akan terbatas pada daerah yang mengalami gangguan.

6
2.2.4.3. Kepekaan (Sensitivity)
Rele harus memiliki kepekaan yang tinggi terhadap besaran minimal
(kritis) seperti yang direncanakan. Pada awal terjadinya gangguan maka rele
harus dapat bekerja dengan optimal. Karena jika diatasi diawal, gangguan dapat
dengan mudah diselesaikan. Keuntungan yang didapatkan dari hal tersebut yaitu
kerusakanpiperalatan yang harus dilindungi menjadipikecil. Meskipun demikian,
relepjuga harus tetap stabil.

2.2.4.4. Kecepatan Kerja


Rele proteksi harus dapat bekerjapidenganpcepat. Jika terdapat
gangguan, contohnya isolasipbocor akibat dari gangguanpitegangan
lebihpterlalu lamapisehinggapiperalatan listrik yang dilindungi dapatpmengalami
kerusakan. Untuk itu, rele tidakpibisa bekerja terlalu cepat (dibawah dari 10 ms).
Namun, waktu kerja rele tidak boleh melewati waktu penyelesaian kritis (critical
clearingpitime). Untukpisistempiyang besar atau luas, kecepatanpkerja rele
pengaman mutlak dibutuhkan dapat menjaga kestabilan sistem agar tidak
terganggu. Demi menghalau rele salah kerja karena transient akibat surja petir
maka kecepatan kerja rele harfus diperhatikan.

2.2.4.5. Ekonomis
Masalah harga atau biaya menjadi hal yang wajib diperhatikan dalam
persyaratan rele pengaman. Jika harganya mahal, maka rele tidak akan
diaplikasikan dalam sistem tenaga listrik. Harga rele tidak akan mahal hanya
karena persyaratan reliability, sensitivity, selektivity, dan kecepatan kerja.

2.2.5. Jenis-jenis Proteksi Trafo Daya


Pada saat terjadi gangguan, rele yang digunakanpipada sebuah
transformatorpdaya sebagaipipengaman terdapat beberapa jenis sebagai
berikut:

2.2.5.1. Rele Bucholz

Rele Bucholz memiliki fungsi mendeteksi danpmengamankan gangguan


di dalamptransformatorpiyang menimbulkan gas. Rele Bucholz dipasang pada
7
pipapdari maintank ke konservator ataupun dari OLTC ke konservator tergantung
pada desain trafonya, apakah dikeduapipipa tersebut dipasang rele bucholz atau
tidak. Selamapitransformator beroperasi normal, rele akan terisi penuh dengan
minyak. Pelampung akan kembali berada pada posisi awal. Jika terjadi gangguan
yang kecil didalam tangki transformator, contohnya hubung singkat dalam
kumparan, makapiakan menimbulkanpigas. Gas yang terbentuk akan bersatu
dalam rele pada saat perjalanan menuju tangki konservator, sehinggapilevel
minyak dalam rele turun dan akan memproses kontakpalarm (kontakppelampung
atas). Jika levelpminyak transformatorpiturun secara perlahan-lahanpiakibat dari
suatu kebocoran, maka pelampung atas akan mengirimkan sinyalpialarm dan
jika penurunan minyak tersebutpiterus terjadi, makapipelampung bawah akan
mengirimkan sinyalptrip.

Jika terjadipibusur api yangpibesar, kerusakanpminyak akan dengan


cepat terjadi danptimbul surja tekananppada minyak yang bergerak melaluipipipa
ke rele Bucholz.

Gambar 2.2. Rele Bucholz

1. Analisa gas yangpiterkumpul didalam rele bucholz:


2. Menentukan adanya busur api padapiminyak antara daerah-daerah
konstruksi.
3. Menentukan adanya busur api sehingga isolasi phenol terurai, contohnya
terjadi gangguan pada sadapan.
4. Menentukan adanya pemanasan pada sambungan inti.
5. Menentukan adanya pemanasan setempat pada lilitan inti.

8
2.2.5.2. Rele Jansen
Tappichanger adalah alatpiyang terpasangpipada transformatorpiyang
berfungsipimengatur teganganpikeluaran (sekunder) akibatpibeban maupun
variasipiteganganpipada sistempimasukannya (input). Tap changerpiumumnya
dipasang padapiruang terpisah dengan ruang untuk tempatpkumparan,
dilakukan terpisah agar minyak tap changer tidak bercampurpidengan minyak
tangki utama. Untuk melindungipiruang diverter switch jika terjadi gangguan pada
sistem tap changer, maka digunakanpipengaman yang biasapidisebut rele
Jansen (bucholznya tap changer). Rele Jansenpidipasang antara tangki tap
changer denganpkonservator minyak tap changer.

Gambar 2.3. Rele Jansen

Prinsippkerja relepiJansen, yaitu :


1. RelepiBucholz tap changer (Jansen) berfungsi untuk mengamankan ruangan
beserta isinya dari diverter switch.
2. Rele Jansen akan bekerja apabila ada desakan tekanan yang terjadi akibat
flash over antar bagian bertegangan atau bagian bertegangan dengan body atau
ada desakan aliran minyak karena gangguan eksternal.
3. Prinsipnya ada aliran minyak yang deras, ada tekanan minyak sehingga ada
minyak mengalir ke konservator, goncangan minyak yang cukup besar, dan
semua itu menyebabkan katup akan berayun dan megerjakan kontak triping,
akhirnya melepas gangguan.

2.2.5.3. Rele Tekanan Lebih (Sudden Pressure Relay)


Rele tekanan lebih berfungsi hampir sama seperti rele Buchollz yaitu
mengamankan transformator dari gangguan internal. Bedanya relai ini hanya

9
bekerja apabila terjadi kenaikan tekanan gas tiba-tiba yang disebabkan oleh
hubung singkat.

Gambar 2.4. Rele Tekanan Lebih (Sudden Pressure Relay)

1. Tipe Membran
Plat tipis yag dibentuk sedemikian rupa yang akan pecah bila menerima
tekanan melebihi desainnya. Membran ini harus diganti baru bila pecah, karena
membran ini hanya sekali pakai.
2. Pressure Relief Valve
Katup yangpiditekan oleh sebuah pegaspiyang dibentuk sedemikian rupa
sehinggapiapabila terjadi tekanan didalam transformatorpmelebihi tekanan
pegas makapiakan membuka dan membuang tekanan keluar bersama-sama
sebagianpiminyak. Katup akan menutup kembali apabila tekanan didalam
transformator turun atau lebih kecil dari tekanan pegas.

2.2.5.4. Rele HV/ LV Winding Temperature


Rele HV/LV windingpitemperature bekerja apabilapisuhu kumparan trafo
melewati batas setting dari pada rele HV/LV winding, besarnya kenaikan suhu
yaitu sebanding dengan faktor pembebanan dan suhu udara luar trafo. Urutan
kerja rele suhupkumparan/winding ini dibagi atas 2 tahap:
1. Mengerjakanpialarm (winding temperature alarm)
2. Mengerjakan perintah trip kepiPMT (winding temperature trip)

10
Gambar 2.5. RelepiHV/ LV WindingpiTemperature

Rele HV/LV oil temperaturepibekerja bila suhu minyak trafopimelebihi


setting daripipada rele HV/LV oil. Besarnya kenaikan suhu yaitu sebanding
denganpifaktor pembebanan dan suhupiudara luar trafo. Urutan kerjapirele suhu
minyak/oil inipidibagi atas 2 tahap:
1. Mengerjakanpialarm (oil temperatur alarm).
2. Mengerjakanpiperintah trip ke PMT (oil temperature trip).

2.2.5.5. Rele Arus Lebih (Over Current Relay)


Rele arus lebih akan pick up bila besar arus melebihi batas nilai
setting.Rele arus lebih bekerja berdasarkan terdapatnya kenaikan arus yang
melebihi suatu nilai pengaman yangItelah ditentukan dan dalam jangka waktu
yang telah ditetapkan. Pada proteksi transformator daya, rele arus lebih berfungsi
sebagaiptambahan bagi rele diferensial dalam memberikan tanggapan terhadap
gangguan luar. Rele ini digunakan untuk melindungi peralatan terhadap
gangguanpihubung singkat antar fasa, hubungIsingkat satu fasa ke tanah dan
beberapa dapat digunakan sebagai pengaman beban lebih.

Gambar 2.6. Relai Arus Lebih (Over Current Relay)

11
2.2.5.6. Rele TangkipTanah
Berfungsi untuk mengamankan trafo terhadap hubung singkat antara fasa
dengan tangki trafo dan titik netral trafo yang ditanahkan.

Gambar 2.7. Relai Tangki Tanah

Rele 51G yang terpasang, mendeteksipiarus gangguan dari tangki trafo


ketanah, bila terjadipikebocoran isolasi dari belitan trafo ke tangki, arus yang
mengalir ketanah akan dideteksi rele arus lebih melalui CT. Rele akan
mentripkanpiPMT di kedua sisi (TT dan TM). Jadi arus gangguan kembali
kesistem melalui pembumian trafo.

2.2.5.7. Rele Diferensial


Rele diferensialpimembandingkan dua atau bahkan lebih besaran arus,
arus yang masuk dan arus yangpikeluar peralatan, atau besaranpitegangan di
beberapa titik pada sebuahpiperalatan atau unit. Rele inipikepekaannya tinggi,
sebab yang diukur ialahpiselisih arus atau selisih tegangan, sehinggapisetting
rele dapatpidikerjakan pada besaranpidi bawah arus atau teganganpinormal.
Dapat diartikanpidengan namapiunit protection, yang bekerjapiberdasarkan arus
sirkulas (circulating current), sedangkan yang kedua berdasarkan keseimbangan
tegangan (opposed voltage).
Setiap rele per fasenyapimemerlukan dua trafopiarus (CT) atau lebih.
Kepekaanpirele (mampu mendeteksipigangguan yang ringan sekalipun) dan
stabilitaspirele (tidak bekerja karenapigangguan di luar CT inputnya) sangat
dipengaruhi olehpikualitas CT yang digunakan, khususnya bagi rele diferensial
sederhana (tanpa bias). Kepekaan dan kestabilan yang lebih sempurna didapat
dengan menggunakan rele diferensial dengan bias (biased differential relays).
12
2.2.5.8. Restricted Earth Fault (REF)
Rele gangguan tanah terbatas atau Restricted Earth Fault (REF) berfungsi
untuk melindungi transformator jika ada gangguan satu fasa ketanah didekat titik
netral transformator yang tidak dirasakan oleh rele diferensial.

Gambar 2.8 Restricted Earth Fault (REF)


REF merupakan proteksi terhadap gangguan kumparan yang tidak dapat
dilindungi rele arus lebih dan rele deferensial dengan sempurna , terutama
gangguan yang terjadi terhadap belitan trafo yang berdekatan dengan titik netral.
Rele REF terdiri dari rele high inpedance atau denganpimenggunakan rele jenis
low impedance.
Rele high impedance, arus residul yang diperoleh tiga trafo arus pada
salah satu sisi tegangan menengah diseimbangkan dengan arus keluaran dari
trafo arus yang dipasang pada penghantar netral pentanahan.
Rele low impedance, arus residul ketiga trafo arus dengan arus netral
menjadi masukan bias pada elemen rele deferensial. Sistem ini bekerja terhadap
gangguan-gangguan pada daerah antara trafo-trafo arus yang terpasang pada
kawat fasa dan trafo arus netral, yakni gangguan pada kumparan-kumparan
yang tersambung dengan bintang juga tetap stabil dan tidak beroperasi pada
gangguan-gangguan di luar daerah pengamanan.

2.2.6. Arus Hubung Singkat


Standar-standar perhitungan arus hubung singkat dan peralatan
mencakup tiga fase, line-to-ground, line-to line, dan line-to-line-to-ground.
Menghitung besar arus hubung singkat dalam sistem dapat dilakukan
sebagai berikut :
1. Gangguan hubung singkat tiga phasa
13
𝑉𝑓
𝐼ℎ𝑠3𝜑 = .................................................................................................... 2.1
𝑍1

2. Gangguan hubung singkat phasa-phasa

√3𝑉𝑓
𝐼ℎ𝑠2𝑝 = 𝑍 ................................................................................................ 2.2
1 + 𝑍2

𝑍1 dan 𝑍2 masing-masing merupakan inpedansi urutan positif dan negative


yang mempunyai besaran nilai yang sama, maka didapatkan:

√3𝑉𝑓
𝐼ℎ𝑠2𝑝 = .................................................................................................. 2.3
2𝑍1

Dimana : 𝑉𝑓 adalah tegangan sebelum terjadi hubung singkat

3. Gangguan hubung singkat satu phasa ketanah

3𝐸𝑝ℎ
𝐼1𝑓𝑎𝑠𝑎 = 𝑍 ......................................................................................... 2.4
2 +𝑍2 +𝑍0

Dimana : I = arus gangguan satu fasa ketanah yang dicari


V = tegangan fasa netral sistem 20 KV
𝑍1 = impedansi urutan positif yang diperoleh dari perhitungan di atas
𝑍2 = impedansi urutan negatif yang diperoleh dari perhitungan di atas
𝑍0 = impedansi urutan nol yang diperoleh dari perhitungan di atas

2.2.7. Restricted Earth Fault (REF)


Rele gangguan tanah terbatas atau REF berfungsi untuk mengamankan
trafo bila terjadi gangguan satu fasa ke tanah didekat titik netral trafo yang tidak
dirasakan oleh rele diferensial dalam mengamankan dari gangguan hubung
singkat satu fasa ketanah didalam belitan trafo.
REF dipasang pada trafo daya yang titik netral ditanahkan langsung (solid)
atau melalui tahanan (NGR) 40 Ohm. REF diperlukan karena sensitifitas rele

14
diffferansial sangat terbatas, terutama dalam mendeteksi terjadinya hubung
singkat didekat titik netra.
Perhitungan setting rele ini mengacu pada buku petunjuk setting
(instruction manual book) yang memang diperuntukkan rele REF dalam
perhitungan nantinya menggunakan data dari besarnya arus hubung singkat satu
fasa ketanah pada trafo dengan titik netral yang ditanahkan melalui pentanahan
titik netral. Selanjutnya hasil perhitungan akan dibandingkan dengan setting rele
yang ada sehingga lebih jelas fungsi dari rele REF tersebut untuk mengamankan
gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah pada internal trafo. Dalam
perhitungan setting rele REF diperlukan persamaan mengacu pada buku
pedoman.
a. Setting arus rele (lR)
Perhitungan setting arus rele menggunakan persamaan sebagai berikut:

𝐼𝑚𝑒𝑎𝑛 = √𝐼𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝐼𝑚𝑖𝑛 ............................................................................ 2.5

𝐼 −𝐼𝑚𝑒𝑎𝑛
𝐼𝑅 = 𝑔 = 10% + [ 𝑚𝑎𝑥 𝑥 100%] ................................................. 2.6
𝐼 𝑚𝑒𝑎𝑛

Keterangan:
Imean = arus primer pada tap pertengahan
Imax = arus primer pada tap tertinggi
Imin = arus primer pada tap terendah
g = setting

b. Sensitifitas arus primer (IP)


Perhitungan sensitifitas primer menggunakan persamaan sebagai berikut:

𝐼𝑃 = 𝑁 𝑥 {𝐼𝑅 + (𝑛 𝑥𝐼𝐸 )} ............................................................................. 2.7

Keterangan:
N = ratio trafo arus yang terpasang

15
n = jumlah trafo arus yang diparalel
IE = arus magnetisasi trafo arus

c.Setting tegangan rele (VS)


Perhitungan setting tegangan rele menggunakan persamaan sebagai
berikut:

𝐼ℎ𝑠 max 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜


𝑉𝑆 = 𝑥 (𝑅𝐶𝑡 + 2𝑅𝑙𝑜𝑜𝑝 )............................................................. 2.8
𝑁

Keterangan:
Ihs max trafo = arus hubung singkat maksimal pada trafo daya
RCt = tahanan belitan sekunder trafo arus
Rloop = tahanan pengawatan dari trafo arus sampai rele

d. Tegangan knee point (VK)


Perhitungan tegangan knee point menggunakan persamaan sebagai
berikut:

𝑉𝐾 = 2 𝑥 𝑉𝑆 ............................................................................................ 2.9

Keterangan:
VS = setting tegangan rele
VA = burden rele
IR = setting arus rele

e. Setting tahanan
Perhitungan setting tahanan menggunakan persamaan sebagai berikut:

1 𝑎 𝑉
𝑅𝑆 = 𝑥 𝑉𝑆 − (1𝑠𝑒𝑡 2 ) ......................................................................... 2.10
1 𝑠𝑒𝑡

16
2.2.8. MenentukanpiNilai TMS (Time Multi Setting) untukpiTiap Gangguan
Hubung Singkatpipada Rele Trafo
Karakteristik daripirele inverse adalah rele baru akanpibekerja bila yang
mengalir pada rele tersebut melebihi besarnya arus setting (IS) yang telah
ditentukan dan lamanya waktu rele bekerja untuk memberikan komando trupping
adalah paling lambat sesuai waktu setting (TS) yang dipilih. Setelah mengetahui
jenis rele invers yang digunakan maka nilai TMS dapat diketahui persamaan
berikut:
Perhitungan TMS hubung singkat satu fasa ke tanah menggunakan
persamaan sebagai berikut:
𝐼𝑓2∅
(( )0,02−1 )
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟
𝑇𝑀𝑆 = 𝑡𝑠𝑒𝑡 𝑥 ............................................................... 2.11
0,14

2.2.9. Waktu Kerja Rele Saat Gangguan Hubung Singkat Satu Phasa ke
Tanah
Perhitungan nilai waktu kerja saat gangguan hubung singkat satu phasa
ke tanah dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

𝑇𝑀𝑆 𝑥 0,14
𝑡= 𝐼𝑓2∅
............................................................................. 2.12
(( )0,02−1 )
𝐼𝑠𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟

2.2.10. Arus Kerja Rele REF


Untuk mencari persen dari pengujian arus pick up rele REF dipakai rumus
dibawah ini, acuan tidak kurang dari 90%.

I𝐾𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖
× 100 ............................................................................. 2.13
I𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑃𝑖𝑐𝑘 𝑈𝑃

Dimana:
Ikembali = ketika rele REF tidak merasakan arus gangguan
IKerjapickup = ketika rele mulai merasakan ada arus gangguan

17
2.2.11. Menghitung Daya Hubung Singkat Trafo
Perhitungan daya hubung singkat trafo menggunakan persamaan
sebagai berikut:

𝑀𝑉𝐴ℎ𝑠 = √3 𝑥𝑘𝑉𝐿𝐿 𝑥 𝐼ℎ𝑠 𝑀𝑉𝐴 ............................................................... 2.14

Keterangan:
𝑀𝑉𝐴ℎ𝑠 = daya hubung singkat trafo
𝑘𝑉𝐿𝐿 = tegangan dasar
𝐼ℎ𝑠 = arus hubung singkat trafo

2.2.12. Menghitung Impedansi Dasar Trafo


Perhitungan impedansi dasar trafo menggunakan persamaan sebagi
berikut:

kV2 dasar
Zd = ........................................................................ 2.15
MVAdasar

Keterangan:
Zd = impedansi dasar trafo
𝑘 𝑉 2 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 = tegangan sisi sekunder trafo
𝑀𝑉𝐴𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 = kapasitas daya trafo

2.2.13. Menghitung Impedansi Trafo


Menghitung impedansi trafo menggunakan persamaan sebagai berikut:

𝑍𝑡 = 12% 𝑥 𝑍𝑑 ................................................................................ 2.16

Keterangan:
𝑍𝑡 = Impedansi Trafo
𝑍𝑑 = Impedansi dasar trafo

18
2.2.14. Menghitung Reaktansi Trafo
Menghitung reaktansi trafo menggunakan persamaan sebagai berikut:

𝑋𝑡 = 𝑍𝑡 𝑥 𝑍𝑑 .......................................................................... 2.17

Keterangan:
Xt = Impedansi reaktansi trafo
Zt = Impedansi trafo
Zd = Impedansi dasar trafo

2.2.15. Menghitung Impedansi Sumber Trafo


Perhitungan impedansi sumber trafo menggunakan persamaan sebagai
berikut:

(𝑘𝑉 )
𝑍𝑠 = 𝑀𝑉𝐴𝐿𝐿 ............................................................................... 2.18
ℎ𝑠

Keterangan:
Zs = impedansi sumber
kVLL = tegangan dasar
MVAhs = daya hubung singkat

2.2.16. Menghitung Z1 Ekivalen dan Z2 Ekivalen


Menghitung Z1 ekivalen dan Z2 ekivalen menggunakan persamaan
sebagai berikut:

Z1eki dan Z2eki =Zd + Zs .......................................................................... 2.19

Keterangan:
Z1eki = impedansi ekivalen urutan positif
Z2eki = impedansi ekivalen urutan negatif

𝑋0 = 3 𝑥 𝑋𝑡 ............................................................................................ 2.20

19
X0 = Reaktansi urutan nol

𝑍0𝑒𝑘𝑖 = 𝑋0 + 3 𝑥 0,7............................................................................... 2.21

Z0eki = impedansi ekivalen urutan nol

2.2.17. Menghitung Arus Hubung Singkat Satu Phasa ke Tanah Sebelum


Putusnya Pengawatan NGR 40 Ohm
Perhitungan arus hubung singkat satu phasa ke tanah sebelum putusnya
pengawatan NGR 40 Ohm menggunakan persamaan sebagai berikut:

𝑉𝑠𝑥1000
𝐼𝑛𝑔𝑟 ∶ 𝐼1∅20 = ............................................................................. 2.22
√3.𝑁𝐺𝑅

Keterangan:
Ingr = nilai arus pada NGR
I1∅20 = arus hubung singkat satu phasa sisi 20 Kv
VS = teganngan pada sisi sekunder

2.2.18. Menghitung Arus Hubung Singkat Satu Phasa ke Tanah saat


Putusnya Pengawatan NGR 40 Ohm
Menghitung arus hubung singkat satu phasa ke tanah saat putusnya
pengawatan NGR 40 Ohm menggunakan persamaan sebaga berikut:

𝑉 3 𝑥 𝑉𝑝ℎ
I= 𝑍 = 2 ......................................................................... 2.23
(𝑍1𝑒𝑘𝑖 +𝑍2 𝑒𝑘𝑖 )+ 𝑍0 𝑒𝑘𝑖

Keterangan:
V = tegangan sumber
Z = impedansi jaringan (Ohm)
Vph = tegangan fasa

20
2.3. Prinsip Kerja Rele REF
Prinsip kerja rele REF sama dengan rele diferensial yaitu membandingkan
besarnya arus sekunder kedua trafo arus yang digunakan, akan tetapi batasan
daerah kerjanya hanya antara CT fasa dengan CT titik netralnya.

Gambar 2.9 single line diagram rele REF dan proteksi transformator 3 Gardu
induk serpong

HV LV

Jumper I1
I1 R sementara

I2
I2

Id Id

F64 F64

Gambar 2.10 rele REF

Pada daerah proteksi rele REF bila besar arus yang dirasakan oleh rele
pengaman saat rele mencapai pick up lebih besar atau sama dengan besar

21
gangguan yang dirasakan oleh rele tetapi belum mencapi pick up maka rele akan
kerja memerintahkan PMT sisi primer dan sekunder membuka sehingga
gangguan tidak meluas ke sisi lain yang sehat.

22
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Perancangan Penelitian


Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kuantitatif.
Dimana penelitian memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif.
Data yang diperoleh berasal dari hasil pergantian rele REF mekanik ke rele REF
numerik dan buku pedoman lapangan perusahaan listrik negara yang berkaitan
dengan trafo dan rele.
mulai

Studi literature

Melakukan pergantian

Melakukan pengujian rele

Hasil
pengujian Tidak
memenuhi
settiing rele

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Rancangan Penelitian

Adapun tahapan yang dilakukan untuk menyelesaikan proyek akhir ini


adalah sebagai berikut:

23
a. Studi literature
Melakukan pencarian teori dasar yang berkaitan dengan tema yang dibahas
pada proyek akhir melalui membaca buku, jurnal atau artikel.
b. Pengumpulan data
Data yang diperoleh berasal dari hasil pengujian pergantian rele REF dan
buku pedoman lapangan perusahaan listrik negara yang berkaitan dengan rele
REF dan trafo.
c. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan membandingkan hasil data dengan hasil
perhitungan atau menganalisa data sesuai setting rele yang berlaku dari
perusahaan.

3.2. Prosedur Pergantian Rele


3.2.1. Peralatan Kerja
Dibawah ini merupakan peralatan kerja yang digunakan dalam pergantian
rele:
a. Alat uji sekunder & GPS : 1 set
b. Tools set : 1 set
c. Test Plug MMLB 01 : 2 bh
d. Roll kabel : 1 set
e. Multimeter : 1 bh
f. Tang Ampere meter : 1 bh
g. Bor+Mata Bor : 1 bh
h. Gergaji : 1 bh
i. Radio komunikasi : 1 set
j. Lampu senter : 1 bh
k. Print Maker kabel : 1 bh
l. Kwas : 1 bh
m. Contact Cleaner : 1 can
n. Cairan pembersih kaca : 1 can
o. Isolasi kertas dan Scouth : 1 bh
p. Spidol : 1 bh

24
q. Blangko-blangko pengujian : 1 set
r. Handphone : 1 set

3.2.2. Material Bantu


Material bantu yang digunakan dalam pergantian rele adalah sebagai
berikut:
a. Relay Micom P643 : 1 buah
b. Test Link Block MMLG01 : 1 buah
c. Kabel 2.5”, 4”, 6” dan marker : 1 lot
d. Kabel Skun 2.5” dan 4” : 1 lot
e. Cable marker : 1 lot
f. Kabel Ties 15cm dan 30 cm : 1 lot

3.2.3. Perlengkapan K3
Dibawah ini merupakan perlengkapan K3 yang digunakan dalam pergantian
rele:
a. Formulir DP3 (Buku Biru)
b. Sepatu Safety
c. Helm
d. Wearpack / Cover all (rompi)
e. Safety Gloves
f. Line Pengaman
g. Tagging/rambu-rambu

3.2.4. Pengamanan Sebelum atau Dalam Pengerjaan


Dibawah ini merupakan prosedur pengamanan sebelum atau dalam
pengerjaan dari pergantian rele:
a. Memastikan bahwa bay Trafo 3 di GI Serpong sudah bebas dari tegangan
(Formulir 4 pada Buku DP3).
b. Memasang tagging di area pada panel kontrol/ proteksi bay Trafo 3 di GI
Serpong yang akan dilakukan pekerjaan.

25
c. Ukur sumber DC: 110 Vdc (+ terhadap Ground, - terhadap ground, + terhadap
-).
d. Matikan supply DC
e. Memastikan kondisi panel proteksi yang beroperasi dalam kondisi terkunci,
untuk mencegah tidak terjadinya trip pada bay tersebut akibat salah kerja.

3.3. Teknik Analisis


Perhitungan setting rele mengacu pada instruction manual dalam
perhitungan menggunakan hasil perhitungan besar arus hubung singkat satu
phasa ke tanah pada transformator dengan titik netral ditanahkan melalui
tahanan pentanahan titik netral. Selanjutnya akan dilakukan perbandingan antara
hasil perhitungan dengan setting dilapangan dan juga membandingkan hasil
pengujian dari pergantian rele REF dengan membandingkan hasil dari
perhitungan pergantian rele REF.

3.4. Jadwal Penelitian


Berikut adalah tabel jadwal kegiatan peneitian. Jadwal kegiatan penelitian
ini mengacu pada rencana kegiatan dengan keluaran yang diharapkan.

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian


Bulan
No Kegiatan Februari Maret April Mei

Minggu Ke- 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Studi Literatur

2 Observasi
Lapangan
3 Pengumpulan
Data

26
4 Analisis
Setting Rele
Proteksi
5 Pembuatan
Laporan

27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik


Gangguan yang sering terjadi dalam sistem tenaga listrik mulai dari
pusat pembangkit, sistem penyaluran, sistem distribusi serta peralatan pada
sistem disebabkan beberapa oleh faktor internal maupun faktor eksternal.
Sistem pengaman yang didesain harus mampu mengamankan sistem tenaga
listrik secara keseluruhan baik terhadap gangguan yang terjadi didalam area
pengamanan maupun gangguan di luar area pengamanan sistem
pengamannya. Transformator yang merupakan peralatan vital dalam sistem
penyaluran daya, harus memiliki sistem pengaman yang mampu
menghidarkan transformator dari gangguan dan kerusakan sehingga dapat
secara kontinyu menyalurkan daya listrik.

4.1.1 Gangguan di Luar Daerah Pengamanan


Sebagai pengaman cadangnya. Koordinasi sistem kerja rele yang baik
pada pengaman cadangan dirancang harus mampu mendeteksi secara
cepat dan tepat. Gangguan diluar area pengamanan sistem pengamanan
dapat berupa beban lebih maupun hubung singkat. Saat kondisi beban lebih
rele arus dapat mendeteksi dan yang memberikan indikasi sehingga beban
dapat diatur dengan memanipulasi jaringan. Untuk melokalisir gangguan
yang berada diluar daerah pengaman internal trafo, misalnya gangguan yang
terjadi di rel atau gangguan pada saluran keluarnya, maka rele arus lebih
dengan waktu tunda bertindak terutama terhadap pengamanan daerah
berikut yang terkait apabila pengamanan utama transformator tidak bekerja
pada gangguan seperti diatas.

4.1.2. Gangguan dalam daerah pengamanan.


Pelindung utama transformator daya didesain merupakan pengaman
utama yang terlebih dahulu bekerja apabila terjadi gangguan di dalam daerah
pengamanannya. Gangguan yang terjadi di dalam transformator
menimbulkan arus atau tegangan yang lebih besar dari pada gangguan di

28
luar transformatror sehingga sering menyebabkan terjadinya kebakaran.

4.2 . Hasil Dan Pembahasan


4.2.1 Gardu induk Serpong
Gardu Induk Serpong memiliki empat buah transformator tenaga 150/20
KV 4×60 MVA. Berikut ini merupakan garbar dari single line diagram dari Gardu
Induk Serpong.

Gambar 4.1 single line diagraam Gardu Induk Serpong

29
4.2.2 Single Line Rele REF dan Proteksi Transformator 3 Gardu Induk
Serpong
Rele REF adalah rele yang berfungsi untuk memproteksi gangguan yang
terjadi pada bagian netral transformator yang tidak bisa dideteksi oleh rele
diferensial. Prinsip kerja rele REF mirip degan rele diferensial karena berada
diantara dua transformator. Gambar 4.2 merupakan gambar single line diagram
rele REF dan proteksi transformator 3 Gardu Induk Serpong.

Gambar 4.2 single line diagram rele REF dan proteksi transformator 3 Gardu
induk serpong

30
4.2.3 Spesifikasi Transformator 3 Gardu Induk Serpong
Berikut ini merupakan tabel dari spesifikasi transformator 3 Garduk Induk
Serpong:
Tabel 4.1 Spesifikasi transformator 3 GI Serpong
Merk UNINDO
Type TTH.RV
Vektor group YN-yn0-d 11
Impedansi 13,3 %
Tahun operasi 28-01-1999
Daya 60 MVA
Tegangan Sistem 150/20 Kv
No. Seri A9715218-04
NGR 40 Ohm
Arus hubung singkat trafo 9,24 KA
Arus max 256,6
Arus min 209,9

4.2.4 Spesifikasi Trafo Arus (CT)


Currentptransformer (CT) atau Trafo Aruspiadalah peralatan padapsistem
tenaga listrik yang berupaptrafo yang digunakan untukppengukuran arus yang
besarnyaphingga ratusanpiampere dan arus yang mengalir pada jaringan
tegangan tinggi. Dibawah ini merupakan tabel dari spesifikasi Trafo Arus (CT):
Tabel 4.2 Spesifikasi Current Transformator sisi primer
Merk GEC Alsthom
Type QDR170
Standart IEC 99-1
Class 5P20
Ratio 300/5

Tabel 4.3 Spesifikasi Current Transformator sisi sekunder


Merk MG
Class 3
Ratio 2000/5
Type TCRT.3

31
4.2.5 Spesifikasi Rele REF
REF merupakansatuanpiproteksi terhadappgangguan kumparan yang
tidak dapatpidilindungi rele arus lebih dan relepdeferensial dengan sempurna,
terutama gangguan yang terjadipiterhadap belitan trafopiyang berdekatan
dengan titik netral.Dibawah ini merupakan tabel dari spesifikasi rele REF:

Tabel 4.4 Spesifikasi rele REF merk GEC Alsthom MCAG14 (Mekanik)

Merk GEC ALSTOM

Type MBCH12

Penghantar Bay penghantar 3

Gambar 4.3 Rele REF mekanik

Tabel 4.5 Spesifikasi rele REF merk Micom P643 (Numerik)

Merk ALSTOM

Tipe P643

Penghantar Bay Transformator 3

No.seri 34291596/11/17

32
Gambar 4.4 Rele REF Micom P643

4.2.6 Hasil Pengujian Fungsi Kontak keluaran dan Indikasi Rele REF
Kontak keluaran: Baik / Tidak baik.
Indikasi: Baik / Tidak baik.
Tabel 4.6 Hasil pengujian fungsi rele differensial

FAULT TYPE INDICATION RELAY INDICATION OPERATED


LED 4 REF HV MASTER TRIP. RELAY K861
START IREFHV>1 REF 150kV OPERATED
REF HV
TRIP IREFHV>1 REF 20Kv OPERATED
CB 150Kv OPEN
LED 5 REF LV MASTER TRIP. RELAY K861
IREFLV>1 START REF 150kV OPERATED
REF LV
IREFLV>1 TRIP REF 20Kv OPERATED
CB 20Kv OPEN

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah rele REF sudah dalam
keadaan baik atau tidak. Hasil dari tabel pengujian fungsi rele REF diatas bisa
disimpulkan bahwa kontak keluaran beserta indikasi nya sudah baik. Parameter
yang diuji adalah PMT trip, alarm, dan indikasi led trip.

4.2.7 Perhitungan Arus Hubung Singkat Satu Phasa ke Tanah


Analisis arus hubung singkat satu phasa ke tanah pada trafo sebelum
putus nya pengawatan NGR dan setelah putus nya pengawatan NGR.
1. Sebelum putusnya kawat NGR persamaan yang digunakan adalah
persamaan (2.22) yaitu:

20𝑥1000
𝐼𝑛𝑔𝑟 ∶ 𝐼1∅20 =
√3. 40

33
= 288,675 A

2. Menghitung arus hubung singkat satu phasa setelah putusnya kawat NGR.
Untuk menghitung arus hubung singkat setelah putusnya kawat NGR harus
di cari dulu daya hubung singkat menggunakan persamaan (2.14) yaitu

𝑀𝑉𝐴ℎ𝑠 = √3 𝑥20𝑥9,24
= 320,08 MVA

Setelah mencari daya maka selanjutnya akan mencari impedansi dasar


trafo menggunakan persamaan (2.15) sebagai berikut:

202
Zd =
60
= 6,667 Ohm

Dari hasil yang didapat diatas maka impedansi trafo dapat di cari dengan
persamaan (2.16) yaitu:

𝑍𝑡 = 12% 𝑥6,667
=0.80004 pu

Dari hasil yang didapat diatas maka selanjutnya di cari reaktansi dari trafo
menggunakan persamaan (2.17) yaitu:

𝑋𝑡 = 0,80004 x 6,667
= 5,34 Ohm

Selanjutnya dicari impedansi sumber trafo menggunakan persamaan


(2.18) sebagai berikut:

34
202
𝑍𝑠 =
320,08
= 1,149 Ohm
Dari perhitungan di atas maka selanjutnya dicari impedansi urutan positif
dan negatif menggunakan persamaan (2.19) sebagai berikut:

Z1eki dan Z2eki = 6,667 + 1,149


= 7,816 Ohm

Dari hasil diatas maka dapat dicari reaktansi urutan nol dengan
persamaan (2.20) sebagai berikut:

𝑋0 = 3 𝑥 5,34
= 16,02 𝑂ℎ𝑚

Selanjutnya dicari impedansi ekivalen menggunakan persamaan (2.21)


sebagai berikut:

𝑍0𝑒𝑘𝑖 = 16,02 + 3 𝑥 0,7


= 18,12 Ohm

Dari perhitungan diatas maka dapat dicari hubung singkat satu phasa saat
putus nya kawat NGR menggunakan persamaan (2.23)

20000
3𝑥
√3
𝐼ℎ𝑠1∅ =
2(7,816) + 18,12
= 1026,33 A

4.2.8 Pengujian Arus Kerja Rele REF


Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui arus kerja rele REF dimana
untuk mengetahui berapa persen arus kerja rele REF maka di gunakan
persamaan 2.13 sebagai berikut:

35
0,685
𝑥100% = 91,45%
0,749

Dari hasil pegujian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengujian arus
kerja rele REF sudah dalam keadaan bagus karena sudah di atas dari yang di
rekomendasikan yaitu 90%.
Tabel 4.7 hasil pengujian arus kerja rele REF
HV LV
Setelan Arus Is1 (A) 0.77 0.866
Arus Kerja Ipu (A) 0.749 0.849
Arus kembali Ir (A) 0.685 0.769

4.2.9 Perhitungan Nilai Setting Rele REF


Data yang digunakan untuk melakukan perhitungan setting rele REF
mengacu pada buku pedoman petunjuk operasional rele P643, spesifikasi data
nya adalah sebagai berikut:
Ratio transformator arus terpasang adalah 2000/5
Resistansi kumparan sekunder transformator arus adalah 3 Ohm
Arus magnetisasi transformator arus adalah 0,1
Jumlah transformator arus yang diparalel adalah 4
Resistansi loop adalah 2,5 Ohm
Power (burden) nilai REF adalah 1VA
Resistansi eksternal rele adalah 1,5 Kilo Ohm
Sesuai buku pedoman petunjuk operasional setting rele 1MDBO400-EN
bahwa setting sensitivitas normal pengaman transformator (g) = 20% atau (g) =
0,2A. Untuk menghitung sensitivitas maka di gunakan persamaan 2.5 dan 2.6

𝐼𝑚𝑒𝑎𝑛 = √𝐼𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝐼𝑚𝑖𝑛


𝐼𝑚𝑒𝑎𝑛 = √209,9𝑥 256,6
=232,07 A

256,6 − 232,07
𝐼𝑅 = 𝑔 = 10% + [ 𝑥 100%]
232,07
= 20,5%

36
Dari perhitungan diatas hasil yang di dapat untuk sensitivitas adalah
20,5% atau dari satu ampere sama dengan 0,205 A.
Untuk menghitung sensivitas pada arus primer dapat di gunakan
persamaan 2.7

2000
𝐼𝑃 = 𝑥 {0,205 + (4 𝑥0,1)}
5
= 242A

Arus sensivitas primer yang di dapat dapat dari persamaan 2.7 adalah
242A.
Setting tegangan minimum dapat di hitung dengan persamaan 2.8 yaitu:

9240
𝑉𝑆 = 𝑥 (3 + 2,5)
400
= 127.05 v

Untuk menghitung nilai knee point atau sering juga disebut tegangan titik
jenuh (tegangan lutut) dapat di gunakan persamaan 2.9 yaitu:

𝑉𝐾 = 2 𝑥 𝑉𝑆
𝑉𝐾 = 2 𝑥 127.05

Untuk mencari atau menghitung tahanan stabil rele REF dapat di gunakan
persamaan 2.10 sebagai berikut:

1 1
𝑅𝑆 = 𝑥 127,05 − ( )
0,205 0,2052
=595.95 Ohm

Dari perhitungan dengan setting rele terdapat perbedaan yaitu pada arus
rele yang di setting 0,2A sedangkan pada hasil perhitungan nilai dari arus rele
yang di dapat 0,205A ini disebabkan karena terbatas nya settingan pada rele
REF. Sehingga settingan mengacu pada besic setting normal transformator

37
(g=0,2) berpedoman pada buku setting rele 1 MDB 04005-EM ABB dengan
demikian setting rele diatas adalah benar.

Tabel 4.8 Pengujian Waktu Kerja


Diff R Diff S Diff T REF HV REF LV

Setelan waktu kerja 0 0 0 0 0


(detik)
Arus uji (A) 2 2 2 4 4.5

Hasil uji (detik) 0.36 0.35 0.37 0.31 0.34

Menghitung TMS (Time Multi Setting) digunakan persamaan 2.11 sebagai


berikut:

1026,33 𝑥 103
(( ) 0,02−1 )
0,205
𝑇𝑀𝑆 = 0
0,14
=0

Dari perhitungan diatas maka waktu kerja rele dapat dicari dengan
menggunakan persamaan 2.12 sebagai berikut:

0 𝑥 0,14
𝑡= 1026,33
(( )0,02−1 )
0,205

=0

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa rele REF tidak memiliki
waktu tunda atau memproteksi secara spontan saat terjadi gangguan yang tidak
dapat di rasakan oleh rele diferensial pada titik netral trafo. Tetapi didalam
pengujian waktu kerja dari rele REF masih terdapat waktu sebesar 0,31 detik
perbedaan ini terjadi karena perhitungan mengacu pada waktu settingan dari
rele. Semakin kecil waktu yang di dapat dalam pengujian maka semakin bagus
rele yang digunakan.

38
4.2.10 Pembahasan Setting Rele REF
Analisis setting rele REF terpasang dengan hasil perhitungan adalah
sebagai berikut:
a. Setting rele REF yang terpasang yaitu:
1. Setting arus pada rele adalah 0,2 A
2. Setting tahanan stabiliser adalah 610 Ohm
3. Tegangan kerja minimum adalah 127 V
b. Setting rele REF berdasarkan perhitungan
1. Setting arus pada rele adalah 0,205 A
2. Setting tahanan stabiliser adalah 595,95 Ohm
3. Tegangan kerja minimum adalah 127,5 V
Perbedaan setting rele terpasang dengan setting rele perhitungan
disebabkan oleh:
1. Fasilitas range setting yang tercantum pada rele REF adalah Is = 0,1 , 0,15 ,
0,2 , 0,25 , 0,3 , 0,35 , 0,4.
2. Nilai setting sesuai perhitungan tidak terdapat pada fasilitas setting maka
setting rele mangacu pada setting normal 20% dari 1 ampere yaitu 0,2
Ampere tujuannya adalah agar sensitivitas rele menjadi baik

39
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pergantian rele REF (Restricted Earth Fault)
mekanik ke numerik di Gardu Induk Serpong, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dari perhitungan hubung singkat satu phasa ketanah saat belum putus nya
kawat NGR di dapat nilai sebesar 288,675A dan setelah putus nya kawat NGR
besar arus adalah 1026,33A perbedaan ini disebabkan karena putusnya kawat
NGR.
2. Dari perhitungan dapat disimpulkan bahwa rele REF tidak memiliki waktu
tunda atau memproteksi secara spontan saat terjadi gangguan yang tidak
dapat di rasakan oleh rele diferensial pada titik netral trafo.
3. Arus kerja dari rele REF adalah sebesar 91,45%
4. Pengujian fungsi kontak keluaran dan indikasi rele REF bertujuan untuk
menguji alat apakah alat dalam keadaan baik atau tidak.
5. Pengujian waktu kerja rele REF yang disetting pada 0 detik dan diberi arus
pada sisi HV sebesar 4A dan pada sisi LV sebesar 4,5A dan didapat waktu
kerja pada sisi HV sebesar 0,31 detik dan pada sisi LV sebesar 0,34 detik.
6. Dalam melakukan pergantian rele REF harus sesuai dengan intruksi kerja dan
harus selalu memperhatikan keselamatan dalam melakukan pekerjaan.
7. Keuntungan yang diperoleh dari pergantian ini adalah rele baru lebih sensitif
terhadap gangguan, memiliki time response lebih cepat, dan bisa diatur secara
digital

40
5.2. Saran
Mengingat sangat pentingnya rele REF untuk perlindungan transformator
menurut saya setiap transformator yang ada dalam gardu induk harus di lengkapi
dengan pengamanan rele REF yang baru dan mengganti rele REF mekanik
dengan rele REF numerik. Sehingga tansformator tidak mudah terkena
gangguan dan terhindar dari kerusakan.

41
DAFTAR PUSTAKA

1. Pandjaitan Bonar,Penerbit Andi (2012). “Praktik-praktik Proteksi Tenaga


Listrik”.
2. PT. PLN (Persero).”Buku Pedoman Pemeliharaan Proteksi Dan Control
Transformator”
3. PT. PLN (Persero).”Kursus, Relai Proteksi Sistem Penyaluran”. Jasa
Pendidikan Dan Pelatihan
4. PT. PLN (Persero). “Proteksi Sistem Tenaga Listrik Filosofi, Starategi dan
Analisa Untuk Peningkatan keandalan”. Jasa Pendidikan dan Pelatihan.
5. PT. PLN (Persero). “Transformater Pusat Pendidikan dan Pelatihan”.
6. G. Alstom, ABB Protection and control 1MDB 04005-EN and G 14,34 High
Stability Circulating Current Relays. New Dehli: Weley Estern Limited, 1992
7. Hutauruk. (1987). Pengetanahan Netral Sistem Tenaga dan Pengetanahan
Peralatan. Jakarta: Erlangga
8. Zuhal. (1990). Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta:
PT. Gramedia.

42
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Personal
NIM : 201771077
Nama : Angga Dinelftrino Hutapea
Tempat / Tanggal Lahir : Tarutung / 23 Januari 1999
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Kristen
Status Perkawinan : Belum Menikah
Program Studi : D3 Teknik Elektro
Alamat : Desa Parbaju Toruan Kecamatan Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatra utara
Nomor Telepon : 082276422189
Email : anggahutapea23@gmail.com
JENJANG NAMA LEMBAGA JURUSAN TAHUN LULUS
SD SDN 173105 Tarutung 2011
SMP SMPN 03 Tarutung 2014
SMA SMAN 01 Tarutung IPA 2017
Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 23 Juli 2020
Mahasiswa Ybs.

Angga Dinelftrino Hutapea

43
LAMPIRAN

44
INSTITUT TEKNOLOGI – PLN
LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR

Nama Mahasiswa : Angga Dinelftrino Hutapea


NIM : 2017-71-077
Program Studi : Teknologi Listrik
Jenjang : Diploma III
Pembimbing Utama : Aas Wasri Hasanah. S. Si., MT
Judul Tugas Akhir : Pergantian Rele REF (Restricted Earth Fault)
Mekanik ke Rele REF Numerik Pada Gardu Induk
Serpong.
No Tanggal Materi Bimbingan Paraf
Pembimbing
1. 11 Februari 2020 Konsultasi proposal proyek akhir

2 17 Februari 2020 Konsultasi judul proyek akhir

3 5 Maret 2020 Konsultasi bab 1 dan bab 2

4 16 Maret 2020 Konsultasi bab 1 sampai bab 3 dan


tanda tangan lembar pengesahan
5 3 April 2020 Konsultasi siding proposal proyek akhir

6 9 April 2020 Sidang proposal proyek akhir

7 6 Juni 2020 Konsultasi terkait bab 3 tentang


perancangan penelitian

45
8 11 Juni 2020 Konsultasi mengenai masalah-masalah
yang dihadapi pada pembuatan laporan
proyek akhir
9 18 Juni 2020 Konsultasi dengan pembimbing
mengenai masalah dalam pengerjaan
proyek akhir
10 25 Juni 2020 Konsultasi tentang data yang didapat

11 27Juni 2020 Konsultasi tentang data proyek akhir


dan mengenai sidang magang
12 11 Juli 2020 Konsultasi tentang tata cara penulisan
laporan proyek akhir
13 22 Juli 2020 Konsultasi tentang kesalahan dalam
penulisan laporan
14 23 Juli 2020 Konsultasi mengenai penggunaan
rumus

46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66

Anda mungkin juga menyukai