Anda di halaman 1dari 30

KOMPONEN-KOMPONEN

INSTALASI PLTS
SKEMA PLTS

Komponen-komponen Utama Instalasi PLTS :


1. Panel surya / solar cell
2. Charge controller
3. Inverter
4. Battery
Modul Surya
Komponen utama dari PV yang dapat
menghasilkan energi listrik DC disebut panel
surya atau modul surya. Panel surya terbuat
dari bahan semikonduktor (umumnya silicon)
yang apabila disinari oleh cahaya matahari
dapat menghasilkan arus listrik.
Baterai / Aki
Baterai atau aki adalah penyimpan energi listrik
pada saat matahari tidak ada. Baterai yang
cocok digunakan untuk PV adalah baterai deep
cycle lead acid yang mampu menampung
kapasitas 100 Ah, 12 V, dengan efisiensi sekitar
80%. Waktu pengisian baterai/aki selama 12 jam
- 16 jam.
Baterai / Aki
Baterai biasanya diklasifikasikan terhadap
dua tipe, yaitu:
Baterai primer
Baterai sekunder
Sedangkan baterai sekunder terbagi lagi
menjadi 2 jenis yakni baterai basah dan
baterai kering. Baterai yang biasa digunakan
untuk pembangkit listrik tenaga surya
adalah baterai sekunder (baterai basah atau
kering), yaitu baterai yang dapat diisi dan
dikosongkan berulang ulang.
Hal hal yang perlu mendapat perhatian dari peralatan
baterai ini adalah:
Kapasitas
Satuan kapasitas suatu baterai adalah ampere jam (Ah).
Bisanya informasi ini terdapat pada label suatu baterai,
misalnya suatu baterai dengan kapasitas 70 Ah akan penuh
terisi dengan arus 1 ampere selama tujuh puluh (70) jam.
Penerimaan arus pengisian yang kecil
Baterai harus dapat diisi dengan arus pengisian yang
agak kecil (pada cuaca yang jelek sekalipun), sehingga
tidak ada energi surya yang terbuang begitu saja.
Efisiensi Ah ( Ah)
Baterai menyimpan dengan jumlah ampere jam, dengan
suatu efisiensi Ah ( Ah) dibawah 100 % (biasanya 90 %).
Efisiensi Wh ( Wh)
Efisiensi Wh ( Wh) adalah suatu perbandingan energi
yang ada dan yang dapat dikeluarkan. Efisiensi Wh ( Wh)
selalu lebih rendah dari efiseinsi Ah ( Ah) dan
biasanya 80 %.
Jenis Koneksi Battery
Charge
Controller/Regulator
Regulator baterai adalah alat yang mengatur
pengisian arus listrik dari modul surya ke
baterai/aki dan sebaliknya. Saat isi baterai
tersisa 20% sampai 30%, maka regulator akan
memutuskan dengan beban.
Regulator baterai juga mengatur kelebihan
mengisi baterai dan kelebihan tegangan dari
modul surya. Manfaat dari alat ini juga untuk
menghindari
Kelebihan full discharge
tegangan dan dan overloading
serta memonitor
pengisian suhu baterai.
dapat mengurangi
umur baterai. Regulator
baterai dilengkapi
dengan diode protection yang
menghindarkan arus DC dari
baterai agar tidak masuk ke Charge Regulator
Charge
Controller/Regulator
Charge Regulator ini juga dilengkapi fungsi fungsi
untuk melindungi baterai dengan proteksi proteksi
berikut:
LVD, Low voltage disconnect, apabila tegangan
dalam baterai rendah, ~11.2 V, maka untuk
sementara beban tidak dapat dinyalakan.
Apabila tegangan baterai sudah melewati 12V,
setelah di charge oleh modul surya, maka beban
akan otomatis dapat dinyalakan lagi (reconnect).
HVD, High Voltage Disconnect, memutus listrik dari
modul surya jika baterai sudah penuh. Listrik
dari modul surya akan dimasukkan kembali ke
baterai jika voltage baterai kembali turun
Charge
Controller/Regulator
Short Circuit Protection, menggunakan electronic fuse
(sekering) sehingga tidak memerlukan fuse pengganti.
Berfungsi untuk melindungi system PLTS apabila
terjadi arus hubung singkat baik di modul surya
maupun pada beban. Apabila terjadi short circuit maka
jalur ke beban akan dimatikan sementara, dalam
beberapa detik akan otomatis menyambung kembali.
Reverse Polarity, melindungi dari kesalahan
pemasangan kutub (+) atau (-)
Reverse Current, melindungi agar listrik dari
baterai/accu tidak mengalir ke modul surya pada
malam hari.
PV Voltage Spike, melindungi tegangan tinggi dari
modul pada saat baterai tidak disambungkan ke
controller.
Lightning Protection, melindungi terhadap sambaran
petir (s/d 20.000 volt).
Charge
Controller/Regulator
Fungsi tambahan dari alat ini sebagai berikut:
Meningkatkan efisiensi pengisian baterai.
Menyeimbangkan kerja sel sel baterai.
Memperpanjang usia baterai.
Pengaturan sendiri selama tegangan turun.
Mengatur transfer energi dari modul surya
ke baterai atau baterai ke beban, secara
efisiensi dan semaksimal mungkin.
Memberikan informasi kondisi sistem pada
pemakai.
Sebagai pusat pengkabelan (wiring) antara
modul surya, baterai, beban.
Charge
Controller/Regulator
Inverter
Inverter adalah alat yang mengubah arus DC
menjadi AC sesuai dengan kebutuhan peralatan
listrik yang digunakan. Alat ini mengubah arus
DC dari panel surya menjadi arus AC untuk
kebutuhan beban-beban yang menggunakan
arus AC.

Inverter
Inverter
Berdasarkan pada model gelombangnya inverter
dibagi dalam dua kategori besar:
Pure Sinewave dan
Modified Sinewave.
Untuk penggunaan peralatan yang
menggunakan motor (pompa, AC, kulkas dll)
diharuskan menggunakan pure sinewave
inverter (jika tidak akan menimbulkan noise),
sedangkan untuk penggunaan yang tidak
melibatkan motor maka inverter modified
sinewave sudah cukup memadai.
Pure sinewave inverter lebih mahal
dibandingkan modified sinewave inverter.
Kabel Instalasi
Kabel yang digunakan untuk instalasi PV
adalah kabel yang dapat mengurangi loss
(kehilangan) daya, pemanasan pada kabel, dan
kerusakan pada perangkat.
Meminimalkan Rugi daya dan tegangan jatuh,
dengan cara:
- Sesuaikan kapasitas kabel untuk kompensasi
temperatur.
- Buatlah pengkabelan yang pendek pendek.
- Sesuaikan diameter kabel dengan arus yang
mengalir.
- Sesuaikan panjang kabel untuk
meminimalkan tegangan jatuh
Kabel
Pemilihan Kabel Berdasar Besar Arus dan Panjang Kabel
dengan Satuan Ampere Meter (AM)

3 macam kabel untuk jaringan PLTS (DC) sistem kecil :


PVS50Am (Core 4 mm)
PVS30Am ( Core 2,5 mm)
PVS15Am ( Core 1,5 mm)

Istilah Am artinya : Ampere-meter


Kabel 30Am, misalnya cocok untuk -> Beban 30A
dengan panjang 1 meter
-> Beban 10A dengan panjang 3 meter
-> Beban 5A dengan panjang 6 meter
-> beban 3A dengan panjang meter ???
25 9Wat
meter t

Kabel apa yang harus dipergunakan di


sini ?

1) 9 Watt = 9W/12V = 0.75A


2) 0.75A x 25m = 18.75Am

15Am terlalu kecil, 50Am terlalu besar


30Am Cocok !!

home exit
9Wat
t
8 meter

9Wat
t

Kabel apa yang harus dipergunakan di


sini ?

1) 9 Watt = 9W/12V = 0.75A


2) 2 x 0.75A = 1.5A
3) 1.5A x 8m = 12Am

50Am terlalu besar, 30Am terlalu besar


juga
15Am Cocok !!
home exit
9
meter 30Watt

Kabel apa yang harus dipergunakan di


sini ?

1) 30 Watt = 30W/12V = 2.5A


2) 2.5A x 9m = 22.5Am

50Am terlalu besar, 15Am terlalu kecil


30Am = Cocok !!

home exit
Instalasi PLTS
PLTS dapat berupa sistem terpusat
(centralized), sistem tersebar (stand-alone)
dan sistem hibrida (hybrid system).
Centralized PV sistem adalah PLTS yang
mensuplai listrik secara terpusat untuk
berbagai lokasi/beban yang bersifat on
grid maupun off grid.
Sistem stand alone hanya mensuplai
listrik khusus untuk kebutuhan beban
yang tersebar di masing- masing
lokasi dan bersifat off grid.
System hybrid, PLTS digunakan bersama-
sama dengan sistem pembangkit
lainnya dalam mensuplai listrik.
Off Grid System

Sistem pembangkit listrik yang hanya mengandalkan energi matahari


sebagai satu-satunya sumber energi utama dengan menggunakan rangkaian
photovoltaic modul (Solar PV) untuk menghasilkan energi listrik
On Grid System

Rangkaian sistem ini akan tetap berhubungan


dengan jaringan PLN dengan mengoptimalkan
pemanfaatan energi dari panel surya untuk
menghasilkan energi listrik semaksimal mungkin.
Hybrid System

Sistem ini menggunakan 2 atau lebih pembangkit listrik dengan


sumber energi yang berbeda. Umumnya sistem pembangkit yang
banyak digunakan untuk hybrid adalah genset, PLTS, mikrohydro,
tenaga angin
Aplikasi PLTS
1. Solar Home System (SHS)
Solar Home System (SHS) biasanya diterapkan
pada rumah tinggal, tempat ibadah,
puskesmas, dan instansi pemerintah di daerah
terpencil seperti pedesaan. Komponen utama
yang digunakan adalah modul surya,
baterai/aki, regulator baterai, inverter, dan
kabel.
Aplikasi PLTS
2. Lampu jalan tenaga surya
Komponen utamanya
terdiri atas modul surya
50 Wp-100 Wp, baterai,
regular baterai, lampu
jalan DC, tiang lampu, dan
alat control pengatur
waktu penggunaan dan
intensitas cahaya. Lampu
jalan jenis ini sangat
cocok untuk daerah
terpencil yang jauh dari
instalasi listrik PLN.
Aplikasi PLTS
Kendala Lampu PJU Tenaga Surya :
Sistem daya tidak sesuai dengan yang
seharusnya, panel 50 Wp untuk lampu 30/40
W.
Sistem baterai yang tidak sesuai untuk
keperluan solar sel sistem.
Sistem lampu yang tidak sesuai,
mempergunakan lampu AC yang berkapasitas
daya tinggi dan tidak sesuai dengan baterai.
Kurangnya Perawatan
Rendahnya Kesadaran Masyarakat
Aplikasi PLTS
3. Pompa air tenaga surya

Power Conditioner merupakan komponen yang


mengatur pemakaian daya listrik dari modul ke
pompa air yang digunakan.
Modul surya akan menyalurkan daya listrik DC ke
pompa, penggunaan inverter akan diefektifkan
apabila pompa yang digunakan adalah pompa AC.
Energi listrik oleh motor listrik akan diubah
menjadi energi kinetik yang akan menggerakkan
pompa sehingga berhasil menimpa air. Debit air
yang tersisa ini akan disimpan di tangki
penyimpan sementara untuk menghemat
penggunaan baterai/aki.
Aplikasi PLTS
Aplikasi PLTS
Waldpolenz Solar Park

http://lumbergusa.com/main/Bild/sp_pv_07/Brandis-Waldpolenz-Fotomont.jpg

Anda mungkin juga menyukai