Silci Arisanti
Kepala BAAK Sekolah Tinggi Teologi Excelsius
Abstract
The formation of Christian spirituality is the formation of character by the Holy Spirit
through various means to be Christlike. The foundation of Christian human life is Christ. The basis
of Christian spirituality is that the church has been raised with Christ. Christ became the bridge
that connects man and God. In summary, the church lives with the risen Christ.
Abstrak
Formasi spiritualitas Kristen adalah pembentukan karakter oleh Roh Kudus melalui
berbagai cara untuk serupa Kristus. Fondasi hidup manusia kristen adalah Kristus. Dasar
spiritualitas Kristen adalah jemaat telah dibangkitkan bersama Kristus. Kristus menjadi jembatan
yang menghubungkan manusia dan Allah. Secara ringkas, jemaat hidup bersama Kristus yang
bangkit.
1 3
Areyne Christi, Diktat Kuliah: Spiritualitas Dikotomi adalah pembagian atas dua
I, Surabaya: STT Bethany, 2015, 1. konsep yang saling bertentangan.
2 4
Thomas H. Russel dan A. C. Bean, Webster Devosi adalah kebaktian yang tidak resmi.
Twentieth-Century Dictionary of The English 5
Christi, Diktat Kuliah: Spiritualitas I, 10-
Language (New York: Publisher Guild, Inc. 1938), 11.
1597.
6
“William Carey,” Wikipedia Bahasa 9
A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang, dan
Indonesia, terakhir diubah 23 September 2015, Randy Petersen, 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah
diakses 26 September 2015, pk. 18.22 WIB, Kristen (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2011), 114.
http://id.wikipedia.org/wiki/William_Carey. 10
“William Carey,” Wikipedia Bahasa
7
F. D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat Indonesia, terakhir diubah 23 September 2015,
Tokoh-tokoh dalam Sejarah Gereja (Jakarta: PT. BPK diakses 26 September 2015, pk. 18.35 WIB,
Gunung Mulia, 2009), 53. http://id.wikipedia.org/wiki/William_Carey.
8
Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia (Jakarta:
PT. BPK Gunung Mulia, 2011), 120.
11 14
A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang, dan Michael Collins dan Matthew A. Price,
Randy Petersen, 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Millenium The Story of Christianity: Menelusuri Jejak
Kristen, 114. Kristianitas (Yogyakarta: Kanisius, 2006), 182.
12 15
Ibid. Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia (Jakarta:
13 PT. BPK Gunung Mulia, 2011), 120.
F. D. Wellem, Tokoh-tokoh dalam Sejarah
Gereja (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2003), 167.
16 20
A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang, dan Ibid.
Randy Petersen, 100 Peristiwa Penting dalam 21
A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang, dan
Sejarah Kristen, 114. Randy Petersen, 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah
17
, Teks Alkitab Terjemahan Baru Kristen, 114.
(Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2007), 1021. 22
F. D. Wellem, Tokoh-tokoh dalam Sejarah
18
Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia (Jakarta: Gereja, 53.
PT. BPK Gunung Mulia, 2011), 120. 23
Thomas van den End, Harta dalam Bejana
19
F. D. Wellem, Tokoh-tokoh dalam Sejarah (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2009), 306.
Gereja (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2009), 53.
24
“Kolkata,” Wikipedia Bahasa Indonesia, 28
Ibid.
terakhir diubah 06 Maret 2015, diakses 26 September 29
Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia, 121.
2015, pk. 20.21 WIB, 30
F. D. Wellem, Tokoh-tokoh dalam
http://id.wikipedia.org/wiki/Kolkata. Sejarah Gereja, 53.
25 31
A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang, dan Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia, 121.
Randy Petersen, 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah 32
F. D. Wellem, Tokoh-tokoh dalam Sejarah
Kristen, 114-115. Gereja, 53.
26
Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia (Jakarta: 33
A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang, dan
PT. BPK Gunung Mulia, 2011), 121. Randy Petersen, 100 Peristiwa Penting dalam
27
F. D. Wellem, Tokoh-tokoh dalam Sejarah Sejarah Kristen, 115.
Gereja (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2009), 53.
34 36
Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia (Jakarta: Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia, 122.
PT. BPK Gunung Mulia, 2011), 121 37
Ibid.
35 38
A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang, dan F. D. Wellem, Tokoh-tokoh dalam Sejarah
Randy Petersen, 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Gereja (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2009), 54.
Kristen, 115.
39
Ichwei G. Indra, Jejak Juang Saksi Injil
(Semarang: Pelayanan Mandiri “Mikhael”, 2010),
198.
secepat mungkin mendirikan gereja asli India sedangkan malam hari ia bekerja sebagai
yang mandiri. seorang tukang sepatu. Sungguh ia adalah
orang yang memiliki kebaikan dan tanggung
Sikap Spiritualitas William Carrey jawab.
Dalam biografi William Carey
Keempat, Keadaan ekonominya tidak
memang hubungan Spiritualitas Carey tidak
mengizinkan Carey mencapai taraf
nampak dengan jelas. Berikut hubungan
pendidikan yang tinggi. Namun ia memiliki
spiritualitas yang dilakukan oleh Carey yang
kesabaran dan menerima kenyataan itu. Ia
dapat dirangkum oleh penulis:
selalu berusaha dan menyempatkan diri
Pertama, Meskipun Carey
untuk mempelajari sendiri segala sesuatu
mengalami berbagai macam kesulitan saat
yang diingininya
dia dalam proses dibesarkan oleh
Kelima, Kesehatannya semakin
orangtuanya namun ia memilih untuk gigih
memburuk karena kesukaran keluarganya.
belajar membaca dan menulis, membaca
Seorang bayi menginggal. Istrinya
cerita-cerita pertualangan seperti Robinson
mengalami tekanan mental. Mereka sering
Crusoe. Ini menunjukkan bahwa Carey
kekurangan uang untuk makan yang layak.
adalah orang yang sabar dan memiliki
Namun, yang patut diacungi jempol adalah di
penguasan diri yang baik, sehingga ia tidak
atas semua kesulitan ini, obsesi Carey
memberontak kepada orangtuanya.
membawa Injil ke luar negeri, sebagai
Kedua, Ia berjalan kaki sejauh
kewajiban orang Kristen, meningkat.
delapan mil setiap hari Minggu untuk
Keenam, Pada rapat-rapat para
berkhotbah di gereja yang miskin di sebuah
pendeta di kawasan itu, ia menguraikan
kota tetangga. Hal ini menunjukkan bahwa
secara khusus bahwa orang-orang Kristen
Carey sangat mencintai Tuhannya dan juga
harus menyebarkan Injil ke negeri-negeri
mengasihi sesamanya. Ia tidak memikirkan
yang jauh. Ia senantiasa ditolak. Ia memiliki
diri sendiri dan ia memiliki kesetiaan dalam
kasih untuk menyelamatkan orang-orang di
melayani Tuhan.
luar sana. Meskipun ia sering di tolak tapi
Ketiga, Walaupun Ia menjadi seorang
carey bukan orang yang mudah menyerah.
pengkhotbah untuk membangun hubungan
Ketujuh, East India Company
spiritualitasnya dan hubungan spiritualitas
melarang penginjilan, karenanya Carey
jemaat pada waktu itu kepada Tuhan, ia tidak
beralih pekerjaan, yaitu menjadi pengelola
lupa untuk menafkahi keluarganya. Ia
pabrik nila di pedalaman India. Istri Carey
menjadi guru sekolah pada siang hari,
tidak tahan hidup di tempat tersebut sehingga menyokong reformasi sosial dengan sukses
ia mengalami gangguan jiwa; dan ini (termasuk menghentikan perlakuan kasar
berakibat berat bagi perkembangan anak- terhadap kaum wanita, pembunuhan anak-
anak mereka. Namun, mungkin hikmat anak, pengguguran bayi, dan sati, yaitu
Tuhan turun atasnya, Carey memakai upacara pembakaran para janda yang sudah
kesempatan hidup terpencil di perkebunan menjadi tradisi di sana).40
untuk belajar bahasa Sanskrit dan bahasa Carey menjadi sumber inspirasi bagi
Bengali yang nantinya akan menunjang banyak orang untuk mengikuti jejaknya
pelayanan pekabaran Injilnya. dalam bidang misionaris, termasuk ahli
Kesembilan, Carey ingin bahasa berbakat Henry Martyn. Sebelum
mengabarkan Injil seluas mungkin dan meninggal dunia pada 9 Juni 183441, Carrey
secepat mungkin. Karenanya ia berjalan telah menyelesaikan penerjemahan Alkitab
mengunjungi berbagai pedesaan, mendirikan ke dalam bahasa Urdu, yang tetap menjadi
pos-pos pekabaran Injil di tepi Sungai dasar terjemahan modern, dan
Gangga, di Orissa dan sampai ke Burma. menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa
Tujuan Carey adalah secepat mungkin Arab dan Persia. 42
mendirikan gereja asli India yang mandiri. Keahlian Carey di bidang praktis juga
Ini menunjukkan bahwa Carey memiliki dipakai demi pembangunan negeri India. Ia
kesukacitaan sendiri dalam dirinya untuk mendirikan Horticultural Society
menyebarkan Injil. Sesuatu yang sangat (Persekutuan Ilmu Perkebunan) dengan
berguna untuk menciptakan hubungan tujuan meningkatkan metode-metode
spiritalitas tidak hanya untuk dirinya tetapi pertanian, termasuk mengimpor pohon-
juga untuk orang lain. pohon buah-buahan dari Inggris. Ia
mengadakan percobaan dengan tanaman
Karya William Carrey kopi, tembakau, gula tebu dan tanaman yang
Carey berhasil mendirikan berbagai menghasilkan biji-bijian.
gereja dan sekolah di India, menerjemahkan Carey adalah tokoh pekabaran Injil
Alkitab ke dalam berbagai bahasa, mebuka modern dan dikenal dalam sejarah gereja
pusat kesehatan, mendirikan seminari, dan
sebagai “Bapak Gerakan Misi Modern”.43 kesaksian teman sekerjanya menarik hati
Carey juga dikenal sebagai tokoh oikumenis. Carey sehingga ia dibaptis ulang dan masuk
Dialah yang mencetuskan ide agar setiap 10 Gereja Baptis. Ia meninggalkan Gereja
tahun diadakan konferensi bersama dari Anglikan yang membesarkannya, dengan
seluruh lembaga pekabaran Injil dan pekabar mengabaikan nasihat ayahnya, dan kian hari
Injil di Tanjung Pengharapan. Ide ini tidak kian aktif dalam gereja itu. Pada saat itu
terwujud pada masa hidupnya sendiri, tetapi Gereja Baptis dikenal sebagai sebuah gereja
baru terjadi pada tahun 1910 di Edinburg. pembangkang. Ia menikah dan mulai
Pengertian kata “oikumene” dalam berkhotbah di gereja. Ia mempelajari
pengertian modern barasal dari William Perjanjian Baru dan bahasa Yunani dengan
Carey.44 tekun, serta merangkap tiga pekerjaan
sekaligus yaitu tukang sepatu, guru sekolah
KESIMPULAN dan pendeta. Ia menjadi seorang
“Spiritualitas Kristen” menunjuk pengkhotbah dan guru sekolah pada siang
kepada dua hal: sebuah pengalaman hidup hari, sedangkan malam hari ia bekerja
dan suatu disiplin ilmu akademis. Inti sebagai seorang tukang sepatu. Meskipun
formasi spiritualitas Kristen adalah Carey melakukan berbagai pekerjaan, ia
pembentukan karakter oleh Roh Kudus menyempatkan diri untuk mempelajari
melalui berbagai cara untuk serupa Kristus. sendiri bahasa Ibrani, Belanda dan Perancis
Fondasi hidup manusia kristen adalah selain bahasa Yunani padahal keadaan
Kristus. Dasar spiritualitas Kristen adalah ekonominya tidak mengizinkan Carey
jemaat telah dibangkitkan bersama Kristus. mencapai taraf pendidikan yang tinggi.
Kristus menjadi jembatan yang Baptist Missionary Society mengirim Carey
menghubungkan manusia dan Allah. Secara sebagai pekabar Injilnya yang pertama ke
ringkas, jemaat hidup bersama Kristus yang India. Kegiatan-kegiatan Carey di India
bangkit. didasarkan pada pandangan-pandangannya.
William Carey lahir pada 17 Agustus Berikut beberapa prinsip kerja Carey yang
1761 di lingkungan pedesaan di patut dicatat: (1) Menganggap penyebaran
Northamptonshire, Inggris. Pada tahun 1779, Alkitab ke dalam sebanyak mungkin bahasa
kala itu usia Carey baru sekitar 17 tahun, adalah salah satu azaz pokok pengabaran
43 44
H. Berkhof dan H. Enklaar, Sejarah F. D. Wellem, Tokoh-tokoh dalam
Gereja (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 1993), 352. Sejarah Gereja (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia,
2009), 54.
Injil; (2) Secepat mungkin harus didirikan English Language New York:
Publisher Guild Inc., 1938.
suatu gereja di daerah pengabaran Injil; (3)
van den End, Thomas. Harta dalam Bejana.
Secepat mungkin harus dididik pendeta- Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2009.
Wellem, F. D. Riwayat Hidup Singkat Tokoh-
pendeta pribumi; (4) Alam pemikiran suku-
tokoh dalam Sejarah Gereja Jakarta:
suku penerima Injil harus dipelajari sedalam PT. BPK Gunung Mulia, 2009.
mungkin. Perjelanan misinya di India
diwarnai dengan berbagai macam tantangan,
namun tantangan-tantangan tersebut dapat
diatasi dengan adanya hubungan spiritualitas
yang baik.
William Carey adalah tokoh yang
memiliki spiritualitas yang sangat menarik.
Alangkah baiknya bila kita bisa belajar
melalui kehidupan William Carey untuk
memacu pertumbuhan spiritualitas kita.
Dengan begitu, kita bisa memiliki hubungan
spiritualitas yang baik dengan Tuhan dan
sesama. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Berkhof, H. dan H. Enklaar. Sejarah Gereja.
Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 1993.
Christi, Areyne. Diktat Kuliah: Spiritualitas I
Surabaya: STT Bethany, 2015.
Collins, Michael dan Matthew A. Price.
Millenium The Story of Christianity:
Menelusuri Jejak Kristianitas
Yogyakarta: Kanisius, 2006.
Curtis, A. Kenneth, J. Stephen Lang dan
Randy Petersen 100 Peristiwa Penting
dalam Sejarah Kristen Jakarta: PT.
BPK Gunung Mulia, 2011.
Indra, Ichwei G. Jejak Juang Saksi Injil
Semarang: Pelayanan Mandiri
“Mikhael”, 2010.
Ruck, Anne. Sejarah Gereja Asia. Jakarta:
PT. BPK Gunung Mulia, 2011.
Russel, Thomas H. dan A. C. Bean Webster
Twentieth-Century Dictionary of The