NIM: 18101102049
· Buat lubang tanam di tengah-tengah polybag dengan kedalaman 2
cm, dan buatlah 2 lubang untuk pupuk di sebelah kiri dan kanan lubang tanam dengan jar
ak 5 cm dari lubang tanam
· Tanamkan 2 benih untuk setiap polybag (setiap lubang tanam)
· Setelah benih ditanam segera lakukan penyiraman hingga mencapai kapasitas lapang
· Penyiraman berikutnya dilakukan setiap pagi hari
· Pengamatan :
Ukurlah tinggi tanaman (setiap 1 hari sekali)
Amati jumlah daun (setiap 1 hari sekali)
· Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, buatlah grafik tumbuh yang meliputi : nilai ku
mulatif dan laju pertumbuhan dari setiap variable yang diamati
· Bandingkan antara grafik tinggi tanaman dan jumlah daun.
6. Hasil
Tinggi ( Cm) Jumlah daun
N
Tanggal Kemang Kacan kemang Kacan
o
i g hijau i g hijau
29-okt-
1 21 2 2 4 -
30-okt-
2 21 7 4 8 -
31-okt-
3 21 10 7 - 1
01-nov-
4 21 12 10 15 2
02-okt-
5 21 15 13 17 3
7. Pembahasan
Pada pertumbuhan tanaman terdapat fase-fase yaitu : Fase Embryonis, merupaka fase
embryonis dimulai dari pembentukan zygote sampai terjadinya embrio, yang terjadi di dalam
bakal biji (ovule). Dari zygote diikuti dengan pembelahan sel sesudah itu terjadi pengembangan
sel. Fase embryonis tidak terlihat secara nyata (tidak tergambar dalam kurve) dalam
pertumbuhan tanaman, karena berlangsungnya di dalam biji. Fase Muda (Juveni//Vegetatif)
merupakan fase muda dimulai sejak biji mulai berkecambah, tumbuh menjadi bibit dan dicirikan
oleh pembentukan daun – daun yang pertama dan berlangsung terus sampai masa berbunga dan
atau berbuah yang pertama. Perkecambahan merupakan satu rangkaian yang komplek dari
perubahan-perubahan morfologis, fisiologis, dan biokimia. Fase menua dan aging ada beberapa
factor dapat menghambat atau mempercepat terjadinya fase menua in yaitu : penaikan suhu,
penghambat bunga atau buah pengurangan unsure-unsur dari dalam tanah (Lakitan,2001).
Salah satu faktor yang menunjang tanaman untuk tumbuh dan bereproduksi secara optimal
adalah ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup di dalam tanah. Jika tanah tidak dapat
menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, maka pemberian pupuk perlu dilakukan
untuk memenuhi kekurangan tersebut. Setiap jenis tanaman membutuhkan unsur hara dalam
jumlah yang berbeda. Ketidak tepatan pemberian unsur hara/pupuk selain akan menyebabkan
tanaman tidak dapat tumbuh dan berproduksi se-cara optimal juga merupakan pemborosan
tenaga dan biaya (tidak efisien). Agar usaha pemupukan menjadi efisien maka, pemberian pupuk
tidak cukup hanya melihat keadaan tanah dan lingkungan saja, tetapi juga harus mem-
pertimbangkan kebutuhan pokok unsur hara tanaman. Dengan diketahui kebu-tuhan pokok unsur
hara tanaman maka dosis dan jenis pupuk dapat ditentukan lebih tepat (Darmawan 1983).
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan
membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan
pembuluh, yang disebut kambium fasis atau kambium faskular, fungsinya adalah membentuk
xilem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan
pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis. Kambium intravasis dan
intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris. Kambium yang berada di sebelah
dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan
antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit (Darmawan dan
Baharsjah, 1983).
Daun kemangi dianggap sebagai tanaman herbal yang sering dimanfaatkan dalam
pengobatan tradisional. Tentunya, khasiat yang dimiliki daun kemangi tidak lepas dari berbagai
kandungan yang dimilikinya. Daun kemangi memiliki beragam kandungan yang baik untuk
tubuh. Ketersediaan air dapat ditingkatkan dengan pemberian pupuk buatan yang cukup untuk
meningkatkan pertumbuhan akar, kerapatan tanaman serta untuk melindungi dari rumput liar dan
serangan hama.
Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian
bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
8. Daftar Pustaka
Campbell. 2000. biologi. Erlangga. Jakarta
Campbell . 2002 Biologi. Erlangga. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta.
Dwidjo saputra. 1978. pengantar fisiologi tumbuhan. Gramedia. Jakarta.
Kimbal. john, w. dkk. 1990. biologi. Erlangga. Jakarta
Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Lampiran
Gambar di hari ke 5