Modul Ajar Mikrotik (TKJ Club E-Learning Center)
Modul Ajar Mikrotik (TKJ Club E-Learning Center)
ROUTER OS
I. PENDAHULUAN
Dalam instalasi mikrotik router, ada 2 pilihan yaitu :
Menggunakan Disk on Module
Melakukan instalasi RouterOS pada hardisk biasa.
Jikan ingin menggunakan Disk On Module (DOM), maka anda tidak perlu repot-repot. Anda
tinggal membeli DOM tersebut yang di dalamnya sudah terinstall system operasi Mikrotik
RouterOS dan langsung memasangnya pada motherboard komputer. Sedangkan jika anda
memilih untuk menginstall mikrotik RouterOS pada hardisk biasa, maka harus
mendownload file ISO dari RouterOS. Setelah anda mendownload file ISO tersebut, burn-
lah file tersebut ke dalam sebuah CD dan lakukanlah istalasi seperti saat anda melakukan
prosedur instalasi sistem operasi pada umumnya. Adapun langkah instalasinya adalah
sebagai berikut.. :
Setelah proses booting, akan muncul menu pilihan software yang ingin di install.
Installl paket-paket utama, ada baiknya semua paket, dengan cara menandainya
(mark).
Menu dimana kita dapat memilih paket mana saja yang akan di install. Pilihlah
paket instalasi yang ingin di gunakan. Sebagai contoh, di awal pilih system, ppp,
dhcp, hostpot, routing, security, and web-proxy. Setelah itu tekan tombol “a”
(tanpa petik) untuk menginstall semua fasilitas yang terdapat pada mikrotik. Proses
ini berkaitan dengan lisensi RouterOS yang di miliki.
Sesaat setelah RouterOS berhasil di boot, kita akan di hadapkan pada layar seperti
di bawah, system akan melakukan pengecekan terhadap kemungkinan kerusakan
yang terjadi, tekan tombol “Y”. Jika muncul tampilan seperti dibawah ini maka
instalasi telah selesai.
Pada topoogi di atas, interfaces ether1 dari Router Mikrotik akan di konfigurasikan IP
Address 60.1.1.2/30 dan akan dihubungkan ke ISP. IP Address ini merupakan IP Address
statik yang akan diberikan oleh ISP, sedangkan ether2 merupakan interfaces yang
dihubungkan ke switch tempat terhubungnya komputer ke switch tempat terhubungnya
komputer user pada jaringan lokal. IP Address pada ether2 adalah 10.10.10.1/24.
Topologi ini nantinya akan di kembangkan sehingga memiliki hostpot dengan menggunakan
interfaces ether2. Router ISP memiliki IP Address 60.1.1.1, router ISP ini juga berfungsi
sebagai DNS Server.
5. Jika output dari perintah “ip address print” seperti di atas, artinya konfigurasi IP
Address anda telah berhasil , kemudian lakukan pengujian akhir yaitu dengan
perintah “ping” ke IP Address eth2 “10.10.10.1” dan eth1 ”60.1.1.2” berikut
bentuknya :
9. Setelah itu, Periksalah apakah konfigurasi default gateway sudah ada pada tabel
routing Router Mikrotik. Kita harus mendapatkan baris dengan DST-
ADDRESS=0.0.0.0/0 dan GATEWAY=60.1.1.1 perintah yang akan di gunakan adalah
sebagai berikut “ip route print”.
10. Apabila output dari perintah “ip route print” seperti di atas. Maka kongfigurasi
default gateway telah berhasil.
Pada skenario jaringan di modul ini, Router mikrotik akan menjalankan NAT dengan
action=masquerade, sehingga merubah semua paket data yang berasal dari komputer user
seolah-olah berasal dari router yang mempunya IP Address 60.1.1.2. ini akan menyebabkan
server-server di internet tidak mengetahui bahwa sebenarnya yang mengakses mereka
adalah komputer user dengan IP Address 10.10.10.2, 10.10.10.3 dan seterusnya. Server-
server di internet hanya mengetahui bahwa yang mengakses mereka adalah router dengan
IP Address 60.1.1.2.
Masquerade ini wajib di jalankan oleh router-router gateway untuk menyembunyikan IP
Address Private yang anda gunaan pada jaringan lokal, sehingga tidak terlihat dari internet.
IP Address private tersebut harus disembunyikan, karena pada jaringan lokal yang lain
kemungkinan IP Address 10.10.10.0/24 juga di gunakan. Jika anda tidak melakukan
masquerade maka komputer user tidak dapat mengakses internet.
Masquerade tadi akan menyembunyikan komputer user yang ada pada jaringan lokal
sekaligus membuat komputer tersebut bertopeng (ber-mask) ke IP Address 60.1.1.2.
sehingga baik komputer user 10.10.10.2, 10.10.10.3, 10.10.10.4 dan 10.10.10.5 akan di
kenal di internet sebagai 60.1.1.2.
Berikut adalah perintah Firewall untuk Routing Standar pada Network Address
Translation (NAT). Perintah tersebut adalah sebagai berikut:
“ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade”
Perintah di atas adalah perintah pada firewall Mikrotik yang memerintah “jika ada
komputer user yang akan mengakses internet, bertopenglah (ber-mask) pada
ether1”. Sedangkan chain=srcnat, berfungsi memerintahkan “gantilah IP Address
pengirim (source address) 10.10.10.2, 10.10.10.3, 10.10.10.4, dan 10.10.10.5
menjadi IP Address di ether1 jika ingin menuju internet”.
konfigurasi firewall dan cara kerja Firewal pada mikrotik routerOS, dan pada materi
selanjutnya kita akan membahas bagaimana cara merubah identitas mikrotik dan
membuat password pada user admin.
2. setelah perintah di atas sudah di masukkan, maka perhatikan gambar di bawah ini,
identitas mikrotik yang tadinya bernama “MikroTik” sudah berubah menjadi
“tkjclub”. Sekarang kita sudah berhasil mengubah identitas mikrotik, di materi
selanjutnya kita akan membahas tentang bagaimana membuat password untuk
user admin.
II. Setelah itu kita login kembali dengan menggunakan user “admin” dan password
yang telah di buat tadi, yaitu “123456”.
III. Gambar diatas menandakan login untuk masuk mikrotik router sudah berhasil, itu
berarti password yang kita buat untuk user admin juga sudah sukses jadi materi
selanjutnya yang akan kita bahas adalah kongfigurasi “HOTSPOT” pada mikrotik
routerOS. Ini adalah materi terakhir yang akan di bahas pada modul ajar ini.
1. Sekarang kita akan membuat sebuah hotspot, dengan menggunakan interface eth2
yang sudah di kongfigurasi Ip Address 10.10.10.1/24 sehingga untuk mengaktifkan
fitur HotsPot ini, kita langsung dapat menggunakan perintah sebagai berikut:
“ip hotspot setup”.
8. “Dns servers” ketik ip DNS yaitu IP ISP dari topologi jaringan yang telah di jelaskan
sebelumnya, yaitu “60.1.1.1”
9. “dns name” kosongkan saja, krna DNS server tidak kita kongfigurasi sebelumnya.
Jadi untuk tahapan ini. Kosongkan saja.
11. Konfigurasi di atas adalah konfigurasi berbentuk wizard yang mengaktifkan fitur
HotSpot Gateway pada interface eth2. User yang rencanakan terhubung adalah
user dengan IP Address 10.10.10.2 s/d 10.10.10.254 dengan gateway 10.10.10.1
dan DNS server 60.10.10.1. sedangkan username pertama yang dibuat adalah
admin dengan password 123456.
12. Pada saat kita selesai mengaktifkan fitur HotSpot Gateway seperti pada wizard
diatas, makan router miktorik secara otomatis akan membuat konfigurasi-
kongfigurasi firwall filter, NAT, DHCP maupun Queue Simple untuk jaringan yang
terhubung pada interface eth2. sebaiknya anda tidak membuat kongfigurasi-
kongfigurasi lain yang nantinya akan bentrok dengan kongfigurasi yang di hasilkan
oleh Fitur HotSpot Gateway ini.
4. Kita harus terlebuh dahulu masukkan User name dan Password untuk Hostpot yang
telah di buat tadi. Yaitu User Name “fadly” dan Password “123456”. Lalu klik “OK”
untuk login ke hostpotnya.