Anda di halaman 1dari 27

Ruslan Muchtar

Emergency Dapartment RSUD Lasinrang


Tujuan Pembelajaran
Umum Khusus
• Peserta mampu 1. Mampu mengenali
menjelaskan langkah- kejadian Henti Nafas
langkah dalam 2. Mampu mengenali
melakukan Resusitasi kejadian henti Jantung
Jantung Paru 3. Mampu menjelaskan
tehnik kompressi dan
ventilasi
4. Mampu menjelaskan
pemberian posisi
pemulihan
• Sekitar 75 – 85% pasien henti jantung (cardiac arrest)
terjadi di rumah & area umum (public places):
– Home or residence (68.5%)
– Public settings (21%)
– Nursing homes (10.5%).

• 37% disaksikan oleh Bystander*, 12% oleh EMS Provider.


51% cases unwitnessed collapse.
RJP
• High Survival rates to hospital admission after EMS-treated Peluang
in public places (39.5%) and lower survival rates in Hidup
homes/residences (27.5%) and nursing homes (18.2%).

• Survival rates to hospital discharge 10.8% after out of


hospital arrest & 18.6% after in-hospital arrest (Off-Hours*
10% Tdk
16.8% & on-hours* 20.6%) RJP
• Kematian dapat dihindarkan, jika makin banyak orang
mampu melakukan RJP

• Kemungkinan hidup akan berkurang 10% setiap menit

*Bystander = Orang awam yang tidak melakukan tindakan pertolongan. (Heart Disease and Stroke Statistics – 2018 Update, AHA)
*On-hours = Jam Kerja (The American College Of Cardiology Foundation, 2018)
*Off-hours = Sore, malam dan akhir pekan
Tidak dapat
suplai oksigen MATI

3 – 8 menit
Ketelambatan Peluang Berhasil

1 menit 98 %
3 menit 50 %
10 menit 1%
• Mencegah
berhentinya
sirkulasi dan/atau
Henti Jantung pernapasan
Henti Napas • Memberikan
bantuan eksternal
terhadap sirkulasi
dan ventilasi
• Airway • Circulation • Circulation
A C C
• Breathing • Airway • Airway
B A A
• Circulation • Breathing • Breathing
C B B

1966 2010 2015


D • Danger Pastikan keamanan

R • Response Cek respon pasien

S • Shout Call EMS


• Minta Bantuan, Hubungi
EMS, Aktifkan Tim Resusitasi

C • Circulation
• Cek Napas, Cek Nadi
• Kompresi 30 x/menit

A • Airway Bebaskan Jalan Napas

B • Breathing Bantuan napas 2x


Pastikan keamanan
3 Aman (3A):
– Aman Penolong
(gunakan APD: Glove,
mask, goggle &
gown)
– Aman Pasien
– Aman Lingkungan
Menilai Respon Pasien
Tepuk bahu dan teriak “Bangun
Pak/Bu!” atau “Buka mata Pak/Bu!”

A • Alert
V • Verbal
P • Pain
U • Unresponsive
Hati-hati kemungkinan trauma
leher !!!
Memeriksa respon pasien dengan menepuk bahu
pasien atau dengan rangsang nyeri
Jika pasien tidak
memberikan respon,
segera panggil bantuan
dengan cara berteriak
“Tolong!, ada orang tidak
sadar” untuk mengaktifkan
emergency medical
service (EMS).

Berteriak meminta bantuan


Pastikan ada tidaknya
nadi karotis bersamaan
dengan scan pernapasan
Raba nadi karotis, 2-3 cm di samping
trakhea

Jika tidak ada nadi


 Mulai lakukan siklus 30
kompresi dan 2 ventilasi

Jika ada nadi


 Beri 1 ventilasi tiap 6 detik (10-12
x/mnt)
Meraba nadi karotis, 2-3 cm dari
samping trakhea
Atur Posisi Pasien dan Penolong
• Posisi pasien supine di atas
permukaan yang keras & datar
• Posisi penolong berlutut disamping
pasien (di luar RS) atau berdiri
disamping tempat tidur pasien (di
RS)
Penolong meletakkan tumit telapak
tangan pada midsternum, diantara
2 papilla mamae dengan telapak
tangan menumpuk dengan jari
ditautkan.
Posisi tangan pada midsternum
Dengan posisi badan tegak
lurus, penolong mengkompresi
dada lurus ke bawah secara
teratur dengan kecepatan 100-
120x/menit

Kedalaman adekuat:
Kedalaman Rasio Kecepatan Siklus
Dewasa 2”-2,4” 30:2 (1 atau 2 100-
5 Siklus
(5-6 cm) Penolong) 120x/menit
Anak 2” (5 cm)/ 30:2 (1 penolong) 100-120 5 Siklus
1/3 AP Dada 15:2 (2 penolong) x/menit 10 Siklus
Bayi 1,5” (4 cm)/ 30:2 (1 penolong) 100- 5 Siklus
1/3 AP Dada 15:2 (2 penolong) 120x/menit 10 Siklus

Kompresi pada midsternum


Terdiri atas 2 tahap:
1. Membersihkan jalan napas
2. Membebaskan jalan napas

Head tilt

Head tilt dan Chin Lift

Tidak boleh dilakukan pada trauma


servikal !!!
Chin Lift
Rekomendasi AHA 2015 :
Pada pasien suspek
cedera servikal gunakan
jaw thrust

• Sekitar 0,12 - 3,7% pasien


henti jantung mengalami
cedera servikal
• Risiko cedera servikal
meningkat jika pasien
Jaw thrust mengalami cedera pada
kepala dan muka atau GCS
<8
BAG VALVE MASK
Pegang BVM dengan
teknik “EC Clamp” :
• Ibu jari & telunjuk membentuk huruf
C, memegang masker
• Tiga jari lainnya membentuk huruf E,
ekstensi kepala

Dua orang penolong Teknik EC Clamp


• Sesudah 5 siklus  evaluasi
– Jika tidak ada nadi karotis, lakukan kembali
kompresi dan ventilasi 30 : 2.
– Jika nadi teraba dan napas tidak ada, berikan
bantuan napas sebanyak 10x/menit dan monitor
nadi setiap 2 menit.
– Jika nadi teraba dan napas ada, beri posisi
mantap (recovery position)
– Waspada terhadap kemungkinan pasien
mengalami henti napas kembali, jika terjadi segera
terlentangkan pasien dan lakukan napas buatan
kembali.
RJP di Masa Pandemi Covid-19
Prinsip resusitasi pada pasien yang terkonfirmasi
COVID-19
• Mengurangi paparan terhadap COVID-19 dengan membatasi personel di
dalam ruangan atau di tempat kejadian.

• Memprioritaskan strategi oksigenasi dan ventilasi dengan risiko


aerosolisasi yang lebih rendah.

• Mempertimbangkan kesesuaian memulai dan melanjutkan resusitasi.


Sistem perawatan kesehatan dan lembaga darurat harus membuat
kebijakan untuk memandu penyedia lini depan dalam menentukan

• Tetap memastikan keberlangsungan CPR dan defibrilasi yang di lakukan


oleh petugas atau bila ada anggota keluarga yang mampu. Untuk
serangan jantung di luar rumah, masker wajah atau kain yang menutupi
mulut dan hidung penyelamat dan / atau korban dapat mengurangi risiko
penularan kepenolong, selama RJP lakukan dengan Hand Only CPR.
1 2

3 4
Tindakan RJP pada OHCA selama
masa New Normal

8/26/2021
Pastikan keamanan

Cek respon korban


Tidak ada respon (unresponsive)
Memanggil Bantuan / Aktifkan EMS
Get AED

Ada denyut
Cek Napas, Cek nadi : nadi •Beri 1 napas tiap 5-6
Pastikan nadi dalam 10 detik (10-12 x/menit)
detik? •Cek ulang tiap 2 menit
Tak ada denyut nadi

Mulai siklus 30 KOMPRESI dan 2 NAPAS

AED / defibrilator datang

Rekam irama jantung, apakah


bisa didefibrilasi atau tidak ?
Ya Tidak

Berikan 1 shock Segera lanjutkan RJP selama 2 menit


Segera lanjutkan RJP Cek irama setiap 2 menit, sampai tim
untuk 5 siklus (2 menit) dengan alat lebih lengkap datang.
Catatan : Kotak dgn garis putus-putus dilakukan oleh penolong profesional, bukan oleh penolong awam
Sirkulasi &
Penolong
Ventilasi
kelelahan
Spontan

STOP !!!
1
• Kaku Mayat

2
• Lebam Mayat
DNR (Do Not Tanda 3
• Pupil Lebar
Resuscitation) Kematian • Refleks Cahaya (-)
4
Akibat Bantuan Napas Akibat Kompresi

Inflasi gaster Fraktur iga

Regurgitasi Pneumothorak

Hemothoraks

Kontusio Paru

Laserasi hati & limpa

Emboli lemak
Alat untuk memberikan
kejutan (shock) listrik
pada henti jantung
secara otomatis

Anda mungkin juga menyukai