Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSONAL HYGIENE

Disusun untuk memenuhi PPK 1 di Ruang Bougenvile

RSUD Dr.DorisSylvanus PalangkaRaya

Disusun oleh :

Congky 2017.C.09a.0829

Enteng Pandiangan 2017.C.09a.0837

Indah Permata Sari 2017.C.09a.0844

Marsiane Afiana 2017.C.09a.0851

Pedrik Andawa Putra 2017.C.09a.0858

Sherent Valentina A 2017.C.09a.0865

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN 2019/2020
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok bahasan : Kebersihan Diri (Personal Hygiene)

Sub pokok bahasan : Kebersihan Diri (Personal Hygiene)

Penyaji : Kelompok 7

Sasaran : Keluarga Pasien di Bougenvile

Hari dan tanggal pelaksanaan : Sabtu, 13 April 2019

Tempat : Ruang Bougenvile

A. LATAR BELAKANG
Di dalam dunia Keperawatan, personal hygiene merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia. Personal hygiene atau kebersihan diri adalah
upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dalam
dirinya untuk memperoleh kesehatan fisik dan bertujuan untuk mencegah
timbulnya penyakit. Personal hygiene yang pada dasarnya harus
diperhatikan yaitu personal hygiene yang mencakup beberapa hal seperti,
perawatan kulit kepala dan rambut, mata, hidung, telinga, kuku tangan
dan kaki, kulit, dan perawatan tubuh secara keseluruhan.
Personal hygiene adalah aspek yang sangat penting dari
pendidikan kesehatan. Menjaga kebersihan bagian badan adalah hal yang
harus dilakukan oleh anak-anak agar terhindar dari penyebaran penyakit
(Siwach, 2009).
Dalam Undang-Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 memberikan
batasan: kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup secara sosial dan ekonomi. Batasan
yang diangkat dari batasan kesehatan menurut Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) yang paling baru ini, memang lebih luas dan dinamis
dibandingkan dengan batasan sebelumnya yang mengatakan, bahwa
kesehatan adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental maupun sosial, dan
tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat (Notoatmodjo, 2007).
Menjaga kebersihan diri merupakan salah satu upaya memelihara
kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit. Kebersihan diri atau
personal hygiene adalah upaya seseorang dalam rangka menjaga dan
memelihara kebersihan dirinya, sebagaimana yang dikemukakan oleh
Laily (2012:2) bahwa “kebersihan diri atau personal hygiene adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan, baik fisik maupun psikisnya” Kesejahteraan fisik yang
dimaksud ialah bahwa ia dapat terhindar dari resiko penyakit yang
mungkin dapat ditimbulkan akibat mikroorganisme patogen.
Kesejahteraan psikis yang dimaksud ialah bahwa seseorang dapat
memenuhi kebutuhan akan rasa nyaman dan rasa percaya diri, sehingga ia
dapat berinteraksi sosial yang lebih baik.
Personal hygiene atau kebersihan diri yang dimaksud terdiri dari
lima macam perawatan diantaranya, perawatan kulit; perawatan kaki,
tangan, dan kuku; perawatan rongga mulut dan gigi; perawatan rambut;
perawatan mata telinga dan hidung (Laily,2012:2). Kelima macam
perawatan tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri,
menciptakan keindahan, memelihara kebersihan diri, meningkatkan derajat
kesehatan seseorang dan sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit.
Apabila kelima macam perawatan tersebut dilakukan secara baik, maka
individu yang bersangkutan akan merasakan manfaatnya, baik dari segi
kesejahteraan fisik maupun psikisnya. Apabila perilaku personal hygiene
seseorang baik, maka hal ini akan meminimalkan pintu masuk (portal of
entry) mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit pada orang
tersebut. Sebaliknya apabila personal hygiene seseorang buruk, maka hal
ini akan mempertinggi resiko mikroorganisme penyebab penyakit untuk
tumbuh dan menyebabkan infeksi pada jaringan tubuh orang tersebut.
Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat buruknya personal
hygiene seseorang diantaranya diare, karies pada gigi, gangguan intregitas
kulit, infeksi pada mata dan telinga serta gangguan pada kuku.
Timbulnya penyakit infeksi seperti karies pada gigi, cacingan, dan
diare merupakan salah satu indikasi buruknya personal hygiene yang
dimiliki seseorang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Adisti et
al (2012:8) mengemukakan bahwa personal hygiene yang buruk terkait
mencuci tangan, memotong dan membersihkan kuku serta penggunaan
alas kaki merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan infeksi
cacingan pada seseorang. Penelitian lain berkaitan dengan hubungan
antara sanitasi dan personal hygiene dengan kejadian diare yang
dilakukan oleh Devi (2012:11) menyatakan adanya hubungan antara
kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan setelah BAB dengan
kejadian diare.
Pendidikan terkait dengan personal hygiene pada umumnya
pertama kali diperkenalkan kepada seseorang melalui keluarga.
Pendidikan personal hygiene dalam keluarga penting diajarkan sejak dini,
agar dapat menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan merupakan perilaku yang
sifatnya menetap dan sulit dirubah, sehingga apabila perilaku personal
hygiene yang baik telah dibiasakan sejak dini, maka individu yang
bersangkutan akan memiliki personal hygiene yang baik selama hidupnya.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 25 menit diharapkan
keluarga pasien dapat memahami pentingnya Kebersihan Diri
( Personal Hygiene ) dalam tubuh
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 25 menit masyarakat mampu
menjelaskan kembali tentang:
1) Pengertian Kebersihan Diri (Personal hygiene )
2) Manfaat Kebersihan Diri (Personal hygiene )
C. SASARAN
Keluarga pasien di ruang Bougenvile
D. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan tanggal pelaksanaan : Sabtu , 13 April 2019
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Ruang Bougenvile
E. MATERI
Terlampir
F. Pembagiaan Tugas
1. Moderator :
2. Penyaji :
3. Dokumentasi :
4. Notulen :
5. Fasilatator :
G. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

N TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA


O
1. Pembukaan 5 menit - Salam perkenalan
- Menjelaskan kontrak dan
tujuan pertemuan
2. Pelaksanaan 15 Menjelaskan tentang: Poster
menit - Pengertian Personal Hygiene
- Jenis – jenis Personal
Hygiene
- Manfaat Personal Hygiene
- Dampak yang timb ul pada
masalah Personal Hygiene
- Tips untuk Personal Hygiene
3. Penutup 10 Menutup kegiatan penyuluhan
menit dengan meberikan salam dan di
lanjutkan dengan sesi tanya jawab

H. METODE
Metode yang digunakan adalah :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
I. MEDIA DAN ALAT
Poster dan leaflet
J. DENAH LOKASI
Terlampir
K. SUMBER
L. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Semua anggota masyarakat hadir dalam penyuluhan
b. Kesiapan materi penyaji
c. Tempat yang digunakannya mendukung
2. Evaluasi proses
a. Masyarakat hadir sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b. Masyarakatan atusias mengikuti kegiatan penyuluhan
3. Mahasiswa
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya
4. Evaluasi hasil
a. Kegiatan penyuluhan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
M. Adanya tambahan pengetahuan masyarakat tentang Personal Hygiene
DAFTAR PERTANYAAN
LAMPIRAN 1
MATERI

A. Pengertian
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihandan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya.
B. Tujuan Personal Hygiene
1. Untuk menigkatkan derajat kesehatan seseorang.
2. Memilihara kebersihan diri seseorang.
3. Memperbaiki Personal Hygiene.
C. Manfaat Personal Hygiene
1. Mmastikan tempat beraktivitas bersih
2. Melindungin setiap individu dari faktor lingkungan yang dapat
merusak kesehatan fisik dan mental
3. Tindakan pencegahan terhadap penyakit menular
D. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene
Dampak yang akan timbul jika personal hygiene kurang adalah (Wartonah,
2003):

 Dampak fisik, yaitu gangguan fisik yang terjadi karena adanya


gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, adalah gangguan
yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan
membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan
fisik pada kuku.
 Dampak psikososial, yaitu masalah-masalah sosial yang berhubungan
dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman,
aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial
LAMPIRAN 2
DENAH LOKASI

Ket :

: Audien

: Penyaji
ABSENSI KELUARGA PASIEN DI BOUGENVILLE

No Nama Keluarga Pasien Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai