Resume Video Kelompok 1 : Penetasan Telur Tradisional
Penetasan telur unggas dapat dilakukan dengan du acara yaitu :
1. Penetasan alami = menetaskan telur dengan menggunakan induknya atau jenis unggas lain. Penetasan alami kurang efektif dalam menetaskan telur karna satu induk hanya bisa mengerami 10 butir telur. 2. Penetasan buatan yaitu dengan menggunakan mesin tetas. Penetasan buatan mampu menetaskan telur dalam jumlah besar tergantung kapasitas tampung mesin tetas. Keberhasilan penetasan telur dengan mesin tetas akan tercapai bila memperhatikan beberapa perlakukan sebagai berikut. 1. Telur ditempatkan dalam mesin tetas dengan posisi yang tepat 2. Panas (suhu) dalam ruangan mesin tetas selalu dipertahankan sesuai dengan kebutuhan 3. Telur dibolak-balik 3 kali sehari selama proses pengeraman 4. Ventilasi harus sesuai agar sirkulasi udara di dalam mesin tetas berjalan dengan baik 5. Kelembapan udara di dalam mesin tetas selalu dikontrol agar sesuai untuk perkembangan embrio di dalam telur Kelemahan mesin tetas konvensional antara lain : 1. Pemutaran dengan tangan masih kurang halus dan menimbulkan getaran yang dapat mengakibatkan kematian embrio ayam 2. Pemutaran telur tidak merata 3. Frekuensi pemutaran telur sangat terbatas, yaitu hanya tiga kali sehari (pagi, siang, sore) 4. Suhu dan kelembapan kurang merata, serta 5. Panas dalam mesin kurang stabil.