DOSEN PENGAMPU :
Drs. IRWAN, M.Pd.
DONA SARIANI, S.Pd., M.Pd.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
KELAS R-002
1. FENI ANNISA (A1A321046)
2. FLORIDA SINURAT (A1A321060)
3. MIFTAHUL IKROM (A1A321066)
4. NADYLA FEBRIZA (A1A321040)
5. FADHLI PRAMUDYA (A1A321036)
6. NIA SANTIKA (A1A321064)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat serta Karunia-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis berada dalam keadaan
sehat wal’afiat dan berkat rahmat-Nya pula, Penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik mungkin.
Makalah FILSAFAT PENDIDIKAN ini dapat kami selesaikan dengan baik
berkat dukungan dari berbagai pihak baik berupa bimbingan, dorongan semangat,
maupun material. Dengan banyaknya pengaruh positif yang didapatkan dari berbagai
dukungan tersebut, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen
pengampu mata kuliah FILSAFAT PENDIDIKAN dan teman-teman yang telah
mensuport kami dalam menyusun makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan
baik.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca, agar makalah ini nantinya dapat
menjadi lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
2.2 KESELARASAN TUJUAN NEGARA DENGAN TUJUAN PENDIDIKAN ITU
SENDIRI DAN TUJUAN PPKn ITU SENDIRI
2.3 ANALISIS FILSAFAT TUJUAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
2.4 HUBUNGAN PENDIDIKAN DENGAN KEBUDAYAAN
BAB III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
2. Kebudayaan
Budaya adalah sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk: budi daya,
yang berarti daya dari budi. Karena itu mereka membedakan antara budaya dengan
kebudayaan. Budaya adalah dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa. Sedangkan
kebudayaan adalah hasil usaha manusia untuk mencukupi semua kebutuhan
hidupnya.
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik manusia dengan
belajar. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah
kebudayaan, karena hanya sedikit tindakan manusia dalam kehidupan masyarakat
yang tidak perlu dibiasakan dengan belajar, yaitu hanya beberapa tindakan akibat
proses fisiologi atau kelakuan membabi buta.
Koentjaraningrat mengklasifikasikan, kebudayaan dalam tiga bentuk,yaitu:
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu komplek dari gagasan,nilai,norma,peraturan dan
sebagainya.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu komplek aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarkat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
1.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di
dalamnya memuat lima dasar yang di dalam isinya merupakan jatidiri bangsa
Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup
bernbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya.
Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan
intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha usaha keilmuan
dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi
dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara
mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan
adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila
kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat
pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai
dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar
apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah
falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai
dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil
dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia
yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi
hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan
Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan religius.
1.2 Saran
Persaingan global telah dimulai dari segi sosial, budaya, ekonomi dan lainnya.
Oleh karenanya kita perlu menjunjung tinggi filsafat Pancasila sebagai pedoman kita.
Sebagai pedoman untuk kemajuan bangsa dan pedoman dalam mendidik generasi
bangsa. Nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila akan menjadi inti dari
pembentukan karakter bangsa yang sesuai denagan nlai-nilai Pancasila.
Diharapkan Filsafat Pancasila bisa dijadikan sebagai pedoman untuk
membangun dan membentuk karakter bangsa melalui pendidikan karakter dan
pendidikan lainnya. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan adanya realisasi
dalam penerapannya di dunia pendidikan di Indonesia. Penerapan yang dimaksud
adalah menanamkan nilai-nilai dalam Pancasila yang diterapkan melalui pendidikan
karakter agar generasi penerus bangsa dapat menghayati serta mengamalkan
Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA