Dosen Pengampu: 1. Dr. Drs. Akmal Sutja, M.Pd. OM SLIDESMANIA.C
2. Tohap Pandapotan Simaremare, M.Pd.
FAKTOR PENENTU MORALITAS OM SLIDESMANIA.C MORALITAS
Moralitas generasi muda akhir-akhir ini mengalami degradasi.
Kondisi yang demikian mengakibatkan bangsa Indonesia dipandang sebelah mata oleh negara lain. Tidak sedikit orang Indonesia yang merasa malu sebagai orang Indonesia. Pada zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang berbudaya, santun, ramah, berkarakter kuat, serta memiliki sikap gotong royong yang tinggi. Berbeda halnya dengan sekarang, bangsa Indonesia dipandang sebagai bangsa yang lemah, tidak berbudaya, latah, bodoh, serta mementingkan kepentingan pribadi dan golongan. OM SLIDESMANIA.C UNSUR MORALITAS
Unsur Moralitas (Abdullah & Leeden, 1986) yaitu sebagai berikut:
- Semangat disiplin. Disiplin meliputi tindakan yang konsisten dan perilaku yang dapat diandalkan, menghormati norma-norma sosial, dan arti otoritas. Disiplin membebaskan kita dari kebutuhan untuk merancang setiap solusi untuk setiap situasi dari awal. -Keterikatan pada kelompok sosial dan semangat altruisme. Moralitas merupakan kegiatan sosial atau interpersonal. Tindakan mementingkan diri sendiri atau egois tidak pernah dianggap sebagai moral. Kita adalah makhluk yang bermoral hanya karena kita adalah makhluk sosial. Dengan demikian, moralitas mengharuskan kita terikat pada atau terhubung dengan kelompok. -Otonomi atau penentuan nasib sendiri. Masyarakat merupakan otoritas tertinggi, tetapi apakah akan mengikuti aturan masyarakat harus dipilih sendiri secara bebas. Perilaku yang dikendalikan bukanlah perilaku yang baik, meskipun dua elemen pertama, yakni semangat disiplin dan keterikatan pada kelompok sosial menekankan kualitas pemaksaan hubungan sosial OM SLIDESMANIA.C FAKTOR PENENTU MORALITAS
Menurut Sumaryono (1995) terdapat 3 faktor penentu moralitas perbuatan
manusia, yaitu: motivasi, tujuan akhir dan lingkungan perbuatan. Perbuatan manusia dikatakan baik apabila motivasi, tujuan akhir dan lingkungannya juga baik. Apabila salah satu faktor penentu tersebut tidak baik, maka keseluruhan perbuatan manusia menjadi tidak baik juga. - Motivasi adalah suatu hal yang diinginkan oleh pelaku perbuatan dengan maksud untuk mencapai sasaran yang hendak dituju. -Tujuan akhir adalah diwujudkannya suatu perbuatan yang dikehendakinya secara bebas. Moralitas perbuatan ada di dalam kehendak. Perbuatan terssbutlah menjadi suatu objek perhatian kehendak, yang artinya perbuatan tersebut memanglah dikehendaki oleh pelakunya. - Lingkungan perbuatan adalah segala sesuatu yang jika dilihat secara aksidental dapat mengelilingi atau dapat mewarnai suatu perbuatan – perbuatan OM SLIDESMANIA.C
tersebut. Di dalam lingkungan perbuatan terdiri dari manusia yang terlibat,
kuantitas dan kualitas perbuatan, cara, waktu, tempat dilakukannya suatu perbuatan serta frekuensi suatu perbuatan tersebut. PROSES PEMBENTUKAN MORALITAS
Menurut Gunarsa (2004), proses pembentukan perilaku moral pada seseorang
dapat dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut: - Melalui pengajaran langsung atau melalui instruksi-instruksi. Pembentukan perilaku moral disini melalui penanaman pengertian tentang apa yang betul dan apa yang salah oleh orang tua atau beberapa orang yang ada di sekitarnya. - Melalui identifikasi. Seseorang mengidentifikasikan dirinya dengan orang atau model, maka orang tersebut cenderung untuk mencontoh pola-pola perilaku moral dari model tersebut. - Melalui proses coba dan salah. Seorang anak ataupun remaja belajar mengembangkan perilaku moralnya dengan mencoba-coba suatu perilaku. Anak atau remaja melihat apakah dengan ia berperilaku tertentu, lingkungan akan OM SLIDESMANIA.C
menerimanya atau menolaknya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MORALITAS
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi moralitas seseorang yaitu sebagai
berikut (Santrock, 2003): a. Modeling, Seseorang yang dihadapkan pada model yang bertingkah laku secara moral, mereka cenderung meniru tingkah laku model tersebut. b. Situasional, Moral dan tingkah laku seseorang tergantung pada situasinya, seperti faktor lingkungan dan kesenjangan antara pemikiran moral dan tindakan moral. c. Lingkungan, Seseorang diajarkan oleh lingkungannya mengenai bagaimana ia harus bertingkah laku yang baik dan tingkah laku yang tidak baik atau salah. Lingkungan ini dapat berarti orang tua, saudara, teman-teman, guru dan sebagainya. d. Diri, Landasan motivasional bagi perilaku moral berada pada tuntutan OM SLIDESMANIA.C
internal untuk perealisasian konsistensi diri secara psikologis.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu