Anda di halaman 1dari 9

REVIEW JURNAL

Nama: Feni Annisa


NIM: A1A321046
Kelas: R-002 PPKn
Mata Kuliah: Pendidikan Nilai dan Moral
Dosen Pengampu: Tohap Pandapotan Simaremare, MPd.

Link Jurnal Utama:


https://journal.unimma.ac.id/index.php/edukasi/article/download/5029/2377/
Link Jurnal Pembanding:
https://journal.uny.ac.id/index.php/jipsindo/article/download/4525/3897

Jurnal Utama Jurnal Pembanding


Judul Integrasi Nilai Karakter Menggunakan Keefektifan Metode Klarifikasi Nilai
Model Value Clarification Technique dalam Meningkatkan Karakter Siswa
(VCT) Untuk Mendukung Kurikulum pada Mata Pelajaran PKN
2013
Jurnal Jurnal Penelitian dan Artikel JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu
Pendidikan Pengetahuan Sosial Indonesia)
Vol. & hal. Vol. 13, No. 01, Hal. 23-36 Vol. 2, No. 1, Hal. 66-82
Tahun Juni 2021 Maret 2015
Penulis Yusinta Dwi Ariyani, Andi Wahyudi Ari Wibowo
Tanggal 15 Oktober 2021 15 Oktober
Reviewer Feni Annisa (A1A321046) Feni Annisa (A1A321046)
Abstrak Kurikulum 2013 saat ini Tujuan dari penelitian ini adalah
diorientasikan pada pengembangan untuk mengetahui perbedaan
pendidikan karakter siswa. Pada keefektifan metode klarifikasi nilai dan
pendidikan karakter terdapat nilai-nilai metode konvensional terhadap karakter
karakter yang perlu di integrasikan pada yang meliputi kreativitas, tanggung
setiap mata pelajaran. Salah satu cara jawab, kemandirian, dan empati.
dalam mengintegrasikan nilai karakter Penelitian ini adalah quasi eksperimen
adalah dengan menggunakan model untuk membandingkan keefektifan
VCT. Tujuan dari penelitian ini adalah metode klarifikasi nilai dan metode
untuk menganalisis model VCT dalam konvensional dalam pembelajaran PKn.
mengintegrasikan nilai karakter pada Populasi penelitian ini adalah siswa
kurikulum 2013. Metode yang kelas XI SMA Laboratorium School
digunakan pada penelitian ini adalah Universitas Kristen Satya Wacana
studi literratur dengan menggunakan Salatiga. Teknik analisis data hasil
sumber buku, dan artikel baik jurnal belajar digunakan independent sample
nasional maupun jurnal internasional. t-test, sedangkan untuk karakter
Fokus kajian pada penelitian ini adalah digunakan MANOVA (Multivariate
menjelaskan mengenai integrasi nilai Analysis of Variance) pada taraf
karakter dengan menggunakan model signifikansi 0,05. Hasil penelitian
VCT untuk mendukung kurikulum menyimpulkan Terdapat perbedaan
2013. Hasil penelitian menunjukkan secara signifikan terhadap karakter
bahwa model VCT merupakan model siswa yang meliputi tanggung jawab,
yang sangat direkomendasikan dalam kemandirian dan empati, sedangkan
mengintegrasikan nilai karakter. karakter kreativitas tidak terdapat
Integrasi nilai karakter dilakukan perbedaan yang signifikan.
melalui klarifikasi nilai terkait dengan
konflik yang diangkat dalam
pembelajaran. Proses internalisasi nilai
karakter melalui VCT dapat lebih
mendalam, sebab siswa memilih secara
bebas nilai yang di internalisasi.
Tahapan penting model VCT yaitu
pada tahap pemberian stimulus, karena
pada tahapan tersebut siswa diharapkan
untuk memahami konflik
permasalahan.
Pendahuluan Nilai-nilai yang dikembangkan Klarifikasi nilai adalah metode
pada implementasi pendidikan karakter yang membantu siswa untuk
kurikulum 2013 mencakup pada memahami dan memilih nilai yang
domain kognitif, Afektif, dan mereka yakini. Klarifikasi nilai
psikomotor (Islam, 2017). Kurikulum merupakan salah satu metode yang
2013 berorientasi pada pengembangan berupaya menumbuhkan kecerdasan
pendidikan karakter peserta didik intelektual anak didik agar mampu
dengan integrasi antara setiap materi melahirkan suatu keputusan moral
pelajaran pada setiap jenjang yang terbaik dan penuh rasa tanggung
pendidikan, yang mencakup pada ketiga jawab. Metode ini, mengajarkan siswa
domain tersebut. Tujuan utama dari untuk mengatasi masalah, sekalipun
kurikulum ini adalah untuk menyiapkan dalam situasi nilai moral yang sangat
sumber daya manusia Indonesia yang dilematis dan problematik. Menurut
memiliki kemampuan hidup sebagai Superka (Zaim Elmubarok, 2009:70)
pribadi dan warga negara yang beriman, tujuan nilai menurut pendekatan ini
inovatif, kritis, dan produk yang mampu ada tiga, pertama membantu siswa
berpartisipasi dalam menciptakan menyadari dan mengidentifikasi nilai-
kehidupan manusia yang berbangsa, nilai mereka sendiri serta nilai-nilai
bermasyarakat, dan beradab (Sholekah, orang lain. Kedua, membantu siswa
2020). supaya mereka mampu berkomunikasi
Pendidikan nilai dalam secara terbuka dan jujur dengan orang
kurikulum 2013 mengamanatkan lain, berhubungan dengan nilai-
bahwa nilai-nilai perlu di integrasikan nilainya sendiri. Ketiga, supaya
kepada setiap mata pelajaran. Oleh mereka mampu menggunakan secara
karena itu, penting untuk mengkaji bersama-sama kemampuan berpikir
model integrasi yang tepat dalam rasional dan kesadaran emosional
mengintegrasikan pendidikan nilai pada untuk memahami perasaan, nilai-nilai,
mata pelajaran. dan pola tingkah laku mereka sendiri.
Kendala yang dialami ketika Pendidikan nilai harus
mengintegrasikan pendidikan karakter komprehensif agar efektif. Karakter
yaitu sulitnya guru untuk melibatkan yang menjadi target dalam penelitian ini
siswa aktif dalam pembelajaran. adalah kreatifitas, tanggung jawab,
Beberapa metode yang dapat dilakukan kemandirian, dan empati.
untuk mengintegrasikan pendidikan Pendidikan karakter yang
karakter adalah melalui penanaman terintegrasi meliputi dimensi penting
nilai secara langsung (direct- yang dapat digambarkan dalam
inculcation), pemodelan (modelling), beberapa tindakan, maksudnya
pendekatan pendidikan karakter yang
dan value clarification (Simon et al, terintegrasi dalam pembelajaran bahwa
1995). guru dan siswa bekerja sama dalam
Penanaman nilai melalui VCT proses pembelajaran yang berorintasi
lebih efektif dibandingkan dengan pada tindakan yang lebih bermakna.
penanaman nilai secara langsung dan Samsuri (2011:18) menyatakan
pemodelan. Hal ini disebabkan karena bahwa pendidikan kewarganegaraan
VCT menanamkan nilai secara spesifik merupakan upaya pendagogis
dan dipilih secara bebas oleh peserta pembentukan watak warga negara yang
didik, sehingga penanaman nilai tidak baik, yakni memiliki penalaran moral
akan memberikan benturan dan konflik untuk bertindak atau tidak bertindak
pada peserta didik. Model VCT sendiri dalam urusan publik maupun privat.
muncul memang didasarkan pada Perlu dijelaskan bahwa dalam
kebutuhan penekanan nilai dalam pembelajaran PKn yang menjadi target
sistem pendidikan. Model VCT dapat yaitu terintegrasinya ketiga aspek
didefinisikan sebagai suatu pendidikan yaitu aspek pemahaman
pembelajaran yang berfokus pada (teoritik), sikap dan tingkah laku
proses penanaman nilai secara bebas (praktik).
melalui analisis atau klarifikasi Menurut Hall, VCT adalah
terhadap persoalan yang bersifat metode klarifikasi nilai, di mana
dilematik (Lisievici & Andronie, peserta didik tidak disuruh menghafal
2016). Model VCT sendiri tidak berarti dan tidak “disuapi” dengan nilai-nilai
tanpa keterbatasan. yang sudah dipilihkan pihak lain,
melainkan dibantu untuk menemukan,
menganalisis,
mempertanggungjawabkan,
mengembangkan, memilih,
mengambil sikap dan mengamalkan
nilai-nilai hidupnya sendiri. Dengan
demikian, penggunaan metode
klarifikasi nilai ini akan membantu
siswa untuk mengambil keputusan
sendiri, mengarahkan kehidupannya
sendiri, tanpa campur tangan yang
tidak perlu dari pihak lain.
Klarifikasi nilai adalah metode
yang membantu siswa untuk
memahami dan memilih nilai yang
mereka yakini. Klarifikasi nilai
merupakan salah satu metode yang
berupaya menumbuhkan kecerdasan
intelektual anak didik agar mampu
melahirkan suatu keputusan moral
yang terbaik dan penuh rasa tanggung
jawab. Metode ini, mengajarkan siswa
untuk mengatasi masalah, sekalipun
dalam situasi nilai moral yang sangat
dilematis dan problematika.
Kajian pustaka - -

Metodologi penelitian Pada penelitian ini, metode Jenis penelitian yang digunakan
yang digunakan yaitu studi literatur dalam penelitian ini adalah penelitian
(Matheson, Lacey, & Jesson, 2011) Eksperimen. Penelitian eksperimental
mengungkapkan bahwa studi literatur (experimental rasearch), yang
merupakan sebuah telaah atau sebuah bertujuan untuk meneliti pengaruh dari
kajian yang telah ditulis dan suatu perlakuan tertentu terhadap
memberikan berbagai informasi yang gejala suatu kelompok lain yang sama
bertujuan memberikan gambaran- tetapi diberi perlakuan yang berbeda.
gambaran umum yang relevan terhadap
apa yang menjadi fokus perhatian
peneliti.
Hasil penelitian Pendidikan nilai merujuk pada Berdasarkan hasil analisis
pengajaran sosial, politik, budaya dan diskriptif (data pretest dan posttest),
nilai estetika, sementara itu pendidikan nilai karakter baik pada kelas
moral merujuk pada konsep keadilan eksperimen maupun pada kelas kontrol
yang lebih universal dalam tatanan menunjukan adanya perbedaan. Hasil
konteks sosial dan konteks politik pretest kelas eksperimen (yang belajar
(Veugelers & Vedder 2003). dengan menggunakan metode
Pendidikan karakter merupakan konsep klarifikasi nilai) menunjukan bahwa
yang lebih luas lagi dibandingkan nilai rerata (mean) karakter siswa
pendidikan moral, karena pendidikan adalah 88,16, sedangkan untuk kelas
karakter mengacu perilaku, sikap dan kontrol (yang belajar menggunakan
nilai yang telah melekat. Pendidikan metode konvensional) menunjukan
karakter diartikan sebagai suatu usaha bahwa nilai rerata (mean) karakter
yang secara sengaja membantu siswa adalah 87,09. Sedangkan untuk
seseorang agar dapat memahami, hasil posttest kelas eksperimen (yang
memperhatikan, dan melakukan nilai- belajar dengan menggunakan metode
nila etika yang ada di dalam kehidupan klarifikasi nilai) menunjukan bahwa
(Lickona, 1997). rerata (mean) karakter adalah 120,63,
Model VCT merupakan dan untuk kelas kontrol (yang belajar
metodologi.atau proses yang.mana menggunakan metode konvensional)
seseorang mampu untuk menjelajahi menunjukan bahwa nilai rerata (mean)
nilai.melalui perilaku, perasaan, ide, karakter adalah 109,16.
dan.pilihan yang dibuat secara.kontinu Bila dilihat dari besarnya nilai
yang diterapkan dalam kegiatan sehari- rerata data pretest dan posttest hasil
hari (Hall, 1973). Pendekatan VCT belajar dan karakter, maka dapat
merupakan strategi pengajaran yang disimpulkan bahwa ada peningkatan
digunakan dengan berfokus pada proses rerata skor untuk kedua nilai tersebut,
penggalian nilai yang memberikan kelas eksperimen lebih besar daripada
kesempatan kepada siswa guna peningkatan yang terjadi pada kelas
menjawab nilai yang dibentuk dan kontrol. Hal ini berarti penggunaan
dikembangkan dalam sistemnya sendiri metode klarifikasi nilai lebih efektif
(Barth, 1990). Model VCT membantu daripada menggunakan metode
dalam menjawab permasalahan dan konvensional.
mengembangkannya dalam sebuah Hasil dari analisis diskriptif
sistem nilai. Melalui klarifikasi nilai lebih diperjelas lagi dengan hasil
peserta didik diharapkan dapat memilih pengujian hipotesis. Hasil pengujian
suatu keputusan, mengkomunikasikan hipotesis pertama diperoleh thitung =
dengan mengungkapkan keyakinannya, 6,308. Pada taraf signifikansi 0,05 dan
memecahkan masalah dan memiliki df = 60, diperoleh nilai ttabel = 2,000.
pendirian yang kuat dalam mengambil Berarti thitung > ttabel (6,308 > 2,000).
suatu keputusan yang berdampak pada Dengan demikian menunjukkan adanya
internalisasi nilai-nilai yang diyakini perbedaan hasil belajar hasil metode
(Dewantoto & Sartono, 2019). Melalui klarifikasi nilai dengan metode
klarifikasi terhadap nilai, model VCT konvensional. Hasil penelitian ini
mampu mengembangkan keterampilan sejalan dengan penelitian Ajat Sudrajat
introspeksi diri dan pengambilan (2011) yang menyimpulkan bahwa
keputusan (decision making). metode VCT merupakan salah satu
Wijayanti (2013) metode yang cocok untuk
mengungkapkan bahwa pembelajaran meningkatkan sikap, nilai, dan
menggunakan model VCT di pelajaran kemandirian mahasiswa. Kecocokan ini
IPS keanekaragaman budaya Indonesia didasarkan pada tekniknya yang
dengan menggunakan metode melibatkan diri mahasiswa dalam
pembelajaran inkuiri, diskusi, menentukan nilai-nilai yang akan
cooperatif, analisis dilema, pemecahan diputuskan. Dengan demikian metode
masalah, presentasi, ceramah dan tanya klarifikasi nilai sejalan dengan
jawab mampu meningkatkan secara pendidikan karakter yang berupaya
efektif nilai saling menghormati, penanaman kecerdasan dalam berpikir,
menghargai dan mengakui budaya lain. penghayatan dalam bentuk sikap, dan
Klarifikasi nilai menekankan pada pengalaman dalam bentuk perilaku
pemilihan dan penentuan secara sesuai dengan nilai-nilai luhur yang
mandiri pada nilai dan sikap. Tahapan menjadi jati dirinya.
VCT yang terpenting ada ditahapan
ketiga, meskipun usaha yang diperlukan
supaya sampai pada proses tersebut
tidak cepat. Seyogianya penanaman
nilai karakter tidak mengandalkan pada
penanaman nilai karakter di lingkungan
kelas saja tapi juga diluar lingkungan
kelas. Pada hal ini lingkungan akan
berdampak pada kesadaran peserta
didik dalam menanamkan nilai pada
kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa model VCT
mampu menunjukkan perilaku positif
seperti nilai taat beribadah, toleransi,
kepedulian, dan tanggung jawab baik
dalam mengerjakan tugas individu
maupun kelompok.

Kesimpulan Pendidikan nilai dalam Penelitian ini membuktikan


kurikulum 2013 merupakan pendidikan bahwa metode klarifikasi nilai
yang berfokus pada pengajaran sosial, merupakan metode pembelajaran yang
politik, budaya dan nilai estetika yang dapat mengimplikasikan perubahan-
sesuai dengan karakteristik khas bangsa perubahan dalam kognisi melalui
Indonesia. Saat ini telah ada 18 nilai pengetahuan dan informasi, dan
karakter yang ditetapkan untuk ketampilan baru, serta perubahan dalam
ditanamkan pada pendidikan di segi afektif yang berhubungan dengan
Indonesia. Secara umum, penanaman perasaan, sikap, dan emosi. Metode
nilai sendiri dapat dilakukan klarifikasi nilai membantu peserta didik
berdasarkan tiga cara, meliputi untuk berubah, sehingga mereka
penanaman nilai secara langsung, bertindak dengan cara yang lebih dapat
pemodelan dan integrasi nilai melalui diterima, baik secara personal maupun
klarifikasi. Model VCT sebagai salah sosial.
satu cara dalam integrasi nilai melalui
klarifikasi dirasa lebih efektif
dibandingkan dengan model lainnya,
disebabkan karena pada penanaman
nilai secara langsung dan pemodelan
siswa akan kesulitan dalam mengambil
nilai karena terlalu banyaknya nilai dan
model yang diperoleh siswa, sehingga
siswa akan menjadi bingung untuk
menginternalisasi nilai yang
dipahaminya.
Kelebihan - Dalam jurnal ini dijelaskan metode - Pada jurnal ini membahas perbedaan
penelitian secara jelas dan rinci keefektifan metode klarifikasi nilai dan
sehingga pembaca mudah untuk metode konvensional secara jelas
mengerti sehingga pembaca bisa lebih mudah
-Penelitian jurnal ini dapat memberikan untuk mengetahui perbedaannya.
pengetahuan tentang model VCT yang - Pembahasan teori pada jurnal ini
dinilai lebih efektif dibandingkan mudah untuk dipahami dan isinya
dengan model lainnya. lengkap.
Kekurangan / hal-hal yg - Dalam penelitian jurnal ini memiliki - Peneliti tidak memberikan penjelasan
harus ditambahkan / kendala ketika mengintegrasikan mengenai apa itu analisis diskriptif dan
komentar pendidikan karakter yaitu sulitnya guru untuk hasil pengujian hipotesis tidak
untuk melibatkan siswa aktif dalam dijelaskan darimana hasil
pembelajaran. perhitungannya.
Untuk kajian pustaka mungkin harus Hal yang mungkin harus ditambah
ditambahkan sehingga pembaca tidak adalah penjelasan tentang hasil
kebingungan. pengujian hipotesis dalam pendekatan
kuantitatifnya sehingga pembaca akan
lebih mudah untuk mengerti.

Anda mungkin juga menyukai