Proposal Skripsi
Oleh :
ERLA AYU RISTIANA WATI
NPM. 2111010411
Proposal Skripsi
Oleh :
ERLA AYU RISTIANA WATI
NPM. 2111010411
2
DAFTAR TABEL
3
DAFTAR GAMBAR
4
DAFTAR LAMPIRAN
5
BAGIAN ISI
A. Penegasan Judul
Penelitian yang berjudul “ Efektivitas Penggunaan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpi-
kir Kritis Siswa di SMP Insan Mulia Boarding School” ini agar
menghindari terjadinya kesalah pahaman dalam memahami arti
yang terkandung didalam judul tersebut, maka penulis
memberikan penjelasan tentang pengertian dan maksud penelitian
ini sebagai berikut:
1. Efektivitas
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective
yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil
dengan baik. Kamus ilmiah populer mendefinisikan
efektivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau
menunjang tujuan. Efektivitas merupakan unsur pokok untuk
mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam
setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Disebut efektif
apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah
ditentukan.1
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan suatu kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur secara sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai
pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran.2
Model pembelajaran merupakan suatu rangkaian
proses belajar mengajar dari awal hingga akhir, yang
melibatkan bagaimana aktivitas guru dan siswa, dalam
desain pembelajaran tertentu yang berbantuan bahan ajar
khusus, serta bagaimana interaksi antara guru siswa bahan
ajar yang terjadi. Model pembelajaran adalah suatu
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Konsep Fisika yang Bersifat Abstrak, Vol.02
No. 1 Februari 2022, hal.49
6 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo
Persada,2006, h. 54
7 Arief Achmad, Memahami Berpikir Kritis, Sebuah artikel pada http://re-
8
Berpikir kritis adalah berpikir dengan baik dan
merenungkan atau mengkaji tentang proses berpikir orang
lain. John Dewey mengatakan, bahwa sekolah harus
mengajarkan cara berpikir yang benar pada anak- anak.
Kemudian beliau mendefenisikan berpikir kritis (critical
thinking), yaitu: “Aktif, gigih, dan pertimbangan yang
cermat mengenai sebuah keyakinan atau bentuk
pengetahuan apapun yang diterima dipandang dari berbagai
sudut alasan yang mendukung dan menyimpulkannya”.9
5. SMP Insan Mulia Boarding School Pringsewu
SMP Insan Mulia Boarding School Pringsewu adalah
salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SMP di
Margakaya, Kec. Pringsewu, Kab. Pringsewu, Lampung.
Dalam menjalankan kegiatannya, SMP Insan Mulia
Boarding School Pringsewu berada di bawah naungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Berdasarkan uraian judul diatas, dapat dipahami bahwa
yang dimaksud dengan judul ini adalah suatu penelitian
yang berupaya mengungkap Efektivitas penggunaan model
inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir siswa di
suatu sekolah.
Kemampuan Bepikir Kritis Mahasiswa, Jurnal ilmiah fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan Vol. 7 No. 2 Bulan September 2021, Hal. 122 – 129”
10
inkuiri terbimbing dapat mengakomodasi kegiatan-kegiatan yang
mengarah pada peningkatan keterampilan berpikir
kritis peserta didik.12
Kurangnya kemampuan berpikir kritis disebabkan siswa lebih
diarahkan untuk menghafal informasi yang diperoleh.13 Berpikir
kritis merupakan sesuatu yang dapat dilakukan oleh semua orang.
Saat anak-anak menanyakan pertanyaan penting “Mengapa?” yang
mengisyaratkan keengganan mereka untuk menerima penjelasan
sederhana, mereka adalah pemikir kritis. Saat siswa menolak
sebuah kebijaksanaan sekolah, mempertanyakan asal mula
kebijaksanaan tersebut dan memberi alasan mengapa kebijakan
tersebut harus dibatalkan, mereka adalah pemikir kritis. Berpikir
kritis membantu kita memahami bagaimana kita memandang diri
sendiri, bagaimana kita memandang dunia, dan bagaimana kita
meneliti perilaku kita dan menilai-nilai kita.14
Faktor lain yang juga tidak kalah penting dalam proses
pembelajaran adalah rendahnya kemampuan berpikir kritis di atas
tentunya tidak dapat dibiarkan begitu saja. Akan tetapi perlu
dilakukan sebuah upaya tindak lanjut dalam rangka untuk
perbaikan, salah satunya dengan menerapkan suatu metode
pembelajaran yang inovatif dan dapat mengaktifkan siswa di
dalam kelas. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah
dengan menerapkan metode pembelajaran penemuan terbimbing.
Penulis memandang bahwa metode pembelajaran penemuan
terbimbing lebih banyak keunggulan untuk dipraktekkan dalam
pembelajaran matematika dalam meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa.
Metode pembelajaran ini merupakan suatu cara untuk
menyampaikan ide/gagasan melalui proses menemukan. Fungsi
pengajar disini bukan untuk menyelesaikan masalah bagi peserta
12
“Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan
berpikir kritis peserta didik”
13 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka terhimpun rumusan
masalah sebagai berikut:
F. Tujuan Penelitian
Di antara tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Mengetahui Sejauh mana efektivitas penerapan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa di SMP Insan Mulia
Boarding School.
2. Mengetahui tanggapan dan respon siswa terhadap model
pembelajara inkuiri terbimbing dalam pross pembelajaran.
3. Mengetahui perbedaan signifikan kemampuan berpikir kritis
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing di SMP Insan Mulia
Boarding School.
13
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan
informasi mengenai metode pembelajaran yang tepat dalam
mengajarkan materi sehingga siswa dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dalam setiap mata pelajaran.
2. Manfaat Praktis
Dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
dengan suasana yang baru dan menyenangkan. Memberikan
metode pembelajaran baru untuk meningkatkan efektivitas
pembelajaran guru. Penelitian bermanfaat untuk menambah
pengalaman dan wawasan tentang meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan metode
pembelajaran inkuiri terbimbing.
16
I. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah dalam penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk pre experimental
design dengan desain one group pretest-posttest design. Populasi
pada penelitian ini adalah siswa SMP Insan Mulia Boarding
School.
J. Kerangka Teoritis
kerangka teoritis yang dapat diterapkan dalam penelitian ini
terfokus pada beberapa aspek penting:
Efektivitas Model
Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing
Peran Guru
& Siswa
17
DAFTAR RUJUKAN
Iga Rosalina, “Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Perkotaan Pada Kelompok Pinjaman Bergulir Di
Desa Mantren Kec Karangrejo Kabupaten Madetaan”. Jurnal
Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat, No 01 (Februari 2012)
18
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2011)
19
Lampiran 1. Data Hasil Observasi Siswa
Lampiran 1
20
Lampiran 2 Data Hasil Wawamcara
21