Anda di halaman 1dari 14

“PERILAKU DAN

PARTISIPASI POLITIKA

Here starts the


lesson!
Kelompok 2:

Feny Annisa Mila Karmelia Dwi Cahya Putri Oktaviani


A1A321046 A1A321042 puandita Yulias
A1A321029 A1A321004

Eva Gustiani Fadhli pramudya Nada Adila Amatullah


A1A321008 A1A321036 A1A320051
01
Pengertian Partisipasi
Politik
Introduction
partisipasi politik adalah hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan seseorang
atau sekelompok orang dalam hal
penentuan atau pengambilan
kebijakan pemerintah baik itu dalam
hal pemilihan pemimpin ataupun
penentuan sikap terhadap kebijakan
publik yang dibuat oleh pemerintah
untuk di jalankan, yang dilakukan
secara langsung atau tidak langsung
dengan cara konvensional ataupun
dengan cara non konvensional atau
bahkan dengan kekerasan (violence).
Perilaku dan Partisipasi Politik dalam Konteks
Sosiologi Politik
bahwa definisi perilaku politik ini adalah tanggapan atau reaksiindividu
terhadap aktivitas perpolitik dalam suatu negara.

Pengertian partisipasi politik sendiri adalah aktivitas warga yang mempengaruhi


politik. Secara lebih rinci, partisipasi politik dapat dipahami sebagai aktivitas warga
negara yang berkenaan dengan proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan
politik.

Partisipasi politik ini erat kaitannya dengan kegiatan politik di negara demokrasi.
Keterlibatanrakyat dalam perpolitikan dianggap sebagai barometer utama
dalam mengukur tingkatanimplementasi demokrasi dari suatu negara. Dalam
sistem politik demokrasi, masyarakatmemiliki hak untuk ikut menentukan siapa
wakil mereka untuk duduk dalam jabatan pentingkenegaraan.Maka, dapat diketahui
bahwa partisipasi politik adalah keaktifan masyarakat dalam menanggapimasalah
politik dan issue politik yang terjadi
Konsep
partisipasi
politik
 Berupa kegiatan atau perilaku luar  Untuk mempengaruhi pemerintah yang
individu warga negara biasa yang bisa dilakukan secara langsung ataupun
dapat diamati (bukan berupa sikap secara tidak langsung.
dan orientasi).  Kegiatan mempengaruh pemerintah bisa
 Diarahkan untuk mempengaruhi dilakukan melalui prosedur wajar
pemerintah selaku pembuat dan (konvensional), non kekerasan
pelaksana keputusan politik. (nonviolence), seperti ikut memilih
 Kegiatan yang berhasil (efektif) dalam pemilu dan mengajukan petisi,
maupun yang gagal mempenga- maupun dengan cara-cara diluar prosedur
ruhi pemerintah termasuk dalam (tak konvensional), dan kekerasan
konsep partisipasi politik. (violence),
Menurut Dalton (2009) partisipasi
Dimensi politik terdiri dari lima dimensi yaitu
Partisipasi pemberian suara dalam pemilu (voting),
Politik keikutsertaan dalam kampanye politik
(campaign activity), menjadi anggota suatu
partai atau kelompok kepentingan
(communal activity), mengadakan
hubungan dengan pejabat pemerintah
(contacting personal on personal matters),
kritik terhadap kebijakan
pemerintah (protest).
You can replace this
picture if you wish
Bentuk-bentuk (2)Partisipasi politik
partisipasi politik nonkonvensional;
• Pengajuan petisi
(1).Partisipasi politik konvensional; • Berdemonstrasi
• Konfrontasi
•Pemberian suara atau voting • Mogok
• Diskusi politik • Tindak kekerasan politik terhadap
• Kegiatan kampanye harta benda: pengrusakan,
• Membentuk dan bergabung dalam pemboman, pembakaran
kelompok kepentingan • Tindakan kekerasan politik terhadap
• Komunikasi individual dengan pejabat manusia: penculikan, pembunuhan,
politik atau administratif. perang gerilya, revolusi.
 
Faktor yang
Mempengaruhi
Partisipasi Politik

—Someone Famous
2
itle. P5
Book T
• Modernisasi
• Perubahan-perubahan struktur kelas
social

• Pengaruh kaum intelektual dan


komunikasi massa modern
Venus is the
second plan • Konflik di antara kelompok-
et
from the Su kelompok pemimpin politik
n
Relevansi Partisipasi Politik

partisipasi politik merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam


kehidupan politik pada suatu Negara yang menganut sistem demokrasi.
Partisipasi politik bukan hanya sekedar memberikan hak suara untuk
memilih pemimpin mereka, tetapi lebih dari itu bahwa partisipasi politik
warga negara yang aktif juga menunjukkan bahwa suatu negara tersebut
telah layak disebut sebagai negara demokrasi.
Dinamika perilaku politik dalam
pemilu
Perilaku politik adalah perilaku yang berkaitan dengan proses politik. Yaitu
interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses
pembuatan, pelaksanaan dan penegakan keputusan politik. Perilaku politik
dibagi dua menjadi perilaku politik lembagalembaga dan para pejabat
pemerintah yang bertanggung jawab membuat, melaksanakan dan
menegakkan keputusan politik dan perilaku politik warga Negara biasa yang
tidak berwenang tetapi dapat memengaruhi pihak pembuat keputusan politik
(partisipasi politik). Pemilu merupakan salah satu pelaksanaan kedaulatan
rakyat yang berdasarkan pada demokrasi perwakilan. Dengan demikian,
pemilu dapat diartikan sebagai mekanisme penyeleksian dan penyerahan
kedaulatan kepada orang atau partai yang di percayai
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai