Anda di halaman 1dari 3

Judul Resensi : Seduhan Air Gula Untuk Emak

Resensi Cerpen Seduhan Air Gula Untuk


Emak
1. Judul Cerpen : Seduhan Air Gula Untuk
Emak
2. Pengarang : M. Rosyid H.W
3. Tahun Terbit : 2 Oktober 2021

Sinopsis Cerpen :
Sebuah cerpen yang ditulis oleh M. Rosyid H.W berkisahkan tentang seorang anak
bernama Rina yang setiap hari menyeduhkan air gula untuk ibunya. Namun, air gula itu
sebenarnya perlahan menggerogoti tubuh ibunya. Rina yang menyadari hal tersebut
mencoba untuk menghentikan kebiasaan buruk itu.

Ringkasan Cerpen :
Cerpen Seduhan Air Gula Untuk Emak berawal dari kisah seorang anak menyediakan
air gula untuk ibunya. Karena ibunya sejak kecil sudah terbiasa diberi air gula sebagai
pengganti ASI.
Mbah Putri (Nenek Rina) yang dulunya merupakan kembang desa dipercaya menjadi
akar dari penyakit yang dianggap kutukan karena menolak cinta dari kepala desa.
Penyakit yang dimaksud adalah kanker payudara yang semakin lama semakin menjalar
ke seluruh bagian dada.
Konflik cerpen ini berawal ketika Rina yang bertanya kepada bapaknya. Jawaban
sang bapak tidak sesuai dengan yang Rina harapkan. Sehingga, memicu perdebatan
antara Rina dan bapaknya.
Permasalahan mulai naik ketika Rina menolak membuatkan air gula untuk Ibunya.
Sang Ibu yang merasa perintahnya tidak dilakukan, merasa marah. Rina tetap enggan
menuruti perintah Ibunya.
Rina masuk ke kamarnya kemudian menyadari bahwa gaya hidupnya sama seperti
Ibunya. Puncak konflik dimulai ketika Rina menyadari bahwa terdapat benjolan kecil
seperti biji kacang pada dada kanannya.
Kemudian, Sang Bapak berteriak dan menggedor-gedor pintu kamar Rina. Sang
Bapak memaksa Rina untuk membuatkan air gula untuk Ibunya.
Rina memasak air, menuangkan dua sendok gula dan menyeduhnya dengan air panas.
Karena Rina merasa telah membunuh Ibunya perlahan-perlahan, Ia berpikir untuk
memasukkan racun tikus di air gula Ibunya.

Tokoh dan Penokohan Seduhan Air Gula Untuk Emak :


 Rina : Anak baik, gegabah
 Ibu : Keras kepala
 Bapak : Pemarah
 Mbah Putri : Pemilih
 Kepala Desa : Pendendam

Alur Cerpen Seduhan Air Gula Untuk Emak :
Alur cerita yang terdapat pada cerpen ini adalah campuran (maju-mundur)
Alur mundur ditunjukkan dengan awal paragraf Sang Ibu yang menceritakan kisah
Nenek dari Rina. Alur kembali menjadi maju ditandai dengan tanda (***).

Latar Cerpen Seduhan Air Gula Untuk Emak :


 Tempat : Rumah, sawah
 Waktu : Siang
 Suasana : Sedih dan mencekam
Sudut Pandang (POV) Cerpen Seduhan Air Gula Untuk Emak :
Sudut pandang cerpen adalah sudut pandang orang ketiga. Hal ini ditandai dengan
penyebutan nama dan penggunaan kata “ia”.

Gaya Bahasa Cerpen Seduhan Air Gula Untuk Emak :


Pada cerpen ini, cukup banyak menggunakan kata kiasan yang tidak menjabarkan
makna kata tersebut dengan gamblang.

Tema Cerpen Seduhan Air Gula Untuk Emak :


Cerpen ini bertemakan kekeluargaan, sosial, pendidikan, dan jasmaniah.
Cerpen ini bertemakan jasmaniah karena berceritakan tentang penyakit yang ada pada
manusia.

Kelebihan Cerpen Seduhan Air Gula Untuk Emak :


Secara tidak langsung, cerpen ini memberikan ilmu pengetahuan tentang penyakit
kanker payudara. Selain itu, Perwatakan pada cerpen sangat singkat, langsung terarah
sehingga bisa dipahami lebih jelas.

Kekurangan Cerpen Seduhan Air Gula Untuk Emak :


 Terlalu banyak menggunakan kata-kata kiasan, sehingga sulit dimengerti
 Perubahan alur dari maju ke mundur tidak dijelaskan, sehingga sulit dipahami
 Akhir cerita yang menggantung

Kesimpulan :
Cerpen ini merupakan bacaan yang menarik. Melalui cerpen ini penulis
menceritakan arti pentingnya kesehatan bagi tubuh. Tokoh utama "Rina" lebih sering
dimunculkan untuk mengembangkan alur cerpen.

Saran :
Cerpen ini lebih dikhususkan untuk kalangan umur 13 tahun ke atas. Karena terlalu
banyak kata-kata kiasan yang sulit untuk dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai