Anda di halaman 1dari 3

Kasuari dan Dara Mahkota Tetapi ada ketentuannya, sebelum

bertanding, peserta boleh saling


Dahulu kala burung kasuari mematahkan sayap lawannya, kata pipit.
tidak seperti burung yang kita kenal saat ini. Kasuari pun menyetujuinya tanpa ragu-ragu.
Dia memiliki sayap lebar dan kuat. Burung
kasuari bisa mencari makan di pohon yang Seminggu kemudian, warga burung
tinggi dan di atas tanah. Kelebihannya ini berkumpul untuk menyaksikan pertandingan
membuat kasuari menjadi burung yang terbang tersebut. Meskipun tidak terlalu
sombong. Dia sering berbuat curang saat yakin, mereka semua berharap dara mahkota
berebut makanan dengan burung lain. Ia akan memenangkan pertandingan tersebut.
tidak peduli jika teman-temannya akan Diam-diam dara mahkota menyisipkan
kelaparan. Sayapnya yang lebar biasa sebilah ranting dibalik sayapnya. Kasuari
digunakan untuk menyembunyikan buah- yang baru mengetahui lawannya tertawa
buahan ranum di atas pohon sehingga terbahak-bahak.
burung-burung lainnya tidak bisa
melihatnya. Dia juga sengaja menjatuhkan Ini lawanku? katanya sambil
buah-buahan ranum itu ke tanah sehingga tertawa. Mimpi kali kamu ya..? Hei burung
hanya ia sendiri yang bisa menikmatinya. kecil, sayapmu pendek mana bisa menang
melawanku!
Biar saja! Salah sendiri kenapa
mereka punya sayap pendek dan badan Burung-burung kecil lainnya sebal
kecil. Siapa cepat ia yang dapat, pikirannya. menyaksikan tingkah kasuari. Sementara itu,
dara mahkota hanya tersenyum
Tentu saja kesombongannya tidak menanggapinya.
disukai burung-burung lain. Mereka
menganggap kasuari sudah keterlaluan dan Kini mereka siap bertanding. Kasuari
keangkuhannya harus segera dihentikan. maju untuk mematahkan sayap dara
Akhirnya para burung berkumpul untuk mahkota. KREK! Terdengar bunyi sayap
membahas masalah ini. Setelah berbagai patah. Dara mahkota pura-pura menjerit
cara diajukan, mereka bersepakat untuk kesakitan. Padahal, sebenarnya bunyi tadi
mengadakan perlombaan terbang. Namun, berasal dari ranting kering di bawah sayap
ternyata sulit mencari lawan yang sebanding dara mahkota yang patah. Kini giliran dara
dengan kasuari. mahkota yang akan mematahkan sayap
kasuari. Dengan sekuat tenaga dia menekuk
Tiba-tiba burung dara mahkota sayap kasuari hingga terdengar bunyi
mengajukan diri untuk bertanding terbang KREKK yang keras. Kasuari menjerit
dengan kasuari. Teman-temannya kesakitan. Sayap kasuari yang patah
meragukan kemampuannya karena dara tergantung lemas. Namun, kasuari yang
mahkota hanyalah burung kecil. Dara sombong tetap yakin dirinya akan menang.
mahkota meyakinkan mereka bahwa dia
mampu. Mereka lalu mengirimkan tantangan Sekarang mereka sudah siap untuk
tersebut kepada kasuari. Kasuari sangat bertanding. Ketika aba-aba dibunyikan, dara
yakin dengan kemampuannya. Ia langsung mahkota dengan ringan melesat ke udara.
menyanggupi tantangan tersebut tanpa Sayapnya mengepak dengan mudah
banyak bertanya siapa lawannya. membawa tubuhnya yang mungil terbang ke
angkasa. Kasuari terkejut dan heran karena
Pertandingan akan diadakan minggu dia tadi mengira sayap dara mahkota sudah
depan dan akan disaksikan semua warga patah. Dengan panik, dia mencoba
burung! kata burung pipit. mengepakkan sayapnya dan mencoba
mengangkat tubuhnya ke atas. Namun,
Yang biasa terbang paling jauh dan bukannya terbang tinggi, tubuhnya malah
lama itulah pemenangnya. meluncur kebawah dan jatuh di tanah.
Semua burung bersorak senang sementara
Ya ampun.kalau begitu pasti aku
kasuari terkulai lemas. Dengan perasaan
menang. Di hutan ini tidak ada yang memiliki
malu, kasuari meninggalkan tempat itu.
sayap selebar dan sekuat sayapku. Jadi, aku
Sejak saat itu kasuari tidak pernah bisa
pasti menang. Baiklah aku terima
terbang. Sayapnya yang dulu lebar dan kuat
tantangannya, lumayan buat olahraga! kata
kini memendek karena sudah patah. Kini
kasuari dengan pongah.
meskipun disebut burung, kasuari hanya
Burung pipit sebal mendengar bisa berjalan dan mencari makan di tanah
jawaban kasuari, teapi dia tahan emosinya.
seperti binatang lain yang tidak memiliki
sayap.

Anda mungkin juga menyukai