Anda di halaman 1dari 2

Burung Merak dan Burung Gagak

Disebuah taman yang sangat luas dan indah, hiduplah sekawanan burung
merak. Betapa menakjubkan, dimana-mana terlihat ekor merak jantan yang indah
mengembang. Apalagi jika musim kawin tiba, para merak jantan mengembangkan
ekor mereka sehingga terlihat seperti kipas  nan cantik untuk memikat betina.
Burung-burung merak itu senang sekali tinggal di taman ini karena di samping
banyak buah juga banyak biji-bijian yang mereka gemari.

Namun, keindahan bulu mereka tidak membuat mereka sombong, mereka


tetap rendah hati. Suatu hari, saat burung-burung merak bermain, tiba-tiba
seekor burung gagak betina. Burung Gagak sangat iri melihat kecantikan Burung
Merak. Setelah terbang kian kemari, akhirnya Burung Gagak ini bisa mencuri
sehalai bulu ekor Burung Merak yang indah, lalu ia tancapkan ke ekornya.

Kemudian Burung Gagak berkata, Hai Merak, bukankah aku sekarang yang
tercantik di antara kalian? Burung Merak pun terkejut melihat Burung Gagak
dengan bulunya yang menancap di ekornya. Ia pun menjawab dengan rendah hati,
Oh, iya Burung Gagak. Kamu memang yang tercantik di antara kami. Setelah
mereka berbincang beberapa saat, kemudian Burung Gagak terbang berputar-
putar mengelilingi taman itu.

Tanpa disadari, bulu ekor Burung Merak yang ditancapkan di ekornya


terjatuh. Burung Merak yang ada dibawah pun memanggil Burung Gagak, Hai
Gagak, tahukah engkau kalau bulu merak yang engkau tancapkan di ekormu
terjatuh? Burung Gagak terkejut dan sangat malu.

Tapi justru Burung Merak iba melihat burung gagak yang buruk rupa ini
ingin menjadi burung yang cantik. Kemudian Burung Merak berkata, Gagak
temanku. Maukah kau ku beri beberapa ekor lembar bulu ekorku dan aku akan
bantu memasangkannya pada ekormu? Akhirnya Burung Gagak menyadari apa
yang telah dilakukannya. Oh Merak, betapa baiknya dirimu. Sekarang aku sadar
bahwa Tuhan pasti memberikan yang terbaik bagi umat-Nya. Akupun harus
mensyukurinya dan menerima apa adanya. Kedua burung itupun saling berpelukan
dan burung Gagak pun berjanji akan selalu rendah hati, karena Tuhan tidak
membedakan perbedaan fisik makhluknya.

Amal dan perbuatanlah yang menentukan baik buruknya seorang makhluk di


hadapan-Nya. Setelah itu Burung Gagak terbang Jauh-jauh entah kemana, namun
dalam benaknya ia berkata, Suatu saat nanti aku akan membawa keluarga dan
teman-temanku ketaman indah yang penghuninyacantik, ramah, dan rendah hati
ini.

Anda mungkin juga menyukai