Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kepala sekolah menempati tempat yang tertinggi dan memegang peranan yang sangat penting pada
suatu lembaga pendidikan. Maju mundurnya lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh oleh
kemampuan kepala sekolah mengelola lembaga pendidikan tersebut.

Begitu juga terlaksana tidaknya program pendidikan dan tercapai tidaknya tujuan pendidikan sesuai
dengan yang diharapkan sangat tergantung kepada kecakapan kepala sekolah dalam memimpin dan
mengelola lembaga tersebut.

Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh
kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Tugas dan tanggung jawa sekolah
sangat luas, dan semakin banyak bidangnya. Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab terhadap
masalah akademis saja, tetapi juga meliputi hal-hal yang berkaitan dengan kekerangan ruangan belajar,
perbaikan gedung sekolah yang rusak, dan sebagainya.

Untuk lebih jelasnya lagi mengenai tugas dan tanggung jawab kepala sekolah ini maka akan kami bahas
pada bab selanjutnya.

B. Batasan Masalah

Dalam makalah ini kami hanya membahas tiga tugas dan tanggung jawab kepala sekolah, yaitu:

1. Kepala sekolah sebagai organisator

2. kepala sekolah sebagai educator

3. kepala sekolah sebagai supervisor


BAB II

PEMBAHASAN

A. Kepala Sekolah Sebagai Organisator

1. Pengertian

Organisator adalah orang yang orang yang bertugas untuk menggerakkan atau memimpin organisasi
dengan memanfaatkan segala sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
[1]Kepala sekolah sebagai organisator juga berarti kepala sekolah itu merupakan seorang manajer
(pemimpin).

Dalam kaitan ini kepala sekolah harus dapat menciptakan hubungan yang harmonis di antara orang-
orang yang terlibat dalam kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Hubungan kerjasama itu harus
disusun dalam suatu struktur organisasi, berupa kerangka yang terdiri atas satuan-satuan organisasi
beserta segenap orang-orang yang terlibat dalam kegiatan organisasi tersebut, serta wewenang dan
hubungan satu sama lainnya yang masing-masingnya mempunyaiperanan tertentu dalam satuan kerja
yang utuh.[2]

2. Asas-asas organisasi yang perlu dipahami oleh kepala sekolah sebagai organisator[3]

a. Kejelasan tujuan

Tujuan yang hendak dicapai harus dirumuskan secara jelas dan terbatas dalam arti dapat dipahami dan
mungkin dicapai dalam batas waktu yang tersedia.

b. Pembagian kerja

Prinsip organisasi harus fungsional yang mengandung pengertian bahwa pembagian kerja harus relevan
dengan tujuan organisasi dan harus memiliki beban kerja yang nyata dalam mencapai tujuan tersebut.

c. Kesatuan perintah

Asas organisasi kesatuan perintah berarti bahwa setiap pejabat atau petugas hanya dapat diperintah
dan bertanggung jawab pada seorang atasan tertentu saja, yang menjadi atasannya. Tujuannya adalah
agar tidak terjadi kesimpangsiuran, karena jelas dari siapa perintah diterima dan kepada siapa
mempertanggungjawabkan pelaksanaannya.

d. Koordinasi
Koordinasi adalah usaha menyelaraskan tugas-tugas dan pelaksanaannya antar setiap personel dan
setiap unit kerja, termasuk juga dalam pendayagunaan stiap fasilitas dalam hubungan kerja yang
hamonis dan berdaya guna.

e. Pengawasan dan rentangan kontrol

Pengawasan sebagai asas organisasi menitik beratkan pada terjangkaunya setiap personal sampai unit
unit kerja yang terendah, sehingga tidak seorang pun yang dapat melakukan pekerjaan semau-maunya.

Kemampuan melakukan pengawasan itu ada batasnya, bilamana diharapkan dapat dilakukan secara
efektif, batas itu disebut rentangan kontrol.

Rentangan kontrol dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu:

1. Kontrol terhadap unit kerja

Pengawasan dilakukan pada unit-unit kerja, sehingga dapat mencakup personal yang cukup banyak
jumlahnya. Dalam rentangan kontrol ini, perintah diberikan pada pimpinan unit kerja dan
pertanggungjawaban diterima diterima juga dari pimpinan unit kerja tersebut.

2. Kontrol terhadap personal secara langsung

Jumlah personal dalam suatu unit kerja sangat tergantung pada beban kerja masing-masing.semakin
banya jenis pekerjaan dalam beban kerja suatu unit kerja maka semakin banyak personal di dalam unit
kerja itu, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu jumlah personal yang harus diawasi oleh setiap
pimpinan unit kerja, dapat berbeda-beda antara satu unit kerja dengan unit kerja lainnya.

f. Fleksibilitas

Setiap organisasi kerja harus menyesuaikan organisasinya dengan eruahan-perubahan dan


perkembangan-perkembangan, baik karena pengaruh lingkungan sekitarnya maupun karena keadaan-
keadaan dari dalam organisasi itu sendiri. Di sekolah perubahan atau pengembangan kurikulum selalu
berpengaruh pada stuktur organisasi secara keseluruhan. Pembaharuan kurikulum mungkin
mengharuskan beberapa mata pelajaran dihimpun ke dalam suatu bidang studi, sehingga mengharuskan
pengaturan kembali pembagian kerja di sekolah.

3. Upaya-upaya yang perlu diusahakan kepala sekolah sebagai organisator

a. Pengelompokkan segenap pekerjaan ke dalam satuan organisasi berdasarkan sifat pekerjaan.

b. Terciptanya suatu fungsi yang menyeluruh yang tunggal bagi satuan-satuan organisasi.

c. Adanya fungsi satuan-satuan yang berimbang.

d. Penempatan fungsi yang penting pada jenjang yang tepat.

e. Penamaan satuan-satuan organisasi yang tepat sesuai dengan fungsinya masing-masing.


f. Adanya rentangan kontrol.

g. Perlu adanya kesatuan perintah.

h. Pemberian wewenang yang seimbang dengan tanggung jawab.

i. Penambahan satuan organisasi yang betul-betul sesuai dengan volume pekerjaan.

j. Pembagian tugas yang selalu mempertimbangkan koordinasi antara personlia.

Kepala sekolah sebagai organisator hendalah menjadi seorang yang tanggap, bijakana dan demokratis
serta terbuka, baik secara individu maupun secara kolektif, dalam upaya menghadapi dan
menyelesaikan kendala-kendala yang dihadapi.

B. Kepala Sekolah Sebagai Educator

1. Pengertian

Pendidik atau educator adalah orang yang mendidik.[4] Kepala sekolah sebagai educator berarti kepala
sekolah bertanggung jawab dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan serta prestasi
belajar peserta didik di sekolahnya.

2. Upaya-upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerjanya sebagai
educator

a. Mengikutsertakan guru-guru dalam penataran-penataran , untuk menambah wawasan guru.

b. Kepala sekolah harus berusaha menggerakkan tim evaluasi hasil belajar peserta didik untuk lebih
giat bekerja, kemudian hsilnya diumumkan secara terbuka untuk memotivasi peserta didik agar lebih
giat belajar dan meningkatkan prestasinya.

c. Menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah, dengan cara mendorong para guru untuk
memulai dan mengakhiri pembelajaran sesuai waktu yang telah ditentukan.

3. Nilai-nilai yang perlu ditanamkan dan ditingkatkan oleh kepala sekolah sebagai educator[5]

Ada empat macam nilai yang perlu ditanamkan dan ditingkatkan oleh kepala sekolah dalam
menjalankan fungsinya sebagai educator, ke empat niai itu adalah sebagai erikut:

a. Pembinaan mental

Yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan denga sikap batin dan watak.
Dalam hal ini kepala sekolah harus mampu menciptakan iklim yang kondusif agar setiap tenaga
kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik, secara proporsional dan profesional. Untuk itu,
kepala sekolah harus berusaha melengkapi sarana, prasarana, dan sumber belajar agar dapat
memberikan kemudahan kepada para guru dalam melaksanakan tugas utamanya.

b. Pmbinaan moral
Yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik buruk
mengenai suatu perbuatan, sikap dan kewajiban sesuai dengan tugas masing-masing tenaga
kependidian. Kepala sekolah harus berusaha memberikan nasihat kepada seluruh warga sekolah,
misalnya pada setiap upacara bendera atau pertemuan rutin.

c. Pembinaan fisik

Yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau
badan, kesehatan dan penampilan mereka secara lahiriah. Kepala sekolah harus mampu memberikan
dorongan agar ara tenaga kependidikan terlibat secara aktif dan kreatif dalam berbagai kegiatan olah
raga, baik yang diprogramkan di sekolah maupun yang diselenggarakan oleh masyarakat sekitar sekolah.

d. Pembinaan artistik

Yaitu membina tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap
seni dan keindahan. hal ini biasanya dilakukan melalui kegiatan karyawisata yang bisa dilaksanakan
setiap akhir tahun ajaran.

Kepala sekolah sebagai educator harus senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang
dilakukan oleh para guru., menciptakan iklim sekolah yang kondusif, meberikan nasihat kepada warga
sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan pembelajaran
yang menarik, dan mengadakan program akselerasi bagi peserta didik yang cerdas di atas normal.

C. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

1. Pengertian

Supervisi adalah aktivitas menentukan kondisi/syarat-syarat yang essensial yang akan menjamin
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.[6]

Dari definisi di atas maka tugas kepala sekolah sebagai supervisor berarti bahwa dia harus dapat
meneliti dan menentukan syarat-syarat mana yang telah ada dan mencukupi dan mana yang belum ada
atau kurang mencukupi yang perlu diusahakan dan dipenuhi.[7]

2. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam supervisi

Untuk menjalankan tindakan-tindakan supervisi sebaiknya kepala sekolah hendaklah memperhatikan


prinsip-prinsip berikut:[8]

a. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada yang dibimbing dan diawasi harus
dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja.

b. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarnya.


c. Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya.

d. Supervisi harus didasarkan atas hubungan profesional, bukan atas dasar hubungan pribadi.

e. Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan dan kekurangan.

f. Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharapkan hasil, dan tidak boleh lekas merasa kecewa.

3. Kegiatan kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya sebagai supervisor[9]

a. Membantu guru-guru untuk merencanakan dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan


dengan kegiatan sekolah.

b. Membantu dalam menganalisis kebutuhan-kebutuhan, minat, dan tujuan murid dalam kelas.

c. Membantu guru-guru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mempergunakan alat-alat yang


diperlukan dalam kegiatan proses belajar.

d. Membantu guru-guru untuk mengatasi kesulitan dalam menggunakan cara-cara mengajar yang
baik.

Selanjutnya Ngalim Purwanto secara umum menjelaskan kegiatan atau usaha-usaha yang dapat
dilakukan oleh kepala sekolah sebagai suprvisor adalah sebagai berikut:

a. Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah dalam melaksanakan tugasnya
sebaik-baiknya.

b. Berusaha untuk mengadakan dan melengkapi alat-alat serta media pengajaran yang dilakukan.

c. Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode mengajar yang
tepat dan sesuai tuntutan kurikulum.

d. Membina kerjasama yang baik dan harmonis antara sesama guru-guru dan pegawai sekolah
lainnya.

e. Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah melalui diskusi,
pendidikan dan pelatihan.

f. Membina hubungan kerjasama antara sekolah dengan komite sekolah dan instansi-instansi lain
dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan
bertugas untuk melakukan pengawasan dan pembinaan dan meneliti mengenai keadaan gedung
sekolah, perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran, keadaan dan pelaksanaan tugas guru-guru dan
pegawai sekolah, hasil pelajaran yang diperoleh peserta didik, usaha untuk memperbaiki cara kerja dan
mutu guru-guru, keikutsertaan guru-guru dalam pembinaan dan kemajuan sekolah dan lain sebagainya.
[10]

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada beberapa tugas dan tanggung jawab kepala sekolah, diantaranya:

1. Kepala sekolah sebagai organisator, yaitu kepala sekolah bertugas untuk memeimpin organisasi
sekolahnya dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.

2. Kepala sekolah sebagai educator, yaitu kepala sekolah bertanggung jawab terhadap peningkatan
kualitas tenaga kependidikan serta presrasi belajar peserta didik di sekolah yang dipimpinnya.

3. Kepala sekolah sebagai supervisor, yaitu kepala sekolah bertugas melakukan supervisi pekerjaan
yang dilakukan tenaga kependidikan serta sarana dan prasarana yang ada.

B. Kritik dan Saran


Kami sebagai pemakalah menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu untuk hasil yang lebih baik untuk ke depannya kami meminta kritikan atau saran dari
para pembaca.

Tanggungjawab Kepala Sekolah

Dalam satuan pendidikan, kepala sekolah menduduki dua jabatan penting untuk bisa menjamin
kelangsungan proses pendidikan sebagaimana yang telah digariskan oleh perundang-undangan.
Pertama, kepala sekolah adalah pengelola pendidikan di sekolah secara keseluruhan. Kedua, kepala
sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di sekolahnya. Sebagai pengelola pendidikan, berarti kepala
sekolah bertanggung jawab terhadap keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pendidikan dengan cara
melaksanakan administrasi sekolah dengan seluruh substansinya. Disamping itu kepala sekolah
bertanggungjawab terhadap kualitas sumber daya manusia yang ada agar mereka mampu menjalankan
tugas-tugas pendidikan. Oleh karena itu sebagai pengelola, kepala sekolah memiliki tugas untuk
mengembangkan kinerja para personal (terutama para guru) ke arah profesionalisme yang diharapkan.

Kepala sekolah bertanggungjawab atas tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya menggerakkan
para bawahan ke arah pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini kepala
sekolah bertugas melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan, baik fungsi yang berhubungan dengan
pencapaian tujuan pendidikan maupun penciptaan iklim sekolah yang kondusif bagi terlaksananya
proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

Sebagai seorang pejabat formal, kepala sekolah mempunyai tanggung jawab terhadap atasan, sesama
reka kepala sekolah atau lingkungan terkait, dan kepada bawahan. Dalam hal ini Wahjosumidjo
menjelaskan dalam bukunya yang berjudul “Kepemimpinan Kepala Sekolah” sebagai berikut[8] :

a. Kepada Atasan

Seorang kepala sekolah mempunyai atasan yaitu atasan langsung dan atasan yang lebih tinggi. Karena
kedudukannya yang terikat kepada atasan atau sebagai bawahan, maka seorang kepala sekolah
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Wajib loyal dan melaksanakan apa yang digariskan oleh atasan.

2. Wajib berkonsultasi atau memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya.

3. Wajib selalu memelihara hubungan yang bersifat hirarki antara kepala sekolah dan atasan.

b. Kepada sesama rekan kepala sekolah atau instansi terkait

Untuk menjaga hubungan dan menjalin kerja sama yang baik untuk meningkatkan kualiats pendidikan
lembaga yang dipimpinnya maka

kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain :


1. Wajib memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan para kepala sekolah yang lain.

2. Wajib memelihara hubungan kerja sama yang sebaik-baiknya dengan lingkungan baik dengan
instansi terkait maupun tokoh-tokoh masyarakat dan BP3.

c. Kepada bawahan

Kepala sekolah berkewajiban menciptakan hubungan yang sebaik-baiknya dengan para guru, staf, dan
siswa. Sebab esensi kepemimpinan adalah kepengikutan atau orang yang mempunyai loyalitas untuk
mempengaruhi bawahannya. Selain itu kepala sekolah harus mengembangkan sumber daya para guru
dan staf dengan membuat program-program peningkatan kualitas para guru dan staf sehinga bisa
menjadi guru dan staf yang professional. Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai juga harus
dilakukan kepala sekolah untuk menunjang kreatifitas anak didik

Mutiara Terindah

JUMAT, 04 APRIL 2014

fungsi dan tanggungjawab kepala sekolah

MAKALAH ETIKA PROFESI PENDIDIKAN

FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB KEPALA SEKOLAH

(Makalahinidisusungunamemenuhitugasmatakuliah Etika Profesi Pendidikan)

DosenPengampu : Drs. Suwarno , SH, MPd.

Disusunoleh :

Kelompok7

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga pendidikan dipahami sebagai suatu organisasi, kepemimpinan menjadi tonggak utama yang
harus dibahas dalam sistem manajemen pendidikan. Lembaga pendidikan membutuhkan pemimpin
yang handal untuk melakukan tugas, fungsi dan tanggung jawab terhadap visi misi sekolah dan
mengilhami guru, staf, serta siswa. Kesuksesan lembaga pendidikan tidak hanya bisa diraih melalui
kepala sekolah semata, melainkan bekerja sama dengan guru, staf, dan siswa dibawah koordinasi
pemimpin untuk menjamin aplikasi perundang-undangan dan peraturan lembaga pendidikan.

Kepemimpinan pendidikan yang terjadi halnya dilapangan kurang memahami apa saja yang harus
dilaksanakan tugas, peran dan tanggung jawab sebagai kepala sekolah. Pemimpin kurang
memperhatikan jerih payah kerja keras guru sehingga tidak diberikan penghargaan. Pemimpin dalam
menjalankan fungsinya untuk membimbing dan memotivasi bawahannya kurang diperhatikan.
Bimbingan yang diberikan pemimpin kurang maksimal, bahkan pemimpin yang jarak rumahnya jauh dari
sekolah jarang hadir dan kurang mengontrol keadaan sekolah. Pemimpin selayaknya memberikan
motivasi kepada bawahan minimal seminggu sekali dalam acara rapat, upacara atau acara lainnya.

Kepemimpinan pendidikan merupakan pemimpin pada suatu lembaga pendidikan. Tanpa kehadiran
pemimpin proses pendidikan termasuk pembelajaran tidak akan efektif. Pendidikan akan menjadi tidak
terkoordinasi baik dari jajaran guru, staf maupun siswa. Lembaga pendidikan tanpa adanya pemimpin
maka tidak akan terselenggaranya tugas, fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah. Oleh karena itu,
kepala sekolah sebagai pemimpin dalam lembaga pendidikan harus mengetahui peran, tugas dan
tanggung jawabnya untuk mencapai terselenggaranya tujuan pendidikan. Maka dalam makalah kami
kali ini akan di bahas tentang “Fungsi dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas terdapat beberapa rumusan masalah antara lain :

1. Apa yang dimaksud dengan Kepala Sekolah ?

2. Apa saja fungsi dan tanggung jawab Kepala Sekolah ?

3. Bagaimana tugas dan peran Kepala Sekolah ?

4. Bagaimana kepemimpinan Kepala Sekolah ?

C. Tujuan

1. Untuk memahami pengertian Kepala Sekolah.

2. Untuk memahami fungsi dan tanggung jawab Kepala Sekolah.

3. Untuk memahami tugas dan peran Kepala Sekolah.

4. Untuk memahami kepemimpinan Kepala Sekolah.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepala Sekolah

Secara etimologi kepala sekolah adalah guru yang memimpin sekolah (W.J.S. Poerwadarminto, 1976:
482). Berarti secara terminology kepala sekolah dapat diartikan sebagai tenaga fungsional guru yang
diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar
mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran.

Kepala Sekolah adalah pimpinan tertinggi di sekolah. Pola kepemimpinananya akan sangat berpengaruh
bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah. Oleh karena itu dalam pendidikan modern
kepemimpinan kepala sekolah merupakan jabatan strategis dalam mencapai tujuan pendidikan.

B. Fungsi dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah

Soewadji Lazaruth menjelaskan 3 fungsi kepala sekolah, yaitu sebagai administrator pendidikan,
supervisor pendidikan, dan pemimpin pendidikan. Kepala sekolah berfungsi sebagai administrator
pendidikan berarti untuk meningkatkan mutu sekolahnya, seorang kepala sekolah dapat memperbaiki
dan mengembangkan fasilitas sekolahnya misalnya gedung, perlengkapan atau peralatan dan lain-lain
yang tercakup dalam bidang administrasi pendidikan. Lalu jika kepala sekolah berfungsi sebagai
supervisor pendidikan berarti usaha peningkatan mutu dapat pula dilakukan dengan cara peningkatan
mutu guru-guru dan seluruh staf sekolah, misalnya melalui rapat-rapat, observasi kelas, perpustakaan
dan lain sebagainya. Dan kepala sekolah berfungsi sebagai pemimpin pendidikan berarti peningkatan
mutu akan berjalan dengan baik apabila guru bersifat terbuka, kreatif dan memiliki semangat kerja yang
tinggi. Suasana yang demikian ditentukan oleh bentuk dan sifat kepemimpinan yang dilakukan kepala
sekolah (Soewadji Lazaruth, 1994: 20).

Menurut Daryanto, dalam bukunya “Administrasi Pendidikan” fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah
sebagai administrator pendidikan, diantaranya adalah:

1. Kepala Sekolah Sebagai Penanggungjawab

Kepala sekolah merupakan personel sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan-
kegiatan sekolah. Ia mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan
seluruh kegiatan pendidikan daam lingkungan sekolah yang dipimpinnya dengan dasar Pancasila dn
bertujuan untuk:

a.Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

b.Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan;

c. Mempertinggi budi pekerti;

d.Memperkuat kepribadian;

e. Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya sekolah secara tekni akademis
saja, akan tetapi segala kegiatan, keadaan lingkungan sekolah dengan kondisi dan situasinya serta
hubungan dengan masyarakat sekitarnya merupakan tanggung jawabnya pula. Kepala sekolah harus
bekerja sama dengan para guru yang dipimpinnya, dengan orang tua urid atau BP3 serta pihak
pemerintah setempat.

2. Kepala Sekolah Sebagai Pimpinan Sekolah

Aswarni Sudjud, Moh. Saleh dan Tatang M. Amirin dalam bukunya yang berjudul “Administrasi
Pendidikan”, menyebutkan bahwa fungsi Kepala Sekolah adalah:

a.Perumusan tujuan kerja dan pembuat kebijaksanaan sekolah;

b. Pengatur tata kerja (mengorganisasi) sekolah;

c. Pensupervisi kegiatan sekolah.

Fungsi pertama dan kedua di atas adalah fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin, sedang yang ketiga
fungsi kepala sekolah sebagai supervisor. Fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah berarti
kepala sekolah dalam kegiatan memimpinnya berjalan melalui tahap –tahap kegiatan sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning);

b.Pengorganisasian (organizing);

c.Pengarahan (directinng);

d.Pengkoordinasikan (coordinating);

e.Pengawasan (controlling). (Daryanto, 2010: 82).

3. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Supervisi adalah aktivitas menentukan kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin
tercapainya tujuan pendidikan. Maka tugas kepala sekolah sebagai supervisor adalah ia harus meneliti,
mencari dan menentukan syarat-syarat mana saja yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya. Kepala
sekolah harus dapat meneliti syarat-syarat mana saja yang telah ada dan tercukupi, dan mana yang
belum ada atau kurang secara maksimal.

Dalam menjalankkan tindakan-tindakan supervisi sebaiknya, kepala sekolah hendaknya memperhatikan


prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif;

b. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarnya;


c.Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-guru/pegawai sekolah yang disupervisi;

d.Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya;

e.Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan sikap dna mungkin prasangka guru-
guru/prgawai.

f.Supervisi tidak sifat mendesak (otoriter);

g.Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif dan kooperatif. (Daryanto, 2010: 86)

Menurut E. Mulyasa, kepala sekolah mempunyai 7 fungsi utama, yaitu:

1. Kepala Sekolah Sebagai Educator (Pendidik)

Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru merupakan pelaksana dan
pengembang utama kurikulum di sekolah. Kepala sekolah yang menunjukkan komitmen tinggi dan fokus
terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu saja akan sangat
memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus juga akan senantiasa berusaha
memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus meningkatkan kompetensinya,
sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien.

2. Kepala Sekolah Sebagai Manajemen

Dalam mengelola tenaga kependidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah
melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru.

3. Kepala Sekolah Sebagai Administrator

Khususnya berkenaan dengan pengelolaan keuangan, bahwa untuk tercapainya peningkatan


kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran
peningkatan kompetensi guru tentunya akan mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para gurunya.

4. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkala kepala
sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas
untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan
metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

5. Kepala Sekolah Sebagai Leader (Pemimpin)

Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan kedua gaya
kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.
6. Kepala Sekolah Sebagai Inovator

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator, kepala sekolah harus memiliki strategi
yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru,
mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan sekolah,
dan mengembangkan model model pembelajaran yang inofatif.

7. Kepala Sekolah Sebagai Motivator

Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi
tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya (E. Mulyasa, 2007: 122).

Lebih jelas, menurut (Dirawat, 1986 : 80) tugas dan tanggungjawab kepala sekolah dapat digolongkan
kepada dua bidang, yaitu:

1.Tugas kepala sekolah dalam bidang administrasi dapat digolongkan menjadi enam bidang yaitu:

a. Pengelolaan pengajaran

Pengelolaan pengajaran ini merupakan dasar kegiatan dalam melaksanakan tugas pokok. Kegiatan yang
berhubungan dengan pengelolaan ini antara lain:

1)Pemimpin pendidikan hendaknya menguasai garis-garis besar program pengajaran untuk tiap bidang
studi dan tiap kelas,

2) Menyusun program sekolah untuk satu tahun,

3) Menyusun jadwal pelajaran,

4) Mengkoordinir kegiatan-kegiatan penyusunan model satuan pengajaran,

5) Mengatur kegiatan penilaian,

6) Melaksanakan norma-norma kenaikan kelas,

7) Mencatat dan melaporkan hasil kemampuan belajar murid,

8) Mengkoordinir kegiatan bimbingan sekolah,

9) Mengkoordinir program non kurikuler,

10)Merencanakan pengadaan,

11) Memelihara dan mengembangkan buku perpustakaan sekolah dan alat-alat pelajaran.

b. Pengelolaan kepegawaian
Termasuk dalam bidang ini yaitu menyelenggarakan urusan-urusan yang berhubungan dengan
penyeleksian, pengangkatan kenaikan pangkat, cuti, perpindahan dan pemberhentian anggota staf
sekolah, pembagian tugas-tugas di kalangan anggota staf sekolah, masalah jaminan kesehatan dan
ekonomi, penciptaan hubungan kerja yang tepat dan menyenangkan, masalah penerapan kode etik
jabatan.

c. Pengelolaan kemuridan

Dalam bidang ini kegiatan yang nampak adalah perencanaan dan penyelenggaran murid baru,
pembagian murid atas tingkat-tingkat, kelas-kelas atau kelompok-kelompok (grouping), perpindahan
dan keluar masuknya murid-murid (mutasi), penyelenggaraan pelayanan khusus (special services) bagi
murid, mengatur penyelenggaraan dan aktivitas pengajaran, penyelenggaran testing dan kegiatan
evaluasi, mempersiapkan laporan tentang kemajuan masalah disiplin murid, pengaturan organisasi
siswa, masalah absensi, dan sebagainya.

d.Pengelolaan gedung dan halaman

Pengelolaan ini menyangkut usaha-usaha perencanaan dan pengadaan, inventarisasi, pengaturan


pemakaian, pemeliharaan, rehabilitasi perlengkapan dan alat-alat material sekolah, keindahan serta
kebersihan umum, usaha melengkapi yang berupa antara lain gedung (ruangan sekolah), lapangan
tempat bermain, kebun dan halaman sekolah, meubel sekolah, alat-alat pelajaran klasikal dan alat
peraga, perpustakaan sekolah, alat-alat permainan dan rekreasi, fasilitas pemeliharaan sekolah,
perlengkapan bagi penyelenggaraan khusus, transportasi sekolah, dan alat-alat komunikasi,

e.Pengelolaan keuangan

Dalam bidang ini menyangkut masalah-masalah urusa gaji guru-guru dan staf sekolah, urusan
penyelenggaraan otorisasi sekolah, urusan uang sekolah dan uang alat-alat murid-murid, usaha-usaha
penyediaan biaya bagi penyelenggaraan pertemuan dan perayaan serta keramaian.

f. Pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat

Untuk memperoleh simpati dan bantuan dari masyarakat termasuk orang tua murid-murid, dan untuk
dapat menciptakan kerjasama antara sekolah-rumah- dan lembaga-lembaga sosial.

2.Tugas Kepala Sekolah Dalam Bidang Supervisi

Kepala Sekolah bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan dan penilaian pada masalah-
masalah yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pengajaran
yang berupa perbaikan program dan kegiatan pendidikan pengajaran untuk dapat menciptakan situasi
belajar mengajar. Tugas ini antara lain :

a. Membimbing guru-guru agar mereka dapat memahami secara jelas tujuan-tujuan pendidikan
pengajaran yang hendak dicapai dan hubungan antara aktivitas pengajaran dengan tujuan-tujuan.
b.Membimbing guru-guru agar mereka dapat memahami lebih jelas tentang persoalan-persoalan dan
kebutuhan murid.

c.Menyeleksi dan memberikan tugas-tugas yang paling cocok bagi setiap guru sesuai dengan minat,
kemampuan bakat masing-masing dan selanjutnya mendorong mereka untuk terus mengembangkan
minat, bakat dan kemampuannya.

d. Memberikan penilaian terhadap prestasi kerja sekolah berdasarkan standar-standar sejauh mana
tujuan sekolah itu telah dicapai.

C. Tugas dan Peran Kepala Sekolah

Tugas dan peran kepala sekolah sebagai pejabat formal serta kepala sekolah dapat berperan sebagi
manager, sebagai pemimpin, sebagai pendidik dan kepala sekolah juga sebagai staf. Untuk lebih jelasnya
akan diuraikan masing-masing dibawah ini:

1. Kepala sekolah sebagai pejabat formal

Tugas kepemimpinan kepala sekolah juga termasuk sebagai kepemimpinan formal sehingga kepala
sekolah dapat disebut sebagai pajabat formal karena dalam menjabat sebagai pemimpin menggunakan
proses pemilihan dan tidak bisa di isi oleh orang tanpa dasar pertimbangan dan harus melalui prosedur
serta persyaratan tertentu seperti: latar belakang pendidikan, pengalaman, usia, pangkat, dan integritas.

2. Kepala sekolah sebagai manager

Manajemen adalah suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, mamimpin, dan mengendalikan


usaha anggota-anggota organisasi tersebut serta pendayagunaan seluruh sumber daya organisasi dala
rangka mencapai tujuan yang telah diciptakan.

3. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin

Seorang pemimpin bertugas untuk memimpin bawahannya agar tujuan organisasi dapat tercapai.kata
“memimpin” mempunyai arti memberikan bimbingan, manuntun, mengarahkan, dan berjalan di depan.
Pemimpin berlaku untuk membantu organisasi dengan kemampuan maksimal dalam mencapai tujuan.
Pemimpin tidak berdiri di samping, melainkan mereka memberikan dorongan dan memacu, berdiri di
depan yang memberikan kemudahan untuk kemajuan serta memberikan inspirasi organisasi dalam
mencapai tujuan.

Fungsi kepemimpinan kepala sekolah :

a.Menurut Koontz, kepala sekolah sebagai pemimpin haruslah mampu membujuk dan meyakinkan
bawahannya, agar para bawahan dengan penuh kemauan serta sesuai dengan kemampuan secara
maksimal berhasil mencapai tujuan organisasi.
b.Menurut H.G. Hicks dan C.R. Gullet, menurutnya rangkaian peranan kepemimpinan meliputi adil,
memberikan sugesti, mendukung tercapainya tujuan, sebagai katalisator, menciptakan rasa aman,
sebagai wakil organisasi, sumber inspirasi dan bersedia menghargai.

4. Kepala sekolah sebagai pendidik

Pendidik sendiri mempunyai arti orang yang mendidik. Sedangkan mendidik diartikan memberi latihan
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran sehingga pendidikan dapat diartikan proses pengubahan sikap
tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam mendewasakan manusia melalui proses pengajaran
dan latihan.

5. Kepala sekolah sebagai staf

Karena keberadaan kepala sekolah di dalam lingkungan organisasi yang lebih luas atau dari luar sekolah
berada dibawah kepemimpinan pejabat lain, baik langsung maupun tidak langsung, yang berperan
atasan kepala sekolah.

Menurut Purwanto, bahwa seorang kepala sekolah mempunyai sepuluh macam peranan, yaitu :
“Sebagai pelaksana, perencana, seorang ahli, mengawasi hubungan antara anggota-anggota, menwakili
kelompok, bertindak sebagai pemberi ganjaran, bertindak sebagai wasit, pemegang tanggung jawab,
sebagai seorang pencipta, dan sebagai seorang ayah.”

Penjabarannya adalah sebagai berikut:

1.Sebagai pelaksana (executive)

2. Sebagai perencana (planner)

3. Sebagai seorang ahli (expert)

4. Mengawasi hubungan antara anggota-anggota kelompok (contoller of internal relationship)

5. Mewakili kelompok (group representative)

6. Bertindak sebagai pemberi ganjaran / pujian dan hukuman.

7. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and modiator)

8. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya

9. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (idiologist)

10. Bertindak sebagai ayah (father figure)

D. Kepemimpinan Kepala Sekolah


Kepemimpinan pada dasarnya berarti kemampuan menggerakkan, memberikan motovasi dan
mempengaruhi orang-orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian
tujuan melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang harus dilakukan.

Davis dalam Oteng Sutisna mengatakan “...Tanpa kepemimpinan, suatu organisasi hanyalah sejumlah
orang yang kacau. Kepemimpinan ialah kemampuan untuk membujuk orang-orang lain supaya mengejar
tujuan0tujuan yang telah ditetapkan dengan bergairah. Ia adalah faktor manusiawi yang
mempersatukan kelompok dan menggerakkan-nya ke arah tujuan. Kegiatan-kegiatan menajemen
seperti: merencanakana, mengorganisasi dan membuat putsan adalah merupakan kepompong yang
tersembunyi sampai pada saat pimpinan meledakan kekuatan motivasi orang-orang dan membimbing
mereka kearah tujuan-tujuan. Kepemimpinan mengubah potensi menjadi kenyataan” (Mufti Ahmad,
2008: 95).

Berbagai perubahan masyarakat yang telah lama melanda Indonesia menyebabkan sulitnya
menemukann sosok pemimpin yang memiliki komitmen tinggi terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
Kepemimpinan pendidikan berkaitan dengan masalah kepala sekolah dalam meningkatkan kesempaann
untuk mengadakan pertemuan secara efektif dengan para guru dalam situasi yang kondusif. Dalam hal
ini, perilaku kepala sekolah harus dapat endorong kinerja para guru dengan menunjukkan rasa
bersahabat, dekat dan penuh pertimbangan terhadap para guru, baik sebagai individu maupun sebagai
kelompok (E. Mulayasa, 2012: 17).

Kinerja kepemimpinan kepala sekolah merupakan upaya yang dilakukan dan hasil yang dapat dicapai
oleh kepala sekolah dalam mengimplementasikan manajemen sekolah untuk mewujudkan tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien, produktif, dan akuntabel.

Pentingnya kepemimpinan kepala sekolah ini perlu lebi ditekankan lagi, terutama dalam kaitannya
dengan kebijakan otoomi daerah dan desentarlisasi pendidikan. Dalam konteks otonommi daerah dan
desentralisasi pendidikan, para pejabat daerah harus paham tentang pentingnya kepemimpinan kepala
sekolah sebagai pemimpin pendidikan tingkat sekolah yang memiliki peran penting dalam mewujudkan
sekolah efektif, dan pembelajaran yang berkualitas. Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif antara
lain dpat dianalisis berdasarkan kriteria berikut ini:

1. Mampu meberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan serta seluruh warga sekolah lainnya untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas, lancar, dan produktif.

2.Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan secara tepat waktu dan tepat sasaran.

3. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakkat sehingga dapat melibatkan mereka
secara aktif dalam rangka mewujudkan visi dan misi sekolah serta tujuan pendidikan.

4. Mampu menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan pendidik dan
tenaga kependidikan lain di sekolah.

5. Dapat bekerja secara kolaboratif dengan tim manajemen sekolah.


6. Dapat mewujudkan tujuan sekolah. (E. Mulyasa, 2012: 19)

Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Konteks MBS

Kepala sekolah nenegang peranan kunci dalam keberhasilan aplikasi MBS. Bekal kemampuan, keahlian,
dan keterampilan menjadi keniscayaan bagi kepala sekolah untuk mampu menjalankan roda
lembaganya secara berbasis MBS. Kepala sekolah harus dipilih dari kalangan guru yang benar-benar
memiliki pengalaman, wawasan, dan kompetesi yang sesuai. Kepala sekolah harus menampilkan
kempemimpinan tim bersama wakil kepala sekolah, demian juga dengan guru dan staf lainnya.

Kepala sekolah dan tim harus mampu menjalin komunikasi dengan masyarakat, mengelola sumber-
sumber, bekerja sama dengan orang tua murid dan keluarga, serta membuat kebijakan dan praktik kerja
yang manjur bagi perbaikan prestasi belajar siswa (Sudarwan Danim, 2007: 212).

Syarat-syarat untuk menjadi kepala sekolah adalah sebagai berikut:

1.Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah;

2. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di sekolah yang sejenis dengan sekolah yang
dipimpinnya;

3. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan
bagi kepentingan pendidikan;

4. Mempunya keahllian dan pengetahuan yang luas terutama mengenai bidang-bidang pengetahuan
pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya;

5. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik yntuk kemajuan dan pengembangan sekolahnya (Daryanto,
2010: 92).
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kepala Sekolah adalah pimpinan tertinggi di sekolah. Pola kepemimpinananya akan sangat berpengaruh
bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah. Sebagai administator pendidikan kepala sekolah
memiliki peran, fungsi dan tanggung jawab yang penting, diantaranya ialah kepala sekolah sebagai
penanggungjawab, kepala sekolah sebagai pimpunan sekolah, dan kepala sekolah sebagai surpervisor.

Peran, fungsi serta tanggung jawab seorang kepala sekolah tak terlepas dari akankah berhasil atau
tidaknya tujuan pendidikan di sekolah tersebut melalui upaya menggerakkan para bawahan ke arah
pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, H. E. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

http://iinapriliyani.blogspot.com/2013/07/fungsi-dan-tanggung-jawab-kepala

sekolah.html,diakses pada Senin 29 Juli 2013, pukul 17.44 WIB.

Http://awwals7.blogspot.com/2012/12/fungsi-peran-tugas-tanggungjawab-

kepala.html, diakses pada 17 April 2013, pukul 18:30 WIB.


Unknown di 4/04/2014 06:29:00 AM

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

MENGENAI SAYA

Unknown

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai