Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK DENGAN GLOMERULUNEFRITIS AKUT (GNA)

DI IRNA YUDISTIRA

RSUD BHAKTI DHARMA HUSADA SURABAYA

Makalah Ini Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Akreditasi

Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil Dari Golongan III/b Ke Golongan III/ c

Oleh:

TETY ENITA RUDYANA, AMd.Kep

NIP : 198503272010012010

RSUD BHAKTI DHARMA HUSADA SURABAYA

SURABAYA

2021
HALAMAN PENGESAHAN

Makalah ini telah disahkan pada tanggal ……………………………………

Mengesahkan,

Atasan Langsung Penulis

Nur Laila, S.Kep.Ns, M.Kes. Tety Enita Rudyana, AMd. Kep


Penata Muda Tk I
Penata Tk I
NIP. 19850327 201001 2 010
NIP. 19680214198901 2 001

Surabaya,

Tim Akreditasi TandaTangan

1.drg. Migit Supriati,M.Kes 1. …...................

2. Nanik Lusianah, A.Md.Kep 2. .......................

KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat

limpahan rahmat - Nyalah, telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah dalam rangka memenuhi persyaratan akreditasi

kepangkatan pegawai negeri sipil dari golongan III/b ke golongan III/c dengan judul

“Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan GNA di Ruang Yudistira RSUD Bhakti

Dharma Husada Surabaya.

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari berbagai kendala namun berkat

dan dorongan dari berbagai pihak, baik moral maupun material sehingga sedikit demi

sedikit kendala tersebut dapat diatasi dengan baik. Oleh karena penulis menghaturkan

terimakasih sebanyak-banyaknya kepada;

1. Yth. drg. Bisukma Kurniawati, M.Kes selaku Direktur RSUD Bhakti Dharma

Husada Surabaya.

2. Nur Laila, S.Kep.Ns, M.Kes selaku Kepala Seksi Keperawatan RSUD Bhakti

Dharma Husada Surabaya.

3. drg. Migit Supriati, M.Kes selaku Kasi Registrasi dan Akreditasi Dinas

Kesehatan Kota Surabaya.

4. Nanik Lusianah, A.Md.Kep selaku pembimbing yang turut serta dalam proses

penyempurnaan makalah ini.

5. Staf perpustakaan Dinas Kesehatan Kota Surabaya.


Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan di

masa yang akan datang.

Demikian atas perhatiannya semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan

profesi.

Penulis,
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI/ANAK

DENGAN GLOMERULUNEFRITIS AKUT (GNA)

PENGERTIAN

ialah suatu reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu. Yang

tersering ialah karena kuman streptokokus.

INSIDENS

1. Glomerulusnefritis paling sering terjadi pada anak usia sekolah

2. Usia insidens puncak adalah antara 2 sampai 6 tahun

3. Terdapat predominasi anak laki-laki pada masa kanak-kanak tetapi tidak ada

kecenderungan anak laki-laki atau anak perempuan pada masa remaja.

4. Enam puluh sampai delapan puluh persen anak dengan glomerulusnefritis akut

memiliki riwayat infeksi saluran pernafasan atas atau otitis media ( biasanya

anak sehat sebelum infeksi)

PATHOFISIOLOGI

Glomerulusnefritis akut adalah bentuk nefritis yang paling umum terjadi pada anak-

anak. Penyakit ini berupa inflamasi glomeruli yang umumnya terjadi setelah infeksi

saluran pernafasan atas, infeksi streptokokus. Penyakit ini dianggap sebagai penyakit

kompleks imun. Cedara pada glomeruli terjadi karena kompleks antigen-antibody


yang terperangkap dalam saringan glomerulus. Glomeruli terjadi edema dan

terinfiltrasi leukosit polimorfonuklear, yang menyumbat lumen kapiler. Kondisi ini

menyebabkan berkurangnya filtrasi plasma, sehingga tertimbun air berlebihan dan

terjadi retensi natrium. Plasma resultan dan cairan interstisial menyebabkan

bendungan sirkulasi dan edema. Hipertensi berhubungan dengan glomerulonefritis.

DASAR DATA PENGKAJIAN

Aktifitas /istirahat

Gejala : keletihan, kelemahan, malaise

Tanda : kelemahan otot, kehilangan tonus.

Sirkulasi

Tanda : - hipertensi ringan sampai sedang (timbul karena vasospasme

atau iskhemia ginjal dan berhungan dengan gejala sereberum

serta kelainan jantung)

- Takikardia

- Edema periorbital

- Anak pucat

Eliminasi

Gejala : - perubahan pola berkemih biasanya oligori kadang anuria


- diare

tanda : perubahan warna urine contoh hematuri 9 (kencing berwarna merah

seperti daging)

Makanan / cairan : - Tidak ada nafsu makan

- muntah

tanda : perubahan turgor kulit / kelembaban

edema (pada wajah dipagi hari, lalu menyebar ke abdomen dan

ekstermitas disiang hari)

Neurosensori

Gejala : sakit kepala, panas

Nyeri / kenyamanan

Gejala : sakit kepala, perut tidak nyaman

Tanda : perilaku berhati-hati, gelisah.

Pernafasan

Gejala : nafas pendek

Tanda : takhipnea, rales pada paru, dan cairan dalam rongga pleura
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Laju endap darah meninggi, kadar Hb menurun sebagai akibat hipervolemia (retensi

garam dan air) pada pemeriksaan urine didapatkan jumlah urine mengurang, berat

jenis meninggi. Hematuri makroskopis ditemukan pada 50% pasien. Ditemukan pula

albumin (+), eritrosit (++), leukosit (+), silinder leukosit, eritrosit dan hialin.

Albumin serum sedikit menuruun demikian juga komplemen serum (globulin beta-

IC) Ureum dan kreatinin meningkat. Titer antistreptosilin umumnya meningkat,

kecuali kalau infeksi sterptokokus yang mendahului hanya mengenai kulit saja.

Uji fungsi gionjal normal pada 50% pasien.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Kelebihan volume cairan

 Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

 Kurang pengetahuan orang tua mengenai penyakit

INTERVENSI KEPERAWATAN

 Kelebihan volume cairan

1. pertahankan tirah baring dan jaga anak nyaman sampai terjadi diuresis,

setelah diuresis, anjurkan aktivitas yang tenang.

2. pantau dengan cermat tanda-tanda vital (khususnya tekanan darah


3. bila ada hipertensi, batasi asupan natrium dan beri obat yang

diinstruksikan

4. pantau urine terhadap protein dan adanya darah

5. timbang berat badan tiap hari

6. auskultasi paru dan bunyi jantung

7. catat intake dan output klien

8. pantau adanya komplikasi –perubahan nyata pada tanda-tanda vital, perub.

Tampilan atau volume urine, peningkatan bb yang berlebihan, gangguan

penglihatan, gangguan motorik, aktivitas kejang, nyeri hebat atau

perubahan perilaku.

 Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

1. kaji /catat pemasukan diet

2. berikan makan sedikit tapi sering

3. tingkatkan asupan nutrisi yang adekuat, anjurkan makanan tinggi

karbohidrat, sajikan makanan kesukaan

4. tawarkan perawatan mulut

5. timbang bb tiap hari

6. batasi asupan kalium jika terjadi hiperkalemia

 Kurang pengetahuan orang tua mengenai penyakit


1. kaji ulang penyakit, prognosis, dan factor pencetus bila diketahui

2. jelaskan tingkat fungsi ginjal

3. motivasi keluarga untuk mengobservasi karakteristik urine dan jumlah/

frekuensi pengeluaran

Perencanaan pulang dan perawatan dirumah :

1. bekali keluarga dengan pengetahuan tentang penyakit anak dan rencana

pengobatan

2. instruksikan tentang pengobatan anak selama dirumah

3. instruksikan orang tua dan anak tentang bagaimana memantau tekanan darah

dan berat badan, dan mendapatkan urinalisis untuk beberapa bulan, perjanjian

pemerikasaan tindak lanjut juga harus diatur

4. minta orang tua menghubungi dokter jika ada perubahan kondisi anak

5. jelaskan batasan-batasan diet pada orang tua

HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Fungsi ginjal anak kembali normal

2. anak dan keluarga memahami perlunya perawatan dirumah dan pemeriksaan

tindak lanjut.
BUKU SUMBER

Ngastiyah, 2017, Perawatan anak sakit, Buku Kedokteran EGC, Jkt

E. Doenges Marilyn, 2014, Rencana asuhan keperawatan Pedoman untuk

perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien EGC.

Lab/UPF Ilmu Kesehatan anak, 2016, Pedoman diagnosis dan terapi, FK Unair,

Surabaya.

Cecily L Betz, 2016, Buku Saku Keperawatan Pediatric, EGC.

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan anak FK UI, 2015, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak,

FK UI Jakarta.

Guyton, 2015, Fisiologi Manusia, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai