a. Pengertian
Asma adalah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran nafas sangat mudah bereaksi
terhadap berbagai rangsangan atau pencetus dengan manifestasi berupa serangan asma
(Ngastiyah, 2005).
Asma adalah suatu peradangan pada bronkus akibat reaksi hipersensitif mukosa bronkus
terhadap bahan alergen (#iyadi, 200$).
&rganorgan pernafasan
a) Hidung
erupakan saluran udara pertama yang mempunyai 2 lubang, dipisahkan oleh sekat hidung.
i dalamnya terdapat bulubulu yang berfungsi untuk menyaring dan menghangatkan udara
(Hidayat, 200*).
erupakan persimpangan antara alan nafas dan alan makanan, terdapat di dasar tengkorak,
di belakang rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher. +erdapat epiglotis yang
berfungsi menutup laring pada -aktu menelan makanan.
erupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara terletak di depan
bagian faring sampai ketinggian /ertebra ser/ikalis dan masuk ke dalam trakea di ba-ahnya.
erupakan lanutan dari laring yang dibentuk oleh 1*20 cincin yang terdiri dari tulang
tulang ra-an yang berbentuk seperti kuku kuda (huruf ). 1ebelah dalam diliputi oleh sel
bersilia yang berfungsi untuk mengeluarkan bendabenda asing yang masuk bersamasama
dengan udara pernafasan. Percabangan trakea menadi bronkus kiri dan kanan disebut karina.
erupakan lanutan dari trakea yang terdiri dari 2 buah pada ketinggian /ertebra torakalis 34
dan 4.
f)Paruparu
erupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembunggelembung ha-a
(al/eoli). Al/eoli ini terdiri dari selsel epitel dan endotel. ika dibentangkan
luas
permukaannya 6 $0 meter persegi, pada lapisan inilah teradi pertukaran udara.
Proses pernafasan 9
Proses bernafas terdiri dari menarik dan mengeluarkan nafas. 1atu kali bernafas adalah satu
kali inspirasi dan satu kali ekspirasi. ernafas diatur oleh otototot pernafasan yang
terletak
pada sumsum penyambung (medulla oblongata). 3nspirasi teradi bila muskulus
diafragma telah dapat rangsangan dari ner/us prenikus lalu mengkerut datar. Ekspirasi teradi
pada saat otototot mengendor dan rongga dada mengecil. Proses pernafasan ini teradi
karena adanya
perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paruparu.
Proses fisiologis pernafasan dimana oksigen dipindahkan dari udara ke dalam aringan
aringan dan karbondioksida dikeluarkan ke udara ekspirasi dapat dibagi menadi
tiga stadium. 1tadium pertama adalah /entilasi, yaitu masuknya campuran gasgas ke dalam
dan ke luar paruparu. 1tadium kedua adalah transportasi yang terdiri dari beberapa aspek
yaitu difusi gasgas antara al/eolus dan kapiler paruparu (respirasi eksterna) dan antara
darah sistemik dengan selsel aringan, distribusi darah dalam sirkulasi
pulmonar dan
penyesuaiannya dengan distribusi udara dalam al/eolusal/eolus dan reaksi kimia, fisik dari
oksigen dan karbondioksida dengan darah. 1tadium akhir yaitu respirasi sel dimana metabolit
dioksida untuk mendapatkan energi dan karbon dioksida yang terbentuk sebagai sampah
proses metabolisme sel akan dikeluarkan oleh paruparu (Price, 2005).
c. Patofisiologi
1) Etiologi
Adapun faktor penyebab dari asma adalah faktor infeksi dan faktor non infeksi. 7aktor
infeksi misalnya /irus, amur, parasit, dan bakteri sedangkan faktor non infeksi seperti alergi,
iritan, cuaca, kegiatan asmani dan psikis (ansoer, 2000).
2) Proses teradi
7aktorfaktor penyebab seperti /irus, bakteri, amur, parasit, alergi, iritan, cuaca, kegiatan
asmani dan psikis akan merangsang reaksi hiperreakti/itas bronkus dalam saluran pernafasan
sehingga merangsang sel plasma menghasilkan imonoglubulin E (3gE). 3gE selanutnya akan
menempel pada reseptor dinding sel mast yang disebut sel mast tersensitisasi. 1el mast
tersensitisasi akan mengalami degranulasi, sel mast yang mengalami degranulasi akan
mengeluarkan seumlah mediator seperti histamin dan bradikinin. ediator ini menyebabkan
peningkatan permeabilitas kapiler sehingga timbul edema mukosa, peningkatan produksi
mukus dan kontraksi otot polos bronkiolus. Hal ini akan menyebabkan proliferasi akibatnya
teradi sumbatan dan daya konsulidasi pada alan nafas sehingga proses pertukaran & 2 dan
&2terhambat akibatnya teradi gangguan /entilasi. #endahnya masukan &2ke
paruparu terutama pada al/eolus menyebabkan teradinya peningkatan tekanan
& 2 dalam al/eolus atau yang disebut dengan hiper/entilasi, yang akan
menyebabkan teradi alkalosis respiratorik dan penurunan & 2 dalam kapiler
(hipo/entilasi) yang akan menyebabkan teradi asidosis respiratorik. Hal ini dapat
menyebabkan paruparu tidak dapat memenuhi fungsi
primernya dalam pertukaran gas yaitu membuang karbondioksida sehingga menyebabkan
konsentrasi &2 dalam al/eolus menurun dan teradilah gangguan difusi, dan akan berlanut
menadi gangguan perfusi dimana oksigenisasi ke aringan tidak memadai sehingga akan
teradi hipoksemia dan hipoksia yang akan menimbulkan berbagai manifestasi klinis.
:) anifestasi klinis
Adapun manifestasi klinis yang ditimbulkan antara lain mengi;-hee<ing, sesak nafas, dada
terasa tertekan atau sesak, batuk, pilek, nyeri dada, nadi meningkat, retraksi otot dada, nafas
cuping hidung, takipnea, kelelahan, lemah, anoreksia, sianosis dan gelisah.
=) 8omplikasi
Adapun komplikasi yang timbul yaitu bronkitis berat, emfisema, atelektasis, pneumotorak
dan bronkopneumonia.
d. Pemeriksaan
iagnostik 1) Pemeriksaan
#adiologi a) 7oto
thorak
Pada foto thorak akan tampak corakan paru yang meningkat, hiperinflasi terdapat pada
serangan akut dan pada asma kronik, atelektasis uga ditemukan pada anakanak > * tahun.
2) Pemeriksaan darah
Hasilnya akan terdapat eosinofilia pada darah tepi dan sekret hidung, bila tidak eosinofilia
kemungkinan bukan asma .
ilakukan untuk menentukan deraat obstruksi, menilai hasil pro/okasi bronkus, menilai
hasil pengobatan dan mengikuti peralanan penyakit. Alat yang digunakan untuk ui faal paru
adalah peak flo- meter, caranya anak disuruh meniup flo- meter beberapa kali (sebelumnya
menarik nafas dalam melalui mulut kemudian menghebuskan dengan kuat).
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara goresan atau tusuk. Alergen yang digunakan adalah
alergen yang banyak didapat di daerahnya.
e. Penatalaksanaan medis
8) Pantau tandatanda /ital secara teratur agar bila teradi kegagalan pernafasan
dapat segera tertolong.
2. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
a. Pengkaian 8epera-atan
Pengkaian adalah tahap a-al dari proses kepera-atan (affar, 1$$$). Pada tahap ini akan
dilaksanakan pengumpulan, pengelompokan dan penganalisaan data. Pada pengumpulan
data akan diperoleh data subyektif yaitu data yang diperoleh dari keterangan pasien atau
orang tua pasien. ata obyektif diperoleh dari pemeriksaan fisik. ari data subyektif pada
pasien asma biasanya diperoleh data anak dikeluhkan sesak nafas, batuk, pilek, nafsu makan
menurun, lemah, kelelahan dan gelisah. ari data obyektif diperoleh data mengi;-hee<ing
berulang, ronchi, dada terasa tertekan atau sesak, pernapasan cepat (takipnea), sianosis, nafas
cuping hidung dan retraksi otot dada
1) iagnosa kepera-atan 9
b) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
metabolik sekunder terhadap anoreksia akibat rasa dan bau sputum
Perencanaan merupakan preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien
dan;atau tindakan yang harus dilakukan oleh pera-at (oenges, 1$$$).
#encana tindakan 9
a) Ukur /ital sign setiap * am
#asional 9 +akipnea, pernafasan dangkal dan gerakan dada tidak simetris, sering
teradi karena ketidaknyamanan gerakan dada dan;atau cairan paru.
d) Auskultasi area paru, bunyi nafas, misal krekel, mengi dan ronchi
#asional9 unyi nafas bronkial (normal pada bronkus) dapat uga teradi pada
area konsolidasi, krekel, mengi dan ronchi terdengar pada inspirasi atau ekspirasi pada
respon
bertahap pengumpulan cairan, sekret kental dan spasme alan nafas;obstruksi.
#asional 9 Nafas dalam memudahkan ekspansi maksimum paruparu atau alan nafas lebih
kecil. atuk adalah mekanisme pembersihan alan nafas alami, membantu silia
untuk mempertahankan alan nafas pasien.
#asional 9 emungkinkan upaya napas lebih dalam dan lebih kuat serta menurunkan
ketidaknyamanan dada.
#encana tindakan 9
a) &bser/asi keadaan umum dan /ital sign setiap * am
#asonal 9 Penurunan keadaan umum dan perubahan /ital sign merupakan indikasi
deraat keparahan dan status kesehatan pasien.
#encana tindakan 9
#asional9 Pasien mungkin nyaman dengan kepala tinggi, tidur di kursi, atau menunduk
ke depan mea atau bantal
#asional 9 eningkatkan pematangan kebutuhan indi/idu dan pentingnya nutrisi pada proses
pertumbuhan
#asional 9 eningkatkan nafsu makan, dengan porsi kecil tidak akan cepat bosan
#asional 9 ingkungan yang tenang dan nyaman dapat menurunkan stress dan lebih kondusif
untuk makan
#asional 9 engan makanan yang masih hangat dapat merangsang makan dan meningkatkan
nafsu makan
#encana tindakan9
#asional 9 Perubahan frekuensi antung atau tekanan darah menunukkan bah-a mengalami
nyeri. 8hususnya bila alasan lain untuk perubahan tanda /ital telah terlihat.
+uuan9 8ecemasan orang tua berkurang;hilang, pengetahuan orang tua bertambah, orang
tua memahami kondisi pasien.
#encana tuuan 9
#asional 9 Untuk mengetahui seauh mana pengetahuan yang dimiliki orang tua
dan kebenaran informasi yang didapat
b) eri penelasan pada orang tua tentang keadaan, pengertian, penyebab, tanda geala,
pencegahan dan pera-atan pasien.
e) eri kesempatan pada orang tua untuk bertanya tentang halhal yang belum diketahui
akukan e/aluasi
#asoional9 engetahui apakah orang tua sudah benarbenar mengerti dengan penelasan yang
diberikan
c. Pelaksanaan kepera-atan
Pelaksanaan adalah pngelolaan, per-uudan dari rencana pera-atan yang telah disusun pada
tahap kedua untuk memenuhi kebutuhan pasien secara optimal dan komprehensif. +indakan
kepera-atan yang dilaksanakan disesuaikan dengan perencanaan (Nursalam, 2001).
d. E/aluasi kepera-atan
E/aluasi adalah proses yang berkelanutan untuk menilai efek dari tindakan kepera-atan
pada pasien. E/aluasi yang diharapkan sesuai dengan rencana tuuan yaitu 9
5) Nyeri berkurang;terkontrol
Anonymous. (200$). Asma Bisa Sembuh atau Problem Seumur Hidup. iperoleh tanggal 2$
uni 200$, dari http9;;---.medicastore.com;asma;
Espeland, N. (2008). Petunjuk Lengkap engatasi Alergi dan Asma pada Anak. akarta9
Prestasi Pustakaraya
A. Data Demorafi
1. Nama Pasien 9
2. Umur Pasien 9
:. enis kelamin 9
=. Alamat 9
5. Agama 9
*. 1uku 9
@. Nama 3b u 9
8. Umur 9
$. Pendidikan
10. +anggal periksa 9
11. +anggal pengkaian 9
F Pasien mengeluh sesak napas disertai bunyi bila bernapas, batuk dengan dahak yang
kental dan sulit dikeluarkan
3bu mengatakan anaknya sudah 2 tahun menderita penyakit asma dan rutin berobat ke poli
anak..
D. Pemeri(saan Fisi(
1. 3nspeksi 9
2. Palpasi 9
:. Perkusi 9
F 1onor simetris
=. Auskultasi 9
E. Ana$isis Data
3nspeksi 9
Auskultasi 9
Dianosis ,
alan napas tidak efektif ; bronkhospasme dan akumulasi sekret yang kental di
alan napas, ditandai dengan 9 1&
Tujuan ,
alam -aktu ... I 2= am setelah dilakukan tindakan kepera-atan alan napas kembali efektif
Kreteria Hasi$ ,
Interensi ,
1. +enangkan pasien
8. atasi keluarga;pengunung;tamu
F Pemberian oksigen
Imp$ementasi ,
2. 8ai status pernapasan, penyebab;faktor pencetus sesak napas (asap, debu, cuaca, aroma,
stres)
8. atasi keluarga;pengunung;tamu
F 3nhalasi G Nebuli<er dengan 4entolin 2,5 mg, ombi/ent 2,5 mg 2: I;hari
F Antihistamin G
Ea$uasi ,
S,
F Pasien mengatakan sesak napas sudah berkurang, bila batuk dahak mudah dikeluarkan
F +ampak sesak napas berkurang, masih batuk berdahak dan pasien terlihat lebih tenang
31PA
1. iodata
A. identitas 8lien
Umur 9 * tahun
Agama 9 3slam
Agama93slam Agama93slam
Pendidikan91A Pendidikan91A
2.#3DAEA+ 8E1EHA+AN
.#i-ayat 8eluhan 9 8lien masuk #1 dengan keluhan batuk berlendir di sertai pilek
2 hari yang lalu
.7actor pencetus 9 Apa bila klien terkena angin,asap rokok, dan debu
E.#i-ayat penyakit sekarang 9 ua hari sebelumnya klien mengalami demam mendadak,
nafsu makan menurun, batuk,pilek dan sakit
tenggorokan
7.#i-ayat penyakit dahulu 9 klien sebelumnya sudah pernah mengalami penyakit (31PA )
.#i-ayat penyakit keluarga 9 enurut orang tua klien, kakak klien uga
pernah mengalami sakit seperti penyakit klien tersebut.
.PEE#381AAN 73138
.++4 9 + 9 P9
N9
.1istem Pernafasan
1. Hidung 9
3nspeksi9
embran mucosa hidung faring tampak kemerahan
+ampak batuk tidak produktif
2. eher 9
Palpasi
+dk +eraba adanya pembesaran kelenar limfe pada daerah leher ; nyeri tekan pada nodus
limfe ser/ikalis +idak atau teraba adanya pembesaran kelenar tyroid
:.ada 9
Perkusi
1uara paru normal (resonance)
Auskultasi
tidak terdengar ronchi pada kedua sisi paru
.8A13738A13 A+A
s9 orang tua klien mengatakan anaknya batuk berlendir di sertai pilek
&rang tua klien mengatakan anaknya batuk pada malam hari dan suah tidur
+uuan 9 setelah dilakukan tindakan kepera-atan diharapkan masalah bersihan alan nafas
dapat teratasi dengan kreteria hasil9 hidung bersih, tidak ada secret klien dapat bernafas
dengan lancer.
7.#encana kepera-atan 9
.E/aluasi
P9 lanutkan inter/ensi
3.E/aluasi
P9anutkan inter/ensi
+uuan setelah dilakukan tindakan kepera-atan diharapkan masalah gangguan nutrisi teratasi
dengan kreteria hasil9 napsu makan klien meningkat dan peningkatan , -aah
terlihat segar.
#encana 8epera-atan
F Anurkan klien untuk makan sedikit tapi sering yaitu 2 am sekali
8.E/aluasi
P9anutkan 3nter/ensi