Anda di halaman 1dari 11

A.

LATAR BELAKANG
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan
tentang HIV/AIDS. Penyebrangan AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin
sekarang sudah ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa
menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan
vaksin.
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan AIDS
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I
=Immuno deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus.
Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel
kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang
berbagai penyakit antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit
yang menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS.
Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum akhimya
mengidap AIDS. Namun penyakit yang paling sering ditemukan pada penderita
AIDS adalah sejenis radang paru-paru yang langka, yang dikenal dengan nama
pneumocystis carinii pneumonia (PCP), dan sejenis kanker kulit yang langka yaitu
kaposi's sarcoma (KS). Biasanya penyakit ini baru muncul dua sampai tiga tahun
setelah penderita didiagnosis mengidap AIDS.Seseorang yang telah terinfeksi HIV
belum tentu terlihat sakit. Secara fisik dia akan sama dengan orang yang tidak
terinfeksi HIV.
Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka telah
tertular virus AIDS. yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit ini termasuk lama dan
itulah sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari satu orang ke orang
lain. Masa inkubasi adalah periode atau masa dari saat penyebab penyakit masuk ke
dalam tubuh (saat penularan) sampai timbulnya penyakit fisik sehingga penderitanya
terlihat normal seperti tidak sedang terkena penyakit.
Namun, perlu diwaspadai, walaupun dari luar penderita HIV tampak normal-normal 6
saja, tetapi dia dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain dalam berbagai cara
yang mungkin juga tidak disadari oleh penderita itu.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah dampak atau efek dari
perkembangbiakan virus dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan
waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat
berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem
kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang
banyak dirusak oleh virus HIV.
AIDS adalah sindrom menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh
HIV.Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit
karena sistem kekebalan tubuh penderita telah menurun.
AIDS atau Sindrom Kehilangan kekebalan tubuh adalah sekumpulan gejala
penyakit yang menyerang tubuh manusia seesudah system kekebalannya dirusak oleh
virus HIV.Akibat kehilangan kekebalan tubuh, penderita AIDS mudah terkena
berbagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus tertentu yang bersifat
oportunistik. Selain itu penderita AIDS sering kali menderita keganasan, khususnya
sarcoma Kaposi dan imfoma yang hanya menyerang otak. Virus HIV adalah
retrovirus yang termasuk dalam family lentivirus.Retrovirus mempunyai kemampuan
menggunakan RNA-nya dan DNA pejamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali
selam periode inkubasi yang panjang. Seperti retrovirus yang lain, HIV menginfeksi
tubuh dengan periode imkubasi yang panjang (klinik-laten), dan utamanya
menyebabkan munculnya tanda dan gejala AIDS. HIV menyebabkan beberapa
kerusakan system imun dan menghancurkannya. Hal tersebut terjadi dengan
menggunakan DNA dari CD4" dan limfosit untuk mereplikasi diri.Dalam prose itu,
virus tersebut menghancurkan CD4" dan limfosit.
Secara structural morfologinya, bentuk HIV terdiri atas sebuah silinder yang
dikelilingi pembungkus lemak yang melingkar-melebar. Pada pusat lingkaran terdapat
untaian RNA. HIV mempunyai 3 gen yang merupakan komponen funsional dan
structural. Tiga gen tersebut yaitu gag, pol, danenv. Gag berarti group antigen, pol
mewakili polymerase, dan env adalah kepanjangan dari envelope (Hoffmann,
Rockhstroh, Kamps, 2006). Gen gag mengode protein inti. Gen pol mengode enzim
reverse transcriptase, protease, integrase. Gen env mengode komponen structural HIV
yang dikenal dengan glikoprotein. Gen lain yang ada dan juga penting dalam replikasi
virus, yaitu : rev, nef, vif, vpu, dan vpr.
AIDS disebabkan salah satu kelompok virus yang disebuat dengan
retroviruses yang sering disebut dengan HIV.Seseorang yang terkena atau terinfeksi
HIV AIDS sistem kekebalan tubuhnya akan menurun drastic. Virus AIDS menyerang
sel darah putih khusus yang disebut dengan T-lymphocytes. Tanda pertama penderita
HIV biasanya akan mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya
tahan tubuh. Setelah kondisi membaik orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat
dalam beberapa tahun dan secara perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena
serangan demam yang berulang.
B. Etiologi
Penyebab timbulnya penyakit AIDS belum dapat dijelaskan
sepenuhnya. Tidak semua orang yang terinfeksi virus HIV ini terjangkit penyakit
AIDS menunjukkan bahwa adafaktor-faktor lain yang berperan di sini. Penggunaan
alkohol dan obat bius, kurang gizi,tingkat stress yang tinggi dan adanya penyakit lain
terutama penyakit yang ditularkan lewatalat kelamin merupakan faktor-faktor yang
mungkin berperan di antaranya adalah waktu. Seperti telah dijelaskan sebelumnya
bahwa HIV secara terus menerusmemperlemah sistem kekebalan tubuh dengan cara
menyerang dan menghancurkankelompok-kelompok sel-sel darah putih tertentu yaitu
sel T-helper. Normalnya sel T-helper ini juga disebut sel T4) memainkan suatu
peranan penting pada pencegahan infeksi. Ketikaterjadi infeksi, sel-sel ini
akanberkembang dengan cepat, memberi tanda pada bagian sistem kekebalan tubuh
yang lain bahwa telah terjadi infeksi. Hasilnya, tubuh memproduksi antibodiyang
menyerang dan menghancurkan bakteri-bakteri danvirus-virus yang berbahaya.
Selain mengerahkan sistem kekebalan tubuh untuk memerangi infeksi, sel T-
helper juga memberi tanda bagi sekelompok sel-sel darah putih lainnya yang disebut
sel T-suppressor atau T8, ketika tiba saatnya bagi sistem kekebalan tubuh untuk
menghentikan serangannya. Biasanya kita memiliki lebih banyak sel-sel T-helper
dalam darah dari pada sel-sel T-suppressor, dan ketika sistem kekebalan sedang
bekerja dengan baik, perbandingannyakira-kira dua banding satu. Jika orang
menderita penyakit AIDS, perbandingan inikebalikannya, yaitu sel-sel T-suppressor
melebihi jumlah sel-sel T-helper.
Akibatnya, penderita AIDS tidak hanya mempunyai lebih sedikit sel-sel
penolong yaitu sel T-helper untuk mencegah infeksi, tetapi juga terdapat sel-sel
penyerang yang menyerbu sel-selpenolong yang sedang bekerja. Selain mengetahui
bahwa virus HIV membunuh sel-sel T-helper, kita jugaperlu tahu bahwa tidak seperti
virus-virus yang lain, virus HIV ini mengubah struktur sel yang diserangnya. Virus
ini menyerang dengan cara menggabungkan kode genetiknya denganbahan genetik
sel yang menularinya. Hasilnya, sel yang ditulari berubah menjadi pabrik pengasil
virus HIV yang dilepaskan ke dalam aliran darah dan dapat menulari sel-sel T-helper
yang lain. Proses ini akan terjadi berulang-ulang. Virus yang bekerja seperti ini
disebut retrovirus HIV tidak hanya menyerang sistem kekebalan tubuh. Hasil
penelitianmenunjukkan bahwa virus ini juga merusaskotak dan sistem saraf.
C. Tanda dan gejala
Gejala AIDS adalah hasil dari kondisi umumnya tidak terjadi pada individu
dengan system kekebalan yang sehat. Kebanyakan kondisi ini adalah infeksi yang
disebabkan oleh bakteri, virus, fungi dan parasit yang dalam keadaan normal biasa
dikendalikan oleh elemen sistem (http://www.id.wikipedia.org/wiki/prostitusi).
1. Demam
Demam ringan adalah gejala awal yang paling umum terjadi saat seseorang
terpapar virus HIV. Demam ringan ini seringkali disertai dengan sakit
tenggorokan, kelelahan yang ekstrim, dan pembekakan kelenjar getah
bening. Demam adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh sebagai akibat dari
masuknya virus HIV ke aliran darah dengan jumlah yang berlipat ganda.
2. Nyeri otot
Nyeri otot dan persendian tak hanya dialami oleh orang-orang yang mengalami
gejala penyakit hepatitis dan sifilis, tapi juga dirasakan seseorang yang telah
terpapar virus HIV.Gejala ini seringkali diabaikan hingga paparan virus HIV
benar-benar masuk ke tingkat yang mengkhawatirkan.
3. Ruam kulit
Ruam bisa berupa bercak-bercak kemerahan pada kulit atau benjolan menyerupai
jerawat dalam jumlah banyak yang tak sembuh-sembuh. Gejala ini akan muncul
jika paparan virus HIV telah mencapai pada tingkat yang lebih parah.
4. Mual muntah dan diare
Antara 30-60 persen pengidap HIV akan mengalami gejala singkat mual,
muntah, dan serangan diare. Selain sebagai gejala HIV tahap lanjut, gejala-gejala
di atas juga bisa muncul sebagai efek samping dari terapi pengobatan.
5. Berat Badan Turun Drastis
Berat badan turun drastis merupakan gejala tahap lanjut bahwa tubuh telah
terinfeksi HIV. Berat badan turun drastis bisa terjadi akibat diare atau kurangnya
nutrisi tubuh akibat sering memuntahkan makanan.
6. Batuk Kering
Biasanya batuk kering akan terjadi setelah satu tahun terjangkit virus HIV,
sekaligus menjadi tanda bahwa penyakit ini semakin memburuk. Penggunaan
obat batuk sekali pun tidak dapat meredakan batuk akibat paparan virus HIV.
7. Perubahan pada Kuku
Tanda lain dari infeksi HIV adalah perubahan pada kuku seperti penebalan, kuku
melengkung, dan perubahan warna seperti kuku menghitam atau muncul garis
coklat vertikal atau horisontal dipermukaan kuku.
"Perubahan kuku ini dapat terjadi akibat infeksi jamur seperti kandida. Mengingat
penderita HIV mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, maka jamur tersebut bisa
sangat mudah berkembang.
8. Infeksi jamur tak hanya menyerang permukaan kuku, tapi juga organ lain seperti
mulut. Jika jamur sudah menginfeksi mulut, maka pengidap HIV akan sulit untuk
mengunyah dan menelan makanan.
9. Kebingungan dan Sulit Konsentrasi
Masalah kognitif bisa menjadi tanda demensia terkait HIV. Selain mengalami
kebingungan dan sulit berkonsentrasi, demensia terkait HIV juga dapat
mempengaruhi memori dan masalah perilku seperti mudah marah dan
tersinggung. Gejala ini diiringi dengan menurunnya keampuan motoris tubuh
seperti menjadi ceroboh, menurunnya kordinasi tubuh, dan bahkan hilangnya
kemampuan untuk menulis.
10. Herpes Genital
Herpes genital yang terjadi pada penderita HIV umumnya tidak memiliki gejala
yang khas. Namun luka yang muncul cenderung lebih besar dan lebih dalam.
Penyakit ini lebih banyak menular melalui hubungan kontak kulit dengan
penderita, terutama saat berhubungan seks. Umumnya gejalanya adalah timbul
bintil-bintil di bagian luar alat kelamin yang bentuknya memerah dan
membengkak
Gejala HIV/AIDS pada wanita
1. Gejala awal: 0-1 bulan
Menderita penyakit seperti flu dalam seminggu atau sebulan disebut
sebagai infeksi HIV akut.sistem kekebalan tubuh, sebagai bagian dari pertahanan
tubuh, mengembangkan antibodi terhadap HIV. Proses tersebut terlihat dari
antibodi yang disebut serokonversi. Gejala meliputi demam, sakit kepala nyeri
tubuh, sakit tenggorokan, kelenjar getah bening, ruam kulit, masalah sistem
pencernaan. Gejala-gejala ini cenderung tidak diperhatikan atau disalah artikan
sebagai penyakit lain yang juga menunjukkan berbagai gejala yang sama. Tes
HIV dilakukan sebelum serokonversi tidak membantu dalam mendeteksi
virus. Pada beberapa wanita, serokonversi dapat terjadi dalam waktu satu bulan.
2. Gejala terakhir: 1 bulan - 10 tahun
Setelah tingkat gejala di atas dapat diturunkan dengan obat-obatan,
penyakit ini masuk ke dalam fase asimptomatik tidak ada gejala HIV yang
diperlihatkan oleh wanita setelah 1 tahun. Tahap tanpa gejala dapat berlangsung
selama sekitar 10 tahun. Dengan demikian, perempuan positif HIV tidak
menunjukkan gejala HIV selama sekitar 10 tahun setelah terkena gejala seperti
Ilu biasa. Tetapi meski demikian, virus tetap ada dalam tubuh mereka, mereka
tidak sadar secara terus-menerus menularkan vrus kepada orang lain melalu
hubungan badan tanpa pengaman dan juga melalui transfusi darah atau melalui
berbagi jarum suntik. Jika seorang wanita hamil, anak-anak mereka ikut terken
HIV/AIDS. Setelah 5-6 tahun, wanita yang mengidap HIV positif mungkin
terlihat pada penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, masalah sisem
pencernaan, infeksi kulit, tetapi hal ini biasanya diabaikan atau disalahartikan.
D. Cara penularan
AIDS bukan penyakit, karena Aids tidak menular. Yang menular adalah HIV
yaitu virus yang menyebabkan tubuh mencapai masa AIDS. Virus ini terdapat dalam
larutan darah, cairan sperma dan cairan vagina sehingga dapat menular melalui
kontak darah / cairan tersebut. HIV sangat mudah mati jika di luar tubuh manusia dan
sangat sensitif terhadap suhu pada 600C HIV sudah mati (Buku Sumber untuk
advokasi, 2003: 83).
HIV AIDS berkembang sangat pesat di benua Afrika. Hampir sekitar 10%
dari jumlah populasi dunia terdapat di sana, namun sayang sekali kira-kira 60% dari
jumlah populasi ini mengidap AIDS. Begitu pula dengan Indonesia. Mengapa
penyakit ini menyebar dengan begitu cepat? Karena tingkat kesadaran masyarakat
akan kesehatan telah menurun.
Penyakit ini banyak ditularkan melalui hubungan seks, penggunaan alat
suntik, bawaan lahir karena tertular dari ibu kandungnya, transfusi darah, dll.
Beberapa faktor yang memengaruhi penularan HIV AIDS ini adalah:
[09.01, 16/11/2021] ~Risna: 1. Moralitas dewasa ini khususnya di Indonesia telah
tersedia banyak media baik
media elektronik maupun media cetak memuat banyak sekali gambar-gambar
erotis dan bahkan video yang merangsang hasrat seksual yang kurang patut. Dan
memicu banyaknya kasus pemerkosaan serta banyaknya kasus perselingkuhan di
berbagai tempat
2. Ketidaktahuan sebagian orang tidak sadar kalau mereka terinfeksi HIV. Banyak
yang tidak mau diperiksa karena dianggap aib, jika mengidap penyakit ini.
Dengan begitu, penyakit ini tidak bisa dihentikan penyebarannya.
3. Kebudayaan di beberapa negeri, kaum perempuan tidak dapat bertanya pada
pasangan mereka mengenai riwayat skandal asmara.
4. Tidak memadainya fasilitas medis Menurut sebuah majalah di Afrika (South
African Medical Journal) fasilitas medis yang sudah terbatas bahkan lebih
terbebani lagi akibat AIDS. Dua rumah sakit besar melaporkan bahwa lebih dari
setengah pasien rawat inap mereka positif mengidap kiv. Pejabat medis
terkemuka dari sebuah rumah sakit di KwaZulu-Natal mengatakan bahwa
bangsalnya menampung 140 persen dari kapasitasnya. Adakalanya, dua pasien
harus seranjang, dan orang ketiga harus tidur di kolongnya. Dengan pengetahuan
akan dampak HIV AIDS ini banyak orang akan terselamatkan. Reaksi Anda akan
menentukan seberapa serius HIV AIDS ini bagi diri Anda.
E. Cara mengetahui seseorang telah terinfeksi
Untuk mengetahui seseorang tertular atau tidak dapat melakukan test HIV dan
Test HIV dapat dilakukan paling cepat 3 bulan setelah terinfeksi. Jika seseorang
merasa telah melakukan aktifitas yang beresiko HIV, sebaiknya segera memeriksakan
diri ke dokter untuk dilakukan test. Penanganan yang dini dan tepat akan
menyelamatkan penderita dari keganasan virus ini.
Jika hasil test HIV positif, sebaiknya penderita melakukan pemeriksaan CD4
dan viral load test. Sel CD4 adalah jenis sel darah putih atau limfosit Sel tersebut
adalah bagian yang penting dari sistem kekebalan tubuh kita Pengecekan CD4 ini
penting karena setelah lama terinfeksi HIV, jumlah sel CD4 semakin menurun. Ini
tanda bahwa sistem kekebalan tubuh kita semakin rusak. Semakin rendah jumlah CD4,
semakin mungkin kita akan jatuh sakit. Jumlah CD4 adalah ukuran kunci
kesehatan sistem kekebalan tubuh mau sistem imun tubuh Semakin rendah
jumlahnya, semakin besar kerusakan yang diakibatkan HIV. Jika penderita
mempunyai jumlah CD4 di bawah 200, atau persentase CD4 di bawah 14% maka
dianggap AIDS berdasarkan definisi Depkes.
F. Pencegahan
Pemerintah maupun lembaga masyarakat telah banyak melakukan terusan-
terobuysan untuk mencegah penyebaran HIV AIDS Beberaya membuahkan hasil,
namrun tetap saja penularan melalui hubungan seks menjadi peringkat atas yang sulit
dihindari
. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda ikuti atau anjurkan bagi
lingkungan Anda untuk menghambat penularan HIV AIDS yatu
1. Save sex, hendaklah Anda setia pada pasangan Anda dan lakukan hubungan
seksual
yang patut
2. Menghindari seks bebas, baik dengan pekerja seks komersial dan berganti-ganti
pasangan
3. Jika pasangan anda sudah terbukti mengidap HIV AIDS, dalam melakukan
hubungan seksual sebaiknya menggunakan kondom
4. Penularan HIV AIDS melalui transfusi darah menempati peringkat kedua,
Suntikan jarum yang dipakai bergantian dan tidak steril dapat menyebabkan risiko. AIDS
menyebar karena transfusi darah, jadi sangat berhati-hati sebelum
memakai jarum
3 Hindari penggunaan obat-obat terlarang, penggunaan alat suntik bersama, tattoo,
dan tindik
6. Bagi seorang ibu yang mengidap HIV AIDS, sebaiknya tidak hamil, untuk
menghambat penularan ke bayi yang akan dilahirkan,
Mencegah lebih baik dari pada mengobati terbukti sangat tepat untuk
menghambat penyebaran HIV ini Perhatian orang tua menjadi salah satu pelindung
yang aman bagi putra-putri Anda.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat
menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4,
sehingga merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat
bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun. HIV
terdapat dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan kelamin (air mani/ sperma
atau cairan vagina yang telah terinfeksi) dan air susu ibu yang telah terinfeksi.
B. SARAN
Sebagai tenaga kesehatan kita harus membarikan penyuluhan terutama kepada
remaja tentang HIV/ADIS an menghimbau agar tidak melakukan seks bebas,
sehingga kesadaran individu terhadap bahaya seks diluar nikah, yang dapat
menyebabkan penyakit menular seksual dan harus adanya peran orang tua dalam
mengontrol anaknya agar tidak melakukan pergaulan bebas.

Anda mungkin juga menyukai