GAMBAR TEKNIK
2018
KATA PENGANTAR
Buku ini ditulis sebagai bahan ajar mata Kuliah Gambar Teknik dengan kode
mata kuliah TMD1307 pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik
Mesin Politeknik Negeri Banjarmasin.
Buku ini sangat penting bagi mahasiswa Poliban untuk bekal mengajar mereka
di Sekolah Menengah Kejuruan atau untuk keperluan dasar perancangan. Pada buku
ini dijelaskan bagaimana aturan gambar teknik mesin, bagaimana membaca pandangan
gambar, dan bagaimana menyusun, menguraikan dan membentangkan gambar. Untuk
dapat lebih meningkatkan kompetensi mahasiswa maka setiap beberapa pokok bahasan
mahasiswa diberi tugas latihan untuk menerapkan apa yang dipelajari dengan cara
mengerjakan tugas yang ada pada bagian akhir buku ini.
Akhirnya penulis berharap, semoga buku ini dapat menjadi acuan dalam
mempelajari gambar teknik. Segala saran untuk perbaikan buku sangat diharapkan.
1.1 Pendahuluan
lnstrumen dan bahan yang diperlukan untuk. membuat gambar teknik yang biasa
diperlihatkan dalam gambar. lnstrumen dalam kotak berlapis kain semacam belederu
(plush) hendaknnya dibuat istimewa baiknya, sebab dengan alat yang rendah mutunya,
sering sulit untuk menghasilkan gambar yang cermat dengan kwalitas profesional.
Alat-alat gambar yang dipergunakan dalam bidang gambar mesin terdiri atas :
kertas gambar, sepasang segitiga, sepasang mal lengkungan, mal bentuk, mistar skala,
busur derajat, penghapus, pelindung penghapus, pita gamabr, mesin gambar, dan alas
gambar.
1.2 Prasyarat
Materi Peralatan menggamban dan pengunaan isntrumen ini diperuntukkan bagi
mahasiswa(i) teknik mesin yang mengambil mata kuliah Gambar Teknik.
Perangkat jangka.pegas besar lebih disukai oleh banyak orang, khususnya dalam
bidang pesawat terbang dan bidang otomotif. Suatu perangkat yang lengkap dapat
mencakup : (jangka) pegas besar, jangka balok dengan batang ulur untuk menggambar
lingkaran yang sangat besar, jangka bagi, jangka pegas kecil dan penggaris
berganggang pasang (slibhandle rulling pen). Karena jangka pegas besar lihat gambar.
Ujung pensil yang terpisah untuk pensil ini dapat dibeli dalam derajat kekerasan
yang manapun dari 17 derajat kekerasan yang tersedia untuk pensil gambar biasa. Mal
lengkung fleksibel yang terlihat dalam gambar.
Karena tak terbatas variasinya, sangat berguna. Tipe yang terlihat di (a) adalah
batang timbel dibungkus kares tipe yang lebih disukai dan terlihat di (b) mempunyai
sebuah mistar baja yang dipasang pada sebuah pegas dengan teras timbel.
Dirancang untuk gambar ulang lingkaran bergaris tengah kecil, Seperti misalnya
lingkaran yang menggambarkan kepala paku keling. Beberapa dari sejumlah pena
penggaris khusus yang tersedia terlihat dalam gambar.
Pena membentuk keliling (a) digunakan untuk mengkalkir tangan keliling benda
pada peta. Pena rel (b) menggambar garis sejejar yang dapat menggambarkan garis
tempuh jalan atau garis tempuh rel kereta api. Pena penggaris isi (c) sangat berguna
jika menggambar menggunakan tinta, pena ini tidak perlu sering diisi. Pena kelim (d)
menggambar garis yang tertentu lebarnya. Ini sangat bermanfaat untuk menyediakan-
pena tersebut, karena setiap lebar garis yang berbeda maka diperlukan pula pena yang
tersendiri.
Jangka digunakan untuk membuat lingkaran, membagi garis atau sudut dan
sebagainya. Konstruksi pada jangka pada dasarnya tersiri dari beberapa bagian yang
disambungkan.
Pada gambar teknik, mal digunakan untuk membantu membuat bentuk – bentuk
tertentu terutama bentuk yang sulit atau tidak dapat dibuat dengan menggunakan
peralatan standar. Ada bermacam–macam mal yang digunakan untuk menggambar,
diantaranya mal huruf, mal busur, mal lingkaran, mal elips, dan mal khusus (tanda –
tanda pengerjaan dan lain sebagainya).
Mesin gambar adalah adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat – alat
gambar lainnya seperti busur derajat, penggaris segitiga, mistar skala dan lain
sebagaiinya. Keuntungan dari penggunaan mesin gambar ini adalah proses
penggambaran yang lebih cepat.
Permulaan gambar yang kusam pada film plastic, yang biasa disebut mylar,
sangat bagus untuk pensil ataupun tinta. Film ini mempunyai kemantapan dimensional
yang tinggi dan kualitas cetaknya sangat baik. Penghapusan tidak meninggalkan bekas,
yang sering terjadi pada kain ataupun felum (vellum). Beberapa pengguna banyak
menganggap film plastic lebih banyak memiliki keunggulan, karena benar-benar tak
dapat dirusak, disebabkan karena film plsastik ini tahap terhadap retak dan hampir tidak
mungkin disobek. Film plastic dengan cepat menggantikan kertas kalkir dan dalam
beberapa hal para ahli merancang menyukainya daripada felum. Kertas ini dapat dibeli
dalam rol ataupun lembaran dengan ukuran standar.
1.11 Soal-soal
2. Sebutkan dan jelaskan 5 macam fungsi dari peralatan yang sering digunakan
dalam menggambar teknik !
3. Sebutkan peralatan-peralatan khusus yang digunakan dalam menggambar
teknik!
4. Buatlah tabel lambing dan ukuran kertas gambar !
2.1. Pendahuluan
Gambar yang baik hanya dihasilkan oleh seorang yang dapat menguasai teknik
menggambar dan dapat menggunakan alat-alat gambar dengan baik. Dibawah ini akan
dijelaskan mengenai penggunaan alat-alat gambar dengan teknik menggambar yang
tepat.
2.2 Prasyarat
Materi penggunaan instrument ini diperuntukan bagi mahasiswa(i) teknik mesin
yang telah mengikuti materi peralatan menggambar didalam menggambar teknik.
Sedang yang lain menganggap runcing baji lebih cocok untuk membuat garis
lurus, sebab tidak banyak memerlukan peruncingan dan membuat garis lebih terlihat
tebal.
Ketika meruncingkan sebuah pensil kayu hendaknya diraut (pada ujung tidak
berhuruf) dengan pisau atau dengan peraut pensil yang dilengkapi dengan pisau raut,
kurang lebih 10 mm (0.83 inchi) dari ujung pensil hendaknya diraut telanjang dan
hendaknya merupakan suatu rautan, termasuk kayunya, sepanjang kira-kira 40 mm (1,5
inchi). Setelah itu, ujung pensil hendaknya dibentuk menjadi unjung konik dengan alat
peruncing (kikir atau amplas pasir). Ini dilakukan dengan memegang kikir tak bergerak
(stasioner) dalam tangan kiri dan menarik ujung pensil kearah gagang sambil memutar
pensil berlawanan dengan gerakan tersebut lihat pada gambar 2.2 diatas. Semua
gerakan tadi hendaknya dibuat dengan cara yang sama, dengan membuat dengnn
membuat genggaman baru setiap kali sehingga setiap gerakan dimulai dengan pensil
dalam posisi berputar yang sama saperti pada akhir gerakan terdahulu.
Setelah itu digeser segitiga gambar ini dalam kedudukan dan taris sepanjang sisi
berbatasan yang lain.
2.14 Soal-soal
3. Bagaimana cara memeriksa penggaris jelaskan dengan singkat !
4. Buatkan garis sejajar dengan cara menggunakan penggaris segitiga !
5. Bagaimana cara membuat garis yang baik jelaskan !
3.1. Pendahuluan
Standar di dalam menggambar disini harus dipersiapkan sebagai standar dari
perusahaan yang berlaku secara umum. Terhadap susunan bagian-bagian petunjuk-
petunjuknya harus lebih cermat dan sering kali menjadi pegangan bagi pekerja.
3.2. Prasyarat
Materi standarisasi garis dan huruf dalam gambar ini diperuntukan bagi
mahasiswa(i) teknik mesin yang telah mengikuti materi penggunaan instrument
didalam menggambar teknik.
Ketebalan garis gambar di atas sudah standar, tetapi bisa juga di dalam
pemakaiannya tukang gambar hanya menggunakan perkiraan di dalam menetapkan
garis gambar yang digunakan, keadaan seperti ini dapat timbul jika gambar-gambar
yang dibuat terlalu kecil atau komponen-komponen yang digambar terlalu banyak,
sehingga apabila dibuat garis sesuai aturan, mungkin timbul kesan gambarnya menjadi
kurang sesuai atau mungkin menjadi sempit. Untuk menghindari kesan-kesan tersebut
maka tebal garis, dibuat dengan menggunakan perbandingan seperti di bawah ini.
TEKNIK MESIN
POLIBAN
tinggi huruf dan angka tidak boleh terlalu kecil, sebab akan menyebabkan sukar
dibaca di dalam ruangan. Selain tidak boleh terlalu kecil, huruf yang digunakan dalam
gambar teknik mesin juga perbandingan tinggi, tebal, jarak diantara huruf dan angka
serta kata yang ada harus proportional. Gambar 7 memperlihatkan keterangan tinggi
huruf/angka besar (h), tinggi huruf kecil (c), jarak huruf (a), jarak garis (b), jarak kata
(e), dan tebal huruf (d).
Pada Tabel 3.2 dan 3.3 berikut ini disajikan mengenai perbandingan tinggi
huruf/angka besar, tinggi huruf kecil, jarak huruf, jarak garis, dan tebal garis untuk tipe
A dan B.
Bentuk huruf dan angka yang dipergunakan dalam gambar teknik sudah standar,
ada yang tegak dan juga ada yang miring (15°). Adapun bentuk dari huruf dan angka
adalah seperti terlihat pada Gambar 3.5 untuk huruf dan angka tegak, sedangkan untuk
huruf dan angka miring adalah seperti terlihat pada gambar 3.6.
3.6. Soal-soal
1. Sebutkan jenis-jenis garis dalam menggambar !
2. Ada berapa tabel garis yang sering digunakan ?
3. Buatkan minimal 5 huruf standar didalam menggambar
4.1. Pendahuluan
Dalam menggambar suatu mesin atau komponennya, tukang gambar sering
menggunakan konstruksi geometris untuk membantu dalam menyelesaikannya.
Konstruksi geometris yang sering digunakan antara lain: garis, sudut, lingkaran, busur,
ellips, segi banyak, dan lain-lain.
Penggunaan konstruksi geometris dalam gambar teknik mesin dengan maksud
agar hasil gambar yang didapat lebih baik. Pembuatan ellips yang dibuat dengan
bantuan lingkaran hasilnya akan lebih akurat dan pantas dari pada yang dibuat dengan
perkiraan saja. Untuk itulah seorang juru gambar harus menguasai cara pembuatan
konstruksi geometris ini.
4.2. Prasyarat
Materi konstruksi geometris ini duperuntukan bagi mahasiswa(i) teknik mesin
yang telah mengikuti materi standarisasi garis dan huruf dalam gambar.
sama juga dari titik B dilingkarkan jari-jari yang sama sehingga memotong di
titik C dan D. Hubungkan kedua titik itu sehingga memotong garis AB di titik F.
Panjang garis AF dan FB sama panjang.
Gambar 11 di bawah ini, memperlihatkan cara membuat garis tegak (siku) pada
sebuah garis lurus. Caranya pada sebuah garis lurus AB dari titik Q buat busur
ST, kemudian dari titik S lingkarkan jari-jari sembarangan ke atas. Dengan cara
yang sama lingkarkan jari-jari tersebut dari titik T sehingga memotong di titik P.
Hubungkan titik P dan Q. Garis PQ tegak lurus AB.
b) Membagi Sudut
Gambar 4.3 di bawah ini, memperlihatkan cara membagi sebuah sudut
menjadi sama besar. Caranya ialah dari titik A lingkarkan jari-jari sembarang
sehingga memotong kedua kaki sudut di titik P dan Q, kemudian dari titik P
lingkarkan jari-jari tadi di tengah-tengah sudut. Dengan cara yang sama dari
titik Q lingkarkan jari-jari sehingga berpotongan di titik D. Hubungkan titik
A ke D. Sudut ABD sama besar dengan sudut ADC.
5.1. Pendahuluan
Gambar proyeksi adalah gambar bayangan atau konstruksi suatu benda yang
mana dapat kita ketahui tentang kejelasan suatu objek secara matematis.dalam
menggambar proyeksi dituntut keterampilan menggunakan alat-alat seperti mistar,
jangka, pensil, rapido/trek-pen dan alat matematis lainnya, selain itu juga harus mampu
menarik garis secara terukur seperti ketebalan garis, kerataan garis dan sambungan
garis.
Pada prinsipnya gambar proyeksi dapat dibedakan menjdi dua kelompok, yaitu
proyeksi sentral dan proyeksi ortogonal. Proyeksi sentral disebut juga teknik
perspektif, yaitu benda diproyeksikan dengan mempergunakan garis-garis yang
berpusat pada satu titik. Gambar benda yang dihasilkan secara proporsional sangat
mirip dengan benda/objek aslinya. Sedangkan proyeksi ortogonal adalah gambar
proyeksi suatu benda mempergunakan garis garis sejajar dan tegak lurus.
5.2. Prasyarat
Materi konstruksi geometris ini duperuntukan bagi mahasiswa(i) teknik mesin
yang telah mengikuti materi standarisai konstruksi geometris
proyeksi sistem Amerika (Third Angle Projection) dan proyeksi sistem Eropah (First
Angle Projection). Secara lengkap kedua proyeksi ini mempunyai enam pandangan:
pandangan depan, pandangan atas, pandangan samping kanan, pandangan samping
kiri, pandangan bawah dan pandangan belakang.
Agar dapat membuat pandangan gambar yang baik yaitu pandangan yang tidak
berlebihan atau kurang, maka berikut ini diberikan beberapa ketentuan umum untuk
memilih pandangan.
- Jangan menggambar pandangan lebih dari yang diperlukan untuk melukis benda.
- Pilihlah pandangan yang sekiranya dapat memperlihatkan bentuk benda yang
paling baik.
- Utamakanlah pandangan dengan garis yang tidak kelihatan yang paling sedikit.
- Pandangan sebelah kanan lebih utama dari pandangan sebelah kiri, kecuali kalau
pandangan kiri memberi keterangan yang lebih banyak.
- Pandangan atas lebih utama dari pandangan bawah, kecuali kalau pandangan
bawah memberi keterangan yang lebih banyak.
- Pilihlah pandangan yang sekiranya dapat mengisi ruang gambar sebaikbaiknya.
Seperti telah dijelaskan di atas dalam penyajiannya tidak semua pandangan ini
ditampilkan. Beberapa pandangan saja mungkin sudah mencukupi, seandainya obyek
yang digambar tidak komplek bisa menggunakan tiga pandangan. Untuk menyajikan
gambar yang sederhana, satu atau dua pandangan gambar seringkali sudah memadai.
terletak di samping kanan, pandangan samping kiri terletak di samping kiri, pandangan
bawah terletak di bawah, dan pandangan belakang terletak di sebelah kanan samping
kanan (lihat Gambar 5.1).
Pada gambar di bawah (gambar 5.5 (a)) diperlihatkan sebuah tampakan atas
dan depan dari sebuah kubus ABCDEFGH. Sisi AB, AD, AE ketiganya sama
panjang dan saling berpotongan pada sudut yang sama yaitu 120°. Pada posisi
seperti itu (gambar a), ketika bidang horisontal dinaikkan sebesar 35°16’, maka
dari depan akan tampak rusuk HE dan FE membentuk sudut 30° (gambar 5.5
(b)). Sehingga dalam penggambaran, terjadi pemendekan panjang rusuk AE dari
panjang sebenarnya dengan skala pendekatan 0,82 : 1 yang didapat dari hasil sin
54°,44’ (gambar 5.5(c)). Sedangkan untuk panjang rusuk AB dan AD juga terjadi
pemendekan panjang rusuk dengan skala pendekatan 0,82 : 1 yang didapat dari
cos 35°,16’. Sehingga skala perbandingan antara rusuk AB : AD : AE = 0,82 :
0,82 : 0,82 = 1 : 1 : 1.
b) Proyeksi dimetri
Proyeksi dimana skala perpendekan dari dua sisi dan dua sudut dengan garis
horizontal sama disebut proyeksi dimetri.
c) Proyeksi trimetric
Proyeksi dimana skala perpendekan dari tiga sisi dan tiga sudut dengan garis
horizontal sama disebut proyeksi dimetri.
Berikut tabel harga-harga dan skala perpendekan dari proyeksi aknosometrik tersebut:
Tabel 5.1 harga sudut dan skala perpendekan proyeksi aksonometri
5.9. Soal-soal
1. Tanpa menggunakan alat gambar, buatlah sketsa gambar miring dan isometric,
buatlah sketsa yang sebanding sesuai dengan petunjuk
6.1. Pendahuluan
Ungkapan informasi pada gambar memakai garis simbol, angka dan catatan yang
dikenal sebagai penunjukan ukuran (dimension), penunjukan ukuran dengn mahir
membutuhkan penilaian secara teknik dan pengetahuan mendalam tentang praktek
pembuatan model menempa dan mengerjakan dengan mesin.
6.2. Prasyarat
Materi konstruksi geometris ini duperuntukan bagi mahasiswa(i) teknik mesin
yang telah mengikuti materi proyeksi/penyajian benda tiga dimensi dalam
menggambar teknik.
6.4. Dimensi
Garis pinggir objek menunjukan bentuk objek tersebut sedangkan dimensi
menunjukan objek. Hanya dimensi-dimensi tersebut diperlukan untuk pembuatan
pembuatan benda yang ditunjukan pada gambar. Semua dimensi ditunjukan satu kali
saja.
Dimensi harus dicantumkan pada pandangan dimana detail terlihat paling jelas
sebagai garis pinggir. Untuk lebih jelas pada gambar mesin biasanya : membutuhkan
dua tipe ukuran :
- Ukuran besarnya (size dimension)
(a) (b)
Gambar 6.2 Garis ukur dan garis bantu (a)
garis dan antara yang tampak (b)
Ukuran sudut, garis ukurnya berupa garis lengkung. Azas dasar yang harus
dipertahankan disini adalah bahwa garis ukur harus merupakan garis tulis. Jadi
angka selalu harus di atas garis ukur.
4. Ukuran Radius
8. Ukuran chamfer
9. Memberikan catatan
6.7. Soal-soal
1. Lengkapilah semua dimensi pada setiap gambar dibawah ini.
Catatan : ukuran semua dalam mm.
7.1. Pendahuluan
Tidak jarang ditemui benda-benda dengan rongga–rongga didalamnya. Untuk
menggambarkan bagia –bagian ini dipergunakan garis–gores yang menyatakan garis-
garis tersembunyi. Jika hal ini dilaksanakan secara taat asas, maka akan dihasilkan
sebuah gambar yang rumit sekali dan susah dimengerti. Bayangkan saja jika sebuah
lemari roda gigi harus digambar secara lengkap. Untuk mendapatkan gambaran dari
bagian-bagian yang tersembunyi ini, bagian yang menutupi dibuang. Gambar demikian
disebut gambar potongan, atau disingkat saja dengan potongan.
7.2. Prasyarat
Materi pemotongan ini diperuntukkan bagi mahasiswa(i) teknik mesin yang telah
mengikuti materi Penunjukan ukuran dalam menggambar teknik.
7.4. Arsiran
Bila sebuah benda dibelah atau dipotong, kemudian benda tersebut digambarkan
pada gambar kerja secara potongan tegak, maka bagian dari benda yang kena potong
tersebut haruslah diberi garis – garis yang tipis dengan jarak yang sama dan sejajar, ini
biasanya dinamakan arsiran. Dan kemiringan dari arsiran ini haruslah membentuk
sudut 45° terhadap garis batas benda atau garis sumbu benda seperti terlihat pada
gambar 7.1
Dan arsiran khusus untuk benda – benda yang bahannya bukan logam, seperti
gambar 7.3
Dimana :
a. Tanda arsiran untuk karet
b. Tanda arsiran untuk kayu
c. Tanda arsiran untuk plastic
Untuk benda – benda yang mempunyai ruang bila terpotong menurut arah
panjangnya, maka jarak dan arah arsiran pada bidang yang kena potong tersebut harus
tetap sama, seperti terlihat pada gambar 7.4
3. Arah Arsiran
Bila kita melakukan pemotongan terhadap beberapa buah benda dalam keadaan
tersusun, maka arah arsiran harus dibedakan supaya setiap benda tersebut dapat
kelihatan dengan jelas, lihat gambar 7.7
7.6. Penampang
Pandangan penampang diperoleh dengan membayangkan benda yang dipotong
pada bidang pemotongan lihat (gambar 3). Bagian depan dilepas sehingga tampak
bagian dalam. Bagian yang tampak hanya pandangan penampang. Agar bagian –
bagian yang dipotong misalnya, bidang pemotongan, tampak jelas, maka digunakan
garis – garis arsir tipis miring bersudut 45° (gambar 1)
(gambar 1)
Namun demikian, bila garis pinggir benda bersudut 45°, maka kemiringan garis
arsir dibuat 30° atau 60°. Bidang penampang ditunjukan pada gambar dengan garis
arsir tipis. Ujung garis arsir dibuat lebih tebal. Tanda panah menunjukan arah
pandangan penampang. Sedangkan huruf – huruf menunjukan penampang (gambar 2)
(gambar 2)
- Gambar Ortogonal
Keterangan :
1. Garis yang tidak nampak dibelakang bidang pemotongan dihilangkan
2. Garis yang tampak dibelakang bidang pemotongan ditunjukkan
3. Bidang yang diarsir hanyalah bidang pemotongan
b. Penampang Setengah
Penampang setengah adalah setengan pandangan luar digabung dengan
setengah pandangan penampang. Obyek – obyek yang simetris pada garis
pusat bisa digambarkan dengan cara ini. Pada proyeksi orthogonal
pandangan penampang tampak setengah penampang dan setengah penuh.
Bindang penampang ditunjukan sebagai penampang penuh dan disebut
penampang setengah
- Gambar Piktorial
- Gambar Ortogonal
Keterangan :
1. Perpotongan bidang pemotongan ditunjukan dengan garis tengah, bukan
garis pinggir
2. Digunakan untuk menunjukan bagian – bagian dalam dan luar obyek pada
suatu pandangan.
c. Penampang bagian
Penampang ini bisa dibuat pada posisi yang sesuai dan pada panangan yang
sebenarnya untuk menunjukan datil tersembunyi.
Batas penampang ditunjukan dengan garis tipis
- Gambar pictorial
- Gambar Ortogonal
- Gambar Ortogonal
- Gambar Piktorial
- Gambar orthogonal
3. Pandangan penampang
Bila bidang potongan melalui panjang web (A – A), maka web tidak diarsir.
Bila bidang potongan melalui panjang web (B – B), maka web diarsir pada
pandangan penampang
- Gambar Piktorial
- Gambar Ortogonal
8.1. Pendahuluan
Disamping gambar – gambar yang dihasilkan dengan cara proyeksi orthogonal
biasa, terdapat juga cara – cara khusus untuk lebih jelasnya gambar atau untuk
penyederhanaan gambar
8.2. Prasyarat
Materi Penunjukan Khusus ini diperuntukkan bagi mahasiswa(i) teknik mesin
yang telah mengikuti materi Pemotongan dalam menggambar teknik.
Sato Takeshi and Hartanto Sugiarto N, Menggamber Mesin Menurut Standar ISO,
Jakarta, Pradnya Paramita,1987.
J. La Heij and L.A De Bruijn, Ilmu Menggambar Bangunan Mesin, Jakarta, Pradnya
Paramita 1987.
Khumaedi Muhammad, Buku Ajar Gambar Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas
Negeri Semarang, Semarang, 2015.
Keumala,“Pengertian Gambar Proyeksi”.15 November 2018.
http://sentilun.blogspot.com/2011/02/pengertian-gambar-proyeksi.html
Laboratorium Gambar dan Perencanaan UNHAS, Proyeksi Aksonometri. 15 November
2018. http://lgp-unhas.blogspot.com/2011/08/proyeksi-aksonometri.html