Disusun Oleh:
Agustin Bethari Wulandari
2010004
Dosen
Faridah,SST.,M.Kes
1. Sistem empedu
2. Sistem urinasi
4. Usus bunt
PAP SMEAR
Pap smear adalah prosedur pengambilan dan pemeriksaan sampel sel dari leher rahim, untuk
melihat ada tidaknya kelainan yang dapat mengarah kepada kanker serviks.
Tujuan pemeriksaan pap smear adalah untuk melihat keberadaan sel kanker atau pra-kanker
pada serviks
ENDOSKOPI
Pemeriksaan endoskopi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk melihat organ tertentu,
menggunakan alat khusus yang dimasukkan ke dalam tubuh.
COLONOSKOPI
• Tujuan
• Diagnosa
CT SCAN
• Tujuan CT Scan :
• Diagnosa Kesehatan
MAMMOGRAFI
ELEKTROKARDIOGRAM(EKG)
Pemeriksaan penunjang ini sering digunakan untuk memantau kerja jantung, khususnya irama
detak jantung dan aliran listrik jantung. EKG juga dapat dilakukan untuk mendeteksi kelainan
jantung, seperti aritmia, serangan jantung, pembengkakan jantung, kelainan pada katup
jantung, dan penyakit jantung koroner.
Pemeriksaan EKG bisa dilakukan di tempat praktik dokter, IGD rumah sakit, atau di ruang
perawatan pasien, seperti di ICU atau di bangsal rawat inap.
Saat menjalani pemeriksaan EKG, pasien akan diminta untuk berbaring dan melepaskan baju
serta perhiasan yang dikenakan, selanjutnya dokter akan memasang elektroda di bagian dada,
lengan, dan tungkai pasien.
Ketika pemeriksaan berlangsung, pasien disarankan untuk tidak banyak bergerak atau berbicara
karena dapat mengganggu hasil pemeriksaan.
■ELEKTROESEFALOGRAM (EEG)
Elektroensefalogram (EEG) adalah salah satu tes yang dilakukan untuk mengukur aktivitas
kelistrikan dari otak untuk mendeteksi adanya kelainan dari otak. Tindakan ini menggunakan
sensor khusus yaitu elektroda yang dipasang di kepala dan dihubungkan melalui kabel menuju
komputer.
• Tujuan EEG
EEG mungkin juga bermanfaat untuk mendiagnosis atau mengobati gangguan berikut:
Tumor otak.
Kerusakan otak akibat cedera kepala.
Disfungsi otak yang dapat memiliki berbagai penyebab (ensefalopati).
1. Epilepsi (ayan).
PEMERIKSAAN DARAH
Pemeriksaan darah adalah jenis pemeriksaan penunjang yang paling umum dilakukan.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah pasien untuk kemudian
dianalisis di laboratorium.
Pemeriksaan darah biasanya dilakukan untuk mendeteksi penyakit atau kondisi medis tertentu,
seperti anemia dan infeksi. Melalui pemeriksaan penunjang ini, dokter dapat memantau
beberapa komponen darah dan fungsi organ, meliputi:
Sel darah, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit atau keping darah
Plasma darah
Zat kimia darah, seperti gula darah atau glukosa, kolesterol, asam urat, zat besi,
dan elektrolit
Sebelum melakukan pemeriksaan darah, tanyakan dulu kepada dokter mengenai persiapan apa
yang harus dilakukan, misalnya apakah perlu berpuasa atau menghentikan pengobatan tertentu
sebelum pengambilan sampel darah.
PEMERIKSAAN URINE
Pemeriksaan urine adalah jenis pemeriksaan penunjang yang sering kali dilakukan untuk
mengetahui kondisi kesehatan, fungsi ginjal, serta apakah seseorang mengonsumsi obat-obatan
tertentu. Selain itu, pemeriksaan urine juga biasanya dilakukan pada ibu hamil untuk
memastikan kehamilan atau untuk mendeteksi preeklamsia.
Pada umumnya, dokter akan memberikan wadah untuk sampel urine dan Anda diminta untuk
mengambil sampel pada pagi hari dan diambil urin pancaran tengah. Anda dapat memulai
mengambil sampel air kencing dengan langkah berikut ini.
a. Pemeriksaan visual
Selama tes visual urine, petugas laboratorium akan mengamati tampilan urine secara langsung.
Hal ini meliputi beberapa hal, mulai dari tingkat kejernihan, bau, hingga warna urine.
Salah satu tanda Anda mengalami penyakit tertentu yang ditunjukkan lewat visual urine adalah
kencing berbusa dan berbau tidak sedap.
b. Pemeriksaan mikroskopis
Dengan bantuan mikroskop, jenis tes urine ini ternyata tidak dilakukan oleh semua orang.
Pemeriksaan mikroskopis biasanya akan dilakukan ketika hasil pemeriksaan menunjukkan
adanya hal yang tidak biasa pada pemeriksaan visual atau dipstick.
Pengujian ini akan menganalisis sedimen urine, yaitu air kencing yang zat kimianya telah
terpisah dengan memusatnya beberapa senyawa di dasar tabung. Cairan di atas tabung
kemudian akan dibuang dan tetesan urine yang tersisa akan diperiksa dengan bantuan
mikroskop.
Berikut ini beberapa senyawa yang dianggap penting dalam pemeriksaan mikroskopis.
Tes dipstick
Tes dipstick adalah pemeriksaan urine yang menggunakan stik plastik tipis dan dimasukkan ke
dalam sampel urine Anda. Stik plastik biasanya akan berubah warna jika ada zat tertentu
dengan kadar berlebihan yang terkandung dalam urine.
a. Keasaman (pH)
Tes tingkat pH urine adalah pemeriksaan yang digunakan untuk mengukur keasaman dan basa
urine Anda. Tes ini adalah prosedur yang sederhana dan tidak menyakitkan.
Beberapa penyakit, diet, dan obat akan memengaruhi kadar asam atau basa urine Anda, seperti:
Acetazolamide,
Amonium klorida,
Methenamine mandelate,
Tingkat keasaman atau basa yang tidak normal biasanya menunjukkan adanya penyakit ginjal
atau masalah pada saluran kencing.
Pemeriksaan ini biasanya hanya memperlihatkan seberapa pekat urine Anda. Semakin kental
urine, artinya semakin sedikit cairan yang didapatkan tubuh dari minuman.
Sementara itu, ketika Anda minum air dalam jumlah banyak dalam waktu singkat atau
mendapatkan infus cairan, urine mungkin akan terlihat seperti air biasa.
Selain kedua komponen tersebut, ada beberapa senyawa lainnya yang juga turut diperhatikan
saat tes dipstik.
Pemeriksaan urine katekolamin adalah prosedur yang dilakukan untuk mengukur jumlah
beberapa hormon dalam urine, yaitu:
epinephrine,
norepinephrine,
metanephrine, dan
dopamine.
Katekolamin ini terbuat dari jaringan saraf, otak, dan kelenjar adrenal. Hormon ini juga
membantu tubuh merespon stres atau ketakutan dan mempersiapkan tubuh terhadap reaksi fight
or flight.
Katekolamin juga dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah, pernapasan, hingga
tingkat kewaspadaan Anda. Selain itu, hormon ini juga menurunkan jumlah darah ke kulit dan
usus, serta meningkatkan aliran darah ke organ penting lainnya.
PEMERIKSAAN FESES
Pemeriksan feses adalah prosedur untuk memeriksa sampel feses atau tinja. Pemeriksan feses
bertujuan untuk mendeteksi penyakit atau gangguan pada sistem pencernaan
• Tujuan Pemeriksaan Feses :
Pemeriksaan feses juga bertujuan untuk memeriksa keberadaan darah, gula, lemak,
mikoorganisme penyebab infeksi, cairan empedu, dan sel darah putih, serta untuk mengukur
tingkat keasaman pada sampel tinja.
PEMERIKSAAN SPUTUM
Kultur dahak (sputum) adalah pemeriksaan dahak untuk mendeteksi adanya bakteri penyebab
infeksi saluran pernafasan, terutama infeksi paru-paru (pneumonia).
• Tujuan Pemeriksaan Sputum
Kultur dahak (sputum) dapat dilakukan kepada pasien yang mengalami pneumonia, abses paru,
atau tuberkulosis, dengan gejala antara lain:
Batuk
Demam dan menggigil
Nyeri otot
Lemas
Nyeri dada
Sesak napas