Anda di halaman 1dari 26

MODUL III

ATROPOMETRI 2
3.1 Tujuan Praktikum
1. Praktikan diharapkan mampu menentukan bagian anggota tubuh apa yang
dibutuhkan dalam perancangan desain suatu produk.
2. Praktikan diharapkan mampu menentukan penggunaan persentil yang
sesuai dengan perancangan produk.
3. Praktikan diharapkan mampu membuat desain produk yang kreatif dan
inovatif.
4. Praktikan diharapkan mampu merancang stasiun kerja berbasis
antropometri.
3.2 Landasan Teori
3.2.1 Konsep Ergonomi
Menurut Sutalaksana (2006) menyatakan bahwa, ergonomi adalah suatu
cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi – informasi
mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu
dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu,
dengan efektif, aman, sehat, nyaman dan efisien.
Informasi mengenai karakteristik manusia dalam melakukan pekerjaan
yang digunakan sebagai dasar perancangan sistem kerja dengan sasaran
meminimasi risiko kerja yang akan dialami –pekerja dengan sifat
pekerjaan yang dilakukan berulang dan dalam rentang waktu yang lama.
Resiko kerja dapat berupa keluhan yang dialami pekerja pada setiap
segemen tubuh pekerja yang disebut dengan musculoskeletal disorder
(MSDs). Menurut Tarwaka menyatakan bahwa keluhan musculoskeletal
adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh
seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit.
Apabila otot menerima beban statis secara berulang dalam waktu yang
lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi,
ligamen dan tendon. Keluhan hingga kerusakan inilah yang biasanya di
istilahkan dengan keluhan Musculoskeletal disorders (MSDs) atau cedera
pada sistem muskuloskeletal.

3.2.2 Hubungan Antropometri dengan Ergonomi


Antropometri berasal dari kata antropo (manusia) dan metri (ukuran).
Antropometri yaitu studi yang berkaitan dengan pengukuran tubuh
manusia yang akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam
memerlukan interaksi manusia. Ukuran yang digunakan yaitu standar rata-
rata/kurva normal.
Data antropometri diaplikasikan secara luas antara lain dalam
perancangan area kerja, perancangan peralatan kerja, perancangan produk
konsumtif, dan perancangan lingkungan kerja fisik.
Perancangan suatu produk harus memperhatikan beberapa faktor yang
mempengaruhi ukuran tubuh manusia yaitu umur, jenis kelamin, posisi
tubuh. Standar cara pengukuran posisi tubuh adalah dengan cara
pengukuran dimensi struktur tubuh.
3.3 Prosedur Praktikum
1. Praktikan menentukan desain produk inovatif apa yang akan dirancang.
2. Praktikan menentukan dimensi antropometri anggota tubuh apa yang
diperlukan dalam perancangan produk yang telah ditentukan. (Minimal 5
dimensi antropometri).
3. Praktikan menentukan persentil yang tepat atas produk yang ingin
dirancang.
4. Tiap kelompok harus mempunyai desain perancangan produk yang
berbeda dengan kelompok lain dan harus inovatif.
3.4 Pengumpulan Data

Tabel 2.2 Dimensi Pengukuran Tangan Laki – Laki Teknik Industri 2019

DIMENSI TANGAN
NIM pt lttm dg lfm lj
201510140311032 27 29 8 16 12
201510140311152 18 12 8 17 13
201710140311056 19 10 6 15 11
201710140311077 19 11 5 16 13
201710140311096 20 10 24 16 12
201710140311119 21 12 8 17 13
201710140311192 20 10 6 42 11
201710140311195 18 9 7 16 27
201810140311078 20 11 6 15 12
201810140311084 21 11 7 16 13
201810140311085 19 9,5 7 20 12
201810140311090 21 11 7 17 13
201810140311094 18 10 6 22 13
201910140311001 18 9,4 7 18,7 7,9
201910140311002 19 10 9 20 7,5
201910140311013 19 10 9 19,5 7,5
201910140311012 19 10 6 20 8
201910140311009 18,5 9,7 8 15,5 7,5
201910140311016 18,5 9,9 7 15 7,5
201910140311021 19 10 8 17 7,5
201910140311023 19 12 8 17 13
201910140311024 18 9,6 4 12,8 8
201910140311026 19 9,8 7 18 7,5
201910140311027 19 9,5 9 20 7,5
201910140311029 19 9,5 6 20 7,5
201910140311030 20 12 8 17 13
201910140311032 19 9,7 8 14 8
201910140311033 21 9 7 16 13
201910140311034 19 10 7 17 8
201910140311037 20 10 8 16 12
201910140311038 19 10 8 17 7,5
201910140311040 20 9 7 16 13
201910140311042 20 8 9 4 1,5
201910140311045 21 10 6 15 11
201910140311047 21 11 8 15 10
201910140311049 19 10 7 18 6,5
201910140311051 18 7 9 10 8
201910140311052 17 9,8 7,5 18 7,2
201910140311053 19 10 6 10 7
201910140311054 19,7 10,4 8 22,5 7
201910140311055 18,5 9,7 7,8 17 7,5
201910140311059 19,5 8 7 15 8
201910140311061 19,5 10,2 8 21 7
201910140311063 19 10 7,5 18 7,5
201910140311064 19 9 6 17 7,5
201910140311065 20 10 6 15 11
201910140311066 21 11 8 15 10
201910140311067 19 10 7,5 18 7,5
201910140311070 18,5 9,7 8 15,5 7,5
201910140311072 19 10 6 20 8
201910140311074 18 12 8 17 13
201910140311075 18 10 6 15 11
201910140311076 18,5 9,7 8 15,5 7,5
201910140311077 18,5 8,9 6 14,5 6,4
201910140311080 17 11 10 20 6,6
201910140311081 19 10 5 22 20
201910140311086 18 11 8 15 10
201910140311087 17 10,4 8 19 6
201910140311088 19 10 6 20 13
201910140311089 17 10,4 8 19 6
201910140311092 17 10 9 19,5 6,6
201910140311093 19 10 10 21 7
201910140311094 19 10 6 20 8
201910140311097 19 11 8 15 10
201910140311100 17,5 9 8 19 7
201910140311101 16 9 8 17 6
201910140311103 19 10 10 21 7
201910140311107 19 12 8 17 13

201910140311108 17 9 8 19 7
201910140311110 19 10 9 18 9
201910140311112 18 11 8 15 10
201910140311115 20 11 7 15 9
201910140311117 18 9 9 19 7
201910140311118 21 12 8 17 13
201910140311119 21 10,5 11,5 22 7,2
201910140311120 21 11 8 15 10
201910140311121 17 9 8 19 7
201910140311123 20 12 8 17 13
201910140311125 20 10 9 18 9
201910140311126 17 10 10 21 7
201910140311128 21 10 9 18 9
201910140311129 20 10 10 21 7
201910140311131 17 9 8 19 7
201910140311134 20 9 8 21 7
201910140311135 18 12 8 17 13
201910140311112 18 10 9 18 9
201910140311127 19 12 8 17 13
201910140311132 19 10 6 15 11
201910140311136 20 12 8 17 13
201910140311137 18 10 9 18 9
201910140311138 19 9 7,8 16,5 7
201910140311139 17 11 10 20 6,6
201910140311140 18 12 8 17 13
201910140311141 18 9 7,5 16 7
201910140311142 19 12 8 17 13
201910140311149 19 9 8 17 7
201910140311150 18 9 7,5 16 7
201910140311153 18 12 8 17 13
201910140311154 17 10 7 17 9
201910140311155 19 9,5 7 17 8
201910140311156 17 9 8 17 6
201910140311158 17 12 8 17 13
201910140311159 17 10 6 15 11
201910140311160 18 12 8 17 13
201910140311162 19 9,5 8 17 8
201910140311165 18 10 9 18 9
201910140311167 19 12 8 17 13
201910140311169 17,5 9,8 6 15 5,5
201910140311173 17 12 8 17 13
201910140311177 18 9 8 14 5,7
201910140311179 17 10 9 18 9
3.5 Analisa dan Pembahasan
3.5.1 Latar Belakang Desain Produk
Latar belakang terciptanya inovasi produk ini hanger madagaskar ini
adalah berdasarkan obserersvasi sekitar bahwa ketika seseorang ingin
menjemur pakaian seringkali terlalu banyak hanger yang dibawa karena
keterbatasan dari fungsi hanger yang tidak bisa digantungi lebih dari satu
benda. Maka dari itu, kami memiliki inovasi agar bagaimana caranya
dalam satu hanger setidaknya bisa memuat 2 baju / item, sehingga saat
ingin menjemur pakaian /barang lain tidak perlu membawa banyak hanger
sehingga diameter genggaman tangan bisa lebih kecil dan terhindar dari
kram.
Selain penambahan sisi hanger, inovasi lain dari produk ini adalah
kedua sisinya bisa ditekuk untuk 2 penggunaan. Penggunaan 1, sisi hanger
ditekuk sebagian untuk menjemur benda seperti sepatu atau tas. Untuk
penggunaan 2 kedua sisinya bisa direntangkan full yakni untuk menjemur
pakaian. Inovasi ini dilakukan agar pergelangan tangan tidak bekerja
terlalu extra untuk bolak balik meletakkan hanger pada gantungan. Inovasi
lainnya adalah kedua sisi hanger ini bisa dilipat keatas secara full ketika
tidak digunakan sehingga menghemat tempat dan menghindari hanger
tersangkut dengan hanger lain.
Untuk dimensi yang digunakan dalam membuat ukuran hanger adalah
( pt ) yakni Panjang tangan yang diukur dari pergelangan tangan sampai
ujung jari, (lttm) yakni Lebar telapak tangan yang diukur sampai ibu jari
dalam keadaan tertutup rapat, (dg) yakni diameter genggaman, (lfm) Lebar
fungsional maksimum yang diukur dari ibu jari kejari lain, (lj) lebar jari
2,3,4,5, dan kami menggunakan persentil 95 karena hanger ini ditujukan
untuk penggunaan dewasa. Untuk membuat cantolan hanger, kami
menggunakan dimensi tangan (dg), untuk panjang sisi hanger
menggunakan dimensi tangan (lfm), untuk tinggi hanger menggunakan
dimensi tangan (pt), untuk tinggi cantolan mengunakan dimensi tangan
(lttm), untuk tinggi bagian untuk menjemur sepatu / item lain
menggunakan dimensi tangan (lj).

Inovasi lainnya adalah kedua sisi hanger ini bisa dilipat keatas secara full ketika
tidak digunakan sehingga menghemat tempat dan menghindari hanger
tersangkut dengan hanger lain.
3.5.2 Membuat dan Menganalisa Desain Produk Berdasarkan Dimensi yang
dipakai3.5.2 Membuat dan Menganalisa Desain Produk Berdasarkan
Dimensi Yang Dipakai

Gambar 3.1 Desain Produk


Di modul 4 ini kami membuat produk hanger multi fungsi (madagaskar)
yang bisa digunkaan untuk menjemur baju, sepatu, dan barang lain. Pada
Pembuatan Produk Hanger kami menggunakan dimensi Panjang Tangan (PT)
dimana datanya digunakan untuk menentukan tinggi hanger dimana bertujuan
agar sendi pada engsel tangan dapat menjangkau hanger dengan mudah dan
tidak membutuhkan tenagalebih. Lalu untuk , Lebar Telapak Tangan (LTTM)
dimana datanya digunakan untuk menentukan tinggi cantolan bertujuan agar
tangan bisa menggengam dengan maksimal pada bagian tersebut. , Diameter
Genggam (DG) dimana datanya digunakan untuk membuat cantolan Hanger
bertujuan agar saat membawa hanger tersebut dengan genggaman tangan
tidak kram atau tegang otot.Untuk, Lebar Fungsional Maksimum (LFM)
dimana datanya digunakan untuk membuat Panjang sisi hanger dimensi
tersebut digunakan agar saat menjemur pakaian, sepatu atau item lain
pengguna merasa nyaman walaupun mengerjakan pekerjaan tersebut dalam
kondisi berdiri karena ukuran sisi yang sesuai proporsi. danUntuk Lebar Jari
(LJ) dimana datanya digunakan untuk tinggi bagian untuk menjemur sepatu
atau item lainnya dimensi tersebut digunakan agar memudahkan pengguna
dalam meletakkan item yang ingin dijemur, sehingga dapat mengurangi
aktivitas kerja dan mengefisiensi waktu yang dimiliki. Dari hasil ukuran yang
didapatkan, produk hanger ini diharapkan dapat berfungsi dengan baik dan
dengan memperhatikan kebutuhan dari penggunanya, baik itu dari segi
kegunaan maupun efisiensi gerak sehingga akan berkurangnya tingkat
kecelakaan dalam kerja seperti keram tangan pada saat menjemur pakaian
karena hanger terlalu tinggi/posisi ukuran yang tidak tepat, kedua sisi hanger
dapat dilipat keatas secara full Ketika tidak digunakan sehingga dapat
menghemat tempat, menghindari hanger tersangkut dengan hanger lainnya.
Dan hanger juga dapat digunakan tidak hanya untuk menjemur satu item saja,
tetapi beberapa item juga., dan sebagainya.

3.5.3 Menghitung Kecukupan Data, Keseragaman Data, Persentil yang


Digunakan, dan BKA dan BKB yang Sudah Incontrol
3.5.3.1 Perhitungan dengan menggunakan rumus kecukupan data
Berikut adalah perhitungan kecukupan data dari masing-masing data:
Rumus Kecukupan Data:

❑' √❑
[ ]

k = 3,2,1 , karena tingkat kepercayaan yang dipakai 99% , 95%, dan 68%
N = 111 , Jumlah populasi data laki-laki
N = 56, Jumlah populasi data Perempuan
⮚ Perhitungan Kecukupan Data Dimensi Tangan Laki – Laki (dg)
Menggunakan k = 3, s = 0,1

❑' √❑
[ ]


❑ [ √❑ ]
'

2
❑' ❑
[ 869,6 ]
❑'
Karena nilai N” sebesar 56,2156 lebih kecil dari nilai N yaitu 111, maka
data tersebut sudah cukup

⮚ Perhitungan Kecukupan Data Dimensi Tangan Laki – Laki (pt)


Menggunakan k = 3, s = 0,1

❑ √❑
[ ]
'


❑ [ √❑ ]
'

2
❑' ❑
[ 2092,7 ]
❑'
Karena nilai N” sebesar 5,03211 lebih kecil dari nilai N yaitu 111, maka
data tersebut sudah cukup

⮚ Perhitungan Kecukupan Data Dimensi Tangan Laki – Laki (lttm)


Menggunakan k = 3, s = 0,1

❑' √❑
[ ]


❑ [ √❑ ]
'

❑'
Karena nilai N” sebesar 35,601 lebih kecil dari nilai N yaitu 111, maka
data tersebut sudah cukup
⮚ Perhitungan Kecukupan Data Dimensi Tangan Laki – Laki (lfm)
Menggunakan k = 3, s = 0,1

k / s √❑
[ ]
N '=


3/0,1 √❑
N =[ ]
'

N ' =¿ 36,1469165
⮚ Karena niali N` sebesar 36,1469165 dan lebih kecil dari N yaitu
sebesar 111, maka data tersebut sudah cukup.

⮚ Perhitungan Kecukupan Data Dimensi Tangan Laki – Laki (lj)


Menggunakan k = 3, s = 0,1

❑' √❑
[ ]


❑ [ √❑ ]
'

❑' 104,7115
⮚ Karena niali N` sebesar 104,7115 dan lebih kecil dari N yaitu
sebesar 111, maka data tersebut sudah cukup.
3.5.3.2 Perhitungan dengan menggunakan rumus keseragaman data
⮚ Uji Keseragaman Dimensi Tangan Laki – Laki (dg)
Untuk mengidentifikasi data apakah data terdapat dalam batas kontrol atau tidak,
maka diperlukan uji keseragaman data.
● Standar Deviasi
√❑
√❑

● Rumus Keseragaman Data


⮚ BKA = ❑
()

⮚ BKB= ❑
()

⮚ CL = data

Gambar 3.2 Grafik Keseragaman DG laki – laki


Dari data diatas dapat diketahui ada data yang berada diluar batas
kontrol atau out of control. Oleh karena itu kita harus menghitung
kembali dengan data yang baru.
𝑋̅ = 7,68
SD = 1,1125
BKA = ❑
BKA = 7,68 + 3(1,1125)
BKA = 11,0239
Jadi, nilai Batas Kontrol Atas data DG Laki-laki adalah 11,0239 CL =
didapat dari data – data yang sudah di eliminasi di keseragaman data
sebelumnya.
BKB = ❑
BKB = 7,68 - 3(1,1125)
BKB = 4,348
Jadi, nilai Batas Kontrol Bawah data DG Laki-laki adalah 4,348.
Berikut adalah grafik dan plotting data dari keseragaman data DG
Laki-laki yang baru:

Gambar 3.3 Grafik Keseragaman DG laki – laki baru


Data sudah berada di dalam batas control BKA dan BKB (in Control).
Dibutuhkan perhitungan keseragaman data sebanyak 3 kali. Agar data
yang ada bisa in control.

⮚ Uji Keseragaman Dimensi Tangan Laki – Laki (pt)


Untuk mengidentifikasi data apakah data terdapat dalam batas kontrol atau tidak,
maka diperlukan uji keseragaman data.
● Standar Deviasi
√❑
√❑

● Rumus Keseragaman Data


⮚ BKA = ❑
()

⮚ BKB= ❑
()

⮚ CL = data

Gambar 3.4 Grafik Keseragaman PT laki – laki


Dari data diatas dapat diketahui ada data yang berada diluar batas kontrol
atau out of control. Oleh karena itu kita harus menghitung kembali dengan
data yang baru.
𝑋̅ = 18,7791
SD = 1,18176
BKA = ❑
BKA = 18,7791 + 3(1,18176)
BKA = 22,3244
Jadi, nilai Batas Kontrol Atas data PT Laki-laki adalah 22,3244 CL =
didapat dari data – data yang sudah di eliminasi di keseragaman data
sebelumnya.
BKB = ❑
BKB = 18,7791 - 3(1,18176)
BKB = 15,2338
Jadi, nilai Batas Kontrol Bawah data PT Laki-laki adalah 15,2338. Berikut
adalah grafik dan plotting data dari keseragaman data DG Laki-laki yang
baru:

Gambar 3.5 Grafik Keseragaman DG laki – laki baru


Data sudah berada di dalam batas control BKA dan BKB (in Control).
Dibutuhkan perhitungan keseragaman data sebanyak 3 kali. Agar data
yang ada bisa in control.

⮚ Uji Keseragaman Dimensi Tangan Laki – Laki (lttm)


Untuk mengidentifikasi data apakah data terdapat dalam batas kontrol atau tidak,
maka diperlukan uji keseragaman data.
● Standar Deviasi
√❑
√❑
● Rumus Keseragaman Data
⮚ BKA = ❑
()

⮚ BKB= ❑
()

⮚ CL =

Gambar 2.33.6 Grafik Keseragaman lttm laki – laki


Dari data diatas dapat diketahui ada data yang berada diluar
batas kontrol atau out of control. Oleh karena itu kita harus menghitung
kembali dengan data yang baru.
𝑋̅ = 10.21192661
SD = 1.001991116
BKA = ❑
BKA = 10.21192661 + 3(1.001991116)
BKA = 13.21789995
Nilai Batas Kontrol Atas data lttm Laki-laki adalah 13.21789995
CL = 10.21192661
BKB = ❑
BKB = 10.21192661 - 3(1.001991116)
BKB = 7.205953258
Jadi, nilai Batas Kontrol Bawah data lttm Laki-laki adalah 7.205953258.
Berikut adalah grafik dan plotting data dari keseragaman data lttm Laki-
laki yang baru:
Gambar 2.33.7 Grafik Keseragaman lttm laki – laki baru
Berdasarkan data diatas, sudah berada di dalam batas control BKA
dan BKB (in Control). Dibutuhkan perhitungan keseragaman data
sebanyak 3 kali agar data terkendali atau in control.

⮚ Uji Keseragaman Dimensi Tangan Laki – Laki (lfm)


Untuk mengidentifikasi data apakah data terdapat dalam batas kontrol atau tidak,
maka diperlukan uji keseragaman data.
● Standar Deviasi
SD=√❑
¿ √❑
¿ 3,48546881
● Rumus Keseragaman Data
⮚ BKA = X + k . sd
¿ 17,3918919+ ( 3∗3,48546881)
¿ 27,84829832
⮚ BKB= X −k . sd
¿ 17,3918919−( 3∗3,48546881 )
¿ 6,935485465
⮚ CL = 17,3918919
Gambar 2.43.8 Grafik Keseragaman lfm laki – laki
Dari data diatas dapat diketahui ada data yang berada diluar
batas kontrol atau out of control. Oleh karena itu kita harus menghitung
kembali dengan data yang baru.
𝑋̅ = 17,42523364
SD = 2,060264635
BKA = X + k . sd
BKA = 17,42523364 + 3(2,060264635)
BKA = 23,60602755
Nilai Batas Kontrol Atas data lttm Laki-laki adalah 23,60602755
CL = 17,42523364
BKB = X −k . sd
BKB = 17,42523364 - 3(2,060264635)
BKB = 11,24443974
Jadi, nilai Batas Kontrol Bawah data lttm Laki-laki adalah 11,24443974.
Berikut adalah grafik dan plotting data dari keseragaman data lttm Laki-
laki yang baru :

Gambar 2.53.9 Grafik Keseragaman lfm laki – laki baru


Berdasarkan data diatas, sudah berada di dalam batas
control BKA dan BKB (in Control). Dibutuhkan perhitungan keseragaman
data sebanyak 3 kali agar data terkendali atau in control

⮚ Uji Keseragaman Dimensi Tangan Laki – Laki (lj)


Untuk mengidentifikasi data apakah data terdapat dalam batas kontrol atau tidak,
maka diperlukan uji keseragaman data.
● Standar Deviasi
√❑
√❑

● Rumus Keseragaman Data


⮚ BKA = ❑
()

⮚ BKB= ❑
()

⮚ CL =
Gambar 2.43.10 Grafik Keseragaman lj laki – laki
Dari data diatas dapat diketahui ada data yang berada diluar
batas kontrol atau out of control. Oleh karena itu kita harus menghitung
kembali dengan data yang baru.
𝑋̅ = 9,2313027
SD = 2,6145855054
BKA = ❑
BKA = 9,3027 9,231 + 3(2,6145852,5054)
BKA = 13,5437616,819
Nilai Batas Kontrol Atas data lj Laki-laki adalah 13,54376
CL = Data9,231
BKB = ❑
BKB = 9,3027 + 3(2,5054) 9,231 - 3(2,614585)
BKB = -2,1437551,7863
Jadi, nilai Batas Kontrol Bawah data lj Laki-laki adalah -2,143755. Berikut
adalah grafik dan plotting data dari keseragaman data lttm Laki-laki yang
baru :
Gambar 3.2.511 Grafik Keseragaman lj laki – laki baru
Berdasarkan data diatas, sudah berada di dalam batas control BKA
dan BKB (in Control). Dibutuhkan perhitungan keseragaman data
sebanyak 3 kali agar data terkendali atau in control.

3.5.3.3 Perhitungan dengan menggunakan persentil


Berikut adalah perhitungan persentil dari masing-masing
data:
● Rumus Persentil 95: P95 = X + 1,645σ
⮚ Perhitungan Persentil Dimensi Tangan Laki – Laki
(DG)
STDEV = 1,1125
Rata – Rata = 7,686
Persentil 95 = 7,686 + (1,645 x 1,1125 )
= 9,516
⮚ Perhitungan Persentil Dimensi Tangan Laki – Laki (PT)
STDEV = 1,18176
Rata – Rata = 18,7791
Persentil 95 = 18,7791 + (1,645 x 1,18176 )
= 20,7231
⮚ Perhitungan Persentil Dimensi Tangan Laki – Laki
(lttm)
STDEV = 1.001991116
Rata – Rata = 10.21192661
Persentil 95 = 10.21192661+ (1,645 x 1.001991116)
= 11.86020199
⮚ Perhitungan Persentil Dimensi Tangan Laki – Laki
(lfm)
STDEV = 2,060264635
Rata – Rata = 17,42523364
Persentil 95 = 17,42523364+ (1,645 x 2,060264635)
= 21,46335
⮚ Perhitungan Persentil Dimensi Tangan Laki – Laki (lj)
STDEV = 2,614585505492
Rata – Rata = 9,2319,30277
Persentil 95 = 9,2319,30277+ (1,645 x
2,6145852,505491)
= 13,53199242431

3.6 Kesimpulan
1. Pada perancangan desain produk hanger serbaguna yang ergonomi disini
membutuhkan bagian anggota pt (Dimensi panjang tangan yang diukur dari
pergelangan tangan sampai ujung jari), lttm (Dimensi lebar telapak tangan
yang diukur sampai ibu jari dalam keadaan tertutup rapat), dg (Dimensi
diameter genggam), lfm (Dimensi lebar fungsional maksimum yang diukur
dari ibu jari kejari lain), lj (Dimensi lebar jari 2,3,4,5). Disini dimensi pt
dibutuhkan untuk tinggi hanger secara keseluruhan. Sedangkan lttm sebagai
panjang 1 sisi hanger. dg untuk panjang dan lebar hanger yang digunakan
untuk pengait. lfm sebagai jarak antara sisi hanger. Dan yang terakhir lj
merupakan jarak masing-masing tekukan hanger.
2. Pada produk ini, dengan menggunakan persentil 95th dengan dimensi yang
digunakan dalam membuat ukuran hanger adalah ( pt ) yakni Panjang
tangan yang diukur dari pergelangan tangan sampai ujung jari, (lttm) yakni
Lebar telapak tangan yang diukur sampai ibu jari dalam keadaan tertutup
rapat, (dg) yakni diameter genggaman, (lfm) Lebar fungsional maksimum
yang diukur dari ibu jari kejari lain, (lj) lebar jari 2,3,4,5. Menggunakan
persentil 95th karena hanger ini ditujukan untuk oramg dewasa.
3. .Disini desain produk hanger serbaguna memiliki inovasi tersendiri agar
bagaimana caranya dalam satu hanger setidaknya bisa memuat 2 baju / item,
sehingga saat ingin menjemur pakaian /barang lain tidak perlu membawa
banyak hanger sehingga diameter genggaman tangan bisa lebih kecil dan
terhindar dari kram. Selain penambahan sisi hanger, inovasi lain dari produk
ini adalah kedua sisinya bisa ditekuk untuk 2 penggunaan. Penggunaan 1,
sisi hanger ditekuk sebagian untuk menjemur benda seperti sepatu atau tas.
Untuk penggunaan 2 kedua sisinya bisa direntangkan full yakni untuk
menjemur pakaian. Inovasi ini dilakukan agar pergelangan tangan tidak
bekerja terlalu extra untuk bolak balik meletakkan hanger pada gantungan.
Inovasi lainnya adalah kedua sisi hanger ini bisa dilipat keatas secara full
ketika tidak digunakan sehingga menghemat tempat dan menghindari
hanger tersangkut dengan hanger lain.
4. Dalam perancangan desain hanger disini dapat mengartegorikan stasiun
kerja sesuai kebutuhan. Dapat dilakukan dengan kesaragaman sebuah data
kecukupan dan juga kebutuhan persentil yang akan digunakan.
3.7 Daftar Pustaka
Harsokoesoemo, H.D., 2004, “Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan
Produk)”, Edisi kedua, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Hignett, S., & Mcatamney, L. (2000).Rapid Entire Body Assessment
(Reba).Applied Ergonomics, 31(2), 201–205.
Kuswana, S. W. (2015). Antropometri Terapan untuk Perancangan Sistem
Kerja.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurmianto, E., 1996, “Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Edisi
Pertama,Guna Widya, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai