Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN Tn.

Ms (26 Th)
DENGAN DIAGNOSA APPENDISITIS
DI RUANG YAKUD RSU H. DAMANHURI
BARABAI

DI SUSUN

O
L
E
H

INDRA PRADHITA YUDHISTIRA

NIM: 05022
AKADEMI KEPERAWATAN MURAKATA
BARABAI
KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
TAHUN AJARAN 2006/2007
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Tn.Ms
DENGAN MASALAH UTAMA APPENDISITIS
RUANG YAKUD RSU H. DAMANHURI
BARABAI

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL LAPORAN: Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn.Ms


Dengan Diagnosa medis appendisitis
Diruang yakud Rumah sakit Umum H.
Damanhuri

NAMA : INDRA PRADHITA YUDHISTIRA

NIM : 05022

Mengetahui :
Pembimbing praktek Pembimbing klinik
AKADEMIK R.Yakud

--------------------------- --------------------------

ANATOMI FISIOLOGI
Embriologi appendikss berhubungan dengan ceacum, tumbuh
dari ujung inferiornya . Tonjolan appendikss pada neonatus berbentuk
kerucut yang menonjol pada apekcaecum sepanjang 4,5 cm.pada orang
dewasa panjang appendiks rata-rata 9-10 cm terletak posteromedial caecum
kira-kira 3cm inferior valvula ileosekalis. Posis appendiks bisa retrosekal ,
retroileal, subileal ,atau divelvis.memberikan gambaran yang tdak sama .
persarapan pada simpatis dari cbang nervas vagus yang mengikuti arteri
masentrika superior dari arteri appendiskularis , sedangkan persarafan
simpatis berasal dari nervus torakalis x,karena itu nyeri viseral pada
appendiks bermula sekitar umbilukus .pendarahan pada appendiks berasal
dari arteri appendikskularis yang merupakan arteri tampa appendiks akan
mengalami gangren.

Appendiks menghasilkan lendir 1-2ml per hari yang bersifat basa


yang mengandung amilase , erefsin dan musin . lendir itu dicurahkan secara
normal dicurahkan kedalam bumen dan selanjutnya mengalirke ceacum .
hambatan aliran lendir di muara appendiks berperan pada patofisiologi
appendiks.

Imuneglobulin sekretor yang dihasilkan oleh GALT (Gut


Associated LYMPHOID Tissue) yang terdapat disepanjang saluran cerna
termasuk appendiks. Ialah Ig A Imunoglobilin itu sangat efektif sebagai
perlindungan terhadap infeksi tapi pengangkatan appendiks tidak
mempengaruhi sistem imunoglobilin tubuh sebab jaringan limpe kecil sekali
jika dibandingkan dengan jumlah di saluran cerna dan seluruh tubuh.(R.
Syamsu, 1997).
TINJAUAN TEORITIS
I. DEFINISI
Ada beberapa pendapat tentang appendik antara lain:
Appendiksitis adalah peradangan dari appendik Vermiformis
yang merupakan penyebab umum dari akut abdomen (Junaidi, dkk, 1982).
Appendiksitis adalah peradangan dari suatu appendiks.

Appendiksitis adalah keadaan yang disebabkan oleh


peradangan yang mendadak pada suatu appendiks(Baratajaya,1990)

II. ETIOLOGI
Appendiks bisa meradang apabila lumenya:
a. tersumbat dengan feses yang mengeras (fecalita) atau
benda asing yang lainnya.
b. Appendikssnya membelit (mengganasnya bakteriderm usus dan
menurunnya ketahanan submokosa Appendikss akibat suatu hal).
Penyebab tersebut dapat menyebabkan sirkulasi darah pada
appendikss terganggu.
III. PATOFISIOLOGI

Preops appendictomy

Premedik
asi/
anastesi/
appendictomy
pembatasan
informasi tidak ade kuat cairan/mual

insisI bedah / prosedur invasif

kurang pengetahuan resti


kurang
cairan
restiinfeksi nyeri aku

APPENDIKS

sekresi appendik
terlipat,
tersumbat
fecalit,cacing,tu
mor
obstruktif
kurang informasi
abses radang resti infeki
kurang pengetahuan
peningkatan takanan
intraluminal
implamasi usus perporasi
nyeri diare mual/muntah penyebab
mikroorganisme
ke peritonial

ganguan rasa nyaman resti<voleme cairan

septicema abses peritonitis

gagal sirkulasi

syock distensi jaringan/implamasi

nyeri diare mual /


muntah

intoleren aktifitas gangguan rasa nyaman resti>volume


cairan

IV. GEJALA KLINIS

Permulaan appendisitis akut adalah rasa nyeri pada sekitar


umbilukus / seluruh abdomen torkalis pada suatu titik yang disebut HIC
BURNEY’S POINT yaitu titik antara umbilukus dan krista iliaka kanan ,
muntah dan anoreksia palpasi ringan pada abdomen kanan bawah
menunjukan rasa nyari tekan apabila berbaring cenderung menarik kedua
lututnya kearah abdomen untuk mengurangi tekanan pada otot abdomen ,
leukosit bisa meningkat di atas 10.000/mm3,temperatur meningkat 38c.
V.PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. pemriksaan laboratorium
a. darah , ditemukan leukosit 10.000-18.000mm
b. urine , ditemukan sejumlah kecil leukosit dan eritrosit
2. pemeriksaan radiologi
BOF tampak distensi sekum pada appendiks akut.

VI. KOMPLIKASI

Komplikas utama appendiks adalah perporasi appendiks yang


berkembang menjadi peritonitis dan abses . insiden perforasi 10%-35%.
Insiden yang lebih tinggi terjadi pada anak kecil dan lansia . perforasi secara
umum terjadi 24jam setelah awitan nyeri , gejala mencakup demam dengan
suhu 37,7c atau lebih timggi . penampilan tofsik dan nyeri atau nyeri tekan
kontinue

VII.INTERVENSI

a. tindakan medis
appendiktomy segera dilaksanakan untuk mencegah reptore
dan peritonitis.

b. tindakan keperawatan
1. pre op care
 istirahat berbaring untuk mencegah reptore
sehingga tidak terjadi peritonitis.
 Puasa selama pemeriksaan masih
dilaksanakan sebagai persiapan apabila
dokter mau melaksanakan operasi.
 Monitor cairan infus
 Tidak di anjurkan memberikan obat narkotik
dan analgesik karena bisa menyembunyikan
tanda-tanda sebenarnya . obat sedative boleh
diberikan apabila perlu.
2. post op care
 pertahankan ventilasi pulmula
bernapas dalam dan batuk efektif.
Monitor bunyi nafas (auskultasi) sampai
pasien sudah ambulatori.
 Pertahankan sirkulasi darah
Mobilisasi di tempat tidur . ke empat
tungkai di gerakan terutama tungkai bawah .
Hindari memijit tungkai bawah.
 Pertahankan cairan dan elektrolit
Monitor intake dan output sampai pasien
sudah diperbolehkan makan , diberi
makanan tinggi protein dan vitamin c untuk
menyembuhkan luka.
 Pertahankan eliminasi monitor output urine
via urine bag.
 Rasa nyaman bantu pasien mencari posisi
yang enak mengurangi rasa nyeri abses
sumber rasa nyerI.

DAFTAR PUSTAKA

 Baratajaya , Medikal Bedah . Egc .Jakarta.1990


 Caroly ,M. Huda dan Barbara M. Gollo. Kritis Celitical
Care Nursing.1995
 Dona P.Ignatavicus , Medical Surgical Nursing A Nursing
Aproach, Edisi 1. 1991
 Fakultas kedokteran universitas airlangga ,digestive
surgency.surabaya
 Lismidar , proses keperawatan FKUL.1990
 Marlyn e. doengoes . nursing care plans . f.a davis
company , philadelphia. 1999
 Marlyn E. doengoes .mary frabces moor house dan allice
c geisser s. rencana asuhan keperawatan edisi 3.1999
 M.a.henderson . ilmu bedah untuk perawat .penerbit
yayasan essentia media .1989
 Purnama junaidi . atiek s. soemasto. Husna amels.kapita
selekta kedokteran edisi II media aeskulis FKUL .1982
 Puruhito Dr. soetanto wibowo Dr. soetomo basuki
Dr.pedoman tehnik operasi “optek”UNAIR. Press,1993
 Soeparman sarwono. Waspadai . ilmu penyakit dalam .
balai penerbit FKUL . 1990
 Win dejong r. syamsuhidayat. Buku ajar ilmu bedah egc .
1997

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH


DINAS KESEHATAN
KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
AKADEMI KEPERAWATAN MURAKATA BARABAI
Alamat : Jalan Surapati No. 73 Telpon / Fax ( 0517 ) 41896 Barabai
Kabupaten Hulu Sungai Tengah 71312

Tanggal pengkajian: 11-09-2006


I. BIODATA

A. Idenditas klien

1.Nama :Tn. Ms
2.tempat/tgl lahir :--,10/11/1980
3.Jenis kelamin :laki-laki
4.Agama :islam
5.Suku bangsa :banjar
6. Status marital :Belum kawin
7. Pendidikan/perkrjaan : smp
8. Bahasa yang di gunakan :Banjar
9. alamat lengkap :buluh , desa kahakan
10. Kiriman dari :Datang sendiri
11. Tgl. Masuk rumah sakit :30/8/2006 jam; 10.45
12. Nomor register : 3701/06

B. Penanggung jawab klien

1. Nama lengkap :Tn. Gr


2. Hubungan dengan klien :Tetangga
3. Tempat/ tgl lahir :34 th
4. Pendidikan/pekerjaan :smp
5. Alamat lengkap :jl. Panas tani , desa kahakan.

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

A. Alasan dirawat
Nyeri pada abdomen sebelah kanan bawah.

B. Keluhan Utama
Nyeri pada abdomen sebelah kanan bawah.

1. Provocative
Nyeri pada abdomen kanan bawah timbul akibat memakan cabe
faktor yang memperberat nyeri pada waktu bergerak , yang memperingan
klien tidak bergerak dan menarik kedua lututnya keabdomen.
2. Qualitas/Quantitas
Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk dan terlihat
memegang perutnya.

3. Regional
Lokasi di daerah perut kanan bawah nyeri tidak menyebar hanya di
daerah perut saja.

4. Severity scale
Klien tampak meringis dan memegang perutnya ,skala nyeri : 2
Skala nyeri 0 : tidak nyer.i
1 : nyeri ringan.
2 : nyeri sedang.
3 : nyeri berat.
4 : nyeri berat sekali sampai pingsan.

5. Timing
Klien mengatakan mulai timbul nyeri pada tanggal 30 agustus
2006 . nyeri timbul bila klien bergerak dan nyeri yang sama sejak satu tahun
yang lalu.
III. RIWAYAT KESEHATAN

A. Riwayat kesehatan dahulu


Klien mengatakan bahwa ia tidak pernah masuk rumah sakit
sebelumnya , klien tidak pernah masuk rumah sakit dengan sakit yang parah
, tidak pernah menjalani operasi.

B. Riwayat kesehatan sekarang


Klien merasakan nyeri pada abdomen kanan bagian bawah , dan
di rawat di RSU H. DAMANHURI BARABAI di ruang yakud pada tanggal
30 agustus 2006.

C. Riwayat kesehatan keluaga


Didalam keluaga klien tidak ada yang mengalami penyakit yang
sama dengan penyakit di derita klien.

IV. AKTIFITAS HIDUP SEHARI-HARI

A. MAKAN DAN MINUM


Di rumah klien pola makan tidak teratur , baru makan jika sudah
merasa lapar minum klien 4-5 gelas sehari . di rumah sakit makan 3x sehari,
selalu menghabiskan makanannya dan minum 5-7 gelas sehari.

B. ELIMINASI
Di rumah klien BAB satu kali sehari dan tidak ada keluhan dan
BAK lima sampai enam kali , di rumah sakit klien BAB lancar 1x sehari ,
BAK sering bau pesing tidak ada keluhan .

C. ISTIRAHAT DAN TIDUR


Di rumah klien tidur kurang dari 8jam dan tidur kurang nyenyak ,
di rumah sakit klien tidak bisa tidur dengan keadaan dirinya saat ini.

D. AKTIFITAS
Di rumah klien tidak berkerja , di rumah sakit klien hanya
berbaring di tempat tidur.

E. KEBERSIHAN DIRI
Dirumah klien mandi dan gosok gigi 2x sehari potong kuku
pabila dirasa panjang.

F. REKREASI
. dirumah klien hanya nonton tv , di rumah sakit klien hanya
mengobrol sama keluaga untuk menghilangkan kejenuhan.

V. PSIKOSOSIAL

A. PSIKOLOGIS
Klien merasa cemas dan kuatir terhadap penyakitnya.

B. SOSIAL
Hubungan klien dengan keluarga baik,dan hubungan klien
dengan pasien lain baik.

C. SPRITUAL
Di rumah klien melaksanakan ibadah lima waktu ,dirumah sakit
klien hanya berdo’a dan berzikir.

VI. PEMERIKSAAN FISIK

A. KEADAAN UMUM
Keadaan umum klien masih lemah , kesadaran klien kesadaran
kompos mentis.
TD :120/70 mmhg
NADI :64x/menit
T : 37c
R : 24x/ menit
GCS : E3 V5 M6

B. HEAD TO TOE

1. kepala
bentuk kepala simetris tidak ada trauma pada kepaladan tidak
ada lecet atau luka.

2. rambut
betuk rambut lurus dengan sedikit ada warna putih, rambut
kurang bersih.
3. mata
bentuk kedua mata simetris pergerakan kedua belah mata
simetris tidak terdapat peradangan atau kelainan . visus 6/6 , reflek cahaya
baik , dan mata sembab,skelera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis.

4. hidung
bentuk dan posisi simetris ,dalam hidung tidak terdapat
kotoran tidak terdapat peradangan dan kelainan tidak terjadi pembesaran
polip.

5. telinga
bentuk simetris , telinga tampak bersih tidak terdapat serumen
yang keluar , tidak ada tanda peradangan dan pendarahan , tidak
menggunakan alat bantu pendengaran.

6. mulut dan gigi


tidak terdapat pendarahan dan peradangan mulut dan gigi
bersih , lidah tidak kotor , jumlah gigi lengkap tidak terdapat carries . fungsi
pengecapan baik.

7. leher
bentuk leher simestris , pergerakan leher tidak kaku dapat di
arah kan kesegala arah kesegala arah dan tidak ada kesulitan menelan . tidak
ada pembesaran kelenjar dan kelenjar getah bening dan leher bersih.

8. thorax
Bentuk dada simetris fungsi pernapasan baik frekuensi napas
24x/menit ,tidak ada bunyi napas tambahan ronchi dan wheezing.

9. abdomen
bentuk simetris terdapat nyeri pada abdomen kanan bawah.

10. reproduksi
klien berjenis kelamin laki-laki, tidak terdapat nyeri dan
peradangan pada genetalia dan tidak terdapat kateter.

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM


 Foto rontgen COLON IN LOOP
 Pemeriksaan darah
Guladarah sewaktu 93 mg/dl
Kratinin 1,09mg/dl
Ureum 30,4mg/dl
Albumin 34,4u/l
S gpt 22,9u/l

 Pemeriksaan hematologi

Hemoglobin 7,7grm%
Leukosit 5720/mm
Trombosit 28%
hematokrit 412050/mm
VIII. PENGOBATAN

Senin, 11/9/06
Ciproflaxacin 2x250mg.
Asam mefenamad 3x500mg.
Neurodex 2x250mg.
Inf D5 20tts/mnt

selasa,12/9/06
Ciproflaxacin 2x250mg.
Asam mefenamad 3x500mg.
Neurodex 2x250mg.
Inf D5 20tts/mnt
IX ANALISA DATA

No DATA SUBJEKTI DAN ETIOLOGI MASALAH


OBJEKTIF
1 DS : klien mengeluh nyeri pada Proses infeksi Nyeri.
abdomen sebelah kanan bawah. inflamasi
appendiks
DO : klien tampak memegang
perutnya dan bila di tekan skala
nyeri 2.

2 DS : Klien mengeluh tidak dapat Nyeri . Intoleran aktifitas.


melakukan aktifitas.

DO : klien tampak di bantu


keluarganya dalam melakukan
aktifitasnya , skala aktifitas 3.
3 DS : klien mengatakan tidak dapat Nyeri pada Gangguan pola
beristirahat dan tidur teratur kurah abdomen istirahat dan tidur.
dari 8jam. kanan bawah.

DO : Klien tampak segala


keperluannya di bantu istrinya
seperti makan, BAB,BAK.
X. DAFTAR MASALAH

No DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL MUNCUL


1 Nyeri berhubungan dengan prose 11/9/2006
infeksi inflamasi pada appendiks
ditandai dengan.
DS : klien mengeluh nyeri pada
abdomen sebelah kanan bawah.

DO : klien tampak memegang


perutnya dan bila di tekan skala nyeri
2.
2 Keterbatasan aktifitas berhubungan 11/9/2006
dengan nyeri dan kelemahan fisik
ditandai dengan.
DS : Klien mengeluh tidak dapat
melakukan aktifitas.

DO : klien tampak di bantu


keluarganya dalam melakukan
aktifitasnya , skala aktifitas 3.
3 Gangguan pola istirahat dan tidur 11/9/2006
berhubungan dengan rasa nyeri . di
tandai dengan.
DS : klien mengatakan tidak dapat
beristirahat dan tidur teratur kurah dari
8jam.
DO : Klien tampak segala
keperluannya di bantu istrinya seperti
makan, BAB,BAK.

XI. INTERVENSI KEPERAWATAN


No Hari/tg Dx kep Tujuan Intervensi Rasional
l/jam
1 selasa, Nyeri dapat 1.kaji sekala 1.mengetah

12/9/0
6 I teratasi
setelah
perawatan
2x24jam
nyeri.

2.mengajarka
n
ui
nyeri

teknik 2.menguran
tingkat

dengan relaksasi. gi rasa nyeri


kreteria
evaluasi 3.menguran
3.mengatur
-klien tidak
posisi untuk gi rasa nyeri
lagi .
kenyamanan
mengeluh
klien.
nyeri pada 4.
abdomen
4.berikan obat mengurangi
kanan rasa nyeri.
analgesik
bawah.
sesuai
-skala nyeri
indikasi.
0
2 selasa, Klien dapat 1.kaji tingkat 1.memberik

12/9/0
6 II beraktifitas
setelah
perawatan
2x24jam
aktifitas klien

2.motivasi
klien
an informasi
dalam
melakukan
dalam tindakan .
dengan melakukan
perawatan aktifitas. 2.meningkat
-aktifitas kan
dapat 3.pertahankan semangat
dilakukan nutrisi dan beraktifitas.
tampa istirahat yang
bantuan ade kuat. 3.memenuhi
kebutuhan
4.bantu klien energi
dalam
beraktifitas. 4.agar
kebutuhan
klien
terpenuhi.
3 selasa, Klien dapat 1 kaji 1.

12/9/0
6 III beristirahat
dan
setelah
perawatan
masalah
tidur gangguan
memberikan
informasi
tidur klien dan dalam
penyebab melakukan
2x24jam kurang tidur tindakan.
dengan
kreteria 2.ciptakan 2.meningkat
evaluasi. keadaan kan
-klien dapat tempat tidur
kenyamanan
tidur 6-7jam yang nyaman
dalam tidur.
sehari. dan bersih.
3.meningkat
3.anjurkan rasa ingin
makan yang tidur klien.
cukup 1jam 4.menciptak
sebelum tidur. an rasa
4ciptakan nyaman
suhu ruangan klien untuk
yang nyaman. tidur.

XII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO Hari/tg Dx Kep Implementasi Evaluasi


l/jam
1 selasa, 1.kaji sekala S: klien

12/9/06

I nyeri.(skala nyeri mengatakan


2) pada
kanan bawah.
nyeri
abdomen
2.mengajarkan
teknik relaksasi. O: klien tampak
(mengambil memegang perutnya
napas dalam) dan meringis.

3.mengatur posisi A: Masalah belum


untuk teratasi.

kenyamanan
klien.(semi P: lanjutkan

fowler) intervensi.

4.berikan obat
analgesik sesuai
indikasi(neurodex
2x 500mg).
2 selasa, 1.kaji tingkat S: Klien

12/9/06

II aktifitas
klien(aktifitas 3)

2.motivasi
mengatakan tidak
dapat beraktifitas.

klien O;klien tampak


dalam melakukan dibantu melakukan
aktifitas. aktifitas.

3.pertahankan A: masalah belum


nutrisi dan teratasi.
istirahat yang ade
kuat.(tidur harus P: Lanjutkan
8 jam) intervensi

4.bantu klien
dalam
beraktifitas.
3 selasa, 1 kaji masalah S: klien

12/9/06

III gangguan
klien
penyebab kurang
tidur(klien
tidur mengatakan
dan kurang dari 8jam.

O: klien
tidur

tampak
memikirkan biaya gelisah diatas
keluarganya tempat tidur.
ketika ber ada di
rumah sakit bila A: Masalah belum
nanti jadi di rujuk teratasi.
ke banjarmasin)
P: lanjutkan

2.ciptakan intervensi.

keadaan tempat
tidur yang
nyaman dan
bersih.(mengganti
sprey tempat
tidur)

3.anjurkan makan
yang cukup 1jam
sebelum tidur.

4ciptakan suhu
ruangan yang
nyaman.( jangan
ada keributan
dalam ruang
klien)

XIII. CATATAN PERKEMBANGAN

NO Hari/tg Dx Kep perkembangan


l/jam
1 Senin S: klien mengatakan nyeri pada abdomen

11/9/20
06 I kanan bawah.
O: klien tampak memegang perutnya dan
meringis.
A: Masalah belum teratasi.
P: lanjutkan intervensi.

S: Klien mengatakan tidak dapat


beraktifitas.
O;klien tampak dibantu melakukan
aktifitas.
A: masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi.

S: klien mengatakan tidur kurang dari


8jam.

II O: klien tampak gelisah diatas tempat


tidur.
A: Masalah belum teratasi.
P: lanjutkan intervensi.

III
2 selasa, S: klien mengatakan nyeri pada perut

12/9/06

I kanan.
O: klien tampak meringis bila bergerak.
A: Masalah belum teratasi.
P: lanjutkan intervensi.

S: Klien mengatakan dapat beraktifitas


walau hanya berjalan di sekitar ruangan.
O;klien tampak masih dibantu melakukan
aktifitas.
A: masalah teratasi sebagian.
P: Lanjutkan intervensi.

II S: klien mengatakan bisa tidur 7jam.


O: klien tampak segar dan tidak gelisah.
A: Masalah teratasi.
P: intervensi dihentikan.

III
3 Rabu S: klien mengatakan nyeri pada abdomen

13/9/06

I kanan bawah.
O: klien tampak memegang perutnya dan
meringis.
A: Masalah belum teratasi.
P: klien di rujuk.

S: Klien mengatakan dapat beraktifitas


walau hanya berjalan di sekitar ruangan.
O;klien tampak masih dibantu melakukan
aktifitas.
A: masalah teratasi sebagian.
P: klien di rujuk

II S: klien mengatakan bisa tidur 7jam.


O: klien tampak segar dan tidak gelisah.
A: Masalah teratasi.
P: klien di rujuk
III

Anda mungkin juga menyukai