M
DENGAN PARTUS SPONTAN LETAK SUNGSANG
DIRUANG VK BERSALIN
RSUD ULIN BANJARMASIN
DISUSUN OLEH :
NIKMATUN NISA
NIM : 04034
A. PENGERTIAN
Persalinnan (partus) adalah sduatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin
dan bayi) yang dapat hidup kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau vagina.
(Prawiroharjo, Sarwono dkk. 1986. Ilmu kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo).
Letak sungsang adalah janin terletak memanjang dengan kepala difundus
uteri dan bokong bagian bawah kavum uteri. Pada letak sungsang, berturut – turut
lahir bagian – bagian yang makin lama makin besar, dimulai dari lahirnya bokonbg,
bahu, kemudian kepala.
B. ETIOLOGI
1. Fiksasi pada pintu kepala atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada
panggul sempit, hidrosefalu, anen sefali, plasenta previa, tumor – tumor pelvis,
dll.
2. Janin mudah bergerak, seperti pada hidroamnion, multipara, janin kecil,
(premature)
3. Gemeli (kehamilan ganda)
4. Kelainan uterus seperti uterus arkuatus, bikornis, mioma uteri
5. Janin sudah lama mati
6. Sebab yang tidak diketahui
D. KLASIFIKASI
1. Letak bokong (Frank Breech)
Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat keatas } (75 %)
2. Letak sungsang sempurna (complete breech)
Letak bokong dimana kedua kaki ada disamping bokong (letak bokong
sempurna <lipat kejang>)
3. Letak sungsang tidak sempurna (Incomplete Breech)
Adalah letak sungsang selain bokong yang terendah juga kaki atau lutut, terdiri
dari :
a. Kedua kaki = Letak kaki sempurna
Satu kaki = Letak kaki tidak sempurna
b. Kedua lutut = Letak lutut sempurna
Satu lutut = Letrak lutut tidak sempurna
Porsi bokong ditentukan oleh sarkum, ada 4 posisi yaitu :
a. Left sacrum anterior (sacrum kiri depan)
b. Right sacrum anterior (sacrum kanan depan)
c. Left sacrum posterior (sacrum kiri belakang)
d. Righat sacrum posterior (sacrum kanan belakang)
E. MEKANISME PERSALINAN
Mekanisme persalinan hampir sama dengan letak kepala, hanya disini yang
memasuki PAP (Pintu Atas Panggul) adalah bokong. Persalinan berlangsung agak
lama, karena bokong dibandingkan dengan kepala lebih lembek, jadi kurang kuat
menekan, seperti pembukaan agak lama.
Bokong masuk PAP dengan garis pangkal paha melintang atau miring.
Dengan turunnya bokong, terjadi putar sehingga didasar panggul garis pangkal paha
letaknya menjadi muka belakang. Dengan trhocanter depan sebagai hipomoklion
(dibawah simpisis), terjadi latero fleksi tubuh janin (punggung) sehingga prochanter
belakang melewati perineum. Setelah bokong lahir diikuti kedua kaki, kemudian
sedikit terjadi rotasi untuk memungkinkan bahu untuk masuk PAP dalam posisi
melintang atau miring. Lalu bahu depan dibawah simpisis dan bahu belakang lahir.
Kemudian kepala dilahirkan.
F. PROGNOSIS
1. Bagi Ibu
Kemungkinan robekan pada perineum lebih besar, juga karena dilakukan
tindakan, selain itu ketuban lebih cepat pecah dan partus lebih lama, jadi mudah
terkena infeksi.
2. Bagi Anak
Prognosa tidak begitu baik, Karena adanya gangguan peredaaran darah
plasenta setelah bokong lahir dan juga setelah perut lahir, tali pusat terjeput
antara kepala dan panggul, anak bias menderita asfiksia.
Oleh karena itu setelah pusat lahir dan supaya janin hidup janin harus
dilahirkan dalam waktu 8 menit.
G. PENATALAKSANAAN
Lakukan paksi luar pada kehamilan 34-38 minggu bila syarat versi luar
terpenuhi. Bila pada persalinan masih pada letak sungsang singkirkan indikasi untuk
Secsio Sesarea. Lahirkan janin dengan Parasat Brasch, lakukan manual aid atau
dibantu cunam.
4) Pola refroduksi
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
Riwayat kehamilan sekarang
Riwayat penyakit yang pernah dialami
Riwayat pembedahan
Riawat pembedahan
Riwayat penyakit keluarga
d. Pemeriksaan fisik : TTV, inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi dan periksa
dalam.
e. Pengkajian his : frekuensi panjang his dan kuatnya
f. Data psikososial
1. Carpenito, Lynda Juall. 2001. 1995. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Elstar
Bandung.
2. Ibrahim, Christina, 1996. Perawatan Kebidanan. Jilid 3. penerbit Bharata. Jakarta.
3. Mansjoer, Arif. et. al. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke 2. jilid I. Media
Aesculapius. Jakarta.
4. Mary, Hamilton. 1995. dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. EGC : Jakarta.
5. Prawiroharjo, sarwono, dkk. 1986. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.
6. Oxoron, Hary. 1990. ilmu kebidanan : Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yayasan
Essentia Medika : Jakarta.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny. M
DENGAN PARTUS SPONTAN
DI RUANG VK BERSALIN
RSUD ULIN BANJARMASIN.
A. IDENTITAS
1. Nama Klien : Ny. M 1. Nama Suami : Tn. K
2. Umur : 32th 2. Umur : 37th
3. Suku/ Bangsa : Banjar/ Indonesia 3. Suku/ Bangsa : Banjar/ Indonesia
4. Agama : Islam 4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA 5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Bidan PTT 6. Pekerjaan : Bidan PTT
7. Alamat : Jl. Kelayan B Gg. 7. Alamat : Jl. Kelayan B Gg.
Baja No. 84 Rt 07 Baja No. 84 Rt 07
8. Status : Menikah
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarcehe = 12 bulan Siklus = Teratur
Banyaknya = + 50 cc Lamanya = 7 hari
HPHT = 14 Maret TP = 21 Desember 2006
2006-12-11
Keluhan = Dismonire]
d. Diagram
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Laki-laki meninggal
: Cerai
: Tinggal dirumah
2. Riwayat Keluarga Berencana
Melaksanakan KB
Jenis kontrasepsi yang digunakan spiral
Menggunakan kontrasepsi spiral sejak usia anak pertama 1 bulan
Tidak ada masalah yang terjadi dalam penggunaan spiral
3. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah dialami klien hanya flu dan demam biasa, batuk dan
diobati dengan obat-obatan yang diberi dokter atau di puskesmas atau yang ada
dipasar.
Riwayat penyakit keluarga klien tidak menderita DM, Asma, Jantung, HT dan
lain-lain.
4. Riwayat Lingkungan
Dilingkungahn klien cukup bersih dan tidak ada bahaya yang dada disekitar
lingkungan klien.
5. Aspek Psikososial
Persepsi klien tentang keluhan atau penyakit yaitu merupakan proses perubahan
kehidupan yang mungkin akan dirasakan oleh setiap ibu, waktu ingin
melahirkan nyawa ibu antara hisup dan mati. Persalinan menimbulkan
perubahan terhadap kehidupan sehari-hari karena akan berubah peran dalam
rumah tangga yaitu menjadi seorang ibu. Harapan yang ibu inginkan adalah
ingin bayi selamat dalam proses kelahiran anaknya. Ibu tinggal dengan suami,
anak, serta kakak ipar. Orang yang terpenting bagi ibu yaitu anaknya, suami dan
orang tua. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini mereka siap dan
siaga selama proses persalinan. Mental ibu siap menjadi seorang ibu.
b. Pola Eliminasi
BAK
1. Frekuensi : 6-7 x/hari
2. Warna : kuning jernih
3. Keluhah BAK : tidak ada
BAB
1. Frekuensi : 1 x/hari
2. Warna : kuning
3. Bau : Khas feces
4. Konsistensi : lunak
5. Keluhan BAB : tidak ada
7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Lemah Kesadaran : Compos mentis
TD : 120/70 mmhg N : 80x/m
Rr : 24x/m T : 37,10C (axilla)
BB : 51 kg TB : 154 cm
a. Mata
Kelopak mata normal, posisi simetris, gerakan mata normal, konjungtiva
anemis, pergerakan bola mata normal, dan sklera anikterik.
b. Hidung
Bentuk simetris, tidak ada sekret, fungsi penciuman baik, tidak ada
peradangan.
e. Pernafasan
Jalan nafas bersih tanpa ada sumbatan, pernafasan tidak sesak dengan jalan
nafas vasikuler, tanpa menggunakan otot-otot bantu pernafasan.
f. Sirkulasi Jantung
Kecepatan denyut jantung 154x/M, dengan irama teratur, tidak ada kelainan
bunyi jantung, tidak ada bunyi dada.
g. Abdomen
Inspeksi
Prenatal abdomen membesar, asites, tidak ada luka bekas operasi.
Palpasi
Leopold I : 2 jari dibawah PRX (pro xessus xipro ideus), TFU :
26cm teraba bokong janin.
Leopold II : Memanjang punggung kanan
Leopold III : Teraba bokong
Leopold IV : Waktu perabaan, kedua jari-jari tangan sudah masuk
pintu atas panggul (PAP) yaitu bokong.
Auskultasi
DJJ : 154x/m
h. Genito Urinaria
Post natal perineum dilakukan episiotomi lateral dan terdapat ruptur.
D. PEMERIKSAAN DALAM
Jam 02.30 Wita : portio tipis mendatar, pembukaan serviks 5cm, bokong H II,
DJJ = 154x/m.
Jam 03.45 Wita : pembukaan serviks lengkap (10 cm), bokong H III.
E. DATA PENUNJANG
1. Hasil Laboratorium
Hemoglobin 11,3 G/dl
2. USG
Letak janini sungsang dengan jenis kelamin laki-laki pada usia kehamilan 7
bulan
F. PENATALAKSANAAN
Amoxialin 3x500 mg
Asam mefenamat 3x500 mg
Inbion 1x1 tablet
3. Kala III
a. Keadaan Umum Klien
TD : 130/70 mmhg R : 26x/m
N : 84x/m T : 37,00C (axilla)
b. Setelah Bayi Lahir
TTV sepusat, plasenta lahir lengkap, spontan tidak ada hematum, kateledon
lengkap, kontraksi uterus baik, perdarahan + 200cc.
Kala IV
Setelah plasenta lahir, uterus teraba keras, kontraksi baik, klien dan bagian
vagina dibersihkan setelah dilakukan penjahitan luka besar episiotomi,
semua peralatan dan klien dirapikan diobservasi.
KU : Lemah
TD : 110/80 mmhg R : 24x/m
N : 80x/m T : 36,80C (axilla)
Jam :03.30 Wita
S : klien mengatakaningin mengedan, his adekuat.
O :
Air ketuban keluar berwarna jernih bercampur lendir darah.
Persentasi bawah anak yaitu teraba bokong.
Vulva membuka
Perineum menonjol.
Anus membuka, pembukaan lengkap (10cm) jam : 03.45 Wita
A : Kala II
P :
Melakukan persiapan penolongan seperti mencuci tangan dan memakai
celemek
Menyiapkan oxytosin.
Memasang sarung tangan dan duk steril
Mebngatur klien dalam posisi litotomi.
Mengajarkan pada klien cara menekan yang baik dan benar yaitu menekan
pada perut klien.
Menolong kelahiran bayi :
Saat datangnya his, bokong tampak divulva kemudian bokong di
tangkap, tangan diletakkan pada paha dan sakrum, kemudian janin
ditarik keatas.
Setelah bahu dan lengan lahir, masukkan jari-jari dalam mulut (Muka
mengarah kiri = jari kiri, mengarah kekanan = jari kanan). Letakkan
anak menunggang pada lengan sementara tangan lain memegang pada
tengkuk, lalu tarik kebawah sampai kepala dan rambut dilahirkan.
Melakukan penanganan bayi baru lahir
a. 04.05 Wita bayi lahir seluruhnya, segera menangis dan jenis kelamin
laki-laki.
b. Menilai apgar score 6,7,8
c. Menjepit tali pusat diantara 2 klem dan memotong tali pusat antara klem
kemudian diikat.
d. Membungkus bayi dengan kain kering, perlihatkan kepada klien
kemudian diantar keruang Neonatologi.
I. DAFTAR MASALAH
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Muncul Tanggal Teratasi
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) 13 – 12 - 06 -
berhubungan dengan hipoksisa uterus,
tekanan bagian terendah janin dan
dilatasi servik, ditandai dengan :
Ds : KLien mengeluh nyeri pada
pinggang, ada perasaan ingin
mengedan (dorongan)
Do :
Klien nampak meringis
Skala nyeri 3
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Muncul Tanggal Teratasi
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Hari/ Dx. Tujuan Intervensi Rasional
Tgl Kep Keperawatan
1. Rabu I Meminimalkan 1. Monitor 1. Mengkaji
13-12-06 mengatur atau kontraksi, kemajuan
mengontrol rasa frekuensi, persalinan,
nyeri, intensitas kemajuan
dengan kriteria : durasi, pembukaan
Klien merasa pembukaan servik
nyerinya servik dan
dapat teratasi letak janin.
Klien dapat 2. Beritahu klien 2. Mengikutkan
tenang dalam tentang klien dalam
menghadapi kemajuan kerjasama
persalinan persalinan perawatan
Klien dapat kesehatan
mengerjakan 3. Ajarkan tehnik 3. Mengalihkan
tehnik distraksi dan perasaan nyeri
mengurangi relaksasi saat kontraksi
rasa nyeri 4. Atur posisi 4. Memberi rasa
senyaman nyaman pada
mungkin klien saat
datang his
K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Hari/ Dx. Implementasi Evaluasi
Tgl Kep
1. Rabu I 1. Memonitor kontraksi, S :
13-12-06 frekuensi, intensitas Klien mengatakan nyeri pada
durasi, pembukaan servik pinggang, ada perasaan ingin
dan letak janin. mengedan (dorongan).
2. Memberitahu klien O :
tentang kemajuan Klien nampak meringis
persalinan Skala nyeri 3
3. Mengajarkan tehnik A :
distraksi dan relaksasi Masalah belum teratasi
(Tarik nafas panjang) P:
4. Mengatur posisi Intervensi diteruskan
senyaman mungkin