PEMBELAJARAN BERBICARA
oleh
Istiana
F2161191022
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
A. Teori-teori Berbicara
(dengan perkataan, tulisan, dan sebagainya) atau berunding (dalam Kamus Besar
pikiran atau perasaan menjadi wujud ujaran. Ujaran yang dimaksud adalah bunyi-
menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.” Hal ini sejalan
adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi
peserta didik untuk praktik berbicara dan yang terakhir atau prinsip keenam yakni
Sementara itu, di kelas empat sampai kelas enam, aspek berbicara peserta didik
sudah lebih tinggi. Peserta didk dapat belajar secara resmi di depan umum sebagai
maupun drama Yuliana (dalam Rahman dkk., 2019:56). Melatih peserta didik
berbicara, berarti memberi waktu bagi mereka untuk menggunakan bahasa yang
sesuai, langkah berikutnya membuat kerangka dan sebagai tahap akhir perencaan
yakni berlatih secara tarsus menerus. Tahap berbicara, pada tahap ini peserta didik
Tahap evaluasi, merupakan tahap yang bukan inti dalam rangkaian praktik
berbicara, tetapi memiliki peranan penting. Setiap peserta didik tampil sebagai
pembelajar yang sedang berlatih untuk menjadi pembicara yang handal. Guru
perlu memberikan penguatan positif berupa pujian, tepuk tangan, atau hadiah
Beberapa hal yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran berbicara antara
lain: (1) harus ada lawan bicara, (2) penguasaan lafal, struktur, dan kosa kata, (3)
ada tema atau topik yang dibicarakan, (4) ada informasi yang ingin disampaikan
atau sebaliknya ditanyakan, dan (5) memperhatikan situasi dan konteks (Mudini
berperan besar dalam melatih keterampilan berbicara peserta didik, selain itu guru
DAFTAR PUSTAKA