SNI 7530 2018 Tuna Loin Segar
SNI 7530 2018 Tuna Loin Segar
Daftar isi
Daftar Isi..................................................................................................................................... i
Prakata...................................................................................................................................... ii
Pendahuluan ............................................................................................................................ iii
1 Ruang lingkup.....................................................................................................................1
2 Acuan normatif....................................................................................................................1
3 Istilah dan definisi ...............................................................................................................2
4 Syarat bahan baku dan bahan penolong............................................................................2
5 Syarat mutu dan keamanan produk....................................................................................3
6 Pengambilan contoh ...........................................................................................................4
7 Cara uji ............................................................................................................................... 4
8 Higiene dan penanganan....................................................................................................4
9 Syarat pengemasan............................................................................................................5
10 Pelabelan........................................................................................................................... 5
© BSN 2018 i
SNI 7530:2018
Prakata
Dalam rangka memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan serta peningkatan daya
saing produk tuna loin segar yang akan dipasarkan, maka perlu disusun Standar Nasional
Indonesia (SNI) tuna loin segar.
Standar ini disusun oleh Komite Teknis 65-05 Produk Perikanan. Standar ini telah
dirumuskan melalui rapat-rapat teknis, dan terakhir disepakati dalam rapat konsensus yang
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 13 – 15 Agustus 2018. Konsensus ini dihadiri oleh
para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait, yaitu perwakilan dari produsen,
konsumen, pakar, dan pemerintah, serta asosiasi, lembaga penelitian, dan perguruan tinggi.
Standar ini telah melalui proses jajak pendapat pada tanggal 4 September 2018 sampai
dengan 5 November 2018 dengan hasil akhir Rancangan Akhir Standar Nasional Indonesia
(RASNI).
Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.
© BSN 2018 ii
SNI 7530:2018
Pendahuluan
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan persyaratan mutu dan keamanan tuna loin segar. Standar ini
berlaku untuk tuna loin segar dan tidak berlaku untuk produk yang mengalami pengolahan
lebih lanjut.
2 Acuan Normatif
Dokumen acuan berikut sangat diperlukan untuk penerapan dokumen ini. Dokumen untuk
acuan bertanggal, hanya edisi yang disebutkan yang berlaku. Dokumen untuk acuan
bertanggal, berlaku edisi terakhir dari dokumen acuan tersebut (termasuk seluruh
perubahan/amandemennya).
SNI 01-2372.1-2006, Cara uji fisika – Bagian 1: Penentuan suhu pusat pada produk
perikanan
SNI 2372.7:2011, Cara uji fisika – Bagian 7: Pengujian filth pada produk perikanan
SNI 2332.3:2015, Cara uji mikrobiologi – Bagian 3: Penentuan Angka Lempeng Total (ALT)
pada produk perikanan
SNI 2332.1:2015, Cara uji mikrobiologi – Bagian 1: Penentuan koliform dan Escherichia coli
pada produk perikanan
SNI 01-2332.2-2006, Cara uji mikrobiologi – Bagian 2: Penentuan Salmonella pada produk
perikanan
SNI 01-2332.4-2006, Cara uji mikrobiologi – Bagian 4: Penentuan Vibrio cholerae pada
produk perikanan
SNI 2332.6:2015, Cara uji mikrobiologi – Bagian 6: Penentuan parasit pada produk
perikanan
SNI ISO 11290-1:2015, Mikrobiologi bahan pangan dan pakan – Metode horizontal untuk
deteksi dan enumerasi Listeria monocytogenes – Bagian 1: Metode deteksi
SNI 2354.6:2016, Cara uji kimia – Bagian 6: Penentuan kadar logam berat merkuri (Hg)
pada produk perikanan
SNI 2354.5:2011, Cara uji kimia – Bagian 5: Penentuan kadar logam berat timbal (Pb) dan
kadmium (Cd) pada produk perikanan
SNI 2354.10:2016, Cara uji kimia – Bagian 10: Penentuan kadar histamin dengan
spektroflorometri dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) pada produk perikanan
SNI CAC/RCP 1:2011, Rekomendasi nasional kode praktis – Prinsip umum higiene pangan
3.1
definisi produk
produk perikanan dengan bahan baku ikan tuna segar berbentuk potongan membujur 4 Comment [ap1]: Produk perikanan
bagian atau lebih dengan suhu pusat produk dipertahankan pada kisaran suhu 0 °C – 4,4 °C dan hasil perikanan , RSNI yang lain
agar menyesuaikan
3.2
definisi proses
produk diolah melalui proses sortasi, penyiangan, pencucian, pembuatan loin, dengan atau
tanpa pengulitan, perapihan (trimming), penimbangan, pengemasan, pendinginan,
pengepakan, pelabelan dan penyimpanan
CATATAN Selama proses pengolahan, penyimpanan dan distribusi, suhu ikan harus
dipertahankan dalam kondisi dingin (0°C – 4,4°C) untuk mencegah peningkatan kadar
histamin.
4.1.1 Jenis
4.1.2 Asal
4.1.3 Bentuk
Utuh segar.
4.2.1 Air
Air yang dipakai sebagai bahan penolong untuk kegiatan di unit pengolahan memenuhi
ketentuan yang berlaku.
4.2.2 Es
Min. Minimum
6 Pengambilan contoh
7 Cara uji
7.1 Sensori
Sensori sesuai SNI 2346:2015. Penilaian sensori sesual Lampiran A. Persyaratan mutu nilai
sensori merupakan penilaian dari setiap parameter (minimum 7 untuk setiap parameter
sensori), bukan merupakan nilai rata-rata dari setiap parameter.
7.2 Fisika
7.7 Parasit
Produk akhir harus bebas dari benda asing yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
Produk akhir harus bebas dari cemaran mikroba yang membahayakan kesehatan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Penanganan dan pengolahan produk ini mengacu pada Rekomendasi Nasional Kode Praktis
Prinsip Umum Higiene Pangan (SNI CAC/RCP 1:2011) dan Code of practice for fish and
fishery products (CAC/RCP 52-2003).
9 Syarat pengemasan
Produk dikemas dengan cermat dan saniter. Pengemasan dilakukan dalam kondisi yang
dapat mencegah terjadinya kontaminasi. Bahan kemasan untuk tuna loin segar sesuai
dengan peraturan. Suhu produk harus tetap dingin sehingga dapat mempertahankan mutu
dan keamanan tuna loin segar.
10 Pelabelan
Lampiran A
(normatif)
Lembar penilaian sensori tuna loin segar
Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian.
Berilah tanda pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang diuji.
Kode Contoh
Spesifikasi Nilai
1 2 3 4 5
1. Kenampakan:
- Daging berwarna merah cerah, serat daging
merekat kuat sesamanya, mengkilap, tanpa
pelangi 9
- Bentuk potongan daging rapi, tidak terikut
tulang, tidak ada daging merah
- Daging berwarna merah kurang cerah, serat
daging merekat sesamanya, kurang mengkilap,
sedikit tampak pelangi 7
- Bentuk potongan daging rapi, tidak terikut
tulang, tidak ada daging merah
- Daging berwarna merah kusam, serat daging
mulai memisah, kering, tampak pelangi
5
- Bentuk potongan daging tidak rapi, sedikit
terikut tulang, ada daging merah
2. Bau:
- Sangat segar, spesifik jenis. 9
- Segar, spesifik jenis. 7
- Kurang segar, ada sedikit bau tambahan. 5
3. Tekstur
- Padat dan kompak, 9
- Padat, kurang kompak, 7
- Agak lembek, tidak kompak 5
Lampiran B
(Informatif)
Alur proses pengolahan tuna loin segar
Penyiangan
Pencucian
Perapihan (trimming)
Pendinginan
Penyimpanan dingin
Bibliografi
[1] Bacteriological Analytical Manual (BAM), 1998. Parasitic animals in foods. Chapter
19.
[2] Direktorat Jenderal Perikanan, Tahun 1997.Petunjuk teknis sanitasi dan hygiene
dalam unit pengolahan hasil perikanan,
[3] CODEX STAN 193-1995. Generals standard for contaminants and toxins in food and
feed. Join FAO/ WHO Food Standard Programme, Codex Alimentarius Comissions.