Anda di halaman 1dari 21

Anatomi Batang

Botani dan Sistematika Tanaman


2015
ANATOMI BATANG
 BATANG : bagian dari aksis tumbuhan yang menopang daun dan organ
reproduktif. Biasanya terletak di atas tanah dan berdiri tegak.

 Fungsi:
a. Mendukung tubuh tumbuhan.
b. Sebagai alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan.
c. Tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga.

 Batang tumbuhan tersusun dari tiga sistem jaringan, yaitu:


a. Epidermis
b. Korteks
c. Stele
ANATOMI BATANG

I. Sistem Jaringan Batang

A. EPIDERMIS
 Epidermis pada Monokotil dan
Dikotil tersusun oleh satu lapis sel,
tersusun rapat tanpa adanya ruang
antar sel

 Pada batang yang mengalami


pertumbuhan sekunder, lapisan
epidermis digantikan oleh lapisan
gabus yang dibentuk dari kambium
gabus.

 Modifikasi epidermis yang dapat


ditemui : stomata, trikomata, sel
silika dan sel gabus.
ANATOMI BATANG

Sistem jaringan pada batang


ANATOMI BATANG
B. KORTEKS

 Korteks batang tersusun oleh parenkim


sebagai jaringan dasar, dapat berisi
kloroplas.

 Di bagian luar sering terdapat kolenkim


atau sklerenkim

 Bagian korteks yang paling dalam disebut


floetherma.

 Pada batang dikotil muda biasanya lapisan


floetherma berisi butir-butir pati, sering
disebut sarung tepung.

 Pada tumbuhan Monokotil, korteks kadang


terdeferensiasi secara baik atau kadang
sempit bahkan tidak dapat dibedakan
dengan stele.
ANATOMI BATANG

C. STELE
 Bagian di sebelah dalam dari endodermis, terdiri atas
perikambium, parenkim dan berkas pengangkut.

 Berdasarkan tipe berkas pengangkut, ada tidaknya


empulur, dan jendela daun, maka stele dibagi
menjadi beberapa tipe sebagai berikut:
1. Protostele
2. Sifonostele
3. Diktiostele
4. Eustele
5. Ataktostele
ANATOMI BATANG

1. Protostele
Cirinya : Xylem padat, tanpa empulur (parenkim
pusat), dikelilingi floem
X
F
Terdiri atas beberapa tipe, yaitu :
a. Haplostele : xylem membulat di tengah dan
dikelilingi oleh floem

b. Aktinostele : xylem berupa seperti bintang di


bagian tengah dan dikelilingi floem

c. Plektostele : xylem berupa lempengan-lempengan


yang saling berhubungan dan
dikelilingi floem
ANATOMI BATANG

2. Sifonostele
Cirinya : Xylem tidak padat, bagian tengah batang
terdapat empulur, dikelilingi floem.

Terdiri atas dua tipe, yaitu :


a. sifonostele ektoflois :
floem berada di sebelah luar dari xylem dan di
tengah batang terdapat empulur.

b. sifonostele amfiflois :
floem terdapat di sebelah dalam dan sebelah
luar xylem & di tengahnya terdapat empulur.

(empulur)
ANATOMI BATANG

3. Diktiostele
Tipe stele ini dijumpai pada batang dengan
beberapa kelompok berkas pengangkut yang
masing-masing terdiri atas xylem yang dikelilingi
floem. Di bagian tengahnya terdapat empulur
dan ada jendela daun.

Jendela daun adalah bagian dari


batang atau cabang yang tidak
dapat dijumpai adanya berkas
pengangkut karena adanya
percabangan ke arah samping,
yaitu ke ranting dan daun.
ANATOMI BATANG Empulur Ikatan pembuluh

4. Eustele
Dijumpai pada batang dengan tipe epidermis
berkas pengangkut kolateral
Korteks
terbuka atau bikolateral. Di bagian
kambium
tengahnya terdapat empulur dan xilem
jari-jari empulur. Floem

Ikatan pembuluh
5. Ataktostele
Dijumpai pada batang dengan
berkas pengangkut tipe kolateral
tertutup yg tersebar di seluruh
penampang batang, baik di daerah
korteks maupun stele.
Anatomi Batang

II. Pertumbuhan Sekunder Batang

 Pada tumbuhan dikotil, selain jaringan primer


permanen sebagai fundamen tumbuhan, terjadi
pertumbuhan lebih jauh terutama dalam ketebalan
akibat aktivitas kambium.

 Pertumbuhan menebal yang terjadi pada tumbuhan


disebut pertumbuhan sekunder akibat adanya
penambahan jaringan sekunder.

 Jaringan sekunder dihasilkan oleh meristem


sekunder, yaitu kambium vaskuler dan kambium
gabus (felogen).
Anatomi Batang

II. Pertumbuhan Sekunder Batang

 Jari – jari empulur berkembang secara radial seperti


sebuah pita pada xylem sekunder yang berkembang
dari kambium jari-jari empulur.

 Pada tumbuhan Dikotil dan Gymnospermae, selain


berdiferensiasi menjadi jaringan berkas pengangkut
primer, sebagian dari prokambium itu tetap bersifat
meristematik dan berkembang menjadi kambium.

 Kambium ke arah dalam membentuk xylem sekunder


dan ke arah luar membentuk floem sekunder.
Anatomi Batang

II. Pertumbuhan Sekunder Batang

 Kambium gabus (felogen) ke arah luar membentuk


gabus (felem) dan ke arah dalam membentuk
jaringan gabus sekunder (periderm).

 Adanya jaringan gabus menyebabkan bagian dalam


tumbuhan terpisah dari udara luar sehingga
diperlukan hubungan antara bagian dalam dan
bagian luar tsb. Sehingga akan ditemukan Lentisel
pada jaringan gabus batang

 Xylem sekunder pada batang perennial umumnya


tersusun atas lapisan-lapisan konsentris, yang
masing-masing menunjukkan musim.
II. Pertumbuhan Sekunder Batang
II. Pertumbuhan Sekunder Batang

(gabus)
(Kambium gabus )

(jaringan gabus sekunder)

Perkembangan kambium gabus (felogen) pada batang tumbuhan (Fahn,


1982; Esau, 1972)
Anatomi Batang
II. Pertumbuhan Sekunder Batang
 Lapisan-lapisan melingkar
seperti cincin disebut (jaringan gabus sekunder)

lingkaran tahun.

 Lebar lingkaran tahun


tergantung laju pertumbuhan
suatu pohon.
Anatomi Batang

III. Anomali struktur berkas pengangkut pada batang


Anomali: pertumbuhan sekunder yang tidak biasa.
 Anomali struktur berkas pengangkut pada batang
secara garis besar terjadi karena dua macam penyebab
yaitu :

a. kambium mempunyai struktur yang normal,


tetapi aktivitasnya tidak beraturan sehingga
terjadi berkas pengangkut dengan struktur yang
tidak wajar

b. adanya kambium tambahan (kambium asesoris)


di samping kambium yang normal sehingga
terbentuk lebih dari satu lingkaran berkas
pengangkut.
Periderm

Floem sekunder

Xilem sekunder

Xilem sekunder Floem sekunder

Xilem sekunder
Periderm Floem sekunder

Bagan penampang melintang batang yang meperlihatkan penebalan


sekunder yang tidak lazim (anomali) (Eames dan MacDaniels, 1981)
Keterangan :

Gambar A. sayatan melintang batang FS


Aristolosia triangularis terdapat berkas
kambium yang hanya membentuk parenkim
seperti jari-jari empulur, jumlah berkas ini XS
bertambah dengan meningkatnya keliling
kambium.

Gambar B. Serjania elematidifolia. Jika aktivitas


kambium dibeberapa tempat tempat tertentu,
akan terbentuk batang yang beralur FS
permukaan. Batang tersebut sering terbagi-
bagi. Berbentuk seperti lianan. Kambium mula- XS
mula tampak sebagai berkas terpisah yang
masing-masing mengelilingi kelompok berkas
pembuluh atau hanya satu berkas pembuluh.

Gambar C. Psiflora sp: bila dalam sayatan


melintang batang tampak bahwa kambium
FS
menghasilkan lebih banyak xilem dibandingkan XS
dengan floem di beberapa tempat tertentu ,
sedangkan di tempat yang lain dibentuk lebih
banyak floem daripada xilem.
Penampang melintang batang Penampang melintang batang monokotil
dikotil

Diskusikan dengan teman kalian apa berbedaan antara batang


monokotil dan dikotil berdasarkan gambar di atas?

Anda mungkin juga menyukai