Inquiry 1
Rangkaian Listrik Sederhana
Dosen : Dr. Setiya Utari M.si
Zhenk Eka Mahendra
Silvanti Fitria Anggraeni 1705085
Dari gambar ragkaian listrik sederhana tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat sumber
tegangan, yaitu batu batrai, lampu sebagai hambatan, dan kabel sebagai penghubung,
atau sebagai media bagi arus listrik untuk mengalir sehingga lampu dapat menyala.
Maka dapat dicirikan bahwa rangkaian listrik didalamnya terdiri dari sumber
tegangan, rangkiannya tertutup, dan terdapat arus listrik yang mengalir.
Rangkian pada sketsa (c) merupakan ragkaian listrik karena merupakan krangkaian
tertutup dan terdapat sumber tegangan tetapi tidak memiliki hambatan, pada rankaia
tersebut terjadi hubungan singkat, karena
Rangkaian seri adalah rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih resistor yang
dihubungkan sedemikian rupa, sehingga muatan yang sama harus mengalir melalui
keduanya.
Rangkaian (a)
Rangkaian (b)
Rangkaian (a) dan (b) adalah rangkaian seri, yang menjadi pembeda adalah jumlah
sumber tegangan dan hambatannya. Dari rangkaian (a) dapat diketahui bahwa
semakin banyak hambatan yang digunakan, maka nyala lampu semakin redup dengan
sumber tegangan yang tetap, hal tersebut karena arus yang mengalir terdistribusi pada
hambatan yang ada sehingga arus semakin kecil dan karena beda potensial lampu
berbeda. Pada rangkaian (b) semakin banyak jumlah sumber tegangan, maka nyala
lampu akan semakin terang, karena arus yang mengalir lebih besar nilainya. Pada
rangkaian seri, arus yang mengalir adalah sama, baik arus yang memasuki resistor
atau keluar resistor. Arus dapat dihitung dengan rumusan secara matematis yaitu
I =V / R. Dengan beda potensial V dan resistansi R dapat diketahui melalui
pengukuran dengan menggunakan multitester.
Rangkaian (b)
Pada rangkaian (a) dapat dilihat bahwa sketsa satu merupakan rangkaian yang
dipasang seri dan sketsa tiga rangkaian yang dipasang parael. Rangkaian yang
dipasang seri memiliki nyala lampu yang lebih redup dibandingkan dengan lampu
yang dipasang paralel. Karena arus pada setiap hambatan adalah sama maka untuk
membuat lampu nyala lebih terang membutuhkan sumber tegangan yang lebih besar.
Sedangkan pada rangkaian (b) yang dipasang secara paralel nyala lampunya berbeda,
karena besar hambatan yang berbeda dan arus yang mengalir menuju lampu berbeda.
Tetapi menurut literatur lampu yang dipasang paralel memiliki nyala yng sama,
karena beda potensial yang sama.
Tugas 4
Pada rangkaian tersebut dua lampu menyala sama terang sedangkan lampu yang satu
memiliki terang yang berbeda. Karena arus yang mengalir menuju lampu adalah
berbeda beda sehingga nyala lampu berbeda
Eksperimen IV : mengukur arus listrik
Arus listrik didefinisikan sebagai laju aliran muatan listrik yang melalui seuatu luasan
penampang lintang. Arus dianggap bergerak berlawanan arah dengan muatan negatif.
Amperemeter digunakan untuk mengukur arus hanya pada rangkaian seri, karena
pada rangkaian seri arus yang mengalir adalah sama. Jika ada dua hambatan, dan arus
mengalir menuju resistor pertama, maka arus yang keluar dari resistor ke dua adalah
sama.
Prosedur menggunakan ampere meter :
1. sapkan alat dan bahan
2. membuat rangkaian listrik seri dan memastikan rangkaian bekerja dengan baik
3. mengkalibasi amperemeter, dan memastikan jarum pada amperemeter menunjuk
pada angka nol
4. memotong penghantar dan kemudian menyambungkan ampere meter pada
rangkaian listrik seri dengan menggunakan kabel
5. mengamati jarum penunjuk pada amperemeter, dan ambil data
Eksperimen 5
Prosedur menggunakan mutimeter sebagai voltmeter :
1. siapkan alat dan bahan
2. membuat rangkaian listrik dan memastikan rangkaian bekerja dengan baik.
3. memfungsikan multieter sebaga voltmeter dengan mengarahkan selektor pada
satuan volt
4. mengkalibrasi multitester dengan memutar skrup pengatur jarum enunjuk, samaai
jarum menunjuk skala 0 dengan satuan volt
5. menghubungkan kabel pengetes pada rangkaian
6. mengamati jarum penunjuk, mengambil data