Anda di halaman 1dari 3

ESSAY

HERNIA UMBILIKAL

Disusun Oleh :

Nama : Arya Adhi Yoga Wikrama Jaya

NIM : 018.06.0031

Kelas :A

Modul : Digestive II

Dosen : dr. Sugianto, Sp. BA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR

2020
Latar belakang
Umbilikus atau Tali pusat adalah tali yang menghubungkan janin dengan plasenta
semasa dalam rahim, tali inilah yang menyalurkan oksigen dan makanan dari plasenta ke
janin yang berada di dalamnya. Setelah janin dilahirkan, bayi tidak lagi membutuhkan
oksigen dari ibunya, karena sudah dapat bernafas sendiri melalui hidungnya.
Hernia merupakan penonjolan isi dari rongga sehingga keluar dari rongga
tersebut dan menuju jaringan lain. Pada hernia abdomen, usus keluar melalui rongga yang
lemah dari lapisan otot apeneurotik dinding perut. Hernia umbilikal adalah hernia yang
keluar dari umbilikus. Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi, dan tidak berbahaya. Namun,
hernia umbilikalis juga bisa terjadi pada orang dewasa.

Isi

Hernia umbilikal adalah defek yang terjadi pada dinding abdomen tepatnya pada
umbilikalnya, dengan penyebabnya berupa tidak ada penutupan lateral ford secara sempurna.
Hernia umbilical adalah jenis paling berbahaya dari hernia dan cenderung sangat sering pada
bayi baru lahir. Penyakit ini berbahaya yang berkembang di daerah pusar atau umbilikus.
Beberapa anak baru lahir memiliki kelemahan dalam otot terletak di daerah pusar atau
umbilikus dan setelah mereka lahir dan tali pusat (kabel penghubung seorang ibu untuk
memberikan anaknya semua zat yang dia butuhkan untuk bertahan hidup) adalah memotong,
karena kelemahan otot ini menyerah pada tekanan dan memungkinkan terbentuknya lubang
kecil , dimana isi perut keluar dan menciptakan benjolan atau tonjolan. Hernia umbilikalis
kongenital adalah hernia utuh ditutup kulit yang terdapat waktu lahir. Hernia ini dapat
menonjol kedalam tali pusat, disebut hernia ke dalam tali pusat merupakan jaringan umbilikal
yang berwarna kemerahan. Hal tersebut terjadi akibat ketidaksempurnaan penyembuhan
pasca pemisahan tali pusar atau ringkasnya pupak pusar yang tidak sempurna. Keadaan ini
dapat dikenali dengan tumbuhnya daging berwarna pink kemerahan di pusar. Pada sebagian
kasus, daging ini dapat mengeluarkan cairan seperti nanah, dan ini perlu tindakan
pembedahan karena dikhawatirkan nantinya terjadi infeksi. Granuloma inguinalis dapat
dibedakan dengan Ovalu mesentrikanam dan Patern urakus. Dimana ovalu mesentrikanam
adalah hubungan antara benjolan dengan usus sehingga menghasilkan fases, sedangkan pada
patern urakus adalah gubungan antara benjolan dengan buli-buli.
Divetrikel mekel yaitu mukosa lambung dengan mukosa pankreas bersatu, yang
biasanya disebabkan oleh kegagalan penutupan dari duktus omphalomesenterik. Biaasanya
akn menimbulkan peradangan pada umbilkal karena mukosa lambung menghasilkan HCl
yang merusak mukosa, dan mukosa pankreas yang menghasilkan amilasi dan lipase
menghasilkan asam karbonat.
Gastroschisis adalah fisura kongenital dinding depan perut yang tidak melibatkan
tempat insersi tali pusat, dan biasanya disertai penonjolan usus halus dan sebagian usus
besar. Terapi yang dapat dilakuakn berupa dirujuk, namun sebelum rujuk dilakuakan
beberapa tindakan berupa pemberian resusitasi cairan agar nutrisi terpenuhi, pengecekan
aliran darah agar tidak terjadi sianosis, pemberian antibiotik sebagai profilaksis, mencegah
bayinya agar tidak terjadi hipotermia, mencegah terjadi evaporasi, dirawat gastroschisisnya
dengan ditutupi urine bag, dan dipasang NGT. Setelah dilakukan tindakan tersebut baru
dirujuk.
Omfalokel (eksomfotos) merupakan suatu cacat umbilicus, tempat usus besar dan
organ abdomen lain dapat menonjol keluar. Ia bisa disertai dengan kelainan kromosom, yang
harus disingkirkan. Cacat dapat bervariasi dan diameter beberapa centimeter sampai
keterlibatan dinding abdomen yang luas. Organ yang menonjol keluar ditutupi oleh lapisan
tipis peritoneum yang mudah terinfeksi. Omfalokel disebabkan karena terlambatnya mid gut
dicavum abdomen yang sering terjadi pada pasangan muda dan biasnaya pada wanita yang
usai dibawah 20 tahun. Kondisi omfalokel parah jika ada kelainan penyerta berupa kelainan
jantung seperti adanya defek yaitu ASD/VSD. Pertolongan yang dapat dilakukan berupa
diamati omfalokel agar tidak pecah, dikasih betadine dan dibungkus dengan kasa, tidak
menggunakan urine bag, jangan sampai bayi mengalami hipotermia karena menimbulkan
sepsis, dilakukan resusitasi cairan agar nutrisi terpenuhi dan agar tidak mengalami syok
hipovolemik. Setelah itu dirujuk, sebelum dilakukan operasi.

Referensi :
Appleby, et al. (2018). Umbilical Hernia Repair: Overview of Approaches and
Review of Literature. Surgical Clinics of North America, 98(3), pp. 561-576.
Sudoyo Aru W,Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II edisi IV :2006

Anda mungkin juga menyukai