Anda di halaman 1dari 7

ESSAY

HERNIA DI LIPATAN PAHA

Disusun Oleh :

Nama : Arya Adhi Yoga Wikrama Jaya

NIM : 018.06.0031

Kelas :A

Modul : Digestive II

Dosen : dr. Santyowibowo, Sp. B.

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR

2020
Latar Belakang

Hernia merupakan penonjolan isi dari rongga sehingga keluar dari rongga tersebut
dan menuju jaringan lain. Pada hernia abdomen, usus keluar melalui rongga yang lemah dari
lapisan otot apeneurotik dinding perut . Hernia merupakan prostrusi atau penonjolan isi suatu
organ melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga tersebut. Komponen dari hernia
terdiri dari cincin, kantung, isi. Hernia dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti kongenital,
didapat(aquired), mengangkat benda berat, mengejan terlalu kuat, obesitas.
Klasifikasi hernia berdasarkan letaknya yaitu hernia opigastrika, hernia inguinalis, hernia
femoralis, hernia umbilikal dan hernia skrotalis. Hernia opigastrika adalah hernia yang keluar
defek di liena alba umbilikus dan procesus xipoideus. Hernia inguinalis adalah penonjolan
organ dalam perut ke dalam lubang amulus inguinalis. Hernia femoralis adalah batasng usus
yang masuk menuju kanalis femoralis melalui cincin femoral. Hernia umbilikal adalah
hernia yang keluar dari umbilikus. Sedangkan hernia skrotalis adalah hernia ingunalis
lateralis yang mencapai skrotum.
Manifestasi klinis berupa benjolan keluar masuk/keras dan yang tersering tampak
benjolan di lipat paha,adanya rasa nyeri pada daerah benjolan bila isinya terjepit disertai
perasaan mual, terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah ada komplikasi, bila
terjadi hernia inguinalis strangulata perasaan sakit akan bertambah hebat serta kulit diatasnya
menjadi merah dan panas, hernia femoralis kecil mungkin berisi dinding kandung kencing
sehingga menimbulkan gejala sakit kencing(dysuria) disertai hematuria (kencing darah)
disamping benjolan dibawah sela paha.
Isi

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Hernia inguinalis adalah hernia isi perut
yang tampak di daerah sela paha (regio inguinalis). Hernia inguinalis direk adalah hernia
yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intra abdomen secara kronik dan disebabkan
oleh kelemahan otot dinding abdomen di trigonum Hasselbach yang menyebabkan hernia
langsung menonjol. Hernia inguinalis indirek adalah hernia yang bersifat kongenital dan
disebabkan oleh kegagalan penutupan prosesus vaginalis sewaktu turunnya testis ke dalam
skrotum atau keluar melalui anulus dan kanalis inguinalis. Prosesus vaginalis terletak
didalam funikulus spermatikus, yang dikelilingi oleh muskulus kremaster yang terbentuk
dari pleksus venosus pampiniformis, duktus spermatikus, dan arteri spermatika.

Berdasarkan uraian pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hernia adalah suatu
keadaan yang abnormal dari menonjolnya isi suatu rongga ke dalam suatu lubang.
Sedangkan pengertian hernia inguinalis adalah suatu keadaan yang abnormal dari
penonjolan isi perut ke daerah regio inguinalis, hernia inguinalis itu sendiri terbagi atas dua,
yaitu hernia inguinal direk (hernia yang keluar melalui segitiga Hasselbach) dan hernia
inguinal indirek (yang keluar melalui anulus dan kanalis inguinalis).

Anterior dinding perut terdiri atas otot-otot multilaminar yang terdiri dari aponeurosis,
facia, lemak, dan kulit. Aponeurosis merupakan otot-otot yang memiliki tendon. Terdapat
tiga lapisan otot pada bagian lateral dengan fosa oblik yang saling berhubungan. Segitiga
Hasselbach bagian medial dibatasi oleh lateral rektusabdominis, bagian lateral dibatasi oleh
pembuluh darah vena dan arteri epigastrika inferior, pada bagian basis dibatasi oleh
ligamentum inguinal. Kanalis inguinalis adalah saluran yang melalui dinding perut bagian
bawah berbentuk tabung yang merupakan tempat turunnya testis ke dalam skrotum. Kanalis
inguinalis dibatasi oleh anulus inguinalis internus yang merupakan bagian terbuka dari fasia
transversalis dan aponeurosis muskulus transversus abdominalis.

Pada laki-laki, funikulus spermatikus (s.c) melewati kanal inguinalis yang merupakan
tempat testis di dalam kantong skrotum. Funikulus spermatikus memiliki banyak pembuluh
darah arteri, saraf, dan duktus deferen yang menghubungkan testis dengan vesikula
seminalis. Sifat hernia terdiri dari Hernia reponibel Hernia yang terjadi bila isi hernia dapat
keluar masuk. Usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau
didorong masuk perut, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. Hernia ireponibel
Hernia yang terjadi bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga perut.
Hernia akreta, Hernia yang disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong
hernia. Hernia inkarserata, Hernia yang terjadi bila isinya terjepit oleh cincin hernia sehingga
isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke dalam rongga perut. Akibatnya terjadi
gangguan pasase. Hernia strangulate, Hernia yang terjadi akibat dari isi hernia yang terjepit
oleh incin hernia yang mengalami edema dan menjadi iskemia.

a. Hernia Inguinalis Direkta (Medialis)


Hernia inguinalis direk, disebut juga hernia inguinalis medialis, menonjol
langsung kedepan melalui segitiga hesselbach, daerah yang dibatasi ligamentum
inguinal dibagian inferior, pembuluh epigastrika inferior dibagian lateral dan tepi otot
rektus dibagian medial. Dasar segitiga hasselbach dibentuk oleh fasia transversal
yang diperkuat oleh serat apponeurisis mscullus tranversus abdominis yang
kadang-kadang tidak sempurna sehingga daerah ini potensial untuk menjadi lemah.
Hernia inguinalis medialis, karena tidak keluar melalui kanalis inguinalis dan tidak
ke skrotum, umumnya tidak disertai strangulasi karena cincin hernia longgar.
Hernia jenis ini jarang, bahkan hampir tidak pernah, mengalami inkarserasi dan
strangulasi. Trigonum Hesselbach merupakan daerah dengan batas:
 Inferior:   Ligamentum Inguinale.
 Lateral:   Vasa epigastrika inferior.
 Medial:   Tepi m. rectus abdominis.

b. Hernia Inguinalis Indirekta (lateralis)


Hernia inguinalis indirek disebut juga hernia inguinalis lateralis, karena keluar
dari rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus yang terletak lateral dari
pembuluh epigastrika inferior, kemudian hernia masuk ke dalam kanalis inguinalis,
jika cukup panjang akan menonjol keluar dari anulus inguinalis eksternus. Apabila
hernia inguinalis lateralis berlanjut, tonjolan akan sampai ke skrotum, yang disebut
hernia skrotalis. Kantong hernia berada dalam muskulus kremaster terletak
anteromedial terhadap vas deferen dan struktur lain dalam funicullus spermatikus.
Pada anak, hernia inguinalis lateralis disebabkan oleh kelainan bawaan berupa
tidak menutupnya prosesus vaginalis peritoneum sebagai akibat proses penurunan
testis ke skrotum. Hernia inguinalis lateralis merupakan bentuk hernia yang paling
sering ditemukan dan diduga mempunyai penyebab kongenital.

c. Hernia femoralis
Hernia femoralis adalah kondisi ketika jaringan lemak atau bagian usus
menembus keluar dari dinding perut dan melewati paha, tepatnya di kanalis
femoralis, saluran yang dilewati oleh pembuluh darah dari dan ke tungkai. Hernia
femoralis ditandai dengan adanya benjolan di paha bagian atas, atau di dekat
selangkangan. Benjolan tersebut tidak selalu terlihat, terutama pada hernia berukuran
kecil sampai sedang. Namun pada hernia femoralis yang berukuran besar, bukan
hanya terlihat benjolan, tetapi juga timbul rasa nyeri yang akan semakin parah saat
penderita berdiri, meregang, atau mengangkat benda berat. Hernia femoralis terjadi
ketika pintu kanalis femoralis melemah. Namun demikian, belum diketahui pasti apa
yang menyebabkan kondisi tersebut. Penelitian menyebutkan bahwa lemahnya
kanalis femoralis dapat terjadi akibat kelainan lahir, atau timbul seiring bertambahnya
usia.
Kanalis femoralis terletak medial dari v.femoralis di dalam lakuna vasorum dorsal
dari ligamentum inguinale, tempat v.safena magna bermuara di dalam v.femoralis.
Foramen ini sempit dan dibatasi oleh pinggir keras dan tajam. Batas kranioventral
dibentuk oleh lig. Inguinale, kaudodorsal oleh pinggir os. Pubis yang terdiri dari lig.
Iliopektineale (lig. Cooper), sebelah lateral oleh (sarung) v.femoralis, dan di sebelah
medial oleh lig. Lakunare Gimbernati. Hernia femoralis keluar melalui lakuna
vasorum kaudal dari lig. Inguinale. Keadaan anatomi ini sering mengakibatkan
inkarserasi hernia femoralis.

Sebagian besar hernia adalah asymptomatic, pada umumnya keluhan pada orang dewasa
berupa benjolan pada daerah inguinal dan meluas ke depan atau ke dalam skrotum yang
timbul lebih menonjol pada waktu mengedan, batuk, atau mengangkat beban berat, dan
menghilang waktu istirahat baring. Kebanyakan ditemukan pada pemeriksaan fisik rutin
dengan palpasi benjolan pada annulus inguinalis superfisialis atau suatu kantong setinggi
annulus inguinalis profundus. Salah satu tanda pertama hernia adalah adanya massa
dalam daerah inguinalis manapun atau bagian atas skrotum. Dengan berlalunya waktu,
sejumlah hernia turun ke dalam skrotum sehingga skrotum membesar. Pasien hernia tidak
nyaman dan pegal pada daerah ini, yang dapat dihilangkan sengan reposisi manual hernia ke
dalam cavitas peritonealis. Tetapi dengan berdiri atau dengan gerak badan biasanya hernia
akan muncul kembali.
Diagnosis dilakukan pemeriksaan pada daerah inguinalis, pertama-tama diperiksa dengan
inspeksi, pada inspeksi diperlihatkan keadaan asimetri pada kedua sisi lipat paha, skrotum,
atau labia dalam posisi berdiri dan berbaring. Pasien diminta mengedan atau batuk sehingga
adanya benjolan atau keadaan asimetri dapat dilihat. Palpasi dilakukan dalam keadaan
ada benjolan hernia, diraba konsistensinya dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat
direposisi. Jari telunjuk ditempatkan pada sisi lateral kulit skrotum dan dimasukkan
sepanjang funiculus spermatikus sampai ujung jari tengah mencapai annulus inguinalis
profundus. Setelah benjolan tereposisi dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak-
anak kadang cincin hernia dapat diraba berupa annulus inguinalis yang melebar. Suatu
kantong yang diperjelas oleh batuk biasanya dapat diraba pada titik ini. Jika jari tangan tak
dapat melewati annulus inguinalis profundus karena adanya massa, maka umumnya
diindikasikan adanya hernia. Hernia juga diindikasikan, bila seseorang meraba jaringan yang
bergerak turun ke dalam kanalis inguinalis sepanjang jari tangan pemeriksa selama batuk

Walaupun terdapat tanda-tanda yang menunjukkan apakah hernia itu indirek atau direk,
namun umumnya sedikit kegunaannya karena keduanya memerlukan penatalaksanaan bedah
dan diagnosis anatomi yang tepat hanya dapat dibuat pada waktu operasi. Gambaran
yang menyokong adanya hernia indirek mencakup turunnya organ intestinal ke dalam
skrotum yang sering ditemukan dalam hernia indirek, tetapi tak lazim dalam bentuk hernia
direk. Hernia direk lebih cenderung timbul sebagai massa yang terletak pada annulus
inguinalis superficialis dan massa ini biasanya dapat direposisi ke dalam kavitas
peritonealis, terutama jika pasien dalam posisi terbaring. Pada umumnya dengan jari tangan
pemeriksa di dalam kanalis ingunalis, terdapat hernia inguinalis indirek maju menuruni
kanalis pada samping jari tangan, sedangkan penonjolan yang langsung ke ujung jari tangan
adalah khas dari hernia direk

Diagnosis banding yaitu lipoma, hidrokel, varikokel, tumor testis. Untuk tatalaksana yang
dilakukan jika pada dewasa dilakukan Herniotomi dan Hernioplasty. Jika pada pasien anak
anak dilakukan Herniotomi saja.
Referensi :

Elango, et al. (2017). Mesh Materials and Hernia Repair. BioMedicine, 7(3), pp. 16.

Liu, T., & Campbell, A. 2011. Case Files Ilmu Bedah. Jakarta: Karisma Publishing
Group.

Price, A. 2005. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.

Sjamsuhidajat & Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai