Anda di halaman 1dari 11

@gracetj_

1. Tugas lembaga tinggi menurut UUD yang diamandemen :

A. MPR

Wewenang MPR berdasarkan Pasal 3 dan Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3) UUD Tahun 1945 adalah:

 mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar;


 melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden;
 memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-
Undang Dasar;
 memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden apabila terjadi kekosongan
jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya;
 memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa
jabatannya.

B. DPR

Diantara tugas dan wewenang DPR adalah ;

 Membentuk UU yang dibahas dengan presiden untuk mendapat persetujuan bersama.


 Membahas dan memberikan persetujuan peraturan pemerintah pengganti UU.
 Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan dengan bidang
tertentu dan menginstruksikannya dalam pembahasan.
 Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD
 Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan pemerintah.
 Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuanagan negara
yang disampaikan oleh BPK.
 Memberikan persetujuan kepada presiden untuk menyatakan perang, membuat perdamaian,
dan perjanjian dengan negara lain.
 Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi rakyat.

C. DPD (Dewan Perwakilan Daerah

Menurut pasal 22 D UUD 1945, DPD memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut.

 Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR yang berkaitan dengan otonomidaerah,


hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, serta penggabungan
 daerah, pengelolaan sumber daya alam atau sumber ekonomi lainnya, juga yang berkaitan
dengan perimbangan keuangan pusat daerah.
@gracetj_

 Memberi pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang APBN dan rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan mengenai hal-hal di atas tadi, serta
menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR untuk ditindaklanjuti. DPD ini bersidang
sedikitnya sekali dalam setahun.

D. Presiden

Presiden sebagai Kepala Negara

Sebagai kepala negara, Presiden mempunyai wewenang dan kekuasaan sebagai berikut.

 Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara (pasal
10 UUD 1945).
 Menyatakan perang, membuat perjanjian dan perdamaian dengan negara lain dengan
persetujuan DPR (pasal 11 UUD 1945).
 Menyatakan negara dalam keadaan bahaya (pasal 12 UUD 1945).
 Mengangkat duta dan konsul.
 Memberi grasi, amnesti, dan rehabilitasi.
 Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan.

Presiden sebagai Kepala Pemerintahan.

Sebagai kepala pemerintahan Presiden mempunyai wewenang dan kekuasaan sebagai berikut.

 Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.


 Mengajukan RUU (Rancangan Undang-Undang) kepada DPR.
 Menetapkan PP (Peraturan Pemerintah) untuk menjalankan undang-undang.
 Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri.

E. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

BPK mempunyai tugas dan wewenang yang sangat strategis, karena menyangkut aspek yang berkaitan
dengan sumber dan penggunaan anggaran serata keuangan negara yaitu :

 Memeriksa tanggung jawab keuangan negara dan memberitahukan hasil pemeriksaan kepada
DPR, DPRD, dan DPD.
 Memeriksa semua pelaksanaan APBN.
 Memeriksa tanggung jawab pemerintah tentang keuangan negara.

Dari tugas dan wewenang tersebut, BPK mempunyai tiga fungsi pokok, yakni :

 Fungsi Operatif : yaitu melakukan pemeriksaan , pengawasan, dan penelitian atas penguasaan
dan pengurusan keuanga negara.
@gracetj_

 Fungsi Yudikatif : yaitu melakukan tuntutan perbendeharaan dan tuntutan ganti rugi terhadap
pegawai negeri yang perbuatannya melanggar hukum atau melalaikan kewajibannya, serta
menimbulkan kerugian bagi negara.
 Fungsi Rekomendatif : yaitu memberikan pertimbangan kepada pemerintah tentang pengurusan
keuangan negara.

F. MahkamahAgung

Sesuai dengan ketentuan Pasal 24A ayat (1), MA mempunyai tugas dan wewenang:

 mengadili pada tingkat kasasi;


 menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang
 wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang.

G. Mahkamah Konstitusi

Perubahan UUD 1945 juga melahirkan sebuah lembaga negara baru di bidang kekuasaan kehakiman,
yaitu Mahkamah Konstitusi dengan wewenang sebagai berikut:

 menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar;


 memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-
Undang Dasar;
 memutus pembubaran partai politik;
 memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

H. Komisi Yudisial (KY)

Dibentuknya komisi yudisial dalam struktur kehakiman di Indonesia, dalah agar warga masyarakat
diluar lembaga struktur resmi lembaga parlemen dapat dilibatkan dalam proses pengangkatan ,
penilaian kinerja, dan kemungkinan pemberhentian hakim. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga dan
menegakkan kehormatan , keluhuran martabat, serta prilaku hakim dalam rangka mewujudkan
kebenaran dan keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa. Dalam menjalankan tugasnya komisi
yudisial melakukan pengawasan terhadap :

 Hakim Agung dan Mahkamah Agung.


 Hakim pada badan peradilan disemua lingkungan peradilan yang berada dibawah mahkamah
agung, seperti peradilan umum,agama, militer, dan badan peradilan lainnya.
 Hakim Mahkamah Konstitusi.

3. Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara,
penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, norma kebiasaan yang dihayati
oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga dapat diartikan sebagai suatu
@gracetj_

sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.

4. Tipe-tipe budaya politik

 Budaya politik parokial

Budaya politik parokial yaitu budaya politik yang tingkat partisipasi politiknya sangat rendah. Tipe
budaya politik ini umumnya terdapat pada masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedalaman di
Indonesia. dalam masyarakat ini tidak ada peran politik yang bersifat khusus. Kepala suku, kepala
kampung, kyai, atau dukun,yang biasanya merangkum semua peran yang ada, baik peran yang bersifat
politis, ekonomis atau religius. Di Indonesia, unsur-unsur budaya lokal masih sangat melekat pada
masyarakat tradisional atau masyarakat pedalaman.

Ciri-ciri budaya politik parokial adalah sebagai berikut.

 Budaya politik ini berlangsung dalam masyarakat yang masih tradisional dan sederhana.
 Belum terlihat peran-peran politik yang khusus; peran politik dilakukan serempak bersamaan
dengan peran ekonomi, keagamaan, dan lain-lain.
 Kesadaran anggota masyarakat akan adanya pusat kewenangan atau kekuasaan dalam
masyarakatnya cenderung rendah.
 Warga cenderung tidak menaruh minat terhadap objek-objek politik yang luas, kecuali yang ada
di sekitarnya.
 Warga tidak banyak berharap atau tidak memiliki harapan-harapan tertentu dari sistem politik
tempat ia berada.
 Budaya Politik Kaula (subjek)

Budaya politik kaula (subjek),yaitu budaya politik yang masyarakat yang bersangkutan sudah relatif maju
baik sosial maupun ekonominya tetapi masih bersifat pasif. Intinya, dalam kebudayaan politik subyek,
sudah ada pengetahuan yang memadai tentang sistem politik secara umum serta proses penguatan
kebijakan yang di buat oleh pemerintah.

Ciri-ciri budaya politik kuala (subjek) adalah sebagai berikut.

 Warga menyadari sepenuhnya akan otoritasi pemerintah.


 Tidak banyak warga yang memberi masukan dan tuntutan kepada pemerintah, tetapi mereka
cukup puas untuk menerima apa yang berasal dari pemerintah.
 Warga bersikap menerima saja putusan yang dianggapnya sebagai sesuatu yang tidak boleh
dikoreksi, apalagi ditentang.
 Sikap warga sebagai aktor politik adalah pasif; artinya warga tidak mampu berbuat banyak untuk
berpartisipasi dalam kehidupan politik.
@gracetj_

 Warga menaruh kesadaran, minat, dan perhatian terhadap sistem politik pada umumnya dan
terutama terhadap objek politik output, sedangkan kesadarannya terhadap input dan
kesadarannya sebagai aktor politik masih rendah.
 Budaya Politik Partisipan

Budaya politik partisipan,yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi.
Masyarakat mampu memberikan opininya dan aktif dalam kegiatan politik. Dan juga merupakan suatu
bentuk budaya politik yang anggota masyarakatnya sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai
empat dimensi penentu budaya politik.

Menurut pendapat Almond dan Verba (1966), budaya politik partisipan adalah suatu bentuk budaya
yang berprinsip bahwa anggota masyarakat diorientasikan secara eksplisit terhadap sistem sebagai
keseluruhan dan terhadap struktur dan proses politik serta administratif.

Ciri-ciri dari budaya politik partisipan adalah sebagai berikut.

 Warga menyadari akan hak dan tanggung jawabnya dan mampu mempergunakan hak itu serta
menanggung kewajibannya.
 Warga tidak menerima begitu saja keadaan, tunduk pada keadaan, berdisiplin tetapi dapat
menilai dengan penuh kesadaran semua objek politik, baik keseluruhan, input, output maupun
posisi dirinya sendiri.
 Anggota masyarakat sangat partisipatif terhadap semua objek politik, baik menerima maupun
menolak suatu objek politik.
 Masyarakat menyadari bahwa ia adalah warga negara yang aktif dan berperan sebagai aktivis.
 Kehidupan politik dianggap sebagai sarana transaksi, seperti halnya penjual dan pembeli. Warga
dapat menerima berdasarkan kesadaran, tetapi juga mampu menolak berdasarkan penilaiannya
sendiri

5. Sarana sosialisasi politik

1. Keluarga

Keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi seorang anak untuk tumbuh dan
berkembang.keluarga merupakan dasar pembantu utama struktur social yang lebih luas, dengan
pengertian bahwa lembaga lainya tergantung pada eksistensinya. Bagi keluarga inti (nuclear family) agen
sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara kandung, dan saudara angkat yang belum menikah dan tinggal
secara bersama-sama dalam suatu rumah. Sedangkan pada masyarakat yang menganut sistem
kekerabatan diperluas (extended family), agen sosialisasinya menjadi lebih luas karena dalam satu
rumah dapat saja terdiri atas beberapa keluarga yang meliputi kakek, nenek, paman, dan bibi di samping
anggota keluarga inti. Fungsi keluarga antara lain:

1. Pengaturan seksual

2. Reproduksi

3. Sosialisasi

4. Pemeliharaan
@gracetj_

5. Penempatan anak di dalam masyarakat

6. Pemuas kebutuhan perseorangan

7. Kontrol sosial

2. Teman Pergaulan

Teman pergaulan (sering juga disebut teman bermain) pertama kali didapatkan manusia ketika ia
mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman bermain dimaksudkan sebagai kelompok yang
bersifat rekreatif, namun dapat pula memberikan pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga.
Puncak pengaruh teman bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan
dalam membentuk kepribadian seorang individu.

3. Lembaga pendidikan formal (sekolah)

Lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga
dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement),
universalisme, dan kekhasan (specificity). Di lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan
dari orang tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugas
sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab. Sehingga sekolah dirasa sebagai
tempat yang cukup efektif dalam mendidik seorang anak untuk memupuk rasa tanggung jawab untuk
kewajiban dan haknya.

4. Media massa

Yang termasuk kelompok media massa di sini adalah media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), media
elektronik (radio, televisi, video, film). Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada kualitas dan
frekuensi pesan yang disampaikan.

5. Pemerintah

Pemerintah merupakan agen sosialisasi politik secondary group. Pemerintah merupakan agen yang
punya kepentingan langsung atas sosialisasi politik. Pemerintah yang menjalankan sistem politik dan
stabilitasnya. Pemerintah biasanya melibatkan diri dalam politik pendidikan, di mana beberapa mata
pelajaran ditujukan untuk memperkenalkan siswa kepada sistem politik negara, pemimpin, lagu
kebangsaan, dan sejenisnya. Pemerintah juga, secara tidak langsung, melakukan sosialisasi politik
melalui tindakan-tindakannya. Melalui tindakan pemerintah, orientasi afektif individu bisa terpengaruh
dan ini mempengaruhi budaya politiknya.

6. Partai Politik

Partai politik adalah agen sosialisasi politik secondary group. Partai politik biasanya membawakan
kepentingan nilai spesifik dari warga negara, seperti agama, kebudayaan, keadilan, nasionalisme, dan
sejenisnya. Melalui partai politik dan kegiatannya, individu dapat mengetahui kegiatan politik di negara,
pemimpin-pemimpin baru, dan kebijakan-kebijakan yang ada.

7. Masyarakat

Selain keluarga, sekolah, kelompok bermain dan media massa, sosialisasi juga dilakukan oleh institusi
agama, tetangga, organisasi rekreasional, masyarakat, dan lingkungan pekerjaan. Semuanya membantu
@gracetj_

seseorang membentuk pandangannya sendiri tentang dunianya dan membuat presepsi mengenai
tindakan-tindakan yang pantas dan tidak pantas dilakukan. Dalam beberapa kasus, pengaruh-pengaruh
agen-agen ini sangat besar.

6. Fungsi Parpol

 Sarana Komunikas Poitik

Di negara yang menetapkan sistem demokrasi seperti Indonesia, partai politik berfungsi untuk
menyalurkan berbagai macam suara maupun aspirasi masyarakat supaya sampai pada pemerintah.
Pendapat yang telah ditampung selanjutnya akan dipertimbangkan dengan segala aspek untuk
mencapai tujuan yang akan disepakati. Kemudian aspirasi tersebut dituangkan dalam berbagai macam
kegiatan-kegiatan partai politik. Selain itu partai politik juga berfungsi untuk menyebarluaskan
keputusan dan kebijakan-kebijakan pemerintah.

 Sarana Sosialisasi politik

Partai politik juga berperan sebagai sarana sosialisasi politik. Di dalam ilmu poltik, Sosialisasi Politik
diartikan sebagai proses dimana seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena politik,
yang umumnya berlaku dalam masyarakat di mana ia berada. Biasanya proses sosialisasi berjalan secara
berangsur-angsur dari masa kanak-kanak sampai dewasa. Sosialisasi politik dapat membentuk budaya
politik suatu negara. Pendidikan Politik adalah proses dialogis yang bertujuan agar anggota masyarakat
mengenal dan mempelajari nilai-nilai, norma-norma, dan simbol-simbol politik negaranya.

 Sarana Rekrutmen Politik (Politik Recruitment)

Partai politik juga berperan sebagai wadah untuk menampung dan penyeleksian kader-kader politik
yang nantinya akan meneruskan kepemimpinan suatu pemerintahan dengan jabatan tertentu. Partai
politik memperluas perannya dalam membuka kesempatan bagi warga negara untuk turut serta
berpartisipasi politik dalam suatu negara. Partai politik senantiasa melahirkan kader-kader yang
potensial dalam setiap perkembangannya dalam persaingan perpolitikan. Hal itu dilakukan dengan
merekrut anggota-anggota muda yang berbakat dan memberikan pembekalan kader-kader muda.

 Sarana Pengatur Konflik

Dalam suatu negara demokrasi seperti Indonesia, perbedaan pendapat tentunya menjadi hal yang wajar
adanya. Berbagai perbedaan suku, etnis, budaya, status sosial, dan lain-lain tentunya tidak jarang
menimbulkan berbagai permasalahan yang dapat mengancam persatuan bangsa, maka dari itu partai
politik dituntut untuk dapat mengatasi masalah-masalha tersebut, minimal dapat meredakan dan
menjadi penengah antara pihak yang bertikai. Perbedaan dan persaingan selalu menjadi hal yang harus
ditangani partai politik sebagai pewujud perdamaian politik suatu negara. Partai politik harus mampu
menciptakan suasana harmonis diantara kalangan masyarakat serta mencontohkan persaingan-
persaingan sehat dalam mencapai tujuan.

 Sarana Kontrol Politik

Dalam menetapkan keputusan-keputusan maupun kebjakan-kebijakan terkadang terjadi kealahan


maupun kekeliruan yang tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat. Dalam hal ini partai politk
berperan untuk mengingatkan dan meluruskan kebijakan-kebijakan pemerintah. Kontrol kebijakan
@gracetj_

dilakukan untuk membatasi kesewenang-wenangan pemerintah yang dapat merugikan rakyat. partai
politik juga bertugas untuk melakukan pengawasan serta peninjauan terhadap pelaksanaan jalannya
pemerintahan agar dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. Dalam melakukan kontrol politik,
partai politik juga melibatkan masyarakat dalam memberikan aspirasi yang dapat mempengaruhi
kebijakan politik suatu negara.

 Sarana Pertisipasi Politik

Partai politik berfungsi untuk mempengaruhi kebijakan-kebijakn pemerintah. Hal tersebut dikarenakan
partai politik menerima dan menampung aspirasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan
nasional. Sehingga partai politik tetap pada fungsinya. Negara dengan sistem demokrasi tentunya
membutuhkan peran partai politik sebagai penampung suara masyarakat untuk disalurkan kepada
pemerintah. Tanpa adanya partisipasi ataupun keterlibatan partai poltik, kebijakan-kebijakn yang dibuat
pemerintah tentunya tidak dapat di ubah jika tidak sesuai dengan kondisi masyarakat. Oleh karena itu,
dalam hal ini peran partai politik sangat penting.

7. Partisipasi Politik

Partisipasi politik secara harafiah berarti keikutsertaan, dalam konteks politik hal ini mengacu pada pada
keikutsertaan warga dalam berbagai proses politik. Keikutsertaan warga dalam proses politik tidaklah
hanya berarti warga mendukung keputusan atau kebijakan yang telah digariskan oleh para
pemimpinnya, karena kalau ini yang terjadi maka istilah yang tepat adalah mobilisasi politik. Partisipasi
politik adalah keterlibatan warga dalam segala tahapan kebijakan, mulai dari sejak pembuatan
keputusan sampai dengan penilaian keputusan, termasuk juga peluang untuk ikut serta dalam
pelaksanaan keputusan.

8. Asas

 Desentralisasi adalah penyerahan kebijakan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
supaya mengatur rumah tangganya sendiri, namun tidak untuk semua hal, keamanan, hukum
dan kebijakan merupakan beberapa hal yang masih terpusat namun tetap ada pendelegasian
kepda daerah.
 Sentralisasi adalah sebuah penyerahan kekuasaan dan juga wewenang pemerintahan secara
penuh kepada pemerintah pusat.
 Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang administrasi dari suatu pemerintah pusat kepada
pejabat daerah. Pelimpahan wewenang hanya sebagai kewenangan administrasi saja, untuk
kewenangan politik tetap di tangan pemerintahan pusat. Jadi Dekonsentrasi bisa dikatakan
sebagai kombinasi antara sentralisasi dan desentralisasi.
 Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Secara harfiah, otonomi daerah berasal dari kata otonomi dan
daerah.

9.UU nomer 23 tahun 2014


@gracetj_

Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014, kewenangan pemerintahan daerah meliputi hal-hal sebagai
berikut.

1. Pemerintah daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya sesuai dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

2. Pemerintah daerah melaksanakan urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan oleh pemerintah
pusat menjadi dasar pelaksanaan otonomi daerah dengan berdasar atas asas tugas pembantuan.

3. Pemerintahan daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum yang menjadi kewenangan
presiden dan pelaksanaannya dilimpahkan kepada gubernur dan bupati/wali kota, dibiayai oleh APBN.

10. Fungsi Pemerintahan Pusat Dalam Otonomi Daerah

Pemerintah pusat dalam kaitannya dengan otonomi daerah memiliki beberapa fungsi, diantaranya
sebagai berikut :

 Fungsi layanan (servicing function), dalam pelaksanaannya pemerintah tidak pilih kasih, tetatpi
semua orang memliki hak sama yaitu hak dilayani, dihormati, diakui, diberi kesempatan
(kepercayaan) dan sebagainya.
 fungsi pengaturan (regulating function), fungsi pengaturan dalam pemerintahan pusat, yaitu
mengatur dan memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam menjalankannya hidupnya
sebagai warga negara
 fungsi pemberdayaan, pemerintah dalam fungsi pemberdayaan hanya sebagai fasilitator dan
motivator untuk membantu masyarakat dalam menemukan jalan keluar dalam menghadapi
setiap persoalan hidup.

11. Pemerintah daerah

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.[1] Pemerintahan
Daerah di Indonesia terdiri dari Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota yang terdiri atas kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dibantu
oleh Perangkat Daerah.

12. Daerah

 daerah khusus =  kewenangan khusus yang diberikan kepada daerah 'tertentu' untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat (DKI Jakarta)
 dearah istimewah = daerah yang diberi pengakuan khusus(DIY, Aceh)
@gracetj_

 otonomi khusus = kewenangan khusus yang diberikan kepada daerah ‘tertentu’ untukmengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri tetapi sesuaidengan
hak dan aspirasi masyarakat di daerah tersebut.(NAD,DKI,PAPUA BARAT, PAPUA, DIY)

13. Sumber Pendapatan Daerah

Sumber-sumber Pendapatan Daerah terdiri atas:

1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan asli yang diperoleh dari
daerah tersebut, meliputi:

a) pajak daerah;

b) retribusi daerah;

c) hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan

d) lain-lain PAD yang sah seperti: pendapatan bunga, jasa giro, komisi dan potongan

2) Dana Perimbangan

Dana perimbangan adalah pendapatan yang diperoleh daerah dari

APBN, meliputi:

 Dana Bagi Hasil, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada
daerah berdasarkan angka persentase tertentu dari pajak dan SDA (Sumber Daya Alam) untuk
mendanai kebutuhan daerah.
 Dana Alokasi Umum, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada daerah dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah.
 Dana Alokasi Khusus, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus daerah yang sesuai
dengan prioritas nasional.

3) Lain-Lain Pendapatan

Lain-lain pendapatan terdiri dari:

 Hibah, yaitu bantuan yang tidak mengikat dari pihak lain


 Dana darurat, yakni dana dari APBN yang diberikan kepada daerah untuk keperluan mendesak,
seperti bencana alam atau peristiwa luar biasa lainnya

14. Integrasi Nasional

Integrasi nasional adalah menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan & tiap-tiap
bagian tersebut diberi tempat, sehingga akan dapat membentuk kesatuan yang harmonis didalam
kesatuan Negara , dalam hal ini Negara Republik Indonesia (NKRI) yang bersemboyang “Bhineka Tunggal
Ika”.
@gracetj_

Faktor-faktor pendorong integrasi nasional antara lain ialah sebagai berikut:

 Faktor sejarah ialah yang menimbulkan rasa senasib &seperjuangan.


 Keinginan untuk dapat bersatu di semua kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan
didalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
 Rasa cinta tanah air di semua kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana yang dibuktikan pada
masa perjuangan merebut, menegakkan, serta mengisi kemerdekaan.
 Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa & Negara, sebagaimana yang dibuktikan oleh
banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
 Kesepakatan ataupun konsensus nasional didalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan,
Pancasila serta UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa
kesatuan bahasa Indonesia.

16. Bela Negara

Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara
tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam
kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.

17. Hak dan Fungsi DPR

Hak-hak DPR yaitu sebagai berikut :

 Hak Interplesi yaitu hak DPR untuk mengambil sebuah keterangan kepada pemerintah yang
strategi serta berdamak positif bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
 Hak angket yaitu Hak DPR yang bertugas penyeledikan terhadap pelaksanaan suatu undang-
undang dan suatu kebijakan pemerintah yang terkait beberapa hal penting, strategis, dan
berdampak luas pada sebuah kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara yang bertentangan
dengan peraturan undang-undang.
 Hak Budget yaitu hak untuk mengesahkan atau menyetujui bentuk sebuah RAPBN menjadi
APBN.
 Hak Bertanya yaitu hak DPR untuk bertanya kepada pemerintah atau presiden dengan cara
tertulis.

>Sedangkan fungsi-fungsi DPR adalah :

 Fungsi Legislasi ialah dimana fungsi ini sebagai pemegang kekuasan pembentukan Undang-
undang.
 Fungsi Anggaran ialah sebagai pembahas dan pemberi persetujuan atau tidaknya kepada
rancangan Undang-undang.
 Fungsi Pengawasan ialah sebagai pengawas pelaksanaan pembuatan Undang-undang dan ABN.

Anda mungkin juga menyukai