Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Awalia

NIM : 2021143302
MK : Pengantar pendidikan

ANALISIS HAKIKAT MANUSIA


A. Sifat Hakikat Manusia
Pengertian Sifat Hakikat Manusia
Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri yang karakteristik yang secara panispal (bukan hanya
gradual) membedakan manusia dengan hewan. Meskipun manusia dengan hewan banyak sekali
persamaan dilihat dari segi biologisnya.
a) Kemampuan menyadari diri
Karena kita sebagai manusia telah dikaruniai akal untuk memikirkan siapa manusia itu
sendiri.
b) Kemampuan berexistensi
Adanya kemampuan berexistensi inilah yang membedakan manusia sebagai makhluk
Human dari hewan selaku infra Human dimana hewan menjadi onderdil terhadap
lingkungan dan sedangkan manusia sebagai manajernya.
c) Kata Hati (Eweten Concience Of Man)
Kata hati / Concience of man sering disebut dengan istilah hati nurani, lubuk hati, pelita
hati dan seterusnya. Concience adalah : pengertian yang ikut serta / pengertian yang
mengikuti perbuatan.
d) Moral
Yang disebut dengan moral atau juga sering disebut dengan etika, adalah perbuatan itu
sendiri.
e) Tanggung Jawab
Kesediaan untuk menanggung semua akibat atas yang dikerjakan oleh seseorang itu.
Wujud tanggung jawab adalah :
1. Tanggung Jawab pada diri sendiri berarti menanggung tuntunan hati.
2. Tanggung Jawab kepada mamsyarakat berarti menanggung semua aturan yang
diterapkan dalam masyarakat.
3. Tanggung Jawab kepada Sang pencipta. Kepada TUHAN, apabila seseorang telah
melakukan dosa bahwa dia merasa dirinya memiliki kehilafan kepadanya.
f) Rasa kebebasan
Bebas artinya berbuat sepanjang tidak bertentangan dengan tuntunan kodrat manusia.
g) Kewajiban dan Hak
Tidak ada hak tanpa kewajiban karena untuk menuntut sesuatu maka tentu ada pihak lain
yang berkewajiban untuk memenuhi hak tersebut.
h) Kemampuan Menghayati Kebahagiaan
Kahagiaan merupakan penghayatan hidup karena kebahagiaan adalah suatu istilah yang
lahir dari kehidupan manusia dengan kata lain kebahagiaan merupakan integrasi atau
rentetan dari sejumlah kesenangan. Ada 2 hal yang dapat dikembangkan agar kebahagiaan
itu dapat diusahakan peningkatannya antara lain :
a. Kemampuan berusaha
b. Kemampuan menghayati hasil usaha dalam kaitannya dengan takdir
B. Dimensi-dimensi Hakikat Manusia serta potensi,keunikan dan Dinamikanya.
1. Dimensi keindividualan
Dikatakan bahwa setiap individu bersifat unik (tidak ada tara dan bandingnya). Secara fisik
mungkin bentuk muka sama tetapi terdapat perbedaan mengenai pandangan
pandangannya. Contoh : Seseorang kembar yang kembar identik memiliki karakter yang
berbeda.

2. Dimensi kesosilan
Setiap bagi yang lahir dikaruniai potensi sosialitas (M.J Langeveld,1955) pernyataan
tersebut diartikan bahwa setiap anak dikaruniai benih kemungkinan untuk bergaul. Dengan
adanya dorongan untuk bergaul,setiap orang ingin bertemu dengan sesamanya. Contoh :
Tetangga sangat berperan penting dalam hidup dan bermasyarakat.

3. Dimensi kesusilaan
Prijarkara mengartikan manusia susila sebagai manusia yang memiliki nilai-nilai
menghayati dan melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam perbuatan. Nilai-nilai merupakan
sesuatu yang dijunjung tinggi oleh manusia karena mengandung makna
kebaikan,keluhuran,kemuliaan dan sebagainya. Sehingga dapat diyakini dan dijadikan
pedoman dalam hidup. Contoh : Sesama makhluk harus saling menghormati dan
menyayangi,mengikuti nilai kerukunan terhadap tetangga.

4. Dimensi keberagaman
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius, diyakini dengan adanya kekuatan
supranatural yang menguasai hidup alam semesta ini. Contoh : masyarakat dalam
bertetangga tetap mengontrol tetangga lain yang berbuat diluar batas sehingga nilai
keagamaan tetap terjaga.

 Komentar,ulasan,tanggapan :
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang paling
mulia dan memiliki berbagai kelebihan serta memiliki tempat kedudukan yang paling
tinggi. Apabila dibandingkan dengan makhluk lain (hewan),selain memiliki insting
sebagaimana yang dimiliki hewan,manusia adalah makhluk yang memiliki beberapa
kemampuan antara berfikir,rasa keindahan,persaan batiniah,harapan,menciptakan dan lain-
lain. Manusia selain makhluk instingtif manusia juga mampu berfikir (homo sapiens)
mampu mengubah dan menciptakan segala sesuatu sesuai dengan rasa keindahan dan
kebutuhan hidupnya. Lebih dari itu manusia adalah makhluk moral dan religius.
 Sumber bacaan :
Tirtarahardja,Umar dan S.L.La sulo.2008.pengantar pendidikan.Jakarta : PT Rineka Cipta
Triwiyanto,T.2014.pengantar pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai