Anda di halaman 1dari 18

DEIKSIS Vol. 09 No.

02, Mei 2017


p-ISSN: 2085-2274, e-ISSN 2502-227X hal. 222-239

MATERI PENGEMBANGAN BAHASA INDONESIA TENTANG


KESADARAN FONEMIK (PHONEMIC AWARENESS)
UNTUK ANAK USIA DINI (4-5 TAHUN)

Sumarti

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Indraprasta PGRI
bundamarticbifonik@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan materi pengembangan bahasa Indonesia yang sesuai dengan
kebutuhan anak usia dini (4-5 tahun) dari segi wujud dan isi yang dapat menstimulasi keterampilan
berbahasa anak di Kelompok A PAUD BANA Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok.
Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan dari kualitatif dan kuantitatif yaitu penelitian dan
pengembangan Jolly dan Bolitho. Langkah yang dilakukan adalah: 1) penelitian awal yang berupa
wawancara tentang kebutuhan materi ajar dan studi literatur tentang materi yang sesuai dengan kebutuhan
anak usia dini, 2) perencanaan pengembangan model, 3) validasi, revisi dan evaluasi model dan 4)
implementasi model. Hasil penelitian ini sebagai berikut : 1) kebutuhan materi pengembangan bahasa
Indonesia yang sesuai adalah tentang kesadaran fonemik yang diwujudkan dalam Alat Permainan Edukatif
(APE) yang terintegrasi dengan data bahasa yaitu bunyi, huruf, kata dan kalimat untuk anak dan cara
penggunaannya dipandu oleh guru, 2) materi pengembangan yang ada saat ini belum memenuhi kebutuhan
anak dari segi wujud dan isi, masih bisa dikembangkan karena ada salah satu wujud materi yang sesuai
yaitu huruf raba, 3) pengembangan materi berupa APE dan buku panduan guru, 4) dari uji pakar dan teman
sejawat didapatkan masukan tentang bentuk APE berupa buku dan kartu dan dari pakar bahasa Indonesia
didapatkan materi bunyi bahasa Indonesia yang terdapat di poster disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia baku, 5) dari persepsi pengguna menyatakan materi yang dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan anak usia dini dan 6) materi dianggap efektif karena hasil rata-rata pengguna 2,53 dari rentang
nilai 4.

Kata kunci: materi pengembangan bahasa, kesadaran fonemik, anak usia dini, bahasa Indonesia

Abstract
This research aims to obtain the material development of bahasa Indonesia in accordance with the needs
of early childhood (4-5 years) in terms of a form and contents which can stimulate the language skill of
children in PAUD Bahrul Ulum Hasanah Mekarjaya, sub-district Sukmajaya Depok City, West Java.
Research methods used is Resach and Development (R and D) model of Bolitho and Jolly The steps of
model are: 1) early research study interview teacher and children to get need early childhood appropriate
program, 2) model development 3) validation, revision and evaluation model and 4) implementation model.
This research result as follows: 1) the need material of bahasa Indonesia accordance is phonemic
awareness an educational toys that integrated with data language, phonemic letters, word and sentences,
guided by teachers and 2) the existing material not appropriate for early childhood, 3) the development
material are educational toys and guidebook teacher, 4) validation of experts and teacher obtained
educational toys, books and cards used bahasa Indonesia standard, 5) of perceptual users declare material
developed appropriate for early childhood and 6) material effectively because the average yield users 2,53
range of value 4.

Keywords: phonemic awareness material, bahasa Indonesia material model preschool

222
Materi Pengembangan Bahasa Indonesia Tentang Kesadaran Fonemik (Phonemic Awareness)
Untuk Anak Usia Dini (4-5 Tahun) (Sumarti)

PENDAHULUAN PAUD berupa buku paket yang tidak


sesuai dengan kebutuhan anak pada
LATAR BELAKANG masa bermain. Hasilnya anak-anak tidak
Berdasarkan Peraturan Menteri mampu mencapai perkembangan sesuai
nomor 146 tahun 2014 tentang dengan standar capaian.
Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berdasarkan peraturan menteri di
pada pasal 5 yang penyatakan: 1) atas dapat dijelaskan bahwa tujuan
Struktur kurikulum PAUD memuat program pengembangan bahasa adalah
program-program pengembangan yang untuk berkomunikasi dan kegiatan
mencakup: a) nilai agama dan moral; b) leterasi awal yang berupa keaksaraan.
fisik-motorik; c) kognitif; d) bahasa; e) Materi kebahasaan berupa bahasa lisan
sosial-emosional; dan f) seni. Pada yang terdiri dari bunyi yang bermakna
penjelasan tentang program bahasa berupa fonem. Anak-anak perlu dilatih
dinyatakan bahwa: program kesadaran terhadap bunyi yang
pengembangan bahasa sebagaimana bermakna di sekitarnya yang disebut
dimaksud pada ayat (1) huruf d kesadaran fonemik.
mencakup perwujudan suasana untuk Materi pengembangan bahasa
berkembangnya kematangan bahasa yang sedang berjalan di Satuan
dalam konteks bermain. Pendidikan Anak Usia Dini Bahrul Ulum
Selanjutnya, pada Peraturan Hasanah (PAUD BANA) menggunakan
Menteri nomor 137 tahun 2014 tentang materi pengembangan bahasa tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia kesadaran kesadaran fonemik. Akan
Dini bab IV tentang Standar Isi pada tetapi dalam pelaksanaannya belum
pasal 10 ayat 5 dinyatakan bahwa isi sesuai capaiannya karena mengejar
materi perkembangan bahasa kemampuan membaca dan menulis.
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Oleh karena itu diperlukan
terdiri atas: a) memahami bahasa pengembangan model agar mencapai
reseptif, mencakup kemampuan standar pencapaian. Dalam penelitian
memahami cerita, perintah, aturan, ini juga disusun buku panduan untuk
menyenangi dan menghargai bacaan; b) guru berkaitan dengan pengembangan
mengekspresikan bahasa, mencakup bahasa tentang kesadaran fonemik.
kemampuan bertanya, menjawab Adapun bahasa yang dimaksudkan
pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, dalam penelitian ini adalah bahasa
menceritakan kembali yang diketahui, Indonesia.
belajar bahasa pragmatik,
mengekspresikan perasaan, ide, dan TINJAUAN PUSTAKA
keinginan dalam bentuk coretan; dan c) Pengembangan Bahasa dan
keaksaraan, mencakup pemahaman Kesadaran Fonemik
terhadap hubungan bentuk dan bunyi Pengembangan bahasa melalui
huruf, meniru bentuk huruf, serta beberapa tahap. Tahap pertama adalah
memahami kata dalam cerita. cinta dan dorongan yaitu ketika seorang
Pada pelaksanaan di lapangan anak melalui pengalaman literasinya
materi pengembangan bahasa anak dengan indah dan nyaman. Tahap kedua
ditafsirkan sebagai pembelajaran kegembiraan saat anak di bacakan.
membaca dan menulis. Berdasarkan Tahap ketiga adalah timbulnya
pengamatan penulis materi kesadaran akan bunyi-bunyi yang
pengembangan bahasa Indonesia di berbeda dan memiliki makna. Tahap

223
DEIKSIS | Vol. 09 No.02 | Mei 2017 | 222-239

keempat adalah kemampuan mengaitkan Kesadaran fonemik adalah


huruf dengan bunyi bahasa (mengenal kemampuan memahami bunyi yang
tulisan). Tahap kelima penggunaan bermakna dari bahasa tutur yang
huruf untuk mengungkapkan pikirannya. didengar oleh anak. Unsur terkecil yang
Dan tahap keenam adalah tahap yang bermakna pada bahasa adalah
membaca dan menulis. (Montessori, bunyi (fonem). Kesadaran berbahasa
2006: 244) Berkaitan dengan hal ini diawali dengan kesadaran bunyi sebagai
Fieldman (2005) mengatakan bahwa unsur pembentuk kata yang pada
pengembambangan bahasa dimulai dari akhirnya pada pembentukan kalimat.
keterampilan menyimak dan peniruan Oleh karena itu kesadaran berbahasa
bunyi. Dari pendapat Montessori dan diawali dengan kesadaran bunyi
Fieldman dapat disimpulkan bahwa (Phonemic Awareness). Kemampuan ini
keterampilan berbahasa yang pertama akan membantu anak memahami pesan
dilatihkan ke anak adalah menyimak lisan, kemampuan berbicara dan
yang wujudnya adalah bunyi. . persiapan kemampuan membaca dan
Adapun materi pengembangan menulis awal.
bahasa untuk anak usia dini adalah Dalam kaitannya dengan
pragmatik, semantik, sintaksis dan keterampilan membaca, Adams
grafonik (Jalongo, 2007: 57). Dari materi mengatakan bahwa kesadaran fonemik
tersebut yang banyak dilakukan dengan anak mempengaruhi terhadap
permainan dan mengoptimalkan kemampuan memahami bacaan dan
keterampilan menyimak dan berbicara proses menjadi pembaca mandiri.
adalah grafonik. Grafonik adalah materi Kesadaran fonemik lebih dulu dilatihkan
yang tujuannya untuk menuntaskan sebelum anak mengenal huruf. Bunyi-
sistem bunyi yang merupakan dasar dari bunyi vokal dilatihkan dengan cerita
bahasa. berima. Sedangkan bunyi konsonan
Berkaitan dengan bunyi bahasa dilatihkan dalam bentuk suku kata yang
ada tiga istilah yang saling berkaitan terdapat pada kata.
yaitu fonetik, fonemik dan fonik. Fonetik Pada saat kegiatan di kelas
dan fonemik adalah istilah lingguistik. kesadaran fonemik dilatihkan melalui
Sedangkan fonik adalah salah satu cara beberapa kegiatan yaitu permainan
mengajar anak membaca dan menulis menyimak, sajak, lagu, permainan kata
berdasarkan bunyi bahasa. Fonetik dan dan kalimat, mencari bunyi pada awal
fonemik perlu dilatihkan kepada anak dan akhir suku kata, dan permainan eja
usia dini. Fonetik untuk mengasah (spelling skill). Permainan menyimak
kefasihan dalam pengucapan sedangkan melatih anak membedakan bunyi yang
fonemik untuk mengasah makna yang bermakna yang akan membantu
didengar. Fonemik sangat melekat meningkatkan kemampuan menyimak
dengan keterampilan menyimak. Oleh bahasa lisan. Sajak, lagu dan cerita yang
karena itu keterampilan ini perlu dilatih dibacakan akan membantu anak
sejak dini. Inilah yang dinamakan memahami kosa kata dan permainan eja
phonemic awareness (kesadaran membantu anak siap membaca dan
fonemik)(Gordon, 2006: 26). Hal ini menulis.
sesuai dengan karakteristik pembelajar-
an anak usia dini yaitu kongkret dan Pengertian Materi pada Anak Usia
mudah dilakukan. Jadi tahap awal Dini
pengembangan bahasa adalah bahasa Salah satu komponen kurikulum
lisan. (Jalongo, 2007: 48) yang utama adalah materi. Jika kurikulu

224
Materi Pengembangan Bahasa Indonesia Tentang Kesadaran Fonemik (Phonemic Awareness)
Untuk Anak Usia Dini (4-5 Tahun) (Sumarti)

diibaratkan sebuah perjalanan, silabus ajar formal adalah isi mata kuliah yang
adalah penunjuk jalan, materi ajar adalah terdapat pada teks resmi (buku teks).
kendaraannya. Tomlinson mengemuka- Materi ajar informal adalah bahan kuliah
kan bahwa materi adalah semua hal yang yang bersumber dari lingkungan yang
digunakan untuk belajar bahasa. Materi bersangkutan (Gulo, 2002:9). Jadi materi
dapat berupa kaidah linguistik, visual, ajar tidak terbatas pada buku teks saja.
auditori atau gerak dan semua itu dapat Lingkungan juga dapat dijadikan materi
ditampilkan dalam bentuk cetak, kaset, ajar. Berkaitan dengan materi ajar
DVD, CD-ROM internet. Materi juga bahasa, maka fakta kebahasaan,
dapat berupa kegiatan pembelajaran, keterampilan berbahasa, fenomena
pengalaman belajar bahasa, yang ke- budaya, dapat digunakan sebagai materi
semuanya dapat menstimulasi pem- ajar.
belajar bahasa memahami bahasa secara Berdasarkan beberapa pendapat di
alami, sehingga pembelajar menemukan atas maka dapat disintesakan bahwa
makna bahasa secara mandiri.(Brian materi adalah semua hal yang dapat
Tomlinson, 2007:2) Dengan demikian digunakan oleh pengajar dan pebelajar,
maka materi meliputi tiga aspek yaitu: 1) belajar bahasa secara otentik sehingga
kaidah kebahasaan, yang meliputi pebelajar dapat memiliki pengalaman
struktur kebahasaan dan pragmatik. kebahasaan yang bermakna. Wujud dari
Materi ini berupa bahan cetak, gerak, materi dapat berupa kaidah kebahasaan,
dan bahan audio visual; 2) kegiatan kegiatan pembelajaran dan pemahaman
pembelajaran, materi ini berkaitan makna bahasa oleh pembelajar. Ada tiga
dengan proses pembelajaran di kelas pihak yang terkait dengan materi ajar
oleh guru; dan 3) pengalaman yaitu bahan pembelajaran baik cetak
pembelajar dalam memahami makna maupun non cetak, pengajar saat
bahasa secara alami. Materi ini berkaitan melakukan pembelajaran dan pebelajar
dengan persepsi pembelajar terhadap yang berupa makna yang dibangun.
materi ajar yang disampaikan oleh Berkaitan dengan materi pe-
pengajar. ngembangan pada anak usia dini, se-
Richards menyatakan bahwa harusnya disusun berdasarkan kebutuh-
materi adalah kunci utama dalam an, dan karakteristik perkembangan
pembelajaran. Bahan ajar berfungsi anak. Sudono menyebut materi pe-
untuk sumber presentasi baik lisan ngembangan dengan istilah sumber
maupun tulis, sumber aktivitas antara belajar. Ia mengatakan bahwa sumber
pengajar dan pembelajar juga antar belajar anak usia dini sama dengan alat
pembelajar, referensi bagi pembelajar permainan yang berfungsi memberikan
untuk memahami berbagai aspek informasi, keterampilan kepada anak
kebahasaan, pendukung silabus dan didik berupa buku, gambar, nara sumber,
pedoman mengajar bagi guru yang benda-benda dan hasil budaya. Alat
belum berpengalaman. (Richard, 2005: permainan harus memenuhi naluri
251) Berdasarkan pendapat ini materi bermain anak dengan ciri-ciri dapat
meliputi: 1) bahan cetak dan audio, 2) dibongkar pasang, dikelompokkan, di-
kegiatan pembelajaran, 3) referensi bagi rangkai, dipadankan, digetok dan di-
pembelajar, dan 4) pendukung atau susun. Dari pendapat ini dapat di-
pemandu guru dalam memahami silabus. informasikan bahwa materi ajar untuk
Gulo menyamakan istilah materi anak usia dini berupa alat permainan
ajar dan bahan ajar. Ia membedakan sesuai dengan karakteristik cara belajar
materi ajar formal dan informal. Materi anak usia dini yang salah satunya adalah

225
DEIKSIS | Vol. 09 No.02 | Mei 2017 | 222-239

belajar melalui bermain. Alat permainan stimulasi semua keterampilan berbahasa


bersifat fleksibel dan dapat me- yaitu, menyimak, berbicara, menulis dan
ngembangkan semua aspek per- membaca. Alat permainan ini berupa
kembangan yaitu motorik, kognitif, boneka tangan, kantong ajaib, benda dan
bahasa, sosial dan kemandirian. gambar, lotto, alat tulis dan gambar,
Berkaitan dengan hal ini buku berita, kalimat pendek, gambar
Montessori memiliki pendapat bahwa profesi dan poster. Di Indonesia alat
materi pengembangan bahasa untuk permainan yang berkaitan dengan
anak usia dini memiliki ciri-ciri sebagai pembelajaran bahasa dikembangkan
berikut: 1) materi ajar disimpan di rak oleh BKKBN dan PKK dengan nama
yang dapat dijangkau anak, 2) materi ajar Alat Permainan Edukatif (APE). Alat
mudah dioperasionalkan dan men- permainan berupa boneka kain, pazel,
dukung konsentrasi, 3) materi ajar dan balok polos.
dimulai dari benda-benda kongkret dan Dari paparan di atas dapat
4) materi ajar dapat mengoptimalkan disimpulkan bahwa materi pengembang-
semua kebutuhan panca indra, warna, an bahasa dapat dilihat dari dua aspek
tekstur dan ukuran. (Susan Feez, 2010: yang pertama aspek fakta kebahasaan
104-105) Dengan demikian materi ajar yaitu: pragmatik dan struktur bahasa;
yang layak untuk anak usia dini tidak semantik, kalimat, kosa kata, dan tata
terbatas pada benda cetak seperti buku. bunyi. Kedua aspek wujud materi
Materi ajar harus dapat mendukung pengembangan yang disesuaikan dengan
stimulasi semua aspek perkembangan karakteristik anak usia dini yaitu:
anak usia dini; motorik, kognitif, sosial, mengandung aspek permainan, mudah
kemandirian dan emosi. Peletakan dioperasionalkan, dan dapat men-
materi ajar pada butir satu mendorong stimulasi beberapa aspek keterampilan
anak untuk mandiri. Pada butir kedua berbahasa.
menginformasikan bahwa penggunaan
warna pada materi ajar anak usia dini Strategi Pengembangan Materi
harus memiliki arti yang konsisten. Bahasa Indonesia tentang Kesadaran
Berkaitan dengan materi Fonemik
pengembangan bahasa untuk anak usia Menurut Tomlinson, pengembang-
dini, menurut Jalongo lebih ditekankan an materi ajar adalah segala sesuatu yang
dari pada aspek komunikasi. la digunakan penulis, pengajar, atau pe-
menempatkan aspek pragmatik pada belajar untuk memberikan sumber
awal pembelajaran bahasa, semantik, masukan sebagai pengalaman yang di-
kalimat dan tata bunyi. Jadi materi rancang untuk meningkatkan pem-
pengembangan bahasa tidak terbatas belajaran bahasa. Sejalan dengan
pada bentuk alat pembelajaran tapi juga Tomlinson, Graves mengemukakan
fakta kebahasaan. Jalongo berpendapat bahwa pengembangan materi ajar berarti
bahwa materi bahasa harus melibatkan membuat, memilih, atau menyesuaikan,
keluarga. Pola komunikasi keluarga dan menyusun materi dan aktivitas sehingga
bahasa yang digunakan menjadi bagian pebelajar dapat mencapai tujuannya.
dari materi. (Graves, 2000:150) Jadi pengembangan
Selanjutnya, materi pengembang- materi adalah penyiapan segala sumber
an bahasa dapat dilihat dari alat yang dapat dibuat, dipilih, disusun yang
permainan yang disusun oleh Elizabeth tujuan akhirnya adalah mendapatkan
yang dinamakan Peabody. Alat per- materi yang efektif.
mainan ini digunakan untuk men-

226
Materi Pengembangan Bahasa Indonesia Tentang Kesadaran Fonemik (Phonemic Awareness)
Untuk Anak Usia Dini (4-5 Tahun) (Sumarti)

Beberapa prinsip pengembangan adopsi, adaptasi dan kreasi. Pertama,


materi dikemukakan oleh Tomlinson adopsi dalam materi berarti mengambil
sebagai berikut: 1) materi berhubungan atau memilih materi yang dirasa cocok
dengan kurikulum, 2) materi otentik dipakai dalam pembelajaran. Adopsi
dilihat dari jenis teks dan latihannya, 3) dapat dilakukan dengan cara meng-
materi interaktif, 4) materi membuat evaluasi materi. Evaluasi dilakukan
siswa fokus pada aspek kebahasaan, 5) untuk mengetahui dan mencocokkan
materi mendorong siswa mengembang- materi dengan kebutuhan pebelajar.
kan keterampilan belajarnya dan 6) Tomlinson mengatakan bahwa evaluasi
materi mendorong pebelajar untuk materi adalah sebuah prosedur yang
mengaplikasikan keterampilan yang melibatkan pengukuran nilai potensial
sudah mereka pelajar di luar kelas. dari materi pembelajaran.
Ada beberapa prinsip pe- Kedua adaptasi yaitu memperbaiki
ngembangan dari Tomlinson ini yang materi yang sudah ada agar lebih cocok
diambil untuk pengembangan materi dilakukan dalam pembelajaran. Hal ini
berkaitan dengan pembelajaran pada biasanya dilakukan karena ketiadaan
anak usia dini yaitu: materi harus teks yang sesuai dengan tujuan
interaktif antara pengajar dan pebelajar, pembelajaran.
materi fokus pada aspek kebahasaan, Ketiga kreasi atau menulis sendiri
materi mendorong anak mengembang- materi yang akan digunakan dalam
kan keterampilan belajarnya dan materi pembelajaran. Hal ini dilakukan agar
mendorong pebelajar untuk meng- materi sesuai dengan kebutuhan dan
aplikasikan keterampilan yang sudah tujuan pembelajaran. Mares menyatakan
mereka pelajar di luar kelas. tujuan utama menulis materi adalah
Selanjutnya Richard menyatakan keinginan untuk menghasilkan materi
bahwa kualitas unit pada materi ajar ajar yang lebih efektf yang melibatkan
harus merefleksikan beberapa hal pebelajar, dan secara pedagogi menarik.
sebagai berikut: 1) pebelajar dapat me- Pada pengembangan materi
metik hasil belajarnya, 2) mengajarkan pengembangan bahasa tentang kesadar-
sesuatu yang dirasa pebelajar, 3) an fonemik pada anak usia dini ini,
memberi rasa keberhasilan pada pe- strategi yang digunakan adalah adaptasi
belajar, 4) mempraktikkan setiap unit dan kreasi. Strategi adaptasi dilakukan
dengan menarik, 5) memberi pengalam- pada saat menyusun materi yang
an belajar yang menyenangkan, 6) digunakan untuk pebelajar, sedangkan
memberikan rasa sukses, 7) memberikan strategi kreasi digunakan pada saat
kesempatan berlatih secara individu, 8) merancang model materi. Teks yang
memberi kesempatan untuk per- digunakan untuk pengembangan bahasa
sonalisasi dan 9) memberi kesempatan materi kesadaran fonemik untuk anak
untuk penilaian diri (self assesment). usia dini ini diadaptasi dari alat per-
Dari pendapat Richard ini dapat mainan yang sudah ada disesuaikan
disimpulkan bahwa setiap unit materi dengan karakteristik bahasa Indonesia.
selain dapat memberikan pemahaman Materi kesadaran fonemik bahasa
akan bahasa yang dipelajari, juga harus Indonesia yang dengan kebutuhan
dapat membuat pebelajar merasa sukses pengajar dan pebelajar yang dikreasikan
dan bermanfaat bagi pengalaman oleh penulis dalam bentuk alat peraga
belajarnya. edukatif, buku kerja anak dan buku
Selanjutnya dalam pengembangan petunjuk untuk pengajar.
materi terdapat beberapa strategi yaitu

227
DEIKSIS | Vol. 09 No.02 | Mei 2017 | 222-239

Materi Pengembangan Bahasa bahasa, mulai dari bunyi vokal dan


Indonesia tentang Kesadaran konsonan bahasa Indonesia, bunyi huruf
Fonemik dan bunyi yang ada pada kata dan
Menurut Bolitho pada beberapa kalimat; 2) cara pembelajarannya meng-
kursus modern pendekatan yang aktifkan proses berpikir anak sehingga
digunakan dalam pembelajaran adalah guru lebih disarankan banyak bertanya;
kesadaran berbahasa (language 3) melibatkan semua aspek keterampilan
awareness) yaitu pendekatan yang mem- berbahasa dan 4) bersifat terbuka yaitu
bantu pebelajar mengenal dan men- guru dapat secara mandiri menggunakan
diskusikan bahasa yang dipelajari di materi sesuai dengan situasi dan
kelas sebagai latihan untuk berbahasa kebutuhan anak.
pada konteks yang sebenarnya. Dasar
dari pendekatan kesadaran bahasa adalah METODOLOGI PENELITIAN
perspektif pedagog bahwa belajar bahasa Penelitian ini dilakukan di
diupayakan pada kondisi yang Pendidikan Anak Usia Dini Bahrul Ulum
sebenarnya. Hasanah (PAUD BANA) Kelurahan
Anak-anak usia ini sedang berlatih Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya,
menghubungkan apa yang di dengar Kota Depok, Jawa Barat dengan jangka
dengan makna yang diketahui dan waktu penelitian selama lima bulan,
simbol yang direpresentasikan dengan yaitu pada bulan Agustus-Desember
huruf. Ketika anak mencocokkan antara 2016
apa yang didengar dan makna yang Penelitian ini menggunakan pen-
diketahui, inilah yang disebut fonemik. dekatan gabungan kualitatif dan
Pada saat anak menghubungkan bunyi kuantitatif dengan metode penelitian dan
yang di dengar dengan simbol yang pengembangan (Research and
dilihat dalam bentuk cetak disebut Development R & D). Metode penelitian
grafonik. Kedua kegiatan ini bersifat dan pengembangan digunakan dalam
simultan dan berulang. Inilah yang penelitian ini karena melibatkan proses
dinamakan kesadaran fonemik penelitian dan pengembangan kajian
(phonemic awareness) yaitu proses kriteria materi bahasa Indonesia tentang
pemahaman yang terjadi pada anak kesadaran fonemik. Model penelitian
bahwa kata terdiri dari gabungan bunyi dan pengembangan yang digunakan
yang membentuk makna. (Wiley adalah model penelitian pengembangan
Blevins, 2001:17) kajian yang dikemukakan oleh Jolly and
Gordon dalam kaitannya dengan Bolitho yang mencakup identifikasi
kesadaran fonemik menyatakan betapa kebutuhan, eksplorasi kebutuhan,
pentingnya anak usia dini menguasainya analisis model, pra-pengembangan,
dengan alasan: 1) kesadaran fonemik produks materi ajar, uji materi ajar, dan
berhubungan dengan perkembangan ke- evaluasi materi ajar.
mampuan menyimak dan berbicara, 2)
kesadaran fonemik membantu ke- HASIL DAN PEMBAHASAN
berhasilan anak melatih membaca pe-
mahaman. 3) kesadaran fonemik melatih KEBUTUHAN MATERI
anak memahami pola bahasa. Dari PENGEMBANGAN BAHASA
paparan di atas dapat disintesakan bahwa INDONESIA
pengembangan materi bahasa Indonesia Dari hasil analisis kebutuhan
tentang kesadaran fonemik meliputi: 1) didapatkan bahwa materi pengembangan
bunyi bahasa Indonesia sebagai data bahasa Indonesia yang diperlukan adalah

228
Materi Pengembangan Bahasa Indonesia Tentang Kesadaran Fonemik (Phonemic Awareness)
Untuk Anak Usia Dini (4-5 Tahun) (Sumarti)

kesadaran fonemik. Sesuai dengan wujudkan dalam bentuk Alat Permainan


perkembangan anak didik pada usia 4-5 Edukatif (APE) untuk anak dan cara
tahun yang memerlukan stimulasi menstimulasinya diwujudkan dalam
bahasa lisan. Materi kesadaran fonemik buku panduan untuk guru. APE secara
akan membantu guru menstimulasi wujud memenuhi kebutuhan bermain
semua aspek keterampilan berbahasa anak dan mengandung data bahasa anak
yaitu menyimak, berbicara, persiapan mulai dari bunyi, huruf, kata dan
menulis dan persiapan Strategi kalimat.
kegiatannya dapat dilakukan dengan Adapun proses penyusun model
bermain. Dengan materi pengembangan materi pengembangan bahasa kesadaran
bahasa Indonesia tentang kesadaran fonemik bahasa Indonesia untuk usia 4-
fonemik kompetensi kebahasaan anak 5 tahun dengan langkah sebagai berikut:
terbangun dan keterampilan berbahasa
anak terstimulasi sesuai dengan tahapan Model Draft 1
perkembangannya. Pada model ini dikembangkan
materi pengembangan dengan dua
MATERI AJAR YANG TERSEDIA katagori. Pertama untuk pengajar berupa
Materi ajar yang ada belum buku panduan yang isinya sebagaimana
menampakkan contoh materi pe- diungkapkan oleh Bolitho bahwa ada
ngembangan bahasa tentang kesadaran beberapa komponen yang harus
fonemik. Materi yang digunakan saat ini diperhatikan saat menyusun materi
berupa buku paket dan huruf raba dilihat kesadaran bahasa yang dalam hal ini
dari aspek wujud dan isi belum juga terdapat pada materi kesadaran
memenuhi kebutuhan anak usia dini. fonemik yaitu: data bahasa,
Buku paket hanya menstimulasi ke- memungkinkan tumbuhnya kegiatan
terampilan membaca dan menulis kebahasaan, bertanya, menganalisa,
sedangkan anak usia dini memerlukan berdiskusi, mengembangkan kecakapan
stimulasi menyimak dan berbicara yang kognitif anak dan materi bersifat terbuka
lebih banyak. Huruf raba difokuskan (fleksibel). Berdasarkan data ini peneliti
untuk pengembangan keterampilan menyusun buku panduan untuk guru
menulis. Secara wujud dan isi huruf raba yang berisi: 1) data kebahasaan berupa
dapat dikembangkan untuk memenuhi standar fonetik dan fonemik bahasa
kebutuhan bermain anak dan data Indonesia, 2) bagaimana cara membuat
bahasa. kegiatan yang melatih kesadaran
fonemik, 3) silabus yang disesuaikan
PENGEMBANGAN MATERI AJAR dengan kebutuhan dan tahapan
Dari hasil analisis kebutuhan perkembangan anak.
pengajar memerlukan materi pe- Kedua untuk pebelajar diperlukan
ngembangan bahasa yang sesuai dengan APE pendukung kegiatan yang berupa:
kebutuhan anak usia dini yaitu materi 1) poster yang berisi tentang nama dan
mendukung kebutuhan bermain anak bunyi yang ada pada bahasa Indonesia,
dan mengandung data bahasa. Untuk itu 2) kartu dan label yang dipisah, 3) buku
peneliti membuat model materi yang pengayaan untuk anak yang bisa
sesuai dengan kebutuhan anak usia dini dilakukan oleh keluarga di rumah berupa
dan dapat menstimulasi semua aspek buku jilid 1 yang berkaitan dengan
keterampilan berbahasa anak yaitu rangsangan menulis dan buku jilid 2
menyimak, berbicara, persiapan menulis yang berisi latihan membaca
dan persiapan membaca. Materi di- pemahaman yang menggunakan

229
DEIKSIS | Vol. 09 No.02 | Mei 2017 | 222-239

gambar-gambar menarik. Berikut ini bahasa tentang kesadaran fonemik dalam


wujud draft 1 materi pengembangan bentuk APE untuk pebelajar.

Tabel 4.1. APE untuk anak draft 1


No Nama Alat Wujud Ide Kegiatan

1 Poster Fonem (AF 1) Poster yang terdiri dari dua halaman. Menyanyi, tebak
Halaman pertama untuk bunyi vokal gambar, cari bunyi
dan halaman 2 bunyi konsonan yang sama
2 Kartu dan label (AF 2) Gambar-gambar yang ada di poster Membaca dan
fonem dibuat kartu dengan ukuran bermain tebak kata
10cm x 10 cm
3 Buku latihan membaca Buku 16 halaman untuk latihan Latihan menulis
dan menulis (AF 3) menulis dengan garis empat

4 Huruf Raba (AF 4) Huruf dari kertas timbul warna merah Menulis sesuai
untuk huruf vocal dan warna biru dengan urutan
untuk huruf konsonan

Materi kesadaran fonemik : data bahasa, kegiatan


Tujuan pengembangan bahasa Disain mengeksplorasi kemampuan anak, stimulasi
AUD 4-5 sesuai dengan silabus Materi kognitif, melibatkan berbagai keterampilan
berbahasa dan bersifat terbuka

pengajar
Untuk anak

Alat Peraga Edukatif (APE) Buku panduan guru

Data bahasa Modul 1 berupa Modul 3


data bahasa. Ide-ide kegiatan
yang berupa
Poster Fonem Bunyi bahasa proses kegiatan
(AF1) Indonesia Modul 2 berisi melibatkan
rancangan keterampilan
pengembangan di berbahasa
Huruf raba huruf kelas yang berupa
(AF4) tahapan pembelajaran
dan stimulasi kognitif
stimulasi kognitif
Kartu dan kata
label (AF2)
kalimat

Buku latihan membaca dan menulis(AF3)

Bagan 4.1. Model Draft 1

230
Materi Pengembangan Bahasa Indonesia Tentang Kesadaran Fonemik (Phonemic Awareness)
Untuk Anak Usia Dini (4-5 Tahun) (Sumarti)

Dari bagan draft 1 dapat dilihat keseluruhan sudah sesuai dengan


terdapat empat komponen sebagaimana kebutuhan anak usia dini.
dijelaskan oleh Bolitho. Data kebahasa-
an berupa bunyi bahasa Indonesia dalam Model Draft 2
bentuk satuan terdapat pada AF1 dan Model draft 2 disusun setelah
Modul 1. Data kebahasaan ini diperkaya mendapatkan masukan dari rekan
dengan bentuk lain yang berupa kartu sejawat dan uji pakar. Berdasarkan
dan label agar dapat digunakan untuk masukan dari rekan sejawat dan pakar
menstimulasi aspek kognitifnya (AF 2). peneliti melakukan revisi. Perbaikan
Pada Modul 2 dijelaskan tentang be- pertama dilakukan pada buku panduan
berapa tahap untuk menstimulasi guru, Menurut rekan sejawat buku perlu
kesadaran fonemin dengan mengguna- dilengkapi contoh silabus yang
kan APE AF1 dan AF2. Untuk kegiatan memudahkan guru menemukan pola
kebahasaan digunakan APE AF3. AF4 kegiatan. Sedangkan materi dalam
dan AF5. Kegiatan kebahasaan terdiri bentuk APE untuk pebelajar diperlukan
dari kegiatan latihan menyimak dengan beberapa tambahan yang berkaitan
AF3, kegiatan latihan kesiapan menulis dengan data bahasa yaitu keberadaan
dengan AF4 dan AF5. Untuk kegiatan huruf yang mudah dimainkan oleh anak-
kesadaran fonemik dalam kaitannya anak.
dengan kesiapan membaca terdiri dari Perbaikan Kedua berdasarkan
AF1, AF2, AF3, dan AF4 Cara masukan pakar isi poster bunyi bahasa
melakukan kegiatan dituangkan pada Indonesia yang sebelumnya sesuai
Modul 3, sebagai kegiatan dasar. Guru dengan pengucapan yang ada pada
dapat mengembangkan kegiatannya bahasa tutur disesuaikan dengan bunyi
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang terdapat pada buku pedoman yang
pebelajar, Inilah yang disebut standar. Hal ini diperlukan agar sejak
fleksibilitas alat. dini pebelajar mendapatkan masukan
Model ini diuji kelayakannya bahasa Indonesia yang baku. Hasil revisi
dengan cara uji pakar dan rekan sejawat. dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini
Menurut pakar dan rekan sejawat secara hasil revisi Draft 2.

Tabel 4.2. APE untuk Anak Draft 2


No Nama Alat Wujud Ide Kegiatan

1 Poster Fonem Poster yang terdiri dari dua halaman. Menyanyi, tebak
(AF 1) Halaman pertama untuk bunyi vokal dan gambar, cari bunyi
halaman 2 bunyi konsonan. Bunyi yang yang sama
terdapat pada poster disesuaikan dengan
pedoman baku bahasa Indonesia.
2 Kartu dan label Gambar-gambar yang ada di poster Membaca dan
(AF 2) fonem dibuat kartu dengan ukuran 10 cm bermain tebak kata
x 10 cm
3 Buku latihan Buku 16 halaman untuk latihan menulis Latihan menulis
membaca dan dengan garis empat
menulis (AF 3)
5 Huruf Raba (AF Huruf dari kertas timbul warna merah Menulis sesuai
4) untuk huruf vocal dan warna biru untuk dengan urutan
huruf konsonan

231
DEIKSIS | Vol. 09 No.02 | Mei 2017 | 222-239

No Nama Alat Wujud Ide Kegiatan

6 Huruf Pisah Huruf dari karet l warna merah untuk Menyusun kata dari
(AF 5) huruf vokal dan warna biru untuk bunyi yang dipahami
konsonan anak

Tujuan pengembangan Materi kesadaran fonemik : data bahasa,


bahasa AUD 4-5 sesuai Disain kegiatan mengeksplorasi kemampuan anak,
dengan silabus Materi stimulasi kognitif, melibatkan berbagai
keterampilan berbahasa dan bersifat terbuka

Untuk anak

pengajar
Alat Peraga
Buku panduan
Edukatif (APE)
guru
Data bahasa
Modul 1
berupa data
bahasa. Modul 2 berusi Modul 3
rancangan Ide-ide kegiatan
Poster
Bunyi pengembangan yang berupa
Fonem di kelas yang
bahasa proses kegiatan
(AF1) berupa tahapan
Indonesi melibatkan
pembelajaran keterampilan
a dan stimulasi berbahasa
Huruf raba kognitif
(AF5) Huruf stimulasi
huruf Pisah kognitif
(AF 6)

Kartu dan
label kata
kalimat
(AF2)

Buku latihan
membaca dan
menulis (AF3)

Bagan 4.2. Model Draft 2

Model Materi Pengembangan Kesadaran Fonemik Bahasa Indonesia Anak Usia


Dini setelah Uji Pakar dan Rekan Sejawat
Keterangan : ………………………… = revisi
Hasil Uji Pakar dan Teman Sejawat

232
Materi Pengembangan Bahasa Indonesia Tentang Kesadaran Fonemik (Phonemic Awareness)
Untuk Anak Usia Dini (4-5 Tahun) (Sumarti)

Menurut pakar dan rekan sejawat Bagian yang mendapatkan pe-


model materi yang dikembangkan layak rubahan pada materi yang ditujukan
untuk digunakan. Untuk melihat ke- untuk anak yang bisa dilakukan oleh
layakannya dilakukan serangkaian uji guru di sekolah dan orang tua di rumah.
kelayakan dan proses uji coba. Uji Pada APE data bahasa poster orang tua
kelayakan dilakukan dengan uji pakar memerlukan panduan yang sederhana
dan rekan sejawat sedangkan uji coba sesuai dengan tahapan di sekolah.
dilakukan dengan cara memberikan Sedangkan pada huruf ditambahkan
model materi yang telah dilakukan revisi buku kerja dan audio yang bisa
dari pakar dan rekan sejawat kepada dilakukan di rumah dan di sekolah. Hal
anak didik. ini dilakukan agar orang tua bisa
Persepsi terhadap materi diberi- menambahkan kegiatan yang me-
kan oleh pengajar dan anak didik yang ningkatkan keterampilan menyimak dan
diwakili oleh orang tua menunjukkan menulis. Pada data bahasa kalimat
hasil yang baik. Hasil ini berdasarkan ditambahkan media yang bisa digunakan
dari angket yang diberikan setelah untuk bercerita. Hal ini dilakukan agar
dilakukan uji coba dari materi yang orang tua bisa menambahkan kegiatan
dikembangkan. Adapun model yang yang berkaitan dengan keterampilan
dianggap final karena sudah melalui menyimak, penambahan kosa kata dan
serangkaian proses yaitu uji pakar, pengucapan yang sesuai. Keterampilan
teman sejawat dan uji coba. Setelah uji ini diperlukan anak usia dini untuk
coba untuk untuk mendapatkan hasil kesiapan membaca dan kecintaan
yang diharapkan peneliti menyebarkan terhadap buku.
angket kepada pengguna yaitu pebelajar. Berikut ini model final
Karena pebelajar masih usia dini maka pengembangan Bahasa Indonesia
angket diberikan kepada orang tua. Hal tentang kesadaran fonemik: .
ini dilakukan untuk mendukung data
observasi yang dilakukan di kelas.

Tabel 4.3. APE Materi Pengembangan Kesadaran Fonemik


No Nama Alat Wujud Ide Kegiatan
1 Poster Fonem (AF Poster yang terdiri dari dua Menyanyi, tebak
1) halaman. Halaman pertama untuk gambar, cari bunyi
bunyi vokal dan halaman 2 bunyi yang sama
konsonan. Bunyi yang terdapat
pada poster disesuaikan dengan
pedoman baku bahasa Indonesia.
2 Kartu dan label (AF Gambar-gambar yang ada di poster Membaca dan
2) fonem dibuat kartu dengan ukuran bermain tebak kata
10 cm x 10 cm
3 Buku latihan Buku 16 halaman untuk latihan Latihan menulis
menulis (AF 3) menulis dengan garis empat
4 Huruf Raba (AF 5) Huruf dari kertas timbul warna Menulis sesuai
merah untuk huruf vocal dan warna dengan urutan
biru untuk huruf konsonan

233
DEIKSIS | Vol. 09 No.02 | Mei 2017 | 222-239

No Nama Alat Wujud Ide Kegiatan


5 Huruf Pisah (AF 6) Huruf dari karet l warna merah Menyusun kata dari
untuk huruf vokal dan warna biru bunyi yang dipahami
untuk konsonan anak
6 Buku Panduan Buku latihan menulis sesuai Latihan menyimak
Menulis dan CD dengan urutan kegiatan dilengkapi dan menulis dalam
Lagu (AF 7) dengan CD bentuk cetak
7 Poster Cerita (AF Poster cerita yang mudah Memperbanyak kosa
8) digunakan secara personal dan kata dan cara
mudah dibuat pengucapan yang
benar.
8 Buku Cerita (AF 8) Buku cerita disusun secara Memperbanyak kosa
bergradasi dari suku kata terbuka, kata dan cara
kata tertutup dan kata yang pengucapan yang
mengandung bunyi vokal dan benar.
konsonan rangkap

KELAYAKAN MODEL (TEORI digunakan sederhana dan sesuai


DAN EMPIRIK) dengan lingkungan anak-anak.
Uji kelayakan pada materi pe- Untuk buku pedoman guru perlu
ngembangan bahasa tentang kesadaran dilengkapi dengan ide-ide kegiatan
fonemik bahasa Indonesia dilakukan yang dapat dilakukan oleh orang tua
dengan cara uji pakar, uji rekan sejawat, di rumah. Sehingga anak
dan uji coba model kepada pebelajar mendapatkan stimulasi bahasa yang
yaitu anak didik PAUD BANA optimal.
Kelurahan Mekarjaya Kecamatan 2. Dari Pakar Bahasa Indonesia
Sukmajaya Kota Depok tahun pelajaran Pakar bahasa Indonesia lebih
2012/2013 kelompok A. Untuk uji pakar melihat pada aspek isi. Pada poster
peneliti meminta penilaian dari model untuk anak dan guru yang disusun
materi pengembangan dari isi dan peneliti berdasarkan bahasa tutur
wujud. Pakar terdiri dari pakar PAUD diberi masukan bahwa sebaiknya
yaitu Dra Nurul Hidayati Rahmat, MM disesuaikan dengan kaidah bahasa
Kepala PAUD Al-Uswah dan Assesor Indonesia yang berlaku. Misalnya
PAUD Nasional dan pakar bahasa pada bunyi /e/ dan /o/. Pada poster
Indonesia yaitu Ebah Suhaebah, M Hum bunyi /e/ diwujudkan menjadi tiga
dari Pusat Pembinaan dan bunyi yaitu /e/ seperti pada kata ekor,
Pemasyarakatan Badan Bahasa, /ₔ/ seperti pada kata emas dan /e/
Kementrian Pendidikan dan seperti pada kata nenek. Huruf e
Kebudayaan Republik Indonesia. melambangkan dua finem yaitu /e/
Berikut ini adalah tanggapan dan dan /ₔ/, sedangkan /e/ pada kata
masukan yang diberikan pakar. nenek adalah alofon. Demikian juga
1. Dari Pakar PAUD dengan bunyi /o/ pada kata toko dan
Secara keseluruhan sudah tokoh, dari aspek bunyi terdapat
sesuai dengan kebutuhan anak usia perbedaan, tetapi keduanya bukan
dini yaitu sederhana, menarik dan fonem. Berdasarkan masukan pakar
mudah dioperasikan. Buku dan kartu bahasa Indonesia sebaiknya yang
bergambar menarik dan kata yang diberikan kepada anak di poster,

234
Materi Pengembangan Bahasa Indonesia Tentang Kesadaran Fonemik (Phonemic Awareness)
Untuk Anak Usia Dini (4-5 Tahun) (Sumarti)

bunyi /e/ dua macam saja dan bunyi lagu bunyi bahasa Indonesia. Kedua
/o/ satu saja, sesuai dengan kaidah APE ini membantu guru dan orang tua
fonemik bahasa Indonesia. Untuk menstimulasi kesiapan menulis awal.
bunyi vokal rangkap disarankan Hal ini diperlukan agar guru dan orang
hanya diftong yang dikenalkan, tua memiliki keselarasan dalam men-
karena kedua bunyi vokal tersebut stimulasi keterampilan berbahasa anak
telah melebur dan tidak dapat terutama keterampilan menyimak dan
dipisahkan. persiapan menulis. Pada data bahasa
Untuk bunyi konsonan, masukan kalimat ditambahkan APE poster cerita
dari pakar adalah konsistensi bunyi yang yang bertujuan meningkatkan ke-
dirujuk terdapat pada awal suku kata. mampuan kosa kata anak.
Misalnya bunyi /n/ untuk kata nanas, Perbaikan kedua poster untuk
bunyi /r/ untuk kata rusa. Pada bunyi /ῆ/ guru. Pada awalnya pengajar me-
disarankan dicari kata yang ada pada nyampaikan bunyi dengan membagi dua
awal suku kata, misalnya kata bangau, kelompok yaitu kelompok vokal dan
bunga. kelompok konsonan sebagaimana ter-
Untuk uji rekan sejawat, peneliti dapat pada poster kecil untuk pebelajar.
meminta masukan dan tanggapan dari Selama satu bulan dilakukan evaluasi
guru yang mengajar kelas A. Ada 3 guru kepada pebelajar. Hasilnya anak dapat
yang mengajar yaitu satu wali kelas menyebutkan huruf dan bunyinya tetapi
merangkap guru sentra persiapan dan mengalami kesulitan untuk mencari
dua guru sentra yaitu sentra balok, seni, bunyi yang dipahami pada kata. Pada
drama dan eksplorasi. Dari rekan sejawat bulan kedua peneliti menyusun tahapan
ada 3 masukan yaitu: penyajian sesuai dengan bunyi yang
1. Penambahan jenis APE pada data pertama dikuasai oleh anak dan tingkat
bahasa huruf dan kalimat. vareasinya. Mulai dari vokal a, i, u, o dan
2. Poster sesuai dengan tahapan e. Pada bunyi konsonan dimulai dari
pengembangan bahasa. kelompok bunyi bilabial yaitu m, b, dan
3. Ide kegiatan lebih bervariasi dan p. Setelah itu dibentuk menjadi kata yang
dapat dilakukan di rumah. bermakna. Pada akhir pekan pada bulan
Dari masukan pakar peneliti kedua tampak perubahan yang cukup
melakukan perbaikan pada poster untuk signifikan. Anak mudah mencari kata
anak, poster guru, buku panduan menulis dari bunyi yang dipahami dari kata-kata
dan syair lagu. Selain itu juga pada buku yang dekat dengan anak, misalnya kata
panduan yaitu pada Modul 1, bunyi mama, oma, Ima, Uma. Dari hasil
bahasa Indonesia. evaluasi ini disusunlah poster untuk guru
Dari masukan rekan sejawat sesuai dengan urutan penguasaan bunyi
dilakukan beberapa revisi. Pertama pada pebelajar.
APE data bahasa huruf ditambah dengan Perbaikan ketiga pada Modul 3
huruf pisah. Hal ini dilakukan karena yaitu ide-ide kegiatan yang dapat
anak ingin menulis dari kata yang dilakukan di sekolah dan rumah. Ide
dipahami tetapi sebagian besar anak kegiatan dilengkapi dengan silabus dan
belum siap menulis. Oleh karena itu poster guru/orang tua. Pada ide kegiatan
dengan huruf pisah ia dapat memvisual- disajikan beberapa alternatif kegiatan
kan bunyi yang sudah dipahami. Untuk dari APE yang ada dan benda-benda di
menguatkan keterampilan menulis pada sekitar anak. Hal ini diperlukan agar
data bunyi dan huruf ditambahkan buku anak mendapatkan stimulasi yang
panduan menulis dan CD yang berisi optimal.

235
DEIKSIS | Vol. 09 No.02 | Mei 2017 | 207-224

Setelah melalui uji pakar dan uji menunjukkan 90% sangat setuju dan
rekan sejawat dilakukan uji coba kepada 10% setuju. Pada prinsip kedua pada
anak didik. Uji coba dilakukan selama kelompok pebelajar menunjukkan 75%
empat bulan atau satu catur wulan. sangat setuju dan 25% setuju. Pada
Setelah selesai uji coba diberikan angket prinsip ketiga pebelajar menunjukkan
yang berisi tentang persepsi pengajar dan 87% sangat setuju dan 13% setuju dan
pebelajar melalui orang tua anak didik. pada pengajar 60% sangat setuju dan
Berikut ini adalah hasil angket uji 40% setuju. Pada prinsip keempat pada
coba sesuai dengan prinsip-prinsip yang pebelajar 90% sangat setuju dan 10%
dikemukakan Tomlinson dan Bolitho. setuju dan pada pengajar 80% sangat
Prinsip dari Tomlinson bahwa materi setuju dan 20% setuju. Setelah ditelaah
harus terhubung dengan kurikulum yang perbedaan yang cukup menonjol adalah
digunakan. Sedangkan dari Bolitho prinsip yang ketiga yaitu stimulasi
adalah prinsip kerangka pengembangan kognitif. Setelah dilakukan wawancara
materi yang berkaitan dengan kesadaran dengan pengajar dan observasi ternyata
bahasa yang salah satu komponennya kasus itu berlaku bagi anak
adalah kesadaran fonemik. Prinsip ter- berkebutuhan khusus.
sebut dijabarkan dalam 4 kelompok Dari hasil uji pakar, uji telan
pertanyaan yang masing-masing sejawat dan uji coba pada pebelajar
kelompok terdiri dari 4 pertanyaan. terdapat beberapa masukan untuk
Kelompok pertama adalah data bahasa dijadikan masukan pada Draft 3 dan
yang meliputi bunyi bahasa, huruf, kata dianggap sebagai model final. Dilihat
dan kalimat. Kelompok kedua kegiatan dari hasil uji pakar, uji telan sejawat dan
yang dapat mengeksplorasi kemampuan hasil uji coba kepada pebelajar dapat
anak; membandingkan, menanya, disimpulkan model materi
memprediksi dan menjelaskan. pengembangan bahasa tentang
Kelompok ketiga adalah stimulasi kesadaran fonemik layak digunakan.
melibatkan kemampuan kognitif; meng-
amati, mengindra, dan meng- EFEKTIVITAS MODEL
komunikasikan. Kelompok keempat Keefektifan model materi
adalah kegiatan melibatkan semua pengembangan bahasa tentang
keterampilan berbahasa dan bersifat kesadaran fonemik yang dikembangkan
terbuka. dapat dilihat dari rerata dari angket yang
Dari hasil angket dapat dari diberikan pada uji coba model. Dari hasil
pebelajar dan pengajar diperoleh hasil angket rata-rata dilihat dari hasil
98% materi sesuai dengan tujuan pebelajar dan pengajar. Dari pebelajar
kurikulum sedangkan dan 2% tidak diperoleh rata-rata 3,2 yang meliputi
menjawab. Untuk prinsip kerangka data bahasa, eksplorasi kegiatan anak,
pengembangannya dapat dilihat ada stimulasi kognitif dan pelibatan semua
perbedaan antara pengajar dan pebelajar. aspek keterampilan berbahasa. Dari
Pada prinsip pertama yang kelompok pengajar diperoleh rata-rata
dituangkan pada pertanyaan kelompok A 2,55. Dari dua kelompok ini dapat
yaitu data bahasa yang meliputi bunyi diambil rata-rata hasilnya 2,53.
bahasa, huruf, kata dan kalimat. Pada Selain data di atas, dapat masukan
kelompok pebelajar 98% sangat setuju dari pebelajar dan pengajar untuk
bahwa materi pengembangan memuat penyempurnaan model. Berikut ini
data bahasa dan 2% setuju Sedangkan tanggapan dari pebelajar dan pengajar:
pada kelompok pengajar hasilnya

236
Materi Pengembangan Bahasa Indonesia Tentang Kesadaran Fonemik (Phonemic Awareness)
Untuk Anak Usia Dini (4-5 Tahun) (Sumarti)

1. Dari pengajar: materi yang berkaitan anak terbangun dan keterampilan


dengan data bahasa kalimat berbahasa anak terstimulasi sesuai
diperlukan banyak vareasi misalnya dengan tahapan perkembangannya.
poster cerita dan buku-buku berima. 2. Materi ajar yang ada belum me-
2. Dari pebelajar: materi untuk nampakkan contoh materi pe-
pebelajar perlu diberikan ide-ide ngembangan bahasa tentang kesadar-
kegiatan yang bisa dilakukan di an fonemik. Materi yang digunakan
rumah. saat ini berupa buku paket dan huruf
Berdasarkan data di atas dapat raba dilihat dari aspek wujud dan isi
disimpulkan bahwa materi yang belum memenuhi kebutuhan anak
dikembangkan yaitu Materi usia dini. Buku paket hanya
Pengembangan Bahasa tentang menstimulasi keterampilan mem-
Kesadaran Fonemik untuk Anak Usia 4- baca dan menulis sedangkan anak
5 tahun dinyatakan efektif dan diterima usia dini memerlukan stimulasi
oleh pengajar dan pebelajar. menyimak dan berbicara yang lebih
Model materi yang dikembangkan banyak. Huruf raba difokuskan untuk
efektif digunakan. Keefektifan ini dilihat pengembangan keterampilan me-
dari hasil angket uji coba setelah nulis. Secara wujud dan isi huruf
diterapkan dikelas. Hasilnya materi yang raba dapat dikembangkan untuk
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan memenuhi kebutuhan bermain anak
anak usia dini dan cukup efektif dengan dan data bahasa.
rata-rata 2,53 dari rentang nilai 4. 3. Dari hasil analisis kebutuhan
pengajar memerlukan materi pe-
SIMPULAN ngembangan bahasa yang sesuai
Berdasarkan hasil penelitian dan dengan kebutuhan anak usia dini
pengembangan model yang dilakukan yaitu materi mendukung kebutuhan
didapatkan kesimpulan. Kesimpulan ini bermain anak dan mengandung data
menjawab dari pertanyaan yang terdapat bahasa. Untuk itu peneliti membuat
pada rumusan masalah. Berikut ini model materi yang sesuai dengan
adalah beberapa kesimpulan yang kebutuhan anak usia dini dan dapat
disampaikan: menstimulasi semua aspek ke-
1. Dari hasil analisis kebutuhan di- terampilan berbahasa anak yaitu
dapatkan bahwa materi pe- menyimak, berbicara, persiapan
ngembangan bahasa Indonesia yang menulis dan persiapan membaca.
diperlukan adalah kesadaran Materi diwujudkan dalam bentuk
fonemik. Sesuai dengan per- Alat Permainan Edukatif (APE)
kembangan anak didik pada usia 4-5 untuk anak dan cara mens-
tahun yang memerlukan stimulasi timulasinya diwujudkan dalam buku
bahasa lisan. Materi kesadaran panduan untuk guru. APE secara
fonemik akan membantu guru men- wujud memenuhi kebutuhan bermain
stimulasi semua aspek keterampilan anak dan mengandung data bahasa
berbahasa yaitu menyimak, ber- anak mulai dari bunyi, huruf, kata
bicara, persiapan menulis dan per- dan kalimat.
siapan Strategi kegiatannya dapat 4. Menurut pakar dan rekan sejawat
dilakukan dengan bermain. Dengan model materi yang dikembangkan
materi pengembangan bahasa layak untuk digunakan. Untuk
Indonesia tentang kesadaran melihat kelayakannya dilakukan
fonemik kompetensi kebahasaan serangkaian uji kelayakan dan proses

237
DEIKSIS | Vol. 09 No.02 | Mei 2017 | 207-224

uji coba. Uji kelayakan dilakukan ______ (Terj.Noor CholisdanYusi


dengan uji pakar dan rekan sejawat A.R).Prinsip Pembelajaran dan
sedangkan uji coba dilakukan Pengajaran Bahasa. Jakarta:
dengan cara memberikan model KedutaanBesar AS di
materi yang telah dilakukan revisi AmerikaSerikat, 2008.
dari pakar dan rekan sejawat kepada Chris Dukes dan Maggie Smith, Cara
anak didik. MengembangkanKeterampilanB
5. Persepsi terhadap materi diberikan erbahasadanBerkomunikasipada
oleh pengajar dan anak didik yang AnakPrasekolah, (Terjemahan)
diwakili oleh orang tua menunjukkan
Jakarta:Indeks, 2010
hasil yang baik. Hasil ini
berdasarkan dari angket yang Elizabeth Heinstock (Terjemahan)
diberikan setelah dilakukan uji coba Hermes; Montessori
dari materi yang dikembangkan. untukPrasekolah, Jakarta:
6. Model materi yang dikembangkan Delapratasa, 2002
efektif digunakan. Keefektifan ini Erick Jensen (Terjemahan) Esti A Budhi
dilihat dari hasil angket uji coba Habsari, Otak Sejuta Gigabyte
setelah diterapkan dikelas. Hasilnya Bandung: Mizan2003
materi yang dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan anak usia dini dan Gall, Meredith D.; Joyce Gall; dan
cukup efektif dengan rata-rata 2,53 Walter R. Borg.Educational
dari rentang nilai 4. Research: An Introduction.
Dengan demikian, materi Boston: Pearson: Education, Inc,
pengembangan bahasa Indonesia tentang 2003.
kesadaran fonemik sesuai dengan Gordon Winch, Literacy Third Edition,
kebutuhan anak usia 4-5 tahun. Australia, Oxford 2006
Indikasinya, kebutuhan bermain anak
dapat difasilitasi, kompetensi bahasa Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa,
anak terstimulasi dan semua Gramedia Jakarta, 2006
keterampilan berbahasa (menyimak, Gulo, W. Strategi Belajar
berbicara persiapan menulis dan Mengajar.Jakarta:
membaca) dapat dikembangkan sesuai GramediaWidiasarana, 2002.
dengan karakteristik anak usia dini.
Jean R Feldman,PHd, A Survival Guide
for The Preschool Teacher, The
DAFTAR PUSTAKA Center for Applied Reseach in
Education, New York, 2005
Anggani Sudono, Pengembangan Anak K.M Jaszczolt, Semantic and
Usia Dini, Jakarta: Grasindo, Pargamatics, Longman, British,
2009 2004
Anggani Sudono, Sumber Belajar dan lan McGrath, Materials Evaluation and
Alat permainan PAUD Jakarta: Design for Language
Grasindo 2000 TeachingEdinburg: University
Brown, H. Douglas. Teaching by Press, Edinburg, 2002
Principles: An Interactive MajaPitamic, Teach Me Do It Myself:
Approach toLanguage Montessori Activities for You
Pedagogoy. New York:
Longman, 2001.

238
Materi Pengembangan Bahasa Indonesia Tentang Kesadaran Fonemik (Phonemic Awareness)
Untuk Anak Usia Dini (4-5 Tahun) (Sumarti)

and Your Child, Barron’s, Rosalie Franzese, Reading and Writing


Liverlpool, UK, 2004 in Kindergarten, New York 2002
Makalah Ditjen PAUD, Depdiknas, Samsuri, Analisis Bahasa, Erlangga
Sekolah Al-Falah Jakarta, dan Jakarta 1987
CCCRT Talahasse USA, 2004. Santrock, (Terjemahan) Tri Wibowo BS,
Maria Montessori, Absorbend Mind, PsikologiPendidikan, Jakarta:
England:Celio Press, England, 2007
2002 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi
Maria Montessori, Language Pendidikan, Jakarta: Grasindo,
Develoment DMT 106, 2008
Indonesia Montessori. 2006 Sumarti, Modul Pelatihan Tingkat Dasar
Maria Montessori, The Absorbent Mind, CBIFonik, Jakarta: Pustakahati
London: Celio Press, 2002 Educenter, 2008
Martini Jamaris, Perkembangan Anak Susan Feez, Montessori and Early
Usia Taman Kanak-Kanak, Childhood, Singapore: Sage
Jakarta: Program Studi Publication, 2010
Pendidikan Anak Usia Dini, PPS Tadkiroatun Musfiroh, Menumbuh
UNJ, 2005 kembangkan Baca-Tulis Usia
Mary RenckJalongo, Early Chilhood DiniJakarta: Grasindo, 2009
Language Art,Amerika: Pearson, Tertulis pada lembaran negara Rl UU no
2007 20 tahun 2006 dasar
Meredith D. Gall: Joyce Gall; dan Walter pengembangan anak usia dini
R. Borg. Educational Research (Kementrian Pendidikan
An Introduction, (Boston: Nasional, 2006)
Pearson: Education, Inc., 2003) Tomlinson, Brian (ed.). Materials
Nurbiana Dhieni, Metode Development in Language
Pengembangan Bahasa ,Jakarta, Teaching. Cambridge:
Universitas Terbuka, 2007 Cambridge University Press,
2002.
Pamela dkk (Terjemahan): Pendidikan
berpusat pada Anak, ______Developing Materials for
Jakarta:2004 Language Teaching.London:
YHT, 2007.
Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata,
Metode Penelitian Pendidikan,
Bandung:Rosda, 2005
Prof.Dr.Ida Bagus Putrayasa,MPd. Tata
Kalimat Bahasa Indonesia
Refika Aditama, Jakarta 2006
Richards, Jack C. dan A.Renandya
Willy, Methodology in Language
Teaching. Cambridge:
CambridgeUniversity Press,
2003.

239

Anda mungkin juga menyukai