Anda di halaman 1dari 11

Pertemuan ke 1

Pengertian dan Sejarah Koperasi

1) Tujuan Pembelajaran
a. Mampu menjelaskan Pengertian Koperasi
b. Mampu menjelaskan Sejarah Koperasi

2) Uraian Materi
A. Pengertian Koperasi

Kata koperasi dalam bahasa Inggrisdisebut “ Cooperation” atau “Cooperative” yang


berarti kerja sama atau bersifat kerja sama. Penggunaan kata tersebut dalam bahasa Inggris dapat
berbeda arti sesuai dengan hubungan kalimatnya.Misalnya “ economic cooperation “ berarti
kerja sama dalam bidang ekonomi, “ Cooperative society “ berate sekelompok manusia yang
bekerja sama.
Kerja sama tersebut adalah untuk mencapai tujuan bersama untuk kepentingan dan kemanfaatan
bersma.Kata inilah yang yang dalam bahasa Indonesia secara umum disebut Koperasi
Walaupun kita telah menggunakan kata koperasi akan tetapi kalau kita telaah lebih lanjut, kata
koperasi dalam hubungan kalimat yang satu dengan yang lainnya sering masih mempunyai
perbedaan maksud hal ini disebabkan karena perbedaan segi pandangan dan filsafat hidup orang
yang mengemukakan atau yang menggunakan kata-kata tersebut

Berikut beberapa pengertian Koperasi:


1. International Labour Office (ILO )
Organisasi buruh Internasional member definisi koperasi sebagai berikut :

……Cooperative is an association of persons, usually of limited means , who have vollontarily


joined together to achieve a comoon economic end throughthe formation of a democratically
controlled business organization , making equitable contribution to the capital required and
accepting afair share of the risks and benefits of the undertaking.
Dari definisi tersebut menurut ILO koperasi mengandung unsure-unsur sebagai berikut :

a. Merupakan perkumpulan orang. ( association of persons)


b. Bergabung secara sukarela ( have voluntarily joined together )
c. Untuk mencapai tujuan ekonomi bersama ( to achieve a comoon economic end )
d. Organisasiperusahaan yang dikendalikan secara demokratis ( a democratically
countrolled business organization )
e. Kontribusi yang adil terhadap modal yang diperlukan (equitable contribution to the
capital required )
f. Menanggung resiko dan menerima bagian keuntungan secara adil ( a fair share of the
risks and benefits of the undertaking )

2. Margaret Digby
Dalam bukunya “ The world Cooperative Movement” dikemukakan bahwa koperasi
mempunyai arti :

a) Sebagai “Working Together” atau “ Ready to help “


b) Sebagai suatu bentuk “ business organization “ tertentu.
Dalam arti yang kedua ini Koperasi dapat dibedakan dari kegiatan badan –badan lain dalam
mencapai tujuan serta penggunaan alat-alatnya
3. Dr.G.Mladenats
Di dalam bukunya “ Histoire des Doctrines Cooperative” Mladenats mengemukakan
bahwa perusahaan koperasi (intreprener Cooperative) adalah perkumpulan orang-orang yang
terdiri dari produsen-produsen kecil atau konsumen kecil, yang bergabung secara sukarela untuk
mencapai beberapa tujuan bersama dengan saling menukarkan jasa-jasanya melalui usaha
ekonomi yang bersifat kolektif yang bekerja dengan resiko ditanggung bersama dan dengan
sumber-sumber yang disumbangkan oleh para anggotanya.

4. Dr. Mohammad Hatta


Di dalam bukunya ” The Cooperative Movement in Indonesia “ Dr. Mohamad Hatta
mengemukakan bahwa koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan
ekonomi berdasarkan tolong menolong. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa gerkan koperasi
adalah perlambang harapan bagi kaum yang lemah ekonominya ,berdasarkan self help dan
tolong-menolong diantara anggota-anggotanya. Yang melahirkan diantara mereka rasa percaya
kepada diri sendiri dan persaudaraan. Koperasi menyatakan semangat baru ,semangat tolong diri
sendiri,Ia didorong oleh keinginanan memberi jasa kepada kawan berdasarkan “seorang buat
semua dan semua buat seorang inilah yang dimaksud dengan “ auto aktivitet golongan “ Auto
aktivitet golongan tersebut berdsarkan atas :
a. Solidaritet
b. individualitet
c. auto activitet dan self help
d. jujur.
5. Undang-Undang Koperasi Indonesia.
a) Undang-Undang koperasi No:12 tahun 1967 Tentang Pokok-Pokok Perkoperasian
.Menurut UU ini Koperasi Indonesia didefinisikan sebagai organisasi ekonomi rakyat
yang berwatak sosial beranggotakan orang-orang ataubadan hukum koperasi yang
merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas
kekeluargaan.
b) Undang- undang Koperasi No :25 tahun 1992 menurut UU ini yang dimaksud
Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prisip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.
Bila di rinci lebih jauh, beberapa pokok pikiran yang dapat ditarik dari urain mengenai
pengertian koperasi tersebut adalah sebagai berikut :
1) Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki
kemampuan ekonomi terbatas yang bertujuan untuk memperjuangkan peningkatan
kesejahteraan ekonomi mereka.
2) Bentuk k erja sama dalamkoperasi bersifat sukarela
3) Tiap-tiap koperasi berkewajiban untuk mengembangkan serta mengawasi jalannya usaha
koperasi
4) Tiap-tiap annggota koperasi memeliki hak dan kewajiban yang sama
5) Risiko dan keuntungan usaha koperasi ditanggung dan dibagi secara adil.

B. SEJARAH KOPERASI DI DUNIA

I. Sejarah Koperasi Dunia

Gerakan Koperasi di dunia, di mulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di Inggris.
Lembaga ini sering disebut dengan “KOPERASI PRAINDUSTRI”. Dari sejarah
perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi industri di Inggris tahun 1770 yang
menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industri yang berdampak pada semakin
besarnya pengangguran hingga revolusi Perancis tahun 1789 yang awalnya ingin menumbangkan
kekuasaan raja yang feodalistik, ternyata memunculkan hegemoni baru oleh kaum kapitalis.
Semboyan Liberte-Egalite-Fraternite (kebebasan-persamaan-kebersamaan) yang semasa revolusi
didengung-dengungkan untuk mengobarkan semangat perjuang rakyat berubah tanpa sedikitpun
memberi dampak perubahan pada kondisi ekonomi rakyat. Manfaat Liberte (kebebasan) hanya
menjadi milik mereka yang memiliki kapital untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya.
Semangat Egalite dan Fraternite (persamaan dan persaudaraan) hanya menjadi milik lapisan
masyarakat dengan strata sosial tinggi (pemilik modal kapitalis).

a. Perkembangan Koperasi Di Eropa.

1) Perkembangan Koperasi di Prancis

Revolusi Perancis dan perkembangan industri telah menimbulkan kemiskinan dan


penderitaan bagi rakyat Perancis. Kelahiran koperasi yang didasari oleh adanya penindasan dan
kemiskinan yang terjadi pada masyarakat kalangan bawah (buruh) di dalam sistem kapitalisme
yang berkembang pesat saat itu, ternyata harus berhadapan pula dengan kelemahan dari dalam
koperasi sendiri. Kurangnya modal, kesadaran dan pengetahuan yang rendah dari anggota dan
pengurus menyebabkan koperasi sulit berkembang secara pesat. Di sisi lain, ideologi sosialisme
yang muncul sebagai reaksi dari kekurangan-kekurangan kapitalisme itu ternyata tidak mampu
berbuat banyak untuk merubah keadaan saat itu. Berkat dorongan pelopor-pelopor merekaseperti
Charles Forier, Louis Blanc, serta Ferdinand Lasalle, yang menyadari perlunya perbaikan nasib
rakyat, para pengusaha kecil di Perancis berhasil membangun Koperasi-koperasi yang bergerak
dibidang produksi.
Charles Fourier (1772-1837) seorang sosialis Perancis menganjurkan berdirinya unit-unit
produksi “Falansteires” yang mengedepankan semangat kebersamaan baik kepemilikan kapital,
mengupayakan kebutuhan sendiri dan kepemilikan terhadap alat-alat produksi secara bersama-
sama. Louis Blanc (1811-1882) meskipun terpengaruh oleh cita-cita Charles Fourier tetapi Louis
Blanc mencoba lebih realistis dengan menyusun rencana yang lebih konkret. Louis Blanc
mengusulkan kepada pemerintah untuk mendirikan tempat-tempat kerja untuk kaum buruh
dalam bentuk Atelier Sosiaux (Atelier Sosial) dimana kaum buruh mengorganisir sendiri dengan
cara kooperatif dan diawasi oleh pemerintah. Selain mendapatkan upah kerja, kaum buruh juga
mendapat bagian dari laba usaha. Saint Simon (1760-1825) berpendapat bahwa masalah sosial
dapat diatasi jika masyarakat diatur menjadi “Assosiasi Produktif” yang dipimpin teknokrat dan
ahli-ahli industri.

Dewasa ini di Perancis terdapat Gabungan Koperasi Konsumsi Nasional Perancis (Federation
Nationale Dess Cooperative de Consommation), dengan jumlah Koperasi yang tergabung
sebanyak 476 buah. Jumlah anggotanya mencapai 3.460.000 orang, dan toko yang dimiliki
berjumlah 9.900 buah dengan perputaran modal sebesar 3.600 milyar franc/tahun.

2) Perkembangn Koperasi di Inggris

Koperasi didirikan di kota Rochdale, Inggris pada tahun 1844. Koperasi ini di pandang
sukses. Koperasi yang dipelopori oleh 28 anggota tersebut dapat bertahan dan sukses karena
didasari oleh semangat kebersamaan dan kemauan untuk berusaha. Mereka duduk bersama dan
menyusun berbagai langkah yang akan dilakukan sebelum membentuk sebuah satuan usaha yang
mampu mempersatukan visi dan cita-cita mereka. Mereka mulai menyusun pedoman kerja dan
melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang mereka susun bersama. Walaupun pada awalnya
banyak mengalami hujatan, tetapi toko yang dikelola secara bersama-sama tersebut mampu
berkembang secara bertahap. Rochdale Equitable Pioneer’s Cooperative Society, dengan prinsip-
prinsip koperasinya :

a) Keanggota yang bersifat terbuka.


b) Pengawasan secara demokratis.
c) Bunga yang terbatas atas modal anggota.
d) Pengembalian sisa hasil usaha sesuai dengan jasanya pada koperasi.
e) Barang-barang hanya dijual sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan harus secara
tunai.
f) Tidak ada perbedaan berdasarkan ras, suku bangsa, agama dan aliran politik.
g) Barang-barang yang dijual adalah barang-barang yang asli dan bukan yang rusak atau
palsu.
h) Pendidikan terhadap anggota secara berkesinambungan.
Dari pedoman koperasi di Rochdale inilah prinsip-prinsip pergerakan koperasi dibentuk.
Meskipun masih sangat sederhana tetapi apa yang dilakukan koperasi Rochdale dengan prinsip-
prinsipnya telah menjadi tonggak bagi gerakan koperasi di seluruh dunia. Prinsip-prinsip
koperasi Rochdale tersebut kemudian dibakukan oleh I.C.A dan disampaikan dalam konggres
I.C.A di Paris tahun 1937.

Apapun yang menjadi penyebab terjadinya Revolosi Industri ,yang lebih penting di sini
adalah akibat yang ditimbulkannya., terutama masalah timbulnya koperasi di Inggris, sebagai
salah satu jawaban atas akibat buruk Revolosi Industri . Akibat-akibat buruk Revolosi Industri
tersebut antara lain :
1) Bangkrutnya industri-industri rumah karena tdk.mampu bersaing dengan industri industri
pabrik
2) Banyak orang yang kehilangan mata pencaharian dan terjadi pengangguran
3) Upah buruh yang smakin merosot
4) Jam kerja yang terlalu lama
5) Pekerja wanita dan anak-anak dengan upah yang rendah
6) Kondisi kerja yang tidak baik.

Perintis Gerakan Koperasi di Dunia

1. Robert Owen (1771-1858) umumnya danggap sebagai perintis gerakan koperasi modern.
Ia telah mempelajari cita –cita John Beller yang berusaha menyatukan konsumen dan
petani dalam satu perkumpulan.Disamping itu ia menanamkan benih koperasi dalam
perkumpulan itu. Seperti :
a. Dasar sukarela , demokrasi dan persamaan
b. Kombinasi antara “self help” dan “mutual aid”
c. Hubungan lansung antara konsumen dan produsen untuk meniadakan tengkulak.
Robert Owen adalah seorang industrialis Inggris yang kaya raya dan seorang direktur
pabrik tenun.Ia berasal dari keluarga miskin anak seorang pemilik warung kecil di Wales
Tengah. Sebagai seorang direktur ia tidak menggunakan selruh kesempatan yang ada
semata-mata untuk mengejar keuntungan yang sebesar-besarnyabagi dirinya sendiri,
melainkan diperhitungkan pula nasib buruh-buruhnya Karena itu maka langkah-langkah
yang diambil adalah :
a) Memperpendek jam kerja dari17 jam menjadi 10 jam
b) Menaikan tingkat upah
c) Memberikan jaminan sosial untuk hari tua
d) Mendirikan sekolah bagi anak-anak buruh
e) Menolak mempekerjakan anak-anak dibawah umur 10 tahun.
f) Melarang orang mendirikan toko atau warung di sekitar pabrik.
2. William King
William King adalah perintis Koperasi yang kedua selain menjalankan tugasnya sehari-
hari sebagai dokter ia banyak menruh perhatian pada buruh. Sebagai seorng dokter yang tinggi
rasa kemanusiaanya ia ingin berbuat sesuatu yang kiranya dapat memperbaiki kehidupan
mereka.Untuk itu didirikan warung-warung koperasi sekitar tahun 1830.dalam waktu kurang dari
2 tahun telah berdiri 130 koperasi atas anjuran dan batuannya.

3. Charles Howard
Charles Howard seorang buruh pabrik tenun dikota Rochdale yang telah mempelajari
gagasan dan pendapat Robert Own dan Williem King serta sebab-sebab kegagalan
koperasi.Maka ia bertekad untuk mendirikan koperasi dengan peraturan-peraturan kerja yang
tegas dan jelas. Semula koperasi itu hanya beranggotakan 28 orang buruh tenun yang terdiri dari
27 orang pria dan 1 orang perempuan, dan masing-masing mewajibkan diri untuk memasukan
sebagian upah yang diterima sebesar 2 penny ( 2 pence) tiap minggu ke Koperasi.Simpanan
tersebut merupakan suatu usaha untuk memupuk permodalan koperasi yang kegunaanya
disadari penuh untuk membiayai semua kegiaan usaha koerasi dalam menyediakan barang-brang
kebutuhan para anggota .Simpanan ini akan terus dilakukan hingga dicapai jumlah £1 ( sama
dengan 240 pence ) dengan demikian jumlah tersbt.akan dapat dipenuhi dalam waktu 120
minggu.Koperasi dibuka tahun 1844 di kota Rochdel dengan membuka toko barang yang
mampu disedakan 25 kg mentega,25 kg gula,6 karung tepung gandum dan 24 batang
lilin.Tempat toko terletak di jalan yang sepi sepi .Namun demikian perkembangan koperasi
Rochdel cukuppesat halini bisa dilihat dari jumlah anggota yang semula 28 orang pada waktu
berdiri th. 1844 menjadi 5526 0rang pada tahun 1865 dan barang yang dijual dari hampir £ 0
menjadi £ 196234 dengan keuntungan sebesar £ 15156..erkembangan koperasi cukup pesat ini
sangat besar pengaruhnya terhadap pergerakan koperasi, baik di Inggris sendiri maupun di luar
Inggris.Pada tahun 1852 di inggris tidak kurang dari 100 koeasi elah berdiri dan berjalan
lancar.Pada tahun 1862 Koperasi telah berhasil membentuk Pusat Koperasi Pembeliandengan
nama The Cooperative Whole-Sale (W.C.S )

7) Perkembangn Koperasi di Jerman

Sekitar tahun 1848, saat Inggris dan Perancis telah mencapai kemajuan, muncul seorang
pelopor yang bernama F. W. Raiffeisen, walikota di Flammersfield. Ia menganjurkan agar kaum
petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan-pinjam. Setelah melalui beberapa rintangan,
akhirnya Raiffesien dapat mendirikan Koperasi dengan pedoman kerja sebagai berikut :

a. Anggota Koperasi wajib menyimpan sejumlah uang.


b. Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman dengan membayar bunga.
c. Usaha Koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat agar tercapai kerjasama yang
erat.
d. Pengurusan Koperasi diselenggarakan oleh anggota yang dipilih tanpa mendapatkan
upah.
e. Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kesejahteraan masyarakat

Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze yang berasal dari
kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi simpan-pinjam yang
bergerak di daerah perkotaan. Pedoman kerja Koperasi simpan-pinjam Schulze adalah :

a. Uang simpanan sebagai modal kerja Koperasi dikumpulkan dari anggota


b. Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.
c. Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.
d. 4. Pinjaman bersifat jangka pendek.
e. 5. Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada anggota.

8) Perkembangn Koperasi Di Denmark

Jumlah anggota Koperasi di Denmark meliputi sekitar 30% dari seluruh peduduk Denmark.
Hampir sepertiga penduduk pedesaan Denmark yang berusia antara 18 s/d 30 tahun balajar di
perguruan tinggi. Dalam perkembangannya, tidak hanya hasil-hasil pertanian yang
didistribusikan melalui Koperasi, melainkan meliputi pula barang-barang kebutuhan sector
pertanian itu sendiri. Selain itu, di Denmark juga berkembang Koperasi konsumsi. Koperasi-
koperasi konsumsi ini kebanyak didirikan oleh serikat-serikat pekerja di daerah perkotaan.

9) Perkembangn Koperasi Di Swedia

Salah seorang pelopor Koperasi yang cukup terkemuka dari Swedia bernama Albin Johansen.
Salah satu tindakannya yang cukup spektakuler adalah menasionalisasikan perusahaan
penyaringan minyak bumi yang menurut pendapatnya, dapat dikelola dengan cara yang tidak
kalah efisiennya oleh Koperasi. Pada tahun 1911 gerakan Koperasi di Swedia berhasil
mengalahkan kekuatan perusahaan besar. Pada tahun 1926 Koperasi berhasil menghancurkan
monopoli penjualan tepung terigu yang dimilikki perusahan swasta.

Pada akhir tahun 1949, jumlah Koperasi di Swedia tercatat sebanyak 674 buah dengan sekitar
7.500 cabang dan jumlah anggota hampir satu juta keluarga. Rahasia keberhasilan Koperasi-
koperasi Swedia adalah berkat program pendidikan yang disusun secara teratur dan pendidikan
orang dewasa di Sekolah Tinggi Rakyat (Folk High School), serta lingkaran studi dalam
pendidikan luar sekolah. Koperasi Pusat Penjualan Swedia (Cooperative Forbundet),
mensponsori program-program pendidikan yang meliputi 400 jenis kursus teknis yang diberikan
kepada karyawan dan pengurus Koperasi.
10) Perkembangan Koperasi Di Amerika Serikat.

Keadaan sosial ekonomi Amerika Serikat pada pertengahan abad ke-19 hampir sama dengan
Inggris. Menurut catatan, jumlah Koperasi yang tumbuh antara tahun 1863-1939, berjumlah
2600 buah. Sekitar 57% dari Koperasi-koperai ini mengalami kegagalan. Menurut catatan, dalam
periode 1909-1921, sekitar 52% dari seluruh pekumpulan Koperasi pertanian yang ada telah
bekerja secara efektif. Dalam perkembangannya, ada banyak jenis Koperasi yang berkembang di
Amerika Serikat. Di daerah pedesaan antara lain dikenal adanya Koperasi Asuransi Bersama,
Koperasi Llistrik dan Telepon, Koperasi Pengawetan Makanan, Koperasi Simpan-Pinjam dan
Koperasi Penyediaan Benih. Sedangkan Koperasi-koperasi di perkotaan seringkali
menyelenggarakan toko-toko eceran. Koperasi kredit dan Koperasi Perumahan juga banyak
ditemukan dikota-kota, di Amerika Serikat juga berkembang Koperasi Rumah Sakit dan
Koperasi Kesehatan. Koperasi pertama yang berdiri di Amerika Serikat adalah The Philadelphia
Contributionship From Lose By Fire. Semacam asuransi kebakaran. Berikutnya berdiri koperasi
pengairan yang mengurus irigasi pertanian.Dan pada tahun 1880 berdiri koperasi-koperasi
pertanian yang besar (History and Performance of Inkopkar 1995). Sementara itu, di Amerika
Serikat, selama bertahun-tahun juga telah berkembang perkumpulan simpan pinjam yang dikenal
dengan nama Credit Union, berkat anjuran Alphonso Desjardin (1854- 1921).

Sebelumnya masyarakat pernah mencoba mendirikan perkumpulan serupa, seperti yang


pernah didirikan oleh kaum pekerja pada tahun 1892 yang bernama The Boston Globe. Namun
kurang mendapat sambutan masyarakat karena dinilai terlalu mengejar keuntungan, sehingga
tidak mencerminkan suatu bentuk kerja sama dan tolong menolong.Alphonso, memulai usaha
simpan pinjam dengan mendirikan semacam “Bank Rakyat” pada tahun 1900 di Levis Queebec,
dengan menggerakkan kegiatan menabung di kalangan petani maupun buruh dan selanjutnya
meminjamkan kepada sesama anggota yang memerlukan. Perkembangan yang pesat usaha
simpan pinjam melalui “bank rakyat ” mendorong Alphonso berpikir akan perlunya landasan
hukum bagi usaha tersebut.Atas usaha keras Alphonso bersama temannya Edward A Filene
(1860-1913), pada tahun 1909, lahirlah undang-undang pertama tentang koperasi Simpan pinjam
di Massachussets. Dalam perkembangannya, undang-undang tentang koperasi simpan pinjam itu
juga mulai melebar ke New Hampshire.Koperasi simpan pinjam tersebut selanjutnya menjadi
model atau teladan bagi seluruh koperasi simpan pinjam di Amerika Serikat, bahkan sampai ke
Kanada.
Sampai tahun 1915, jumlah koperasi simpan pinjam atau credit union telah bertambah menjadi
11 unit dan tiga tahun kemudian meningkat menjadi 42 unit.Dan sampai tahun 1934 telah
bertambah menjadi sekitar 2.400 unit yang tersebar di 38 negara bagian.Pada tahun tersebut,
Presiden Roosevelt menandatangani Federal Credit Union Act.Dan pada tahun itu pula terbentuk
Federal Credit Union yang menamakan diri sebagai National Credit Union Association, yang
berkedudukan di Madison, Wiscounsin.

b. Perkembangan Koperasi Di Asia.

1. Perkembangan Koperasi Di Jepang.


Koperasi pertama kali berdiri di Negara ini pada tahun 1900 (33 tahun sesudah
pembaharuan oleh Kaisar Meiji), atau bersamaan waktunya dengan pelaksanaan Undang-undang
Koperasi Industri Kerajinan. Cikal bakal kelahiran Koperasi di Jepang mulai muncul ketika
perekonomian uang mulai dikenal oleh masyarakat pedalaman. Gerakan Koperasi pertanian
mengalami kemajuan yang sangat pesat sejak tahun 1930-an, khususnya ketika penduduk
Jepanng menghadapi krisis ekonomi yang melanda dunia dalam periode 1933. Di Jepang ada dua
bentuk Koperasi pertania. Yang pertama disebut Koperasi Pertanian Umum. Koperasi ini bekerja
atas dasar serba usaha, misalnya menyelenggarakan usaha pemasaran hasil pertanian,
menyediakan kredit untuk usaha perasuransian, pemberian bimbingan dan penyuluhan pertanian
bagi usaha tani. Bentuk Koperasi yang lain disebut Koperasi Khusus. Koperasi ini hanya
menyelenggarakan satu jenis usaha seperti Koperasi buah, Koperasi daging ternak, Koperasi
bunga-bungaan dan sebagainya. Pada umumnya Koperasi-koperasi pertanian di Jepang
menyelenggarakan bentuk usaha Koperasi yang pertama.

Perlu ditambahakan, Koperasi-koperasi yang menyelenggarakan kegiatan serba usaha


juga tergabung dalam sebuah Koperasi Induk yang bernama Gabungan Perkumpulan Koperasi
Pertanian Nasional (Zenkoku Nogyo Kyodokumiai Chuokai). Titik berat kegiatan Koperasi
Gabungan atau ZEN-Noh ini adalah penyaluran sarana produksi dan pemasaran hasil pertanian.
Selain itu di Jepang juga terdapat Induk Koperasi Asuransi Bersama, Induk Koperasi Perbankan
untuk pertanian-kehutanan dan pusat asosiasi penerbitan.

2. Perkembangan Koperasi Di Korea

Perkembangan Koperasi di Korea, khususnya Koperasi pedesaan, dimulai pada awal abad
ke-20. Di Korea ada dua organisasi pedesaan yang melayani kebutuhan kredit petani, yakni Bank
Pertanian Korea dan Koperasi Pertanian. Pada tahun 1961dalam rangka pelaksanaan Undang-
undang Koperasi pertanian yang baru, Bank Pertanian Korea dan Koperasi Pertanian
digabungkan menjadi satu dengan nama Gabungan Koperasi Pertanian Nasional (National
Agricultural Cooperative Federation), disingkat NACF. Gabungan ini bekerja atas dasar prinsip-
prinsip Koperasi yang modern dan melakukan kerjanya atas dasar serba usaha (Multipurpose).
NACF bertugas mengembangkan sector pertanian, meningkatkan peran ekonomi dan sosial
petani, serta menyelenggarakan usaha-usaha peningkatan budaya rakyat.

3. Perkembangan Koperasi di Indonesia


Dalam catatan sejarah bahwa Koperasi di Indonesia lahir bersama Kebangkitan
Nasional,akan tetapi sebenarnya sebelum itu telah ada rintisan kearah terbentuk dan berdirinya
koperasi yakni oleh R.Aria Wiria Amadja seorang Patih di Purwokerto Jawa Tengah dengan
mendirikan Bank Penolong dan Tabungan ( Hulp-en Spaarkbank)pada tahun 1986 untuk
menolong pegawai negeri( priyayi ) melepaskan diri dari ikatan utang yang kronis dari para
renternir. Usaha ini mendapat bantuan /dukungan dari asisiten Residen Purwokerto bernama
E.Siebergh. begitu juga penggantinya De Wolff van Westerrode memperluas usaha perkeditan
tersebut dengan menggantinya menjadi Bank Penolong Tabungan dan Kredit Pertanian (
Hulp - Spaaren Landbouwcredietbank )yang menuju kearah berkoperasi.Kemudian lumbung
desa juga didirikan .Cita-citanya mengadakan perkumpulan Koperasi yang bekerja seperti model
Raiffeisen tetapi hal ini tidak terlakana ,karena pemerintah hindia belanda mendirikan bank
rakyat ( Volkscredietbank )dimana-mana .Bank ini untuk rakyat tetapi bukan dari rakyat.
Langkah dan usaha pemerintahan Hindia belanda dalam bidang yang menyangkut bidang
perkoperasian setelah rintisan Siebergh dan De Wolff van Westerrodeantara lain tercatat sbb.;
1. pada th.1904 departemen Pertanian ,Perindustrian dan perdagangan dapat perintah untuk
Menolong orang yang mau mendir ikan koperasi .
2. pada tahun 1915 membuat peraturan tentang perkumpulan koperasi yang pertama dan
berlaku untuk golongan penduduk PRIBUMI yang mana peraturan ini terlalu berat dan
sukar dijalankan karena:
1. Akte pendirian harus dibuat dengan perantaraan Notaris
2. Ongkosmeterai sedikit-dikitnya £. 50,-
3. Hak tanah harus mengikuti aturan Eropa.

3. Tahun 1920 dibentuk “ Cooperatie Commissie” yang diketuai Dr.J.H.Boeke


4. Tahun 1927 dikeluarkan Regling Inlandsche Cooperatieve Vereenigingen. (Stbl. 1927
N0.91) sebuah peraturan koperasi yang khusus bagi golongan bumiputra,Peraturan
koperasi ini lebih memeberi keriganan dari pada peratran koperasi tahun 1915.
5. Pada tahun 1930 didirikan jawatan koperasi untuk menggiatkan pergerakan koperasi di
Indonesia.yang sesuaidengan peraturan koperesi tahun 1927. Jawatan Koperasi dipimpin
oleh JH.Boeke.
6. Sejak th1930 Jawatan Koperasi berada didalam departeman Dalam negeri dan pad tahun
1935 jawatan koperasi di pisah dan dimaukan kedalam departemen kehakiman, dan
selnjutnya pada tahun 1939 dipisahkan dari kehakiman dan diperluas menjadi jawatan
koperasi dan perdagangan dalam negeri.
7. Pada tahun 1947 tepatnya tanggal 12 juli 1947 diadakan konggres gerakan koperasi
sejawa yang pertama di Tasikmalaya dari hasil konggres pertama ini ditetapakan :
a. terbentuknya SOKRI (Senral organisasi Koperasi Rakyat Indonesia.
b. Tagnggal 12Jiuli ditetapkan sebagai hari Koperasi
c. Menganjurkan pendidikan koperasi di kalangan Pengurus,pegawai dan masyrakat.
8. Tahun 1952 konggres koperasi Ke dua di Bandung tanggal 15 - 17 Juli yang
menghasilakan keputusan :
a. SOKRI di ubah menjadi DKI ( Dewan koperasi Indonesia.
b. DKI membentuk lembaga pendidikan koperasi dan mendirikan sekolah koperasi
c. Mengukuhkan Bung Hatta menjadi Bapak Koperasi Indonesia.
9. Tahun 1956 tepatnya tanggal 1 s.d. 5 September diadakan konggres Koperasi yang ke
tiga di Jakarta yang dihadiri 84 wakil pusat koperasi dan 43 wakil Koperasi Primer.Hasil
keputusan konggres adalah hubungan kerja dengan Internasional Cooperative Aliance (
I.C.A )

Latihan Soal

1. Sebutkan dan Jelaskan Pengertian Koperasi secara umum!


2. Ceritakan dengan ringkas sejarah berdirinya koperasi di Indonesia!
3. Sebutkan dan Jelaskan Akibat-akibat buruk yang muncul karena Revolosi
Industri!

Anda mungkin juga menyukai