1) Tujuan Pembelajaran
a. Mampu menjelaskan Pengertian Koperasi
b. Mampu menjelaskan Sejarah Koperasi
2) Uraian Materi
A. Pengertian Koperasi
2. Margaret Digby
Dalam bukunya “ The world Cooperative Movement” dikemukakan bahwa koperasi
mempunyai arti :
Gerakan Koperasi di dunia, di mulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di Inggris.
Lembaga ini sering disebut dengan “KOPERASI PRAINDUSTRI”. Dari sejarah
perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi industri di Inggris tahun 1770 yang
menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industri yang berdampak pada semakin
besarnya pengangguran hingga revolusi Perancis tahun 1789 yang awalnya ingin menumbangkan
kekuasaan raja yang feodalistik, ternyata memunculkan hegemoni baru oleh kaum kapitalis.
Semboyan Liberte-Egalite-Fraternite (kebebasan-persamaan-kebersamaan) yang semasa revolusi
didengung-dengungkan untuk mengobarkan semangat perjuang rakyat berubah tanpa sedikitpun
memberi dampak perubahan pada kondisi ekonomi rakyat. Manfaat Liberte (kebebasan) hanya
menjadi milik mereka yang memiliki kapital untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya.
Semangat Egalite dan Fraternite (persamaan dan persaudaraan) hanya menjadi milik lapisan
masyarakat dengan strata sosial tinggi (pemilik modal kapitalis).
Dewasa ini di Perancis terdapat Gabungan Koperasi Konsumsi Nasional Perancis (Federation
Nationale Dess Cooperative de Consommation), dengan jumlah Koperasi yang tergabung
sebanyak 476 buah. Jumlah anggotanya mencapai 3.460.000 orang, dan toko yang dimiliki
berjumlah 9.900 buah dengan perputaran modal sebesar 3.600 milyar franc/tahun.
Koperasi didirikan di kota Rochdale, Inggris pada tahun 1844. Koperasi ini di pandang
sukses. Koperasi yang dipelopori oleh 28 anggota tersebut dapat bertahan dan sukses karena
didasari oleh semangat kebersamaan dan kemauan untuk berusaha. Mereka duduk bersama dan
menyusun berbagai langkah yang akan dilakukan sebelum membentuk sebuah satuan usaha yang
mampu mempersatukan visi dan cita-cita mereka. Mereka mulai menyusun pedoman kerja dan
melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang mereka susun bersama. Walaupun pada awalnya
banyak mengalami hujatan, tetapi toko yang dikelola secara bersama-sama tersebut mampu
berkembang secara bertahap. Rochdale Equitable Pioneer’s Cooperative Society, dengan prinsip-
prinsip koperasinya :
Apapun yang menjadi penyebab terjadinya Revolosi Industri ,yang lebih penting di sini
adalah akibat yang ditimbulkannya., terutama masalah timbulnya koperasi di Inggris, sebagai
salah satu jawaban atas akibat buruk Revolosi Industri . Akibat-akibat buruk Revolosi Industri
tersebut antara lain :
1) Bangkrutnya industri-industri rumah karena tdk.mampu bersaing dengan industri industri
pabrik
2) Banyak orang yang kehilangan mata pencaharian dan terjadi pengangguran
3) Upah buruh yang smakin merosot
4) Jam kerja yang terlalu lama
5) Pekerja wanita dan anak-anak dengan upah yang rendah
6) Kondisi kerja yang tidak baik.
1. Robert Owen (1771-1858) umumnya danggap sebagai perintis gerakan koperasi modern.
Ia telah mempelajari cita –cita John Beller yang berusaha menyatukan konsumen dan
petani dalam satu perkumpulan.Disamping itu ia menanamkan benih koperasi dalam
perkumpulan itu. Seperti :
a. Dasar sukarela , demokrasi dan persamaan
b. Kombinasi antara “self help” dan “mutual aid”
c. Hubungan lansung antara konsumen dan produsen untuk meniadakan tengkulak.
Robert Owen adalah seorang industrialis Inggris yang kaya raya dan seorang direktur
pabrik tenun.Ia berasal dari keluarga miskin anak seorang pemilik warung kecil di Wales
Tengah. Sebagai seorang direktur ia tidak menggunakan selruh kesempatan yang ada
semata-mata untuk mengejar keuntungan yang sebesar-besarnyabagi dirinya sendiri,
melainkan diperhitungkan pula nasib buruh-buruhnya Karena itu maka langkah-langkah
yang diambil adalah :
a) Memperpendek jam kerja dari17 jam menjadi 10 jam
b) Menaikan tingkat upah
c) Memberikan jaminan sosial untuk hari tua
d) Mendirikan sekolah bagi anak-anak buruh
e) Menolak mempekerjakan anak-anak dibawah umur 10 tahun.
f) Melarang orang mendirikan toko atau warung di sekitar pabrik.
2. William King
William King adalah perintis Koperasi yang kedua selain menjalankan tugasnya sehari-
hari sebagai dokter ia banyak menruh perhatian pada buruh. Sebagai seorng dokter yang tinggi
rasa kemanusiaanya ia ingin berbuat sesuatu yang kiranya dapat memperbaiki kehidupan
mereka.Untuk itu didirikan warung-warung koperasi sekitar tahun 1830.dalam waktu kurang dari
2 tahun telah berdiri 130 koperasi atas anjuran dan batuannya.
3. Charles Howard
Charles Howard seorang buruh pabrik tenun dikota Rochdale yang telah mempelajari
gagasan dan pendapat Robert Own dan Williem King serta sebab-sebab kegagalan
koperasi.Maka ia bertekad untuk mendirikan koperasi dengan peraturan-peraturan kerja yang
tegas dan jelas. Semula koperasi itu hanya beranggotakan 28 orang buruh tenun yang terdiri dari
27 orang pria dan 1 orang perempuan, dan masing-masing mewajibkan diri untuk memasukan
sebagian upah yang diterima sebesar 2 penny ( 2 pence) tiap minggu ke Koperasi.Simpanan
tersebut merupakan suatu usaha untuk memupuk permodalan koperasi yang kegunaanya
disadari penuh untuk membiayai semua kegiaan usaha koerasi dalam menyediakan barang-brang
kebutuhan para anggota .Simpanan ini akan terus dilakukan hingga dicapai jumlah £1 ( sama
dengan 240 pence ) dengan demikian jumlah tersbt.akan dapat dipenuhi dalam waktu 120
minggu.Koperasi dibuka tahun 1844 di kota Rochdel dengan membuka toko barang yang
mampu disedakan 25 kg mentega,25 kg gula,6 karung tepung gandum dan 24 batang
lilin.Tempat toko terletak di jalan yang sepi sepi .Namun demikian perkembangan koperasi
Rochdel cukuppesat halini bisa dilihat dari jumlah anggota yang semula 28 orang pada waktu
berdiri th. 1844 menjadi 5526 0rang pada tahun 1865 dan barang yang dijual dari hampir £ 0
menjadi £ 196234 dengan keuntungan sebesar £ 15156..erkembangan koperasi cukup pesat ini
sangat besar pengaruhnya terhadap pergerakan koperasi, baik di Inggris sendiri maupun di luar
Inggris.Pada tahun 1852 di inggris tidak kurang dari 100 koeasi elah berdiri dan berjalan
lancar.Pada tahun 1862 Koperasi telah berhasil membentuk Pusat Koperasi Pembeliandengan
nama The Cooperative Whole-Sale (W.C.S )
Sekitar tahun 1848, saat Inggris dan Perancis telah mencapai kemajuan, muncul seorang
pelopor yang bernama F. W. Raiffeisen, walikota di Flammersfield. Ia menganjurkan agar kaum
petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan-pinjam. Setelah melalui beberapa rintangan,
akhirnya Raiffesien dapat mendirikan Koperasi dengan pedoman kerja sebagai berikut :
Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze yang berasal dari
kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi simpan-pinjam yang
bergerak di daerah perkotaan. Pedoman kerja Koperasi simpan-pinjam Schulze adalah :
Jumlah anggota Koperasi di Denmark meliputi sekitar 30% dari seluruh peduduk Denmark.
Hampir sepertiga penduduk pedesaan Denmark yang berusia antara 18 s/d 30 tahun balajar di
perguruan tinggi. Dalam perkembangannya, tidak hanya hasil-hasil pertanian yang
didistribusikan melalui Koperasi, melainkan meliputi pula barang-barang kebutuhan sector
pertanian itu sendiri. Selain itu, di Denmark juga berkembang Koperasi konsumsi. Koperasi-
koperasi konsumsi ini kebanyak didirikan oleh serikat-serikat pekerja di daerah perkotaan.
Salah seorang pelopor Koperasi yang cukup terkemuka dari Swedia bernama Albin Johansen.
Salah satu tindakannya yang cukup spektakuler adalah menasionalisasikan perusahaan
penyaringan minyak bumi yang menurut pendapatnya, dapat dikelola dengan cara yang tidak
kalah efisiennya oleh Koperasi. Pada tahun 1911 gerakan Koperasi di Swedia berhasil
mengalahkan kekuatan perusahaan besar. Pada tahun 1926 Koperasi berhasil menghancurkan
monopoli penjualan tepung terigu yang dimilikki perusahan swasta.
Pada akhir tahun 1949, jumlah Koperasi di Swedia tercatat sebanyak 674 buah dengan sekitar
7.500 cabang dan jumlah anggota hampir satu juta keluarga. Rahasia keberhasilan Koperasi-
koperasi Swedia adalah berkat program pendidikan yang disusun secara teratur dan pendidikan
orang dewasa di Sekolah Tinggi Rakyat (Folk High School), serta lingkaran studi dalam
pendidikan luar sekolah. Koperasi Pusat Penjualan Swedia (Cooperative Forbundet),
mensponsori program-program pendidikan yang meliputi 400 jenis kursus teknis yang diberikan
kepada karyawan dan pengurus Koperasi.
10) Perkembangan Koperasi Di Amerika Serikat.
Keadaan sosial ekonomi Amerika Serikat pada pertengahan abad ke-19 hampir sama dengan
Inggris. Menurut catatan, jumlah Koperasi yang tumbuh antara tahun 1863-1939, berjumlah
2600 buah. Sekitar 57% dari Koperasi-koperai ini mengalami kegagalan. Menurut catatan, dalam
periode 1909-1921, sekitar 52% dari seluruh pekumpulan Koperasi pertanian yang ada telah
bekerja secara efektif. Dalam perkembangannya, ada banyak jenis Koperasi yang berkembang di
Amerika Serikat. Di daerah pedesaan antara lain dikenal adanya Koperasi Asuransi Bersama,
Koperasi Llistrik dan Telepon, Koperasi Pengawetan Makanan, Koperasi Simpan-Pinjam dan
Koperasi Penyediaan Benih. Sedangkan Koperasi-koperasi di perkotaan seringkali
menyelenggarakan toko-toko eceran. Koperasi kredit dan Koperasi Perumahan juga banyak
ditemukan dikota-kota, di Amerika Serikat juga berkembang Koperasi Rumah Sakit dan
Koperasi Kesehatan. Koperasi pertama yang berdiri di Amerika Serikat adalah The Philadelphia
Contributionship From Lose By Fire. Semacam asuransi kebakaran. Berikutnya berdiri koperasi
pengairan yang mengurus irigasi pertanian.Dan pada tahun 1880 berdiri koperasi-koperasi
pertanian yang besar (History and Performance of Inkopkar 1995). Sementara itu, di Amerika
Serikat, selama bertahun-tahun juga telah berkembang perkumpulan simpan pinjam yang dikenal
dengan nama Credit Union, berkat anjuran Alphonso Desjardin (1854- 1921).
Perkembangan Koperasi di Korea, khususnya Koperasi pedesaan, dimulai pada awal abad
ke-20. Di Korea ada dua organisasi pedesaan yang melayani kebutuhan kredit petani, yakni Bank
Pertanian Korea dan Koperasi Pertanian. Pada tahun 1961dalam rangka pelaksanaan Undang-
undang Koperasi pertanian yang baru, Bank Pertanian Korea dan Koperasi Pertanian
digabungkan menjadi satu dengan nama Gabungan Koperasi Pertanian Nasional (National
Agricultural Cooperative Federation), disingkat NACF. Gabungan ini bekerja atas dasar prinsip-
prinsip Koperasi yang modern dan melakukan kerjanya atas dasar serba usaha (Multipurpose).
NACF bertugas mengembangkan sector pertanian, meningkatkan peran ekonomi dan sosial
petani, serta menyelenggarakan usaha-usaha peningkatan budaya rakyat.
Latihan Soal