Anda di halaman 1dari 29

BAB VI

KELILING DAN LUAS

1. Keliling Persegi Panjang dan Persegi


Keliling bangun datar adalah jumlah semua panjang sisi yang membatasi bidang
datar tersebut.
Dengan demikian berarti:
Keliling persegi panjang adalah jumlah panjang semua sisi persegi panjang.
Keliling persegi adalah jumlah panjang semua sisi persegi.
a. Rumus Keliling Persegi Panjang
D C Keliling persegi panjang ABCD
=AB + BC + CD + DA
Karena AB = CD dan BC = AD, maka:
Keliling parsegi panjang ABCD = 2AB + 2 BC
A B AB disebut panjang dan BC disebut lebar.

Jadi, keliling persegi panjang ABCD = 2 panjang + 2 lebar


Jika panjang = p cm, lebar = l cm, dan keliling = K cm, maka rumus keliling
parsegi panjang adalah:

K = 2p + 2l atau K = 2(p + l)

Contoh:
Keliling sebuah persegi panjang = 48 cm dan lebarnya = 10 cm. Hitunglah
panjangnya!
Jawab:
Keliling = 48 cm, maka K = 48
lebar = 10 cm, maka 1 = 10
K = 2p + 2l
48 = 2p + 2 x 10
48 = 2p + 20

81
2p = 28
28
p =
2
p = 14.
Jadi, panjangnya = 14 cm

b. Rumus Keliling Persegi

D C
Keliling persegi ABCD = AB + BC + CD +
AD
Karena AB = BC = CD = DA maka:
Keliling persegi ABCD = 4AB
Jika panjang sisi AB = s cm dan keliling
persegi K cm, maka rumus keliling persegi
A B adalah:
K = 4s

Con toh:
Keliling sebuah persegi 28 cm. Hitunglah panjang sisinya!
Jawab:
Keliling = 28 cm, maka K = 28
K = 4s
28 =4S
28
s =
4
s =7
Jadi, panjang sisi persegi tersebut = 7 cm

2. Luas Persegi Panjang dan Persegi


Luas bangun datar adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi bangun tersebut.
Luas persegi panjang adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi persegi
panjang itu.

82
D C Daerah yang diarsir adalah menunjukkan
luas persegi panjang ABCD

A B

Rumus luas persegi panjang = panjang x lebar


Jika panjang = p cm, lebar = l cm, dan luas = L cm2, maka:
L = p x l atau L = pl

D C
Daerah yang diarsir adalah menunjukkan
luas persegi ABCD.

A B

Rumus luas persegi = sisi x sisi


Jika panjang sisi = s cm dan luas L cm2, maka
L = s x s atau L = s2

Contoh:
1. Luas sebuah persegi panjang = 60 cm2 dan panjangnya 10 cm. Hitunglah
lebarnya.
Luas = 60 cm2, maka L = 60
Panjang = 10 cm, maka p = 10
L =pxk
60 = 10 x l
60
l =
10
l =6
Jadi, lebar persegi panjang tersebut 6 cm

83
2. Luas sebuah persegi = 36 cm2. Hitunglah panjang sisinya!
Jawab:
Luas = 36 cm2, maka L = 36
L = s2
36 = s2
s2 = 62
s =6
Jadi, panjang sisiyva = 6 cm.
3. Sebuah gambar berukuran 30 cm 45 cm ditempatkan pada sehelai karton yang
berukuran 40 cm x 60 cm, sehingga di sebelah kiri, kanan, atas, dan bawah
gambar masih tersisa karton seperti gambar di di bawah ini. Hitunglah luas
karton yang tidak tertempel gambar (yang diarsir)

45 cm
60 cm

30 cm

40 cm

Jawab:
Luas persegi panjang seluruhnya = 60 x 40
= 2.400 cm2
Luas persegi panjang bagian dalam = 45 x 30
= 1.350 cm2
Luas karton yang tersisa (diarsir) = 2.400 – 1.350
= 1.050 cm2

84
3. Keliling Segitiga
Keliling suatu segitiga adalah jumlah panjang sisi segitiga.
Keliling ABC = AB + AC + BC
Rumus keliling segitiga adalah
K=a+b+c

Contoh:
Keliling suatu segitiga 49 cm. Bila panjang dua sisinya 12 cm dan 20 cm,
hitunglah panjang sisi ketiga!
Jawab
K = 49, a = 12 dan b = 20
K =a+b+c
49 = 12 + 20 + c
49 = 32 + c
c = 17
Jadi, panjang sisi ketiga = 17 cm

4. Luas Segitiga
Untuk selanjutnya akan kita pelajari cara memperoleh rumus untuk luas segitiga.

Pada gambar (i) di atas, ABC dibagi menjadi dua segitiga siku-siku yaitu ADC
dan BDC. Kemudian dibuat persegi panjang yang memuat ABC seperti
gambar (ii).

85
1
Luas ADC = luas persegi panjang ADCE
2
1
Luas BDC = luas persegi panjang DBFC
2
Luas ABC = luas ADC + luas BDC
1 1
= luas persegi panjang ADCE + luas persegi panjang DBFC
2 2
1
= luas persegi panjang ABFE
2
1
= AB x BF
2
1
Luas ABC = AB x CD (BE = CD).
2
Pada ABC di atas, AB disebut alas dan CD disebut tinggi. AB dan CD
merupakan alas dan tinggi yang sekawan.

1
Luas setiap segitiga = alas x tinggi
2

Pada ABC di samping, tingginya CD dan


alasnya AB
1
Luas ABC = AB x CD
2
Jika AB = a cm dan CD = t cm, maka rumus
Iuas (L) segitiga adalah:

1 1
L= a x t atau L = at
2 2

86
Perhatikanlah alas dan tinggi yang sekawan untuk segitiga-segitiga berikut ini.
a. Tinggi AD sekawan dengan alas BC,
1
maka: Luas ABC = BC x AD
2
b. Tinggi CA sekawan dengan alas AB,
1
maka: Luas ABC = AB x CA
2

a. Tinggi CD sekawan dengan alas AB,


1
maka: Luas ABC = AB x CD
2
b. Tinggi AE sekawan dengan alas BC,
1
maka: Luas ABC = BC x AE
2
c. Tinggi BE sekawan dengan alas AC,
1
maka: Luas ABC = AC x BE
2

a. Tinggi PS sekawan dengan alas PQ,


1
maka: Luas PQR = PQ x PS
2
b. Tinggi PT sekawan dengan alas QR,
1
maka: Luas PQR = QR x PT
2
c. Tinggi QU sekawan dengan alas PR,
1
maka: Luas PQR = PR x QU
2
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa:
1
• Luas setiap segitiga = alas x tinggi
2
• Alas segitiga merupakan sisi dari segitiga tersebut

87
• Tinggi harus tegak lurus dengan alas yang sekawan dan melalui titik sudut
yang tidak pada alas.

Contoh:
Hitunglah luas ABC di samping, jika AB=
8 cm, BC = 10 cm, dan AC = 6 cm.
Jawab:
1
Luas ABC = AB x AC
2
1
= x8x6
2
= 24 cm2

Hitunglah luas PQR di samping, jika PQ =


14 cm, PS = 12 cm, dan QR = 16 cm.
Jawab:
Tinggi PS sekawan dengan alas QR, maka
1
Luas PQR = QR x PS
2
1
= x 16 x 12
2
= 96 cm2

Hitunglah luas KLM di samping jika KL =


8 cm, LM = 13 cm, MP = 5 cm, dan PK = 4
cm.
Jawab:
Tinggi MP sekawan dengan alas KL, maka:
1
Luas KLM = KL x MP
2

88
1
= x8x5
2
= 20 cm2

4. Luas segitiga = 48cm2 dan panjang alasnya = 16 cm. Hitunglah tingginya!


Jawab:
Luas = 48 cm2, maka L = 48
Tinggi alas = 16, maka a = 16
1
L = at
2
1
48 = x 16 x t
2
48 = 8t
48
t =
8
t =6
Jadi, tinggi segitiga tersebut = 6 cm.

5. Menentukan Luas Bangun dengan Rumus Luas Segitiga


Suatu bangun datar dapat disekat-sekat sehingga di dalam bangun tersebut
terbentuk bangun segitiga.
Contoh:
1. Hitunglah luas bangun ABCD pada gambar
di samping!
Jawab:
1
Luas ACD = AC x DO
2
1
= x8x3
2
= 12 satuan

89
1
Luas ACB = AC x OB
2
1
= x8x3
2
= 12 satuan
Jadi luas ABCD = Luas ACD + Luas ACB
= 12 + 12
= 24 satuan

2. Hitunglah luas bangun PQRS di bawah ini, jika SQ = 8 cm, PT = 4 cm, dan
TR = 6 cm.
Jawab:
1
Luas PQS = QS x PT
2
1
= x8x4
2
= 16 cm2
1
Luas PQS = QS x TR
2
1
= x8x6
2
= 24 cm2
Jadi luas bangun PQRS = 16 + 24
= 40 cm2

6. Menghitung Luas Persegi dengan Menggunakan Luas Segitiga Siku-siku


Contoh:
Hitunglah luas persegi ABCD di samping dalam
satuan luas
Jawab:
Untuk menghitung luas persegi ABCD, dapat
dikerjakan dengan dua cara berikut ini.

90
Cara 1
Luas persegi EFGH =7x7
= 49 satuan luas
1
Luas AEB = x3x4
2 H G

= 6 satuan luas
1
Luas BFC = x4x3
2
= 6 satuan luas
1
Luas CGD = x3x4 E F
2
= 6 satuan luas
1
Luas AHD = x4x3
2
= 6 satuan luas
Luas persegi ABCD = Luas persegi EFGH – (Luas AEB + Luas BFC +
Luas CGD + Luas AHD)
= 49 – (6 + 6 + 6 + 6)
= 49 – 24
= 25 satuan luas

Cara 2
1
Luas AHB = x3x4
2
= 6 satuan luas
1
Luas AGD = x4x3
2
= 6 satuan luas
1
Luas BCE = x3x4
2
= 6 satuan luas

91
1
Luas CFD = x3x4
2
= 6 satuan luas
Luas persegi EFGH =1x1
= 1 satuan luas
Luas persegi ABCD = Luas AHB + Luas AGD + Luas BCE +
Luas  CFD + Luas persegi EFGH
=6+6+6+6+1
= 25 satuan luas
Ternyata kedua cara tersebut mendapatkan hasil yang sama.

7. Luas Jajargenjang

Gambar (i) adalah jajargenjang dengan alas a dan tinggi t dipotong seperti
ditunjukkan pada Gambar (ii) dan kemudian dirangkai sepcrti Gambar (iii). Luas
bangun (i) sama dengan luas bangun (iii), sehingga luas jajargenjang (i) = a x t.
Bila a sebagai alas dan t sebagai tinggi, maka:
Luas jajargenjang = alas x tinggi.

Untuk setiap jajar genjang dengan alas a, tinggi t dan luas L maka berlaku:
L = a x t atau L = at

92
Contoh:
Hitunglah luas jajargenjang di samping ini!
Jawab:
Alas = 10 cm
Tinggi = 25 cm
Luas jajargenjang = 10 x 25
= 250 cm2

8. Luas Belah Ketupat


Bila kita amati sifat-sifat belahketupat, ternyata belahketupat memiliki
semua sifat jajargenjang, maka belahketupat juga merupakan jajargenjang.
Karena belahketupat juga rnerupakan jajargenjang, maka luas belahketupat adalah
sebagai berikut.

Luas = Alas x Tinggi

Atau

L = at

Rumus lain dari belahketupat ditunjukkan seperti berikut:


Luas belahketupat ABCD
= Luas ABD + Luas BDC
1 1
= BD x OA + BD x OC
2 2

93
1
= BD (OA + OC)
2
1
= BD AC
2

Karena BD dan AC merupakan diagonal, maka:


1
Luas belah ketupat = diagonal x diagonal (lainnya)
2

Contoh:
1. Diagonal-diagonal belaketupat ABCD berpotongan di O. Nila AB = 4 cm dan
ABO = 60O, tentukan:
a. Panjang AD
b. Besar CBO
c. Besar BAO
Jawab:
a. AD = 4 cm (semua sisi sama panjang)
b. CBO = ABO (diagonal membagi sudut menjadi dua sama besar)
= 60O
c. BAO = 180O – (60O + 90O) (diagonal saling berpotongan tegak lurus)
= 30O

2. Panjang sisi belahketupat PQRS = 5 cm dan panjang diagonal PR = 6 cm.


Hitunglah:
a. Panjang diagonal QS
b. Luas PQRS
Jawab:
a. POQ = 90O
1
PO = PR
2
= 3 cm

94
QO2 = PQ2 – PO2
= 52 - 32
QO2 = 16
QO = 4 cm
QS = 2QO
= 8 cm
1
b. Luas PQRS = PR x QS
2
1
= x6x8
2
= 24 cm2

9. Luas Layang-layang

A Karena diagonal AC dan BD berpotongan tegak


lurus, maka:
B Luas layang-layang ABCD
D
O = Luas ABD + Luas BDC
1 1
= BD x AO + BD x OC
2 2
1
= BD x (AO + OC)
2
C
1
= BD x AC
2
Karena BD dan AC merupakan diagonal, maka:
1
Luas layang-layang = diagonal x diagonal (lainnya)
2

95
10. Luas Trapesium

Untuk menentukan luas trapesium ABCD pada Gambar (i), buatlah salah satu
diagonalnya, misalnya diagonal BD sehingga terjadi dua buah segitiga, yaitu
segitiga ABD dan segitiga BCD.
Luas trapesium ABCD = Luas ABD + Luas BCD
1 1
= axt+ bxt
2 2
1 1
=( a + b) t
2 2
1
= x (a + b) x t
2
Karena a dan b merupakan sisi-sisi sejajar dan t merupakan tinggi trapesium,
maka:
1
Luas trepesium = jumlaah sisi sejajar x tinggi
2

Rumus untuk luas trapesium-trapesium di atas adalah:


1
Luas trapesium ABCD = x (AB + DC) x AD
2
1
Luas trapesium PQRS = x (PS + QR) x TR
2

96
1
Luas trapesium KLMN = (LM + KN) x ON
2

11. Keliling Lingkaran


Panjang seluruh tepi suatu lingkaran disebut keliling lingkaran. Berikut ini kita
akan menentukan pendekatan nilai perbandingan antara keliling dan diameter
lingkaran.
1. Gambar di bawah ini merupakan lingkaran yang berpusat di titik O dan
memuat segienam beraturan ABCDEF.
Dari segienam beraturan dibuat 6 segitiga yang kongruen, sehingga AOB =
BOC = COD = DOE = EOF = FOA = 60°.
Dalam OAB, panjang OA = OB (=
jari-jari), maka
OAB = OBA
OAB + OBA = 180° – 60°
OAB + OBA = 120°
Karena OAB = OBA,
maka OAB = OBA = 60°

Jadi, OAB = OBA = AOB = 60O sehingga OAB merupakan segitiga


sama sisi dan AB = OA = OB = r.
Keliling segienam beraturan = 6r
Keliling Segienam Beraturan 6r
=
Diameter Lingkaran 2r
=3
Karena keliling lingkaran lebih dari keliling segienam beraturan, maka:
Keliling Lingkaran Keliling Segienam

Diameter Lingkaran Diameter Segienam
Keliling Lingkaran
Jadi, >3
Diameter Lingkaran
Atau keliling lingkaran lebih dari 3 kali diameternya

97
2. Gambar di bawah ini merupakan lingkaran dengan pusat titik O dan termuat
dalam segienam beraturan.
AOB = 60°, maka POB = 30° dan POQ = 60°
Karena OP = OQ, maka OPQ = OQP
OPQ + OQP = 180° – 60°
OPQ + OQP = 120°
OPQ = OQP = 60°
Jadi, POQ samasisi sehingga OP = OQ = EQ = 2x
Perhatikan POB.
OP2 = PB2 + OB2
(2x)2 = x2 + r2
4x2 = x2 + r2
4x2 – x2 = r2
3x2 = r2
r2
x3 =
3

r2
x =
3

x = 0,33r 2

x = 0,58 r
Jadi keliling segienam beraturan = 6 x 2r
= 6 x 2 x 0,58r
= 12 x 0,58r
Keliling Segienam Beraturan 12 0,58r
=
Diameter Lingkaran 2r
= 6 x 0,58
= 3,48
Karena keliling lingkaran kurang dari keliling segienam beraturan, maka:

98
Keliling Lingkaran Keliling Segienam Beraturan
<
Diameter Lingkaran Diameter Lingkaran
Keliling Lingkaran
< 3,48
Diameter Lingkaran
Dari hasil 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa:
Keliling Lingkaran
3< < 3,48
Diameter Lingkaran

Atau
Keliling Lingkaran
bernilai antara 3 dan 3,48
Diameter Lingkaran
Keliling Lingkaran
Untuk menentukan nilai perbandingan yang terletak antara 3
Diameter
dan 3,48, lakukanlah percobaan berikut ini.
Buatlah lingkaran dari karton atau kertas seperti gambar berikut.

Kemudian ukurlah keliling Gambar (i), (ii), dan (iii), masing-masing dengan
benang dan mistar seperti benikut ini.
Ukurlah dengan benang dari titik P rnengikuti bagian
tepi lingkaran sehingga sampai di P lagi. Kemudian
dengan menggunakan mistar ukurlah p anjang benang
tersebut yang menunjukkan keliling lingkaran tersebut.

99
Atau bisa juga dengan melakukan cara berikut.

Berilah tanda sebuah titik pada tepi lingkaran tersebut sehingga berada
pada posisi titik A. Kemudian gelindingkan lingkaran seperti Gambar, sehingga
tanda titik tersebut kembali berada pada garis misalnya terletak di B. Ukurlah
panjang AB dengan mistar, maka panjang AB menyatakan keliling lingkaran.
Untuk bangin pada Gambar (iv), karena diameter lingkaran belum
diketahui, maka diameter lingkaran di atas dapat ditentukan dengan langkah-
langkah berikut ini.

Gambar (i) Menjiplak pada kertas.


Gambar (ii) Lingkaran hasil jiplakan.
Gambar (iii) Hasil setelah digunting yang berupa lembar berbentuk
Lingkaran.
Gambar (iv) Lingkaran dilipat sehingga saling tutup menutupi dengan rapat,
maka bekas lipatan tersebut merupakan garis tengah atau
diameter lingkaran. Ukurlah dengan mistair bekas lipatan

100
tersebut, maka ukuran panjang lipatan menyatakan diameter
lingkaran atas kaleng.

Untuk menentukan keliling atas kaleng dapat dilakukan seperti Gambar


(i), (ii) dan (iii), yaitu dapat menggunakan benang atau menggelindingkan pada
sebuah garis lurus. Tulislah hasil percobaan tentang ukuran keliling dan diameter
lingkaran pada tabel berikut ini.
Keliling Lingkaran
Lingkaran Diameter Keliling
Diameter
(i)
(ii)
(iii)
(iv)

Keliling Lingkaran
Dari tabel di atas tentukan nilai rata-rata untuk hasil
Diameter
dengan pembulatan sampai dua desimal.
Apabila percobaan itu dilakukan dengan teliti, maka hasil
Keliling Lingkaran
akan mendekati 3,14. Dengan demikian, percobaan atau
Diameter
Keliling Lingkaran
pendekatan di atas memberi kesan bahwa perbandingan
Diameter
adalah sama bagi semua lingkaran.

Keliling Lingkaran
Nilai disebut  (sebuah huruf Yunani yang dibaca pi)
Diameter
Atau
Keliling Lingkaran
=
Diameter

101
Pendekatan Nilai 
Bilangan  tidak dapat dinyatakan secara tepat dalam bentuk pecahan biasa atau
pecahan desimal. Bilangan  merupakan bilangan irasional yang berada antara
3,141 dan 3,142. Maka nilai  dinyatakan dengan nilai pendekatan saja, yaitu 3,14
22
dengan pembulatan sampai dua tempat desimal. Pecahan jika dinyatakan
7
dalam bentuk pecahan desimal menjadi 3,142857... dan dibulatkan sampai dua
tempat desimal menjadi 3,14. Dengan demikian, nilai  dapat dinyatakan sebagai
pecahan biasa atau pecahan desimal dengan pembulatan sampai dua tempat
desimal, yaitu:
22
dengan pecahan biasa, maka  =
7
dengan pecahan desimal, maka  = 3,14 (pembulatan dua tempat desimal)

12. Rumus Keliling Lingkaran


Keliling Lingkaran
Perhatikan perbandmgan =
Diameter
K
Atau =
d
K = d
untuk:
K = menyatakan keliling lingkaran,
d = menyatakan diameter,
r = menyatakan jari-jari
d = 2r
Berdasarkan perbandingan itu dapat dinyatakan rumus berikut:
Rumus Keliling Lingkaran Adalah:
K = d atau K = 2r

102
Contoh:
1. Hitunglah keliling sebuah roda yang diameternya 20 cm dan  = 3,14
Jawab:
Diameter = 20 cm, maka d = 20
 = 3,14
K = d
= 3,14 x 20
= 62,8
Jadi, keliling roda = 62,8 cm
22
2. Hitunglah jari-jari lingkaran jika kelilingnya 176 cm dan  = .
7
Jawab:
Keliling = 176 cm, maka K = 176
22
 =
7
K = r
22
176 =2x xr
7
44
176 = xr
7
44
r = 176 :
7
7
r = 176 x
44
r = 28
Jadi, jari-jari lingkaran = 28 cm.

13. Menghitung Pendekatan Luas Lingkaran dengan Menghitung Persegi


Satuan

103
Yang dimaksud dengan luas lingkaran adalah luas daerah yang dibatasi oleh busur
lingkaran atau keliling lingkaran.
Perhatikan gambar di samping. Daerah
yang diarsir merupakan luas daerah
lingkaran atau luas lingkaran.

Memperkirakan luas lingkaran dengan menghitung persegi satuan


Kita perhatikan beberapa contoh memperkirakan luas lingkaran dengan
menghitung persegi satuan berikut ini.
Contoh 1:
Hitunglah luas lingkaran yang panjang jari-jarinya 2 cm.
Jawab:
1. Suatlah lingkaran dengan jari-jari 2 cm.
2. Buatlah persegi yang sisi-sisinya
menyinggung lingkaran tersebut.
3. Buatlah petak-petak (persegi) kecil yang
luasnya tiap persegi adalah 1 cm2.
4. Luas lingkaran dapat ditentukan derigan
cara menghitung banyak persegi (petak-
petak) yang ada dalam lingkaran dengan
ketentuan:
1
a. petak (persegi) atau lebih dihitung satu persegi.
2
1
b. Kurang dari persegi (petak) dihitung nol (0) persegi atau dihilangkan.
2
Jadi, luas lingkaran adalah mendekati 12 cm.

104
Contoh 2:
Hitunglah luas lingkaran yang panjang jari-jarinya 4 cm.
Jawab:

Langkah-Langkah untuk menentukan luas lingkarannya seperti pada contoh 1.


Luas Lingkaran adalah mendekati 52 cm2.

14. Menentukan Rumus Luas Lingkaran


Untuk menentukan rumus luas lingkaran dapat dilakukan dengan menggunakan
langkah-langkah berikut ini.
a. Buatlah lingkaran dengan jari-jari 10 cm
b. Bagilah lingkaran tersebut menjadi dua bagian yang sama dengan cara
membuat garis tengah, dan berilah warna yang berbeda.
c. Bagilah lingkaran itu menjadi juring-juring dengan besar sudut masing-
masing 300
d. Bagilah sakah satu juring yang terjadi menjadi dua bagian yang sama
e. Guntinglah lingkaran tersebut sesuai dengan juring-juring yang terjadi.

105
f. Letakkan potongan-potongan dari juring-juring tersebut secara berdampingan
seperti tampak pada Gambar (ii)

Ternyata hasil dari potongan-potongan juring yang diletakkan secara


berdampingan membentuk bangun yang menyerupai persegi panjang. Jika juring-
juring lingkarannya memiliki sudut pusat semakin kecil misalnya 15°, 10°, 5°, 4o
dan seterusnya, maka bangun yang terjadi sangat mendekati persegi panjang
1
dengan panjang = keliling lingkaran dan lebar = jari-jari.
2
Luas lingkaran = luas persegi panjang yang terjadi
= panjang x lebar
1
= keliling lingkaran x jari-jari
2
1
= x 2r x r
2
= r x r
= r2
Atau
1 2 1
Luas lingkaran = ( d) , sebab r = d
2 2
1 2
= d
4
1 2
= d
4

106
Jadi, luas lingkaran = r2

Rumus untuk luas lingkaran

L = r2
atau
1 2
L= d
4

Contoh:
22
1. Hitunglah luas lingkaran yang panjang jari-jarinya 7 cm untuk  = .
7
Jawab:
Jari-jari = 7 cm, maka r = 7
22
 =
7
L = r2
22
= x7x7
7
= 154
Jadi luas lingkaran = 154 cm2

2. Hitunglah luas lingkaran yang panjang jari-jarinya 30 cm, untuk  = 3,14


Jawab:
Jari-jari = 30 cm, maka r = 30
 = 3,14
L = r2
= 3,14 x 30 x 30
= 2826
Jadi, luas lingkaran = 2826 cm2

107
22
3. Hitunglah luas lingkaran yang panjang diameternya 56 cm, untuk  =
7
Jawab:
Cara 1
Diameter = 56 cm, maka
d = 56
22
 =
7
1 2
L = d
4
1 22
= x x 56 x 56
4 7
1
= x 22 x 8x 56
4
= 2464
Jadi luas lingkaran = 2464 cm2

Cara 2
Diameter = 56 cm, maka
d = 56
22
r = d
7
1
r = 56
2
r = 28
22
 =
7
L = r2
22
= x 28 x 28
7

108
= 2464
Jadi luas lingkaran = 2464 cm2

22
4. Hitunglah jari-jari lingkaran yang luasnya 616 cm2, untuk  =
7
Jawab:
Luas lingkaran = 616 cm2
L = 616
22
 =
7
L = r2
22 2
616 = r
7
22
r2 = 616 :
7
7
r2 = 616 x
22
r2 = 196
r = 196
r = 14
Jadi jari-jari lingkaran = 14 cm

109

Anda mungkin juga menyukai