Anda di halaman 1dari 1

2. Menurut saya sebagai dokter forensik, hal tersebut tidaklah benar.

Seorang dokter forensik


tidak bisa menentukan sebab kematian hanya dengan pemeriksaan luar karena validitasnya
diragukan, sehingga harus dengan otopsi dan akan lebih baik jika disertai dengan
pemeriksaan penunjang (pengambilan sampel darah). Organ vital rusak tentu dapat
menyebabkan kematian, namun harus dipastikan lagi apakah hal tersebut merupakan
penyebab primer atau sekunder dari kematian korban.

- Penyebab kematian dapat diketahui lebih jelas melalui pemeriksaan dalam atau otopsi.
Namun, otopsi tetap harus didampingi dengan surat persetujuan dari pihak keluarga. Jika
pihak keluarga tidak setuju, maka hanya dapat dilakukan pemeriksaan luar. Sebelum otopsi,
dokter sebaiknya mencari data mengenai riwayat penyakit, trauma atau gejala-gejala yang
dikeluhkan atau diketahui diderita korban menjelang kematiannya, juga riwayat pengobatan
dan perawatan. Pada otopsi, apabila dokter menemukan beberapa kelainan yang mengarah
kepada penyebab kematian, maka dokter dapat menentukan kelainan mana yang merupakan
penyebab kematian utama, serta menentukan penyebab kematian sekunder yang turut
mempunyai andil dalam terjadinya kematian tersebut.

- Pada pemeriksaan luar, riwayat medik korban harus diketahui karena dapat membantu
menerangkan penyakit dasar korban dan hal-hal yang berhubungan dengan waktu kematian
(hal ini tidak berlaku pada kematian yang terjadi secara mendadak). Penentuan sebab
kematian berdasarkan pemeriksaan luar postmortem dapat ditentukan dengan cara
mengumpulkan data medik bahwa korban mempunyai riwayat penyakit kardiovaskuler.

Anda mungkin juga menyukai