Anda di halaman 1dari 5

Nama: ANGELINA VERONICA HUTASOIT

Nim: 1203313016

Kelas : Reguler B

Kerjakan soal;-soal berikut ini secara individual dan kirim jawabannya paling lambat hari ini
(tgl 08 Oktober pukul 14.00). Jawaban harus di ketik (tidak tulis tangan )

1. Mengapa dikatakan bahwa kurikulum merupakan suatu sistem ? Jelaskan dengan


mengemukakan contoh pada Kurikulum PAUD.

2 Jelaskan Fungsi Kurikulum dalam suatu lembaga Pendidikan . 

3. Mengapa seorang guru PAUD dalam mengembangkan kurikulum perlu memperhatikan


aspek : a) Filsafat. b) Perkembangan dan teori belajar (aspek psikologi) , dan c) tuntutan
masyarakat . Jelaskan setiap butir aspek 

4. Jelaskan prinsip khusus pengembangan kurikulum yang perlu diperhatikan seorang guru
PAUD ? 

5. a Jelaskan makna Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian


Perkembangan (IPK), dan Tujuan Pembelajaran di PAUD

   b. Sesuai dengan kriteria perumusan Indikator dan tujuan pembelajaran,  Rumuskan 3
contoh indikator (IPK) dalam suatu pembelajaran, selanjutnya rumuskan tujuan pembelajaran
dari indikator tersebut. 

Jawaban
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”, berarti sangatlah
penting bila pengalaman belajar bermakna dan berkualitas untuk anak usia dini
direncanakan, diterapkan secara saksama dan komprehensif agar mencapai tujuan
yang diharapkan. Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki
posisi yang strategis karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara pada kurikulum
sebagaimana sentra kegiatan pendidikan, maka di dalam penyusunannya memerlukan
landasan yang kuat melalui pemikiran dan penelitian secara mendalam. Dan pada
dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen-
komponen suatu lembaga pendidikan itu. Dari buku kurikulum tersebut kita dapat
mengetahui fungsi suatu komponen kurikulum terhadap komponen-komponen
kurikulum yang lain. Sistem adalah suatu kesatuan sejumlah elemen (objek, manusia,
kegiatan, informasi dan masih banyak yang lainnya) yang terkait dalam proses atau
struktur dan dianggap berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam mencapai satu
tujuan.
fungsi kurikulum secara lengkap diartikan sebagai kegunaan atau manfaat kurikulum
bagi pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas pendidikan sebagai berikut:
2. A. Untuk kepala sekolah
Fungsi kurikulum untuk kepala sekolah sebagai pemimpin penyelenggaraan
pendidikan di sekolah adalah sebagai pedoman pengelolaan sistem pendidikan.
Kurikulum juga berfungsi sebagai patokan pengawasan kepala sekolah juga indikator
keberhasilan pembelajaran.
B. Untuk guru
Fungsi kurikulum untuk guru adalah sebagai pedoman pengajaran pada siswa.
Kurikulum memberikan patokan yang jelas tentang proses pengajaran juga materi
yang harus diberikan pada anak didik.
C. Untuk siswa
Fungsi kurikulum untuk siswa adalah sebagian acuan belajar. Dengan adanya
kurikulum, siswa mengetahui materi apa saja yang harus dipelajari dan juga dipahami.
Sehingga siswa dapat mempersiapkan ujian dengan lebih baik.
Keberadaan kurikulum bagi siswa juga menyetarakan atau membentuk standar
pendidikan di Indonesia. Dengan adanya kurikulum, semua daerah di Indonesia
memiliki standar pelajaran yang sama. Hal tersebut sangat penting bagi pemerataan
pendidikan
3. A. Filsafat. Bidang telaahan filsafat pada awalnya mempersoalkan siapa manusia itu.
Kajian terhadap persoalan ini berupaya untuk menelusuri hakikat manusia, sehingga
muncul beberapa asumsi misalnya manusia adalah makhluk religius, makhluk sosial,
makhluk yang berbudaya, dan lain sebagainya. Dari beberapa telaahan tersebut
filsafat menelaah tiga pokok persoalan, yaitu hakikat benar-salah (logika), hakikat
baik-buruk (etika), dan hakikat indah-jelek (estetika). Pada dasarnya pandangan hidup
manusia mencakup ketiga permasalahan tersebut, yaitu logika, etika dan estetika.
Oleh karenanya ketiga pandangan tersebut sangat dibutuhkan dalam pendidikan,
terutama dalam mengembangkan kurikulum khususnya untuk menentukan arah dan
tujuan pendidikan, isi atau materi pendidikan, metodologi atau proses pendidikan, dan
sistem evaluasi untuk mengetahui tingkat pencapaian pendidikan. Filsafat akan
menentukan arah ke mana peserta didik akan dibawa, filsafat merupakan perangkat
nilai-nilai yang melandasi dan membimbing ke arah pencapaian tujuan pendidikan.
Oleh karena itu, filsafat yang dianut oleh suatu bangsa atau kelompok masyarakat
tertentu termasuk yang dianut oleh perorangan sekalipun akan sangat mempengaruhi
terhadap pendidikan yang ingin direalisasikan.
B. Perkembangan dan Teori Belajar. (1) Karena guru harus mampu menjadi
implementer. Sebagai implementer, guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum
yang sudah ada. Dalam melaksanakan perannya guru menerima berbagai kebijakan
perumus kurikulum. Guru tidak memiliki ruang baik untuk menentukan isi kurikulum
maupun menentukan target kurikulum. Pada fase sebagai implementator  kurikulum,
peran guru dalam pengembangan kurikulum sebatas menjalankan kurikulum yang
telah disusun. (2) Guru harus mampu menjadi sebagai Adapters Guru
sebagai adapters, lebih dari hanya sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik
dan kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah. Dalam fase ini guru diberi kewenangan
untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan
kebutuhan lokal.
C. Menurut Daud Yusuf (1982), terdapat tiga sumber nilai yang ada dalam masyarakat untuk
dikembangkan melalui proses pendidikan yaitu logika, estetika dan etika. Logika adalah
aspek pengetahuan berkaitan dengan aspek emosi, penalaran dan etika berkaitan dengan
aspek nilai kebudayaan adalah nilai-nilai yang bersumber pada logika (pikiran) sebagai akibat
dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada hakikatnya adalah hasil
kebudayaan manusia maka, kehidupan manusia semakin luas semakin meningkat sehingga
tuntutan hidup pun semakin tinggi.
Pendidikan Harus mengantisipasi tuntutan hidup ini sehingga dapat mempersiapkan
anak didik untuk hidup wajar sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat. Dalam
konteks inilah kurikulum sebagai program pendidikan harus dapat menjawab tantangan dan
tuntutan masyarakat untuk dapat menjawab tuntutan tersebut bukan hanya pemenuhan dari
segi isi kurikulumnya saja melainkan juga dari segi pendekatan dan strategi pelaksanaannya.
Oleh karena itu guru sebagai pembina dan pelaksanaan kurikulum dituntut lebih peka
mengantisipasi perkembangan masyarakat agar apa yang diberikan kepada siswa relevan dan
berguna bagi kehidupan siswa di masyarakat.
4. a. Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan merupakan pusat
dan arah semua kegiatan pendidikan sehingga perumusan komponen pendidikan harus
selalu mengacu pada tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
b. Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan. Dalam perencanaan
kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu perlunya penjabaran
tujuan pendidikan ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan
sederhana, isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan, dan unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis
dan sistematis.  
c. Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar-mengajar. Pemilihan
proses belajar mengajar hendaknya mempertimbangkan beberapa hal, yaitu
apakah metode yang digunakan cocok, apakah dengan metode tersebut mampu
memberikan kegiatan yang bervariasi untuk melayani perbedaan individual
siswa, apakah metode tersebut juga memberikan urutan kegiatan yang
bertingkat-tingkat, apakah penggunaan metode tersebut dapat mencapai tujuan
kognitif, afektif dan psikomotor, apakah metode tersebut lebih mengaktifkan
siswa, apakah metode tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru,
apakah metode tersebut dapat menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah
dan rumah sekaligus mendorong penggunaan sumber belajar di rumah dan di
masyarakat, serta perlunya kegiatan belajar yang menekankan learning by
doing, bukan hanya learning by seeing and knowing.
d. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran. Proses belajar
mengajar perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu
pengajaran yang tepat.
e. Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pemilihan kegiatan penilaian meliputi kegiatan
penyusunan alat penilaian harus mengikuti beberapa prosedur mulai dari
perumusan tujuan umum, menguraikan dalam bentuk tingkah laku siswa yang
dapat diamati, menghubungkan dengan bahan pelajaran dan menuliskan butir-
butir tes.
5. A. Kompetensi inti : kompetensi inti pada kurikulum terdiri dari empat aspek, yaitu
aspek sikap religius, sikap sosial, sikap pengetahuan, dan sikap keterampilan.
Keempat aspek tersebut harus dikuasai oleh peserta didik selama dan setelah proses
pembelajaran berlangsung, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan akan
tercapai secara efektif dan efisien.
Kompetensi dasar : adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus
diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Merupakan kompetensi setiap mata
pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti.
Indikator Pencapaian Perkembangan (IPK) : Indikator pencapaian kompetensi (IPK)
merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang
dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. IPK
dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan,
potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi.
Tujuan pembelajaran di PAUD : Tujuan pembelajaran pada PAUD (pendidikan anak
Usia Dini) yaitu membantu anak untuk mencapai tahap-tahap perkembangannya,
sehingga perlu direncanakan agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Berdasarkan PP no 20 Tahun 2000, daerah memiliki kewenangan untuk
mengembangkan silabus sesuai dengan kurikulum, keadaan sekolah, keadaan siswa
serta kondisi sekolah ( Wina, 2008:25). Pemerintah telah membuat standar pendidikan
anak usia dini yaitu yang dituangkan dalam Permendiknas no 58 tahun 2009 termasuk
di dalamnya standar tingkat pencapaian perkembangan anak usia 0-6 tahun. Lembaga
PAUD diberikan kebebasan untuk membuat program pembelajarannya sendiri yang
mengacu pada Permendiknas nomor 58 tahun 2009 tersebut. Kenyataannya masih
banyak pendidik PAUD yang kesulitan dalam mengembangkan perencanaan
pembelajarannya, berikut akan dijelaskan lebih lanjut tentang penyusunan
perencanaan pembelajaran.
B. (1) Indikator Kunci
• Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK (Urgensi, Keterkaitan, Relevansi,
Keterpakaian).
• Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada KD.
• Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD.
• Dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi dalam
pelaksanaan proses pembelajaran. sehingga kompetensi minimal yang harus dikuasai
peserta didik tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.
(2) Indikator Pendukung
• Membantu peserta didik memahami indikator kunci.
• Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang sebelumnya telah
dipelajari peserta didik, berkaitan dengan indikator kunci yang dipelajari.
(3) Indikator Pengayaan
• Mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan kompetensi dari
standar minimal KD.
• Tidak selalu harus ada.
• Dirumuskan apabila potensi peserta didik memiliki kompetensi yang lebih tinggi
dan perlu peningkatan yang baik dari standar minimal KD.
Tujuan pembelajaran merupakan deskripsi atau pernyataan tertulis mengenai sasaran
yang ingin dicapai siswa dalam proses dan seusainya mengikuti pembelajaran.
Sasaran tersebut berupa perubahan perilaku sebagai cerminan telah mencapai tuntutan
IPK. Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan IPK/KD dengan menggunakan
kata kerja operasional. Hal ini mengindikasikan bahwa IPK antara lain berfungsi
sebagai pedoman atau acuan dalam merumuskan tujuan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai