Anda di halaman 1dari 5

PERMASALAHAN BUMN DI INDONESIA

A. Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN


Berdasarkan data Nota Keuangan APBN 2013 dalam kurun waktu kurun waktu 2007-
2011, kinerja badan usaha milik negara (BUMN) terus menunjukkan perkembangan yang
positif, baik dari sisi aktiva, ekuitas, pendapatan dan laba, serta kapitalisasi BUMN terbuka.
Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi diproyeksikan Penerimaan
Pemerintah untuk laba BUMN dalam jangka menengah juga akan mengalami peningkatan.
Penerimaan BUMN diproyeksikan dapat mencapai sebesar Rp33,3 triliun pada 2014, dan
meningkat menjadi Rp34,6 triliun pada 2016. Peningkatan tersebut terjadi terutama terkait
dengan usaha Pemerintah untuk terus melakukan optimalisasi terhadap payout ratio dividen
BUMN.

B. Permasalahan BUMN Indonesia


Meski kinerja BUMN telah menunjukkan adanya peningkatan, namun peningkatan
kinerja itu harus diakui masih belum optimal. Belum optimalnya kinerja pengelolaan BUMN
iantara lain, disebabkan oleh masih lemahnya koordinasi kebijakan antara langkah perbaikan
internal perusahaan dan kebijakan industrial serta pasar tempat beroperasinya BUMN
tersebut, belum terpisahkannya fungsi komersial dan pelayanan masyarakat pada sebagian
besar BUMN, dan belum terimplementasikannya secara utuh di seluruh BUMN prinsip-
prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Di samping itu,
belum utuhnya kesatuan pandangan dalam kebijakan restrukturisasi dan privatisasi di antara
para pemilik kepentingan (stakeholders) juga berpotensi memberikan dampak negatif dalam
pelaksanaan dan pencapaian kebijakan yang ada2.
Berikut adalah beberapa penyakit BUMN menjadi permaslahan, antara lain;
1. Kebiasaan BUMN untuk merambah semua sektor usaha. Hal itu sebagai kebiasan
buruk karena tidak semua bidang usaha sesuai dengan kegiatan utama BUMN tsb.
Dalam hal ini sebuah BUMN seharusnya fokus dan maksimal dalam bidang usaha
yang menjadi kegiatan utamanya. Perilaku yang tidak fokus dan merambah semua
bidang usaha, tanpa strategi yang matang bisa menjadi penyebab kebangkrutan
BUMN.
2. Penyakit kedua adalah kondisi ketika BUMN menjadi sapi perahan. BUMN memag
harus memberikan sumbangan kepada pertumbuhan ekonomi negara. Namun
demikian, kewajiban BUMN itu harus disesuaikan dengan kondisi, sehingga tidak
meruntuhkan kondisi keuangan BUMN.
3. Penyakit terakhir adalah menjadi obyek eksploitasi bersama. Situasi ini terjadi ketika
satu atau sekelompok orang berusaha mendapat keuntungan pribadi dari setiap
kegiatan BUMN. Kondisi tersebut akan sangat merugikan BUMN karena keuntungan
yang seharusnya disumbangkan kepada masyarakat justru dinikmati oleh segelintir
orang saja.

C. Contoh Permasalahan BUMN Di Indonesia

Beragam bentuk BUMN di Indonesia tak terlepas dari tujuan globalnya untuk mencari
keuntungan, sebagaimana badan usaha lainnya baik privat maupun milik negara. tidak
tertutup kemungkinan BUMN juga dapat mengalami permasalahan yang cukup besar.
Berikut beberapa contoh permasalahan BUMN di Indonesia

1. Garuda Indonesia: Laporan Keuangan Untung jadi Rugi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengalami cobaan bertubi-tubi di masa


pandemi. Setelah mencatat kerugian sebesar US$ 898,65 juta atau setara Rp 12,85 triliun
(kurs Rp 14.300/US$) pada semester I-2021, Garuda juga terlilit utang.Garuda Indonesia
disebut tercatat memiliki utang sekitar Rp 600 miliar lebih ke salah satu anak perusahaannya
yakni PT Gapura Angkasa.

Chairal Tanjung dan Dony Oskaria, menolak laporan keuangan maskapai dengan
alasan ada unsur menyesatkan (misleading). Penolakan terjadi meski Garuda melaporkan laba
bersih, padahal perseroan rugi pada 2017. Pemeriksaaan pun dilaksanakan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Keputusannya adalah Garuda bersalah dan harus memperbaiki laporan keuangannya yang
terkuak rugi Rp 2,4 triliun sepanjang 2018.

2. Bank Mandiri: Sistem Error, Saldo Nasabah Berubah

Bank Mandiri menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami


nasabah terkait dengan perubahan saldo rekening. Hal ini berkaitan dengan kejadian
gangguan sistem Bank Mandiri. "Saat ini kami informasikan dan tegaskan bahwa perubahan
tersebut terjadi pada saat perpindahan proses dari core system ke back up system yang rutin
dilaksanakan di akhir hari. Namun pada kali ini, terjadi error pada data saldo 10 persen
nasabah Bank Mandiri," kata Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Nafas. Masalah ini
akhirnya terkendali usai beberapa jam.
3. PLN: Mati Lampu Massal Setengah Pulau Jawa

Mati lampu massal yang terjadi pada hari Minggu (4/8/2019) membuat PLN menjadi
sorotan internasional. Kondisi mati lampu juga diperparah putusnya jaringan komunikasi.
Menjelang pukul 21.00 WIB, lampu yang menyala pun tidaklah merata, sebab ada daerah
yang hanya menyala beberapa menit, kemudian mati lampu lagi hingga hampir 20 jam
berikutnya.
Sejak itu, aktivitas warga, khususnya di Ibu Kota seakan lumpuh. Moda-moda
transportasi seperti KRL commuter line, moda raya terpadu (MRT), dan light rapid transit
(LRT) tak dapat beroperasi. Bus transjakarta dapat tetap beroperasi meski mengandalkan tiket
kertas. Sejumlah lampu lalu lintas pun mati hingga menyebabkan kesemerawutan di beberapa
persimpangan.

4. Permasalahan PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan Asuransi Jiwa milik


pemerintah Republik Indonesia (BUMN) dan saat ini merupakan perusahaan Asuransi Jiwa
lokal terbesar di Indonesia.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Kartika Wirjoatmodjo,
membeberkan tiga penyebab utama permasalahan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagai
berikut:
1. tidak selesainya permasalahan fundamental.
2. tata kelola perusahaan yang lemah, seperti kegiatan investasi yang ceroboh
3. yaitu tekanan likuiditas pada produk savings plan

REFERENSI:
Wicaksono dkk. (2019). 5 BUMN yang Alami Masalah Serius 2019. Diakses pada 4
November 2021, dari Link:https://m.liputan6.com/bisnis/read/4030942/5-bumn-yang-alami-
masalah-serius-di-2019

Mochamad Rizky Fauzan. (2021). Kementerian BUMN Beberkan 3 Penyebab Utama


Permasalahan Jiwasraya. Diakses pada 4 November dari Link:
https://www.wartaekonomi.co.id/read339321/kementerian-bumn-beberkan-3-penyebab-
utama-permasalahan-jiwasraya

Anda mungkin juga menyukai