Profil BUMN
BUMN adalah badan usaha yang meliputi berbagai sektor seperti pertanian, transportasi,
telekomunikasi, perdagangan, listrik, keuangan hingga konstruksi. BUMN bisa sangat
mempengaruhi aktivitas ekonomi dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan.
BUMN pertama kali dibentuk pada 16 Maret 1998 atau 23 tahun yang lalu.
Kementerian BUMN dipimpin oleh seorang Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri
BUMN) yang sejak 23 Oktober 2019 dijabat oleh Erick Thohir.
Sejarah BUMN
Selama era kolonial Belanda, pemerintah memonopoli opium, pegadaian, pos (termasuk
Bank Tabungan Kantor Pos), industri telegraf dan telepon, serta memiliki sebagian besar
kereta api. Berbagai monopoli perusahaan itu dikelola oleh Departemen Badan Usaha Milik
Negara (Belanda: Department van Gouvernementsbedrijven).
Kemudian setelah pasca kemerdekaan yakni pada akhir Konferensi Meja Bundar (KMB),
pemerintah Indonesia memiliki kepemilikan besar atau lengkap atas utilitas publik, bus,
kereta api, bank, dan komunikasi.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara sendiri dahulunya adalah Departemen Keuangan.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara berada di eselon kedua Departemen Keuangan
dari tahun 1973 hingga 1993, sebelum diangkat menjadi eselon I pada tahun 1993.
Lalu pada tahun 1998, Departemen Badan Usaha Milik Negara dibentuk, namun masih
diatur di bawah Departemen Keuangan dalam Eselon Pertama dari 2000-2001. Pada tahun
2001, Departemen Badan Usaha Milik Negara dan diganti namanya menjadi Kementerian
Badan Usaha Milik Negara.
BENTUK BUMN
Ada dua bentuk BUMN yang wajib diketahui, yaitu Perusahaan Perseroan (Persero) dan
Perusahaan Umum (Perum).
Daftar Pustaka
Liputan6. (2021). Pengertian BUMN, Bentuk, Ciri-Ciri, dan Fungsinya yang Perlu Diketahui.
Diakses pada 4 November 2021, dari https://hot.liputan6.com/read/4660134/pengertian-
bumn-bentuk-ciri-ciri-dan-fungsinya-yang-perlu-diketahui