Anda di halaman 1dari 33

Haus dan Lapar

Biopsikologi
Tahun 2020
Haus
• Sekitar 70% bagian
tubuh manusia
terdiri dari air
• Hal ini membuat
manusia tidak dapat
bertahan lama tanpa
air, tapi masih dapat
bertahan tanpa
makan
Haus Osmotik

• Memakan makanan yang asin akan


menyebabkan haus osmotik
• Hal ini terjadi jika terdapat perbedaan
konsentrasi molekul terlarut dalam sel
• Molekul terlarut di luar dan di dalam sel akan
menghasilkan tekanan osmotik 
kecenderungan air untuk berpindah dari
bagian yang memiliki konsentrasi molekulnya
rendah ke bagian yang konsentrasi
molekulnya tinggi
• Melewati membran semi permeabel 
membran yang dapat dilintasi oleh air, tetapi
tidak dilintasi molekul terlarut
Ilustrasi
• Jika Anda makan makanan yang asin, maka ion
natrium akan menyebar ke darah dan cairan
ekstraselular
• Ion tersebut tidak dapat melintasi membran dan
masuk ke dalam sel
•  konsentrasi molekul terlarut di luar sel lebih
tinggi daripada di dalam sel. Tekanan osmotik
akan menarik air keluar dari sel menuju cairan
ekstraseluler
• Neuron mendeteksi hilangnya air dalam sel
sehingga memicu haus osmotik
Otak mendeteksi haus osmotik
Bagaimana Anda tahu kapan harus
berhenti minum?

• Anda tidak menunggu kandungan air


memulihkan tekanan osmotik normal
• Air yang diminum harus terserap terlebih
dahulu melalui sistem pencernaan,
kemudian masuk ke dalam darah dan
mengalir menuju otak
Haus Hipovolemik
• Haus yang dipicu oleh volume cairan
yang rendah
• Tidak hanya membutuhkan air tetapi juga
kandungan garam
• Kekurangan cairan yang signifikan saat
diare, berdarah, menstruasi ataupun
berkeringat berlebih
Lapar
• Sistem pencernaan berfungsi untuk
memecah makanan menjadi molekul yang
lebih kecil sehingga dapat dimanfaatkan oleh
sel-sel
• Pencernaan diawali dari mulut (karbohidrat
dipecah oleh enzim yang terkandung dalam
saliva)
• Makanan ditelan akan bergerak turun ke
esofagus menuju perut
• Dalam perut  makanan bercampur dengan
asam klorida dan enzim pencerna protein
• Perut menyimpan makanan untuk waktu yang
singkat
• Kemudian makanan berpindah ke usus halus
• Dalam usus halus terdapat enzim-enzim yang
mencerna protein, lemak dan karbohidrat.
• Usus halus juga menjadi lokasi penyerapan
materi hasil pencernaan ke dalam peredaran
darah
• Darah akan membawa zat-zat kimia menuju sel-
sel tubuh
Perbedaan perilaku minum susu
• Penelitian pada tahun 1987
oleh Flatz  ras Asia tidak
memiliki gen yang dapat
memetabolisme laktosa (gula
yang ada dalam susu)
 menimbulkan kram atau sakit
perut
• Ras Asia dapat mengkonsumsi olahan susu
seperti keju, yoghurt karena lebih mudah
dicerna
• Pilih mana? Makan pil
atau mengunyah
makanan?
• Apakah Anda merasa
kenyang tanpa melalui
proses mengunyah?
Faktor Oral

• Pil  berat badan konstan. Tetapi individu


tidak dapat merasakan makanan tersebut
sehingga tidak memuaskan.
• Hasil penelitian melaporkan adanya
keinginan untuk merasakan atau
mengunyah sesuatu (Jordan, 1969)
• Cita rasa dan sensasi mulut lainnya
berkontribusi dalam rasa kenyang
• Makanan yang dicerna dalam
duodenum (lokasi
pencernaan pertama yang
melakukan penyerapan
nutrien dalam jumlah yang
signifikan) akan
menghasilkan beberapa
peptida yang mengurangi
porsi makan dengan berbagai
cara
• Salah satu peptida  Chelocytokinin – CCK
yang berfungsi untuk mengurangi porsi makan
CCK
• Dengan cara melakukan penutupan
otot spinkter antara perut dan duodenum,
sehingga perut tidak dapat mengalirkan
muatannya ke duodenum
Glukosa, insulin, glukagon

Makan

Kadar gula darah


meningkat.
Lapar
Pelepasan insulin
meningkat

Kadar gula darah Insulin membantu


menurun. Kadar glukosa memasuki
insulin menurun sel untuk disimpan.
Mekanisme
pengendalian makan
jangka panjang
• Jika setiap hari Anda makan 1% lebih
banyak atau lebih sedikit, pengaruhnya
akan terakumulasi
• Yang pada akhirnya, Anda akan lebih
berat atau lebih ringan 1%
• Tubuh mengkompensasi kesalahan kecil
yang terjadi setiap hari
Zak kimia Leptin

• Manusia yang memiliki gen normal, sel-


sel tubuhnya akan menghasilkan leptin
• Semakin banyak jumlah sel lemak,
semakin banyak pula leptin yang
dihasilkan.
• Manusia dengan gen obesitas tidak dapat
memproduksi leptin
• Leptin memberikan sinyal ke otak
mengenai cadangan lemak dalam tubuh
 indikator penentu peningkatan atau
penurunan asupan makanan
• Apabila kadar leptin tinggi  mengurangi
porsi makan, lebih aktif, meningkatkan
aktivitas sistem imun
• Jika Anda tidak memiliki cadangan lemak
 anda akan kelaparan dan menghemat
penggunaan energi untuk tujuan apa pun
• Jika cadangan lemak Anda rendah, Anda
tidak memiliki cukup energi
Gangguan Makan
Budaya makan
• Individu akan lebih banyak makan ketika
bersama-sama daripada ketika sendirian
• Porsi makan tergantung pada waktu dan
kebudayaan lokal
Genetika dan
berat badan

• Terdapat hubungannya antara orang tua


kurus dengan memiliki anak yang kurus
juga
• Begitu pula sebaliknya
• Hal ini berkaitan dengan gen yang dimiliki
Obesitas

• Hipotesis
– Gaya hidup yang semakin kurang aktif
– Meningkatnya frekuensi makan di restoran
siap saji
– Meningkatnya porsi makanan di restoran (all
you can eat)
– Minuman ringan (minuman bersoda)
Anoreksia Nervosa
• Individu tidak mau makan sebanyak yang
dibutuhkan oleh tubuh, sehingga individu
menjadi sangat kurus
• Individu merasa ketakutan menjadi
gemuk atau kehilangan kontrol untuk
terus makan
• Penderita merupakan pekerja
perfeksionis
• Individu dengan
anoreksia nervosa
membuat pilihan
makanan 
mengaktivasi area
striatum dorsal (area
yang dikaitkan dengan
tindakan kebiasaan)

• Berubahnya body image


Bulimia nervosa
• Kondisi seseorang yang makan sebanyak-
banyaknya yang kemudian dimuntahkan
kembali
• Makan yang berlebih dan muntah paksa
berulang dapat membahayakan kesehatan
• Rata-rata penderita mengalami penurunan
pelepasan CCK, perubahan beberapa
hormon dan neurotransmiter lain yang
dikaitkan dengan proses asupan makanan

Anda mungkin juga menyukai