Anda di halaman 1dari 34

Usus Besar (kolon)

 Usus besar merupakan bagian akhir dari saluran cerna,


berperan sebagai tempat pengumpulan sisa makanan
padat, tempat mengabsorpsi air dan mineral tertentu
serta pertumbuhan bakteri.

 Setelah selesai makan, ± 1-4 jam:


 Pati non Karbohidrat (serat), dan Sebagian kecil pati yg
tidak dicerna masuk ke dalam usus besar.
 Sisa pencernakan ini, merupakan substrat yg potensial
utk difermentasi oleh mikroorganisma di dalam usus
besar.
 Substrat potensial lain yg di fermentasi: fruktosa,
sorbitol dan monomer lain yg susah dicerna, laktosa
bagi yg kekurang lactase, serta rafinosa, stakiosa,
verbakosa dan fruktan.
 Produk utama hasil fermentasi:
 Karbon dioksida, hydrogen, metan, asam-asam lemak
rantai pendek yg mudah menguap (seperti asam asetat,
asam propionate dan asam butirat)
 Pada kadar rendah sebagian besar gas gas hasil fermentasi
diabsorpsi dan dikeluarkan melalui paru paru.
 Bila melebihi kemampuan kolon untuk mengasorpsi, gas ini
gas ini akan dikeluarkan melalui anus. Sebanyak 60-70%
asam lemak yg mudah menguap , akan diabsorpsi Kembali
dapat digunakan sebagaik sumber enrgi oleh berbagai
jaringan tubuh.
 Bakteri dalm kolon juga dpt menghasilkan beberapa jenis
vitamin yg Sebagian diabsorpsi oleh tubuh. Sebagian kecil
vitamin B dan K diduga melalui absorpsi ini.
 Sisa makanan ditahan dalam kolon hingga dikeluarkan dalam
bentuk feses.

 Makanan paling lama ditahan di dalam kolon, lamanya bisa sampai


24 jam
 Hal ini disebabkan kontraksi peristaltic dan segmentasi bergerak
lebih lambat dalam kolon, shg bakteri punya kesempatan
berkembang baik
Ketidakmampuan Terhadap Laktosa

Pada kondisi normal:


• Di dalam usus, laktosa dihidrolisis oleh enzim
lactase yang ada di dlm mikrovili.
• Kadar laktase dalam tubuh paling tinggi pd waktu
bayi dilahirkan, karena makanan utama bayi adalah
susu/ASI.
• Umumnya kadar lactase semakin menurun seiiring
dengan meningkatnya umur.
Ketidakmampuan Terhadap Laktosa

• Pada Kondisi diluar normal:


• Ada kalanya bayi yg dilahirkan tidak memproduksi lactase.
• Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak mampu memecah dan
menyerap laktosa.
• Laktosa yg tidak dihidrolisis ini, secara osmosis menarik air
ke dalam sistim pencernakaan.
• Laktosa kemudian difermentasi oleh bakteri usus dan
menghasilkan asam laktat, asam organic lain, karbon
dioksida dan gas hydrogen.
• Sebagai akibatnya bisa menyebabkan kembuang,flatus
(pengeluaran gas pencernakaan melalui anus), kejang, diare
• Kategori ketidakmampuan terhadap lactase:
• (a) Sama sekali tidak tahan;
• Tidak tahan tehadap susu dalam bentuk apapun, baik
sebagai susu murni maupun susu sebagai campuran dalam
kue
• (b) Sebagian tdk tahan
• Dpt konsumsi susu dlm jumlaj terbatas
• Dpt meningkatkan ketahanannya secar berangsur
• Sebagian besar yg tdk tahan laktosa, bisa tahan terhadap susu
yg difermentasikan, contoh dadih, susu asam, yogurt dan keju.
• Bakteri yg tdp di dalam produk tsb yg akan mencerna laktosa.
Metabolisme Karbohidrat
• Glukosa berperan sentral dalam metabolisme Kh.
• Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari Kh, seperti sel
darah merah serta Sebagian otak dan system saraf.

Penyimpanan Glukosa dalam bentuk Glikogen.


• Penyimpanan dan juga pengeluaran glukosa terjadi dalam hati.
• Kelebihan glukosa akan disimpan di hati dalam bentuk glikogen.
• Bila persediaan glukosa darah menurun, hati akan mengubah
Sebagian dari glikogen menjadi glukosa dan mengeluarkannya ke
dalam aliran darah.
• Glukosa akan dibawa oleh darah ke seluruh bagian tubuh yg
memerlukan seperti otak, system sarah, jantung dan organ tubuh
lain.
• Sel sel otot dan sel sel lain di samping glukosa juga menggunakan
lemak sebagai sumber energi.
• Sel sel otot juga menyimpan glukosa dalam
bentuk glikogen.
• Glikogen ini hanya digunakan sebagai sumber
energi untuk keperluan otot saja dan tidak dapat
dikembalikan sebagai glukosa ke dalam aliran
darah.
• Tubuh hanya dapat menyimpan glikogen dalam
jumlah terbatas, yaitu untuk keperluan energi
beberapa jam.
Penggunaan Glukosa Untuk Energi

• Setelah glukosa memasuki sel, enzim akan memecahnya


menjadi bagian yg lebih kecil. Hasil akhir adalah energi,
karbon dioksida dan air.
• Supaya tubuh memperoleh glukosa guna keperluan energi,
maka seseorang setiap hari harus makan sumber Kh pada
selang waktu tertentu.
• Hal ini karena persediaan glikogen hanya bertahan utk
keperluan beberapa jam.
• Selain Kh, Protein juga dapat digunakan sebagai sumber
energi. Protein dapat diubah menjadi glukosa melalui
proses gluconeogenesis (sintesis glukosa dari rantai karbon
non Kh) sampai batas batas tertentu.
• Protein punya fungsi lain yg tidak dpt digantikan oleh zat
gizi lain yaitu untuk pertumbuhan.
Gula Darah

Untuk bisa berfungsi secara optimal:


• Dalam keadaan puasa konsentrasi gula darah (dlm bentuk
glukosa) : 70-120 mg/100 ml
• Jika gula darah naik > 170 mg/100 ml, darah akan
dikeluarkan melalui urine
• Jika gula darah turun hingga 40-50 mg/100 ml., maka akan
merasakan gugup, pusing, lemas dan lapar.
• Gula darah terlalu tinggi dinamakan hiperglikemia
• Gula darah terlalu rendah dinamakan hipoglikemia
Hormon Insulin

• Diproduksi oleh sel-sel beta pulau Langerhans pancreas.


• Berperan menurunkan gula darah:
• dengan peningkatan laju penggunaan glukosa melalui
oksidasi, glikogenesis (perubahan glukosa menjadi
glikogen) dan lipogenesis (perubahan glukosa menjadi
lemak)
• Difusi fasilitatif glukosa ke dalam sel sel otot dan sel-sel
lemak meningkat.
• Glukosa disimpan dalam hati dan otot-otot dalam bentuk
glikogen, serta pengambilan glukosa untuk diubah
menjadi lemak oleh sel sel lemak dan hati meningkat.
Glukagon
• Diproduksi oleh sel-sel alfa pulau pulau Langerhans pancreas,
perannya kebalikan dari insulin.
• Glukagon meningkatkan gula darah melalui peningkatan
glikogenolisis (perubahan glikogen menjadi glukosa) dan
gluconeogenesis
• Insulin dan glucagon bersifat antagonis, fenomena ini akan
menjaga keseimbangan metabolisme Kh

Epinefrin
•• Hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal.
• Berperan meningkatkan gula garah,
• Mekahisme: Mempengaruhi pemecahan glikogen dalam hati dan
otot menjadi glukosa dan menurunkan pengeluaran insulin dari
pankreas.
• Sekresi epinefrin akan meningkat bila marah atau ketakutan
Glukokortikoid

• Merupakan hormon steroid yg diproduksi oleh korteks


adrenal

• Peran mempengaruhi gula darah dengan merangsang


gluconeogenesis.

• Mempengaruhi penggunaan glukosa dan meningkatkan


laju perubahan protein menjadi glukosa. (berlawanan
fungsinya dengan insulin)
Hormon Tiroksin

• Fungsi meningkatkan kadar gula darah dan meningkatkan laju


absorpsi heksosa dari usus halus
• Jika kadar gula darah turun secara mencolok, produksi hormone
tiroksin akan meningkat.
• Glikogenolisis dan gluconeogenesis dalam hati meningkat shg gula
darah naik.

Hormon pertumbuhan
• Dikeluarkan oleh kelenjar pituitary anterior.
• Fungsi meningkatkan gula darah dgn cara meningkatkan
pengambilan asam amino dan sintesis protein oleh semua sel,
menurunkan pengambilan glukosa oleh sel-sel dan meningkatkan
mobilisasi lemak utk energi.
Kegagalan pengaturan gula darah,

dikarenakan adanya gangguan dalam system

pengaturan gula darah tubuh, seperti pada

penyakit diabetes mellitus


FUNGSI KARBOHIDRAT
FUNGSI KARBOHIDRAT
1. Sumber Energi Bagi Tubuh Yang siap pakai
• 1 gram Kh menghasilkan 4 kkalori
• Sebagian Kh dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai
glukosa utk keperluan energi segera.,
• Sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot,
• Sebagian diubah menjadi lemak utk kemudian disimpan sebagai
cadangan energi di dalam jaringan lemak.
• Sistim saraf sentral dan otak tegantung pada glukosa untuk
keperluan energi
FUNGSI KARBOHIDRAT
2. Pengatur Metabolisme Lemak
• Bila energi tidak cukup maka akan terjadi Katabolisme
lemak:
• Menghasilkan bahan keton: aseton, aseto asetat, dan
beta-hidroksi-butirat
• Bhn ini dibentuk dalam hati dan dikeluarkan ke urin dgn
mengikat basa berupa ion natrium. Shg tjd ketonuria
• Dampaknya ketidak seimbangan natrium dan dehidrasi,
• pH cairan tubuh menurun.
• Keadaan ini akan menimbulkan ketosis atau asidosis
FUNGSI KARBOHIDRAT

3. Penghemat Fungsi Protein


• Bila Kh tdk mencukupi maka protein akan digunakan utk
memenuhi kebutuhan energi,
• Sebaliknya bila Kh mencukupi, protein akan digunakan
sebagai zat pembangun

4. Sumber energi utama bagi otak dan susunan syaraf

5. Simpanan Kh sebagai glikogen

6. Pengatur peristaltik usus dan pemberi muatan pada sisa


makanan
• Defisiensi KH

KEP: Defisiensi energi dan protein


• Terutama terjadi pada anak-anak

Prot. +
Energi

Gambar 3. Kwashiorkor Gambar 4. Marasmus


Sumber: Bender (2002 ) Sumber: Bender (2002)
• Kelebihan Energi

Kegemukan, Obesitas
• Akibat ketidak seimbangan antra konsumsi dan kebutuhan energi.
Konsumsi melebihi kebutuhan
Sumber Bahan Pangan

Sumber Kh adalah
• Padi-padian /serealia
• Umbi-umbian
• Kacang-kacang kering dan
• Gula

• Hasil olahan:
• Bihun, bakmi, roti selai, sirup, dsb.
ES I TA S
OB
Obesitas

• Atas Dasar distribusi lemak di dalam tubuh ada dua jenis


bentuk tubuh:
• Bentuk Adrenoid (bentuk apel), bentuk tubuh yang
dihasilkan oleh timbunan lemak pada pinggang, rongga
perut (visceral), Lazim pada pria
• Genecoid (bentuk Pir) bentuk tubuh akibat timbunan lemak
di bagian bawah perut seperti pinggul, pantat dan paha.
Lazim pada wanita
The distribution of body fat is important
The distribution of body fat is important computing

Abdominal obesity – the male pattern

Hip-thigh obesity – the female pattern

Presentation copyright © 2002 David A Bender and some images copyright © 2002 Taylor & Francis Ltd 
INDEK
GLIKEMIK
SEJARAH

• Di era tahun 80 an, hasil penelitian menunjukkan kecepatan


pencernakaan Kh di saluran pencernakaan akan berpengaruh penting
terhadap kesehatan.

• Indek Glikemik (IG) memberikan petunjuk terhadap efek faali makanan


pada kadar gula darah dan respon insulin

• Tingkatan IG pangan akan menentukan /mengendalikan fluktuasi kadar


gula (glukosa) darah.

• Artinya untuk menjaga kesehatan dapat diatur dengan konsumsi Kh


menurut Ignya.
PENGERTIAN IG

• IG pangan

Adalah tingkatan pangan menurut efeknya terhadap kadar


gula darah

• Pangan dengan IG tinggi, akan dapat menaikkan kadar gula


darah dengan cepat.

• Pangan dengan IG rendah, akan menaikkan kadar gula darah


dengan lambat.
IG – PENDERI TADIABETES

• IG pangan dapat dijadikan acuan untuk pemilihan pangan yang


tidak lekas menaikkan kadar gula darah secara drastis

• Artinya kadar gula darah dapat dikontrol pengaturan konsumsi


pangan berdasar IG

• Mengetahui nilai IG pangan, maka penderita diabetes akan


dapat memilih makanan yg tidak menaikkan kadar gula darah
secara drastic. Dengan demikian kadar gula darah akan dapat
dikontrol pada tingkat yang aman.
Makanan IG rendah

• Akan dapat membantu untuk mengendalikan rasa

lapar, nafsu makan dan kadar gula darah.

• IG membantu orang yg sedang berusaha

menurunkan berat tubuh dengan cara memilih

makanan yg cdpat mengeyangkan dan tahan lama


Makanan IG Tinggi
• Pangan IG tinggi, Akan menyebabkan pemecahan Kh
berlangsung secara cepat selama pencernakaan.

• Respon gula darah dari jenis pangan (Kh) ini cepat dan tinggi.

• Artinya glukosa dalam aliran darah akan meningkat dengan


cepat.

• Sebaliknya Pangan dengan IG rendah, Kh akan dipecah secara


lambat (slow release carbohydrat), sehingga pelepasan Kh ke
dalam darah terjadi secara lambat.
KATEGORI PANGAN MENURUT IG

No Kategori Pangan Rentang IG


1 IG rendah <55
2 IG sedang 55-70
(intermediate)
3 IG tinggi >70
Aktifitas Belajar Mandiri
Tentang
Metabolisme Karbohidrat Secara Singkat
Terutama Terkait Dengan Penyediaan Dan
Penggunaan Glokosa

Anda mungkin juga menyukai