Materi 6
Absorbsi KH, Protein, dan Lemak
A. Karbohidrat
Tujuan Karbohidrat
Menyediakan energi yang disimpan
Membantu menjaga massa otot
Meningkatkan kesehatan pencernaan
Meningkatkan kesehatan jantung dan mengelola diabetes
Mengendalikan berat badan
Fungsi Karbohidrat
Sebagai sumber energi
Sebagai penghemat protein
Sebagai pengatur metabolisme lemak
Membantu pengeluaran feses
Berikut adalah 5 hal yang akan terjadi jika tubuh kekurangan karbohidrat:
Berat badan turun
Rentan terkena flu
Mudah terkena penyakit jantung dan diabetes
Menyebabkan tubuh cepat letih, lemah dan lesu
Mudah mengalami depresi
Berikut adalah 5 hal yang akan terjadi jika tubuh kekurangan karbohidrat:
Berat badan turun
Rentan terkena flu
Mudah terkena penyakit jantung dan diabetes
Menyebabkan tubuh cepat letih, lemah dan lesu
Mudah mengalami depresi
Proses Absorbsi Karbohidrat
1. Mulut
• Di mulut, pati terhidrolisis hanya sekitar 3% - 5% dari semua pati yang dimakan
• Sisanya karbohidrat yang tidak terhidrolisis menjadi sakarida akan dirubah menjadi
senyawa dekstrin
2. Lambung
• Bolus yang masuk ke Iambung masih mengandung enzim ptialin yang terus bekerja
selama 15-30 menit setelah makanan masuk kedalam Iambung
• Ptialin akan diberhentikan Oleh asam klorida dan enzim pencerna protein yang terdapat
dalam Iambung
• Proses yang sangat penting di Iambung adalah bercampurnya makanan dengan getah
Iambung yang bersifat asam. Di sini juga terjadi proses pencampuran makanan Oleh
gerakan konstraksi Iambung. Proses pencampuran dengan asam Iambung mengakibatkan
makanan menjadi lebih cair dan hancur yang disebut chymus.
• Chymus kemudian akan melalui sphincter pilorus menuju usus halus
• Chyme dari Iambung selanjutnya akan dicerna Oleh enzim amilase pankreas
3. Usus Besar dan Usus Halus
• Umumnya pati seluruhnya akan diubah menjadi maltosa dan isomaltosa sebelum masuk
ke jejunum
• Penyelesaian pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim yang dikeluarkan sel
mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan laktase
Maltosa, Fruktosa, Laktosa
Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel-sel epitel
usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta
• Bila konsentrasi monosakarida didalam usus halus atau mukosa sel cukup tinggi, absorbsi
dilakukan secara pasif atau fasilitatif
• Bila konsentrasi turun, absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi
dengan menggunakan energi dari ATP dan ion natrium
4. Hati
• Di hati, fruktosa dan galaktosa akan dirubah menjadi glukosa
• Glukosa akan dikirim ke seluruh jaringan tubuh sesuai kebutuhan
• Jadi, hasil akhir pencernaan karbohidrat yang diabsorpsi kedalam darah pada akhirnya
dirubah menjadi glukosa
B. Lemak
Fungsi Lemak
Pelindung tubuh
Sumber energi
Transport vitamin yang larut dalam lemak
Penghasil panas
Penghemat protein
Pemberi rasa kenyang
Proses Absorbsi Lemak
Makanan akan melewati kerongkongan menuju lambung, tempat penyerapan lemak
berlangsung. Di sini, 10-20% lemak dari makanan dipecah. Pada lambung, lemak mengalami
proses pencernaan dengan bantuan asam dan enzim menjadi bentuk yang lebih sederhana.
Digesti lemak sudah mulai terjadi di mulut dan lambung oleh enzim lipase ludah. Lipase
ludah dihasilkan oleh kelenjar Ebner di pemurkaan dorsal lidah. Lipase ludah berfungsi
untuk hidrolisa asam lemak, proses emulsifikasi dan membantu kerja lipase pankreas dan
lipase lambung. Lipase lambung berfungsi untuk hidrolisa asam lemak dan gliserol. Namun
demikian proses digesti lemak dalam mulut dan lambung sangat kecil jumlahnya.
Digesti lemak sebagian besar terjadi di usus halus yaitu di duodenum oleh enzim lipase
pankreas.Enzim ini melakukan hidrolisa semua trigliserida hanya dalam waktu beberapa
menit. Sel epitel usus halus juga menghasilkan lipase enterik dalam jumlah kecil. Aktifitas
enzim lipase pankreas mencapai puncaknya pada pH 8.0. pH yang lebih rendah dari 3.0 akan
merusak enzim ini.
C. Protein
Fungsi Protein
Sebagai biokatalisator (enzim)
Sebagai protein transport
Protein transport didalam plasma darah mengikat dan membawa molekulatau ion spesifik
dari satu organ ke organ lain.
Sebagai pengatur pergerakan
Sebagai penunjang mekanis
Pertahanan tubuh dalam bentuk antibodi
Kekurangan protein menyebabkan
Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
Kwasiorkor (penyakit kekurangan protein)
Hipotonus, gangguan pertumbuhan hati dan lemak
Marasmus dan berkibat kematian
Kelebihan protein menyebabkan
Memperberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan
nitrogen
Menimbulkan asidosis
Obesitas
Dehidrasi
Diare
Kenaikan amoniak darah
Kenaikan ureum darah
Demam
Proses Absorbsi Protein
Di mulut protein, dicerna secara mekanis, sedangkan secara enzimatis belum.
Di lambung protein, dicerna secara oleh asam lambung (HCl) dan enzim pepsin. Protein setelah
didenaturasi (dirusak) oleh HCl, kemudian dihidrolisis menjadi peptida sederhana.
Di usus halus, protein dicerna oleh cairan pankreas yang mengandung proenzim tripsinogen dan
kimotripsinogen. Enzim tripsin dan kimotripsin berperan memecah polipeptida menjadi peptida
sederhana. Selanjutnya peptida tersebut dipecah sehingga akhirnya menjadi asam amino
peptidase (erepsin).
Setelah menjadi asam amino selanjutnya diserap (absorpsi) oleh lapisan mukosa usus yeyenum
dan ileum. Asam amino yang berasal dari makanan (diet) dan dari pemecahan protein tubuh
selanjutnya dibawa oleh sirkulasi darah ke dalam amino acid pool gudang penimbunan asam
amino yaitu darah dan cairan jaringan (interseluler).