Anda di halaman 1dari 26

Metabolisme dan Bioenergi

FISIOLOGI HEWAN
Pertemuan 12
Metabolisme
Seluruh proses biokimia yang terjadi dalam
tubuh suatu organisme
Proses metabolisme pada hewan:
◦ Nutrisi  sistem pencernaan dan sistem peredaran
◦ Energi  katabolisme aerobik (memerlukan
oksigen  sistem respirasi dan sistem peredaran
darah)
Kebutuhan nutrisi dan energi dipengaruhi:
◦ Populasi sel pada setiap jaringan
◦ Perubahan proses metabolisme tubuh (istirahat vs
aktif, tidur vs bangun, anak-anak vs dewasa)
Metabolisme Aerobik
Metabolisme Aerobik
Kumpulan nutrien (nutrient pool)  substrat
untuk katabolisme dan anabolisme
Katabolisme: penguraian (molekul kompleks
 molekul sederhana + energi)
◦ Energi  digunakan untuk sintesis ATP atau
senyawa kaya energi lainnya
◦ Prioritas sumber energi:
1. Karbohidrat
2. Lipid
3. Asam amino
Metabolisme Aerobik
Anabolisme: sintesis (molekul sederhana
+ energi  molekul kompleks)
◦ Energi  diperoleh dari penguraian ATP atau
senyawa kaya energi lainnya
◦ Tujuan:
 Memelihara dan memperbaiki struktur
 Mendukung pertumbuhan
 Sekresi
Siklus Metabolik dan produksi ATP seluler
Metabolisme karbohidrat
Katabolisme satu
molekul glukosa
menghasilkan 36
molekul ATP
Produksi ATP
membutuhkan oksigen
 metabolisme aerobik
Anabolisme:
◦ Glukoneogenesis 
sintesis glukosa dari
prekursor non-karbohidrat
seperti asam laktat, gliserol
atau asam amino
◦ Glikogenesis  sintesis
glikogen dari glukosa
Metabolisme Lipid
Katabolisme lipid  lipolisis
Produksi energi  dapat menghasilkan sejumlah besar
ATP secara lambat
◦ Cadangan lipid tersimpan sebagai lipid droplet  cadangan
lipid lebih sulit diakses sebagai sumber energi dibanding
karbohidrat
 Semakin besar ukurannya  semakin sulit diakses oleh enzim yang
terlarut di air
 Lipid diproses di mitokondria yang aktivitasnya bergantung pada
kesediaan oksigen
Sel mampu mengatur sumber perolehan energi dari
karbohidrat atau lipid
Sintesis lipid  lipogenesis
Transport dan distribusi lipid
Asam lemak bebas  sumber energi pada periode
kelaparan
Lipoprotein:
◦ Chylomicrons  membawa lipid yang diabsorbsi dari
usus ke sistem peredaran
◦ Very low-density lipoprotein (VLDL)  transport
trigliserid ke jaringan tepi
◦ Intermediate-density lipoprotein (IDL)
◦ Low-density lipoprotein (LDL)  membawa kolesterol ke
jaringan tepi, dapat menimbulkan plak pada arteri
◦ High-density lipoprotein (HDL)  transport kelebihan
kolesterol di jaringan tepi ke hati
Metabolisme protein
Katabolisme asam amino  pemisahan gugus amino
◦ Transaminasi
◦ Deaminasi
Katabolisme protein bukan sumber energi utama
karena:
◦ Protein lebih sulit diuraikan daripada karbohidrat dan lipid
◦ Salah stu produk samping protein, yaitu amonia, bersifat
toksik
◦ Protein menyusun struktur dan komponen fungsional penting
pada sel
Sintesis protein  transkripsi dan translasi
Overview Metabolisme
Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Interaksi metabolik
Berdasarkan sudut pandang metabolisme,
organ tubuh dibagi 5:
◦ Hati
 Mengandung banyak enzim untuk memecah atau
mensintesis karbohidrat, lipid dan asam amino
 Suplai yang luas dari sistem peredaran  memonitor
dan memelihara komposisi nutrien di darah
 Menyimpan cadangan energi tinggi dalam bentuk
glikogen
◦ Jaringan adipose
 Menyimpan lipid, terutama sebagai trigliserid
 Terdapat di banyak area tubuh
Interaksi metabolik
◦ Otot rangka
 Menyusun hampir setengah berat tubuh
 Memiliki cadangan energi tinggi dalam bentuk glikogen
 Protein kontraktil dapat diuraikan dan asam aminonya dapat
digunakan untuk cadangan energi
◦ Jaringan saraf
 Kebutuhan energi tinggi, tetapi tidak menyimpan cadangan
energi
 Umumnya hanya mampu melakukan metabolisme glukosa
◦ Jaringan tepi lainnya
 Tidak banyak menyimpan cadangan energi, tetapi mampu
melakukan metabolisme glukosa, asam lemak dan bahan lain
 Pilihan sumber energi tergantung pada instruksi dari sistem
hormon
Tahap absorbsi
Periode absorbsi nutrien  berlangsung
sekitar 4 jam setelah makan.
◦ Jika makan 3x sehari, periode absorsi berlangsung
12 jam
Pada tahap absorbsi:
◦ Mukosa usus menyerap nutrien
 Glukosa dan asam amino masuk ke sistem peredaran
darah dan dibawa ke hati oleh vena portal hepatika
 Asam lemak masuk ke pembuluh limfe
◦ Sebagian nutrien yang diabsorbsi langsung
digunakan sebagai sumber energi
◦ Hormon utama: insulin
Tahap absorbsi
Hati:
◦ Mengatur kadar glukosa dalam darah:
 Glikogenesis berlangsung hingga kadar glikogen di hati sekitar 5%
dari total berat hati
 Kelebihan glukosa darah digunakan untuk sintesis trigliserid
◦ Absorbsi asam amino
◦ Absorbsi lipid rendah  kebanyakan lipid tidak mencapai hati
Jaringan adipose
◦ Absorbsi lipid dan sintesis trigliserid
◦ Laju katabolisme < laju absorbsi  deposit lemak di jaringan
adipose meningkat
Otot rangka dan jaringan tepi lainnya
◦ Pelepasan insulin menstimulus laju absorbsi dan pengunaan
nutrien oleh seluruh jaringan tubuh
Tahap Absorpsi (Absortive State)
(untuk aktivitas anabolik)
Tahap pasca absorbsi
Tidak ada absorbsi nutrien oleh usus 
cadangan energi digunakan
Berlangsung kurang lebih selama12 jam
Aktivitas metabolisme  fokus ke
mobilisasi cadangan energi dan pemeliharaan
kadar glukosa darah normal
Hormon: glukagon, epinefrin,
glukokortikoid, growth hormone
Tahap pasca absorbsi
Hati:
◦ Stabilisasi kadar glukosa darah melalui pemecahan cadangan
glikogen
◦ Katabolisme lipid dan asam amino  produksi ATP dan
menghasilkan badan keton
Jaringan adipose
◦ Kadar glukosa darah turun  sintesis trigliserid turun  penguraian
cadangan lipid
◦ Cadangan lipid dapat digunakan untuk memproduksi ATP selama 1-
2 bulan
Otot rangka
◦ Energi diperoleh dari pemecahan glikogen dan katabolisme glukosa
Jaringan saraf  suplai glukosa diupayakan tidak berubah
Jaringan tepi lainnya
◦ Penggunaan glukosa sebagai sumber energi menurun dan mulai
memanfaatkan badan keton dan asal lemak
Tahap Pasca Absorbsi (The Post-absorptive State)
(mobilisasi cadangan energi dan pemeliharaan kadar glukosa normal dalam darah)
Bioenergi
Besarnya energi yang masuk ke dalam
tubuh
Besarnya energi yang digunakan (sintesis
ATP) dan dilepaskan (energi panas)
Satuan energi  kalori
◦ Kalori: besarnya energi yang diperlukan
untuk menaikkan suhu sebesar 10 C pada 1
gram air
◦ Kilo kalori: pada 1 kg air
Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Laju metabolisme
Jumlah proses anabolik dan katabolik dalam tubuh
Variabel:
◦ BMR (Basal Metabolic Rate)  laju metabolisme
minimal untuk hewan endoterm, diukur saat hewan
dalam keadaan tenang, tidak aktif, tidak makan, tidak
stress. Misal, saat bangun tidur. Pada hewan ektoterm
dikenal sebagai SMR (Standard Metabolic Rate)
◦ RMR (Resting Metabolic Rate)  Laju metabolisme
pada aktivitas minimal
◦ ADMR (Average Daily Metabolic Rate)  laju
metabolisme untuk aktivitas rutin harian
◦ MMR (Maximal Metabolic Rate)  laju metabolisme
diukur berkisar dari aktivitas ringan, moderat, intensif
sampai mencapai laju metabolisme tertinggi
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
metabolisme
Suhu
◦ Saat suhu meningkat hingga 400C (pada suhu ini enzim mulai
terdenaturasi)  kecepatan reaksi metabolisme yang dikatalis
enzim meningkat
 Peningkatan suhu  peningkatan energi kinetik  molekul bergerak
lebih cepat  frekuensi tumbukan antara substrat dan sisi aktif enzim
meningkat
◦ Saat suhu menurun  aktivitas metabolisme meningkat untuk
termoregulasi
Ukuran tubuh
◦ Laju metabolisme berbanding terbalik dengan ukuran tubuh
 semakin kecil organisme, semakin tinggi laju metabolisme
relatif (semakin tinggi laju metabolisme per gram berat
badan) karena tubuh lebih cepat melepas panas
Hewan endoterm
Pada hewan endoterm, hewan yang lebih kecil memiliki rasio
luas permukaan terhadap volume yang lebih besar dibandingkan
hewan yang ukurannya lebih besar  hewan yang lebih kecil
kehilangan panas lebih banyak ke lingkungan per satuan waktu
dibandingkan hewan yang lebih besar.
Untuk mempertahankan suhu tubuh yang konstan (di samping
besarnya panas yang dilepaskan oleh permukaan tubuh), hewan
yang lebih kecil harus mengoksidasi makanan pada laju tinggi.
Jumlah makanan yang dikonsumsi, kecepatan pencernaan,
respirasi, dll harus meningkat seiring dengan menurunnya ukuran
tubuh  ada batasan ukuran tubuh untuk hewan endoterm.
◦ Mamalia terkecil beratnya hanya 4 gram. Mereka harus makan sejumlah
berat tubuhnya setiap hari dan dapat mati kelaparan jika terlambat
memperoleh makan selama beberapa jam
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
metabolisme

Jenis kelamin  laki-laki memiliki massa


otot yang lebih besar dan persentasi lemak
tubuh yang lebih rendah
Aktivitas
Pertumbuhan
Hewan akuatik atau terestrial
Kadar oksigen
Ektoterm atau endoterm

Anda mungkin juga menyukai