Hukum yang bermanfaat bagi suatu masyarakat harus mencerminkan nilai moral dan
nilai hukum dari masyarakat dimana suatu hukum diberlakukan. Nilai sendiri mempunyai peran
penting dalam kehidupan manusia. Nilai adalah sumber kekuatasn dalam menegakkan ketertiban
dan keteraturan sosial. Norma sebagai patokan perilaku manusia mengalami perubahan makna ,
namun demkian secara moral tetap menjadi landasan bagi perilaku manusia Demikian hal, moral
sebagai landasan perilaku manusia yang menjadikan kehidupan berjalan dalam norma-norma
kehidupan yang humanis-religius . Kekuatan hukum menjadi kontrol dalam mengatur keadilan
akan hak dan kewajiban setiap manusia dalam menjalankan peran-peran penting bagi kehidupan
manusia. Nilai, norma dan hukum serta moral adalah landasan pokok yang diperlukan bagi
pembentukkan karakter manusia. Oleh karena itu, proses pembentukan karakter tidak boleh
mengabaikan tekanan nilai dan moral, Pendidikan karakter dengan pendekatan yang holistik dan
kontekstual tidak mudah diterapkan jika tidak didukung oleh semua warga masyarakat yang pada
setiap tataran kehidupan masyarakat. Keluarga, sekolah dan masyarakat serta negara perlu
menyadari bahwa membangun pendidikan karakter harus menjadi kebutuhan bersama sehingga
bangsa Indonesia memiliki kekuatan untuk mengatasi krisis karakter yang sudah bersifat
dimensional dan structural.
Link: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Manusia%20Nilai,%20Moral%20dan
%20Hukum_0.pdf
Link: https://law.uii.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/6%20Kusnu%20Goesniadhie
%20S.pdf
Upaya penegakan hukum pada masa Rasulullah dan Khulafa al-Rasyidin banyak kasus
yang di hadapi pada zaman Rasulullah SAW kadang beliu sendiri yang menyelesaikan dan
kadang melimpahkan otoritas peradilan untuk memutuskan perkara kepada para sahabat.
Perkara-perkara yang diajukan meliputi perkara warisan, utang piutang, sengkata tanah,
pidana perizinan, nafkah istri, pidana pembunuhan, dan sengketa air. Tidak ada keraguan
sedikitpun pada masa Rasulullah SAW., penegakan hukum berjalan dengan baik, para
Rasulullah SAW. sangat tegas dalam menegakkan hukum dan keadilan. Beliau
dilaksanakan, ini dapat dilihat dalam riwayat al-Bukhori dari Aisyah: “Usamah melaporkan
kepada nabi SAW. tentang seorang perempuan, beliu menegaskan: “sesungguhnya akan
hukuman) orang-orang yang berkedudukan tinggi (al-syarif), dan demi Zat yang diriku di
Untuk dapat mewujudkan upaya tersebut ada beberapa factor yang perlu diperhatikan:
Bahwa dalam upayah menegakkan hukum dan keadilan, dibutuhkan kerja keras. merekonstruksi
hukum yang selama ini cenderung bercorak positivistik dengan pendekatan
baku dari sistem hukum manapun, yang sesuai dengan masyarakat Indonesia yang mejemuk
termasuk hukum islam yang kerakteristiknya tidak terpisahkan dari nilai nilai taransedetal
political-will dan good will dan integritas moral yang memadai dari para pemimpin politik
dan pemerintahan, mengingat peran, tugas, dan fungsi para pemimpin ini sangat besar dan
efektik. Memang harus segera di sadari, upayah demikian membutuhkan sumber daya
manusia yang memiliki komitmen moral untuk menempatkan supremasi hukum dan
keadilan bagi masyarakat konsisten dan komitmen yang tinggi dari aparat penegak hukumnya.
diawali dari upaya.
Link : http://journal.iain-manado.ac.id/index.php/JIS/article/view/174/149
Masyarakat memegang peran penting dalam upaya penegakan hukum yang ada di tanah
air. Dengan tingkat kesadaran hukum yang tinggi, penerapan hukum akan lebih bisa dirasakan
oleh seluruh khalayak masyarakat,” demikian disampaikan oleh Joko Sasmito, Ketua Bidang
Pencegahan dan Peningkatan Kapasitas Hakim Komisi Yudisial. Joko mengatakan hal tersebut di
hadapan warga masyarakat dan aparatur di wilayah Kecamatan Mamajang, Kota Makassar,
Sulawesi Selatan pada Jumat (19/8).
Link : https://www.komisiyudisial.go.id/frontend/news_detail/213/masyarakat-berperan-penting-
dalam-penegakan-hukum