RANGKUMAN MATERI
Disusun Oleh :
ATIKASARI (E1E019045)
3B
UNIVERSITAS MATARAM
2020
MATERI 1: “ANAK DENGAN GANGGUAN BICARA”
Memiliki jeda, atau menahan suatu kata atau kata yang tidak dapat diucapkan sama
sekali.
2. Penyebaran
Gagap muncul secara bertahap antara usia 2-7 tahun. Munculnya gagap pada anak
adalah 3% dari populasi, dengan kemungkinan muncul pada anak laki-laki 3 (tiga)
kali lebih besar dibandingkan kemungkinan terjadi pada anak perempuan (Craing Han
Cock, Tran, Craig & Peters, dalam Mash & Wolfe, 2005).
3. Penyebab Gagap
Berdasarkan penyebabnya, gagap terbagi menjadi 3 tipe, yakni:
Berlangsung lebih sering atau terus berlanjut hingga anak beranjak dewasa.
Disertai otot yang menegang atau kesulitan berbicara yang makin terlihat.
Terapi perilaku kognitif. Terapi ini membantu pasien untuk mengenali dan
mengubah pola pikir yang bisa memperburuk gangguan bicara ini. Konseling
psikologis ini juga akan membantu pasien memecahkan penyebab tersembunyi
yang dapat berkaitan dengan gagap, seperti pemicu stres, gelisah, dan masalah
kepercayaan diri.
Perangkat elektronik. Peralatan ini juga efektif untuk mengobati gagap dan
digunakan seperti halnya sebuah alat bantu dengar, atau dalam bentuk aplikasi
ponsel. Salah satu contoh alatnya adalah alat untuk mendapatkan umpan balik
auditori lambat (delayed auditory feedback/DAF). Alat ini memainkan kembali
suara pasien seper sekian detik setelah berbicara. Selain itu, terdapat alat umpan
balik auditori pengubah frekuensi (frequency-shifted auditory feedback/FSAF).
Alat ini berfungsi memainkan kembali suara pengidap pada frekuensi yang lebih
rendah atau lebih tinggi. Kombinasi dari kedua alat ini juga mungkin digunakan
pada pengidap gagap. Beberapa peralatan lain juga digunakan tiap hari sepanjang
waktu.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk berkomunikasi secara efektif
dengan penderita gagap adalah:
1. Pengertian
Bahasa Ekspresif
Bahasa Reseptif
a. Artikulasi
b. Morfologi
Berikut ini adalah karakteristik anak yang sering menunjukkan perilaku temper
tantrum, yang dijelaskan oleh Landsdown & walker (1996), yaitu :
a. Anak yang sering berada dalam kelelahan, tekanan, dan kecemasn tinggi.
b. Anak yang memiliki temperamen sulit, sering stress.
4. Anak yang memiliki orang tua yang sangat sensitif, dimana orang tua mereka sendiri
cenderung sering menunjukkan temper tantrum.