BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
tahap ini remaja akan mengalami suatu perubahan fisik, emosional, dan
sosial sebagai ciri dalam masa pubertas. Pubertas adalah periode di awal
masa remaja yang ditandai dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan
ini terjadi saat lapisan dalam dinding rahim luruh dan keluar dalam bentuk
yang dikenal dengan istilah darah menstruasi. Dalam keadaan normal, setiap
bulan seorang wanita yang telah memasuki usia subur akan melepaskan satu
sel telur (ovum) dan ovum akan dihasilkan dan dilepaskan oleh indung telur
(ovarium). Pada saat menstruasi, masalah yang dialami oleh hampir sebagian
besar wanita adalah rasa tidak nyaman atau rasa nyeri yang hebat. Hal ini
biasa disebut dengan nyeri haid atau dismenore (Indrawati & Desni, 2019).
upaya penanganan yang tepat. Kondisi seperti ini bisa saja membahayakan
lainnya, oleh karena itu diperlukan upaya penanganan yang tepat dan benar
dalam masa pubertas (Nida dan Defie, 2016). Dismenorea (nyeri haid) adalah
kekakuan atau kekejangan dibagian bawah perut yang terjadi pada waktu
dari remaja sekolah lanjut tampak absen 1-3 hari setiap bulanya karena
kejadian dismenorea lebih besar sekitar 60%, Swedia 72% dan Indonesia
dismenorea sebesar 107.673 jiwa (64,25%), yang terdiri dari 59.671 jiwa
Aris, 2019). Belum ada jumlah pasti wanita yang mengalami disminorea di
Nyeri disminore juga dapat timbul bersamaan dengan rasa mual, sakit
kepala, perasaan mau pingsan, lekas marah. Masalah yang sering muncul
dalam disminore adalah tingkat penurunan nyerinya. Ketika nyeri itu timbul
maka beberapa efek akan muncul seperti sakit kepala mual, sembelit atau
diare dan sering berkemih. Dampak yang muncul apabila mengalami nyeri
hangat, massae atau pijat terapi mozart dan relaksasi (Prawirohardjo, 2010).
Selain itu terapi non farmakologi juga dapat dilakukan dengan relaksasi,
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri secara non
farmakologis antara lain terapi massage, posisi kaki ditinggikan dari badan,
Kompres hangat juga terapi sederhana yang bisa dilakukan secara mandiri
untuk mengurangi nyeri saat haid. Kompres hangat merupakan suatu teknik
perpindahan panas yang dapat disalurkan melalui konduksi (botol, air panas,
buli-buli panas, bantalan pemanas listrik, lampu kompres panas kering atau
berespon baik terhadap panas, karena panas melebarkan pembuluh darah dan
serat saraf yang menutup gerbang nyeri sehingga transmisi impuls nyeri ke
medulla spinalis dan otak dapat dihambat. Panas yang diberikan pada perut
oleh tekanan (Riani Dwi, 2017). Efek hangat dari kompres dapat
masalah nyeri, dengan suhu hangat yang diberikan pada kulit dapat
dilakukan oleh Nida dan Defie (2016) tentang pengaruh kompres hangat
terhadap intensitas nyeri haid, dari penelitian tersebut menemukan bahwa ada
terapi kompres hangat pada perut saat haid. Penelitian serupa juga dilakukan
oleh Riani Dwi (2017) Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di
yang diisi air hangat atau handuk yang telah direndam di dalam air hangat, ke
bagian tubuh yang nyeri, dengan diikuti latihan pergerakan atau pemijatan.
membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri,
Kepahiang pada tanggal 20 Oktober 2020, jumlah seluruh siswi kelas X ada
6
232, kemudian hasil wawancara awal pada beberapa siswi, dari 21 siswi 4
orang (24 %), nyeri sedang sebanyak 10 orang (47 %), 2 orang mengalami
nyeri berat (4,7 %). Pada siswi yang mengalami nyeri berat mereka
biasanya pada hari 1-2 menstruasi saja. Sebanyak 6 orang dari siswi tersebut
istrahat. Sebanyak 19 dari 21 siswi belum ada yang mencoba kompres hangat
B. Rumusan Masalah
perut yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi, yang
kejadian dismenorea sebesar 107.673 jiwa (64,25%), yang terdiri dari 59.671
juga dapat timbul bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau
pingsan, lekas marah. Masalah yang sering muncul dalam disminore adalah
cara farmakologi dan non farmakologi. Terapi yang paling sedrhana dan
Kepahiang.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
SMAN 1 kepahiang.
SMAN 1 kepahiang.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Akademik
untuk pendidikan.
nyata dilapangan dan sesuai teori yang ada, dan dapat dijadikankan
4. Bagi Responden
5. Bagi Mahasiswa
E. Keaslian Penelitian
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Masa Remaja
1. Pengertian
bukan hanya dalam arti psikologis, tetapi juga fisik. Bahkan, perubahan-
perubahan fisik yang terjadi itulah yang merupakan gejala primer dalam
dengan masa pubertas. Salah satu tanda pubertas pada remaja putri yaitu
menstruasi pada anak wanita, dan ternyata mimpi basah pada kaum pria,
dimana sel telur (ovum) dan sel spermatozoa sudah matang, dan bila
2. Pubertas
bereproduksi, dimana salah satu ciri dari tanda pubertas seorang wanita
bertahap dan dialami oleh setiap orang. Maka, pubertas merupakan hal
awal daripada remaja lakilaki, yakni antara usia 8-13 tahun, masa
- Perkembangan payudara
jaringan yang sehat dari rahim yang kemudian mengalir keluar dari tubuh
4. Menstruasi
a. Pengertian
menstruasi pada wanita yang normal adalah 28-35 hari dan lama haid
antara 3-7 hari. Siklus menstruasi pada wanita dikatakan tidak normal
jika siklus haidnya kurang dari 21 hari atau lebih dari 40 hari (Sinaga
dkk, 2017).
akan terjadi dan dinding rahim akan menebal. Jika hamil, lapisan ini
akan terus memelihara sel telur yang dibuahi. Jika sel telur tidak
dibuahi, maka sel telur akan diserap tubuh dan dinding rahim yang
b. Siklus menstruasi
- Satu kali perbulan, indung telur melepas satu sel telur ke saluran
c. Tanda-tanda menstruasi
kadar hormon naik dan turun selama siklus menstruasi, maka dapat
sebgai berikut :
1) Siklus Endomentrium
- Fase menstruasi
Fase ini adalah fase yang harus dialami oleh seorang wanita
rata fase ini berlangsung selama lima hari (rentang 3-6 hari).
- Fase proliferasi
sekitar hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Permukaan
kali lipat dari semula, yang akan berakhir saat ovulasi. Pada
- Fase sekresi/luteal
- Fase iskemi/premenstrual
menstruasi dimulai.
2) Siklus Ovarium
B. Disminorea
1. Pengertian
dibagian bawah perut yang terjadi pada waktu menjelang atau selama
Disminorea adalah nyeri saat haid, biasanya dengan rasa kram dan
mulai dari yang ringan sampai berat (Prawirohardjo dan Hanifa, 2014).
19
bawah, pinggang, panggul, paha atas, hingga betis. Nyeri juga bisa
disertai kram perut yang parah. Kram tersebut berasal dari kontraksi otot
rahim yang sangat intens saat mengeluarkan darah menstruasi dari dalam
rahim. Kontraksi otot yang sangat intens ini kemudian menyebabkan otot-
otot menegang dan menimbulkan kram atau rasa sakit atau nyeri.
Ketegangan otot ini tidak hanya terjadi pada bagian perut, tetapi juga pada
perempuan yang lebih dewasa akan makin berkurang rasa sakit dan
yang berat dan sering serta rasa nyeri yang mungkin dialami remaja
pada remaja berkisar antara 43-93%. Beberapa remaja, merasa malu jika
2. Jenis disminorea
sekunder.
- Dismenorea primer
- Dismenorea sekunder
terjadi lebih dari 2 tahun setelah menars dan dapat timbul sebagai
gejala baru pada usia dekade keempat dan kelima pada perempuan,
3. Etiologi
a. Disminorea primer
primer disebabkan oleh kontraksi otot rahim yang sangat intens, yang
tubuh yang lain, otot rahim yang telah bekerja sangat intens ini pun
b. Disminorea sekunder
sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang
sekunder adalah :
- Endometritis
- Fibroid
23
- Adenomiosis
- Pemakaian IUD
kategori remaja yang berisiko mengalami nyeri haid menurut Harzif, dkk
(2018). :
- merokok
- mengkonsumsi alcohol
diantaranya yaitu usia menarche yang cepat yaitu <12 tahun, riwayat
(2018) :
a. Disminorea primer
dan insomnia.
b. Disminorea sekunder
karena itu diperlukan upaya penanganan yang tepat dan benar pada wanita
25
kimia alami yang diproduksi oleh sel-sel lapisan dinding rahim yang
akan makin kuat, sehingga rasa nyeri yang dirasakan juga makin kuat.
Pada hari kedua dan selanjutnya, lapisan dinding rahim akan mulai
terlepas, dan kadar prostaglandin akan menurun. Rasa sakit dan nyeri haid
nyeri kepala, atau diare sering menyertai disminorea yang diduga karena
2014).
8. Skala nyeri
Rasa nyeri pada saat menstruasi tentu saja sangat menyiksa bagi
perempuan. Sakit menusuk, nyeri yang hebat di sekitar bagian bawah dan
menyerang. Nyeri ini dapat berlangsung setengah hari sampai lima hari
mengerjakan sesuatu apapun. Ada yang pingsan, ada yang merasa mual,
dan ada juga yang benar-benar muntah. Dismenorea yang dialami saat
Keterangan:
9. Diagnosis
Biasanya nyeri muncul sebelum keluarnya haid dan meningkat pada hari
disminorea primer.
Hanifa, 2014).
10. Penanganan
a. Farmakologi
dan banyak bergerak akan memperlancar aliran darah dan tubuh akan
rasa sakit dan menimbulkan rasa gembira (Sinaga dkk, 2017). Hal ini
juga serupa dengan yang dituliskan oleh Nugroho dan Bobby (2014)
mefenamat).
dkk, 2016).
b. Non Farmakologi
ditawarkan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya produk herbal yang
yaitu rendahnya kadar hormon estrogen dalam darah. Hal ini yang
berolahraga.
- Pemijatan
- Yoga
30
C. Kompres Hangat
Kompres hangat adalah terapi atau metode yang paling sering digunakan
dalam meredakan nyeri saat haid. Salah satu bentuk terapi hangat atau dingin
yang sering dilakukan yaitu, dengan pemberian kompres hangat di perut pada
akibat spasme otot atau kekakuan otot (Dhira dan Aris, 2019).
diperbaiki yang dapat mengurangi rasa nyeri haid primer yang disebabkan
bulibuli panas pada perut sehingga akan terjadi perpindahan panas dari buli-
buli panas ke dalam perut, sehingga akan menurunkan nyeri pada wanita
mengalami kontraksi uterus dan kontraksi otot polos (Nida dan Defie, 2016).
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi disminore (nyeri
nyeri, mengurangi atau mencegah spasme otot dan memberikan rasa hangat
menempelkan kantong karet yang diisi air hangat atau handuk yang telah
direndam di dalam air hangat, ke bagian tubuh yang nyeri, dengan diikuti
Dalam melakukan kompres hangat yang berisi air hangat dengan dilapisi
bagian perut bawah untuk menilai skala nyeri, kemudian amati responden
32
Saras, 2017).
botol minuman yang dari kaca yang diisi air hangat,kemudian diletakkan pada
bagian yang terasa kram (biasanya diperut atau pinggang bagian belakang),
Mandi air hangat, boleh juga menggunakan aroma terapi untuk menenangkan
perut atau pinggang yang sakit, Ambil posisi menungging, sehingga rahim
mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan serta memberikan rasa hangat
berlebih yang membuat perut terasa mulas/nyeri, dan nyeri ini dapat
diturunkan dengan kompres air hangat. Suhu yang hangat dapat membuat
membuat relaksasi pada otot karena otot mendapat nutrisi berlebih yang
dibawa oleh darah sehingga kontraksi otot menurun (Inut dkk, 2016).
Kompres dengan botol air panas dan mandi air hangat juga dapat
mengurangi rasa sakit. Jika suka, cobalah diurut atau dipijat dengan tekanan
ringan, jangan terlalu keras, untuk membantu menghilangkan rasa pegal pada
otot otot tubuh Anda. Berbaring pada satu sisi tubuh Anda, lalu tarik lutut
33
meringankan rasa sakit dan pegal pada punggung. Makan makanan bergizi
rata-rata nyeri sebelum dan setelah dilakukan terapi kompres hangat dan
Setelah dilakukan uji paired t-test didapatkan hasil tingkat nyeri sebelum dan
setelah dilakukan terapi kompres hangat p = 0.000 dengan α < 0,05. Hal ini
diterima. Hasil penelitian ini didukung oleh teori Lowdermilk, dimana nyeri
hangat yaitu memberikan rasa aman pada pasien dengan menggunakan cairan
atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Hal
ini berakibat terjadi pemindahan panas ke perut sehinga perut yang dikompres
nyeri serta meningkatnya aliran darah pada daerah tersebut sehingga nyeri
diperbaiki yang dapat mengurangi rasa nyeri haid primer yang disebabkan
34
bulibuli panas pada perut sehingga akan terjadi perpindahan panas dari buli-
buli panas ke dalam perut, sehingga akan menurunkan nyeri pada wanita
mengalami kontraksi uterus dan kontraksi otot polos (Nida dan Defie, 2016).
Nyeri yang dirasakan tidak hanya terasa di rahim tetapi diraskan pada bagian
tubuh yang lain yang mendapatkan persyarafan yang sma dengan rahim
seperti otot-otot dasar panggul dan daerah disekitar tulanh belakang sebelah
bawah. Kompres hangat dilakukan pada bagian tubuh yang sakit. Pada kasus
disminore kompres hangat dapat dilakukan pada bagian perut bawah selama
terjadi kelupuhan bila kompres hangat diberikan satu jam atau lebih. Maka
dari itu pada penelitian ini hanya diberikan kompres hhangat selama 20-30
menit dengan suhu 40,50C-430C. Karena jika terlalu lama akan terjadi
35
kelumpuhan dan kemerahan serta suhu yang diterima tidak sesuai karena
hangat efektif untuk menurunkan nyeri dismenore. Proses, suhu dan waktu
E. Kerangka Teori
- Ringan Primer :
- Sedang Kontraksi otot
- Berat Rahim
- Berat tidak terkontrol
Sekunder :
Kelainan atau
gangguan
Kompres hangat
reproduksi
mengurangi kemampuan
neuron sensori enferens,
melancarkan sirkulasi aliran
darah, serta merilekskan otot
Terapi non
perut dalam menstramisikan
farmakologoi
nyeri menstruasi. Kompres
untuk mengurangi
Kompres hangat diberikan hangat
nyeri disminore
dengan menggunakan buli-buli
yang bisa
panas yang diberikan selama
dilakukan secara
30 menit dengan suhu 40-50
mandiri
derajat
Isnaeni dan Rokhma (2011), Utami dan Syahria (2016), Prawirohardjo dan
Hanifa, 2014).
36
F. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
Eksperimental dengan menggunakan One group pre dan post test. Rancangan
penelitian ini diawali dengan pre test dan post test intervensi yaitu pemberian
A1 01 X 02
Ket :
1. Waktu penelitian
2. Tempat penelitian
38
Bengkulu.
C. Variabel Penelitian
1. Variabel penelitian
a) Variabel independen
b) Variabel dependen
2. Kerangka konsep
1. Populasi
2. Sample
Rumus sample
NZa 2 P(1−P)
n=
N d2 + Za2 P(1−P)
Keterangan :
39
n : Jumlah sample
N : Jumlah populasi
di SMAN 1 Kepahiang yaitu 232 orang siswi, maka sample yang bisa
NZa 2 P(1−P)
n=
N d2 + Za2 P(1−P)
232.1,96 2 .0,2(1−0,2)
=
232.0,12 +1,962 .0,2(1−0,2)
232.3,84.0,2 .0,8
=
232.0,01.3,84 .0,2 .0,8
142,54
=
2,93
= 48,6
= 49 Orang
a) Kriteria inklusi
40
b) Kriteria ekslusi
E. Defenisi Operasional
akan diukur serta alat ukur apa yang digunkan untuk mengikutinya (Oktavia,
Nova, 2015).
F. Prosedur Penelitian
kelompok siswi yang memenuhi kriteria dan diobservasi skala nyeri saat
dismenorea.
Data pre-post pemberian terapi akan diolah menggunakan Uji Paired T test
untuk melihat perbedaan perubahan skala nyeri pada sebelum dan sesudah
Dilakukan Intervensi.
fakta (Oktavia, 2012). Dalam penelitian ini menggunakan dua data yaitu data
1. Data primer
42
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data sudah jadi yang dikumpulkn oleh pihak
lain. Data sekunder dari penelitian ini adalah data nama siswi kelas X
SMAN 1 Kepahiang.
H. Pengelolaan Data
sebagai berikut :
1. Coding
oleh siswi.
2. Editing
SPSS.
43
4. Cleaning data
a) Analisis univariat
maupun dependent.
P= (f/n) X 100 %
Keterangan:
b) Analisis bivariat
disminorea.
distribusi data. Apabila data berdistribusi normal P value < 0,05 maka
normal P value > 0,05 maka menggunakan uji Mann Whitney (V.
Wiratma, 2015).
I. Etika Penelitian
4. Etichal clearance