Jalum 2B
Perkembangan kognitif
melibatkan proses belajar yang progresif seperti perhatian, memori/ingatan, dan logika
berpikir. Perkembangan keterampilan tersebut penting agar si Kecil bisa memproses informasi,
belajar mengevaluasi, menganalisis, mengingat, membandingkan dan memahami hubungan
sebab akibat.
Perkembangan kognitif adalah suatu perubahan dimana perubahan itu terjadi pada
kemampuan mental seperti belajar,memori,menalar, berpikir dan bahasa. Pada masa remaja
perkembangan kognitifnya ini, remaja sudah mulai memikirkan apa yang akan terjadi nantinya
ketika kita melakukan sesuatu
Pada perkembangan kognitif anak, ada 6 faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif.
Faktor Lingkungan.
Faktor Kematangan.
Faktor Pembentukan.
Faktor Kebebasan.
BICARA DAN BAHASA PADA BALITA .
Ike R Sugianto, Psi, seorang psikolog anak menuturkan untuk mengetahui apakah anak
mengalami gangguan bicara atau tidak perlu diperhatikan tahapan dari perkembangan bicara
anak. Berikut ini tahapan perkembangan bicara dan bahasa yang dialami anak yaitu:
Usia 12 bulan
Usia 24 bulan
Memberikan permainan dengan istruksi seperti 'Pegang hidung' atau anggota tubuh lainnya
Usia 30 bulan
Usia 3 tahun
Usia 4 tahun
Usia 5 Tahun
Perkembangan bicara dan bahasa:
Memahami 2.500-2.800 kosa kata
obyek berdasarkan fungsinya
masih bingung antara kemarin, dulu atau besok
Mampu bertukar informasi, bisa menjawab telepon dan menghubungkan cerita
Menggunakan 5-6 kata dalam satu kalimat
Jika anak belum mencapai tahapan tersebut ada kemungkinan anak mengalami gangguan
bicara. Namun ada beberapa faktor yang terkait dengan gangguan perkembangan bicara dan
bahasa pada anak seperti:
1. Gangguan pendengaran
2. Gangguan pemrosesan sensorik
3. organ bicara
4. Bingung bahasa (bilingual)
5. Selective autism
Indikasi adanya gangguan yang lebih serius seperti keterbelakangan mental atau gangguan
spektrum autis.
Untuk mengetahui apakah ada gangguan tersebut atau tidak, orangtua bisa melakukan
beberapa pemeriksaan seperti ke dokter THT dan pemeriksaan tumbuh kembang dengan ahli
terapis wicara, psikolog, psikiater, dokter anak.
"Jika memang diketahui adanya gangguan, maka pemilihan terapi yang diberikan sangat
tergantung dengan faktor terkait tersebut dan juga kondisi anak," ujar Ike yang juga pendiri
Potentia Center dalam rilis seminar Identifikasi Gangguan Perkembangan yang diterima
detikHealth, Jumat (1/4/2011).
Meski demikian ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua dan guru yaitu:
Mengikuti minat dan masuk ke dalam dunia anak, baru secara perlahan mengarahkan anak
Meminta respons timbal balik dari anak mulai dari hal yang bisa dilakukannya seperti tos, cium
atau mengangguk