K POST PARTUM
SPONTAN PRESENTASI BOKONG NIFAS
Di susun oleh :
NAMA : ATZEXA TYAS AYUNDA V.T.P
NIM : K. 015. 019. 001
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................. 4
C. Ruang Lingkup ................................................................................... 5
D. Metode Penulisan ............................................................................... 6
E. Sistematika Laporan ........................................................................... 6
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Penyakit ...................................................................... 8
B. Konsep Letak Sungsang ..................................................................... 11
C. Konsep Fisiologi Persalinan ............................................................... 23
D. Konsep Fisiologi Nifas ....................................................................... 30
E. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan .................................................. 39
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian .......................................................................................... 48
B. Diagnose Keperawatan ....................................................................... 66
C. Rencana Keperawatan ........................................................................ 67
D. Implementasi dan Evaluasi ................................................................ 70
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian .......................................................................................... 76
B. Diagnosa Keperawatan ....................................................................... 77
C. Intervensi Keperawatan ...................................................................... 81
D. Implementasi ..................................................................................... ` 83
E. Evaluasi .............................................................................................. 85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 87
B. Saran ................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kualitas kesehatan indonesia yang ideal bagi seluruh rakyat indonesia. Oleh
secara keseluruhan dan merata. Usaha tersebut tertuang dalam Visi dan Misi
dan pendayagunaan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan yang merata
mencapai hal tersebut pembangunan kesehatan pada dewasa ini diajukan pada
1
peningkatan pemerataan mutu pelayanan dengan memberikan pelayanan yang
profesional dapat menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu bersalin dan
Menurut data WHO pada tahun 2012, sebanyak 585.000 perempuan meninggal
saat hamil atau persalinan. Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan
100.000 kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di 9
menunjukkan rawannya derajat kesehatan ibu. Jumlah kasus kematian ibu yang
Lampung, 2012).
Komplikasi yang dapat terjadi pada persalinan salah satunya adalah presentasi
bokong dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan
bokong berada di bagian bawah kavum uteri (Prawirohardjo, 2013).
menghadapi resiko yang lebih besar baik pada ibu maupun pada bayi (Fadlun dkk,
2012).
kesehatan ibu dan anak. Masa nifas dimulai setelah dua jam lahirnya plasenta atau
bukan berarti ibu terbebas dari bahaya atau komplikasi. Berbagai komplikasi
dapat dialami ibu pada masa nifas dan bila tidak tertangani dengan baik akan
memberi kontribusi yang cukup besar terhadap tingginya Angka Kematian Ibu
tinggi dari pada presentasi kepala. Morbiditas perinatal pada presentasi bokong 57
kali lebih tinggi dari pada presentasi kepala. Gambaran ini di pengaruhi oleh usia
}}}}
perdarahan sebesar 50,69% dan biasanya terjadi pada ibu hamil dengan resiko
tinggi dan ibu bersalin yang tidak ditolong oleh tenaga kesehatan (Profil Dinas
Data yang diambil dari Ruang Delima RSUD dr. Hi Abdul Moeloek Provinsi
Lampung didapatkan jumlah pasien dengan post partum normal dengan jumlah
pasien dalam 5 bulan terakhir sejumlah 115 pasien dan terdapat 18 kejadian
dalam 5 bulan terakhir pasien datang atas indikasi mal presentasi yaitu presentasi
bokong yang datang ke Ruang Delima RSUD dr. Hi Abdul Moeloek Provinsi
Lampung.
Presentasi Bokong Nifas Hari Pertama Di Ruang Delima Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Hi Abdul Moeloek Provinsi Lampung tanggal 19-20 Mei 2016”,
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
K Post Partum Spontan atas Indikasi Presentasi Bokong Nifas Hari Pertama
di Ruang Delima Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi Abdul Moeloek Provinsi
2. Tujuan Khusus
presentasi bokong
C. Ruang Lingkup
Presentasi Bokong Nifas Hari Kesatu Di Ruang Delima Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tanggal 19-20 Mei 2016.
D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam laporan ini adalah deskriptif, yaitu
E. Sistematika Laporan
BAB I PENDAHULUAN
Di dalam BAB I yaitu Pendahuluan terdiri dari : Latar Belakang, Tujuan, Metode
Di dalam BAB III terdiri dari 5 unsur asuhan keperawatan yang terdapat pada
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
Di dalam BAB Penutup terdiri dari : Kesimpulan dan Saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
biasanya pada kehamilan 20-37 minggu. Pada persalinan preterm ini juga
kemungkinan berat badan janin hurang dari berat badan bayi lahir normal
Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang dari sama
dengan 37 minggu, dengan berat badan lahir kurang atau sama dengan 2.500g
2. Etiologi
a. Hipertensi
c. Solusio plasenta
d. Plasenta previa
e. Kelainan rhesus
f. Diabetes
h. Serviks inkompeten
i. Kehamilan ganda
8
3. Patofisiologi
dari 10 batang, riwayat abortus pada trimester II, riwayat abortus pada
4. Manifestasi klinis
a. Kontraksi uterus yang teratur sedikitnya 3-5 menit sekali selama 45 detik
b. Pada fase aktif, intensitas dan frekuensi kontraksi meningkat saat pasien
melakukan aktifitas.
c. Tanya dan cari gejala yang termasuk faktor resiko mayor dan minor.
e. Taksiran berat janin sesuai dengan usia kehamilan antara 20-37 minggu.
b. Urinalisis.
6. Penatalaksanaan
a. Sebelum dirujuk, berikan air minum 1.000 ml dalam waktu 30 menit dan
dosis tunggal sebagai pilihan kedua atau ibuprofen 400 mg peroral dosis
c. Bila pasien menolak dirujuk, pasien harus tirah baring dan banyak minum,
d. Persalinan tidak boleh ditunda bila ada kontraindikasi mutlak (gawat janin,
1. Pengertian
kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri
(Prawirohardjo, 2013).
Letak sungsang adalah janin terletak memanjang dengan kepala di fundus
uteri dan bokong dibagian bawah kavum uteri. Pada letak sungsang,
berturutturut lahir bagian-bagian yang makin lama making besar dimulai dari
Yaitu letak sungsang dimana kedua kaki dan tangan menyilang sempurna
3. Etiologi
3) Panggul sempit
4) Multiparitas
2) Kehamilan kembar
3) Hidramnion
4) Prematuritas.
(Winkjosastro, 2008).
4. Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap
Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air
ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih
besar daripada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang
lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada ruangan yang lebih kecil
di segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa pada
(Winkjosastro, 2008).
5. Manifestasi Klinis
a. Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian perut bawah dibawah pusat dan
b. Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri.
c. Punggung anak dapat teraba pada salah satu sisi perut dan bagian-bagian
kecil pada arah yang berlawanan. Diatas sympisis teraba bagian yang
(Hidayat, 2009)
a. Pervaginam
pecah, his adekuat dan tafsiran berat badan janin < 3600 gram. Terdapat
ibu dan janin, presentasi kaki, hiperekstensi kepala janin dan berat bayi >
3600 gram, tidak adanya informed consent, dan tidak adanya petugas yang
2013).
Yaitu janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri (cara
pertama yaitu fase lambat, fase cepat, dan fase lambat. Berikut ini
c) Pada waktu tali pusat lahir dan tampak teregang, segera kendorkan
2) Manual aid
Yaitu janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu dan
sampai pusar yang dilahirkan dengan kekutan ibu sendiri, tahap kedua
lahirnya bahu dan lengan yang memakai tenaga penolong dengan cara
Berikut ini cara melahirkan bahu dan lengan pada letak sungsang
Berikut ini melahirkan bahu dan lengan pada letak sungsang dengan
cara mueller :
lengan di bawahnya.
b) Setelah bahu dan lengan depan lahir, maka badan janin yang
belakang lahir.
Gambar 2.3 Pengeluaran Lengan Secara Muller
(Prawirohardjo, 2013)
b) Jari tengah dimasukkan ke dalam mulut dan jari telunjuk serta jari
mencengkeram leher.
3) Ekstraksi Sungsang
Yaitu janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga penolong.
macet.
yang lain.
b) Bila satu atau dua kaki sudah berada di luar vulva, maka dipegang
dengan dua tangan operator pada betis dengan kedua ibu jari berada
paha keluar, pegangan dialihkan pada paha dengan kedua ibu jari
(ossacrum).
b) Jari telunjuk tangan operator yang berhadapan dengan os sacrum
curam kebawah.
tangan operator yang lain dipasang pada lipat paha belakang untuk
belakang.
bokong janin dengan kedua ibu jari berada di atas sacrum dan jarijari
mengikuti putaran paksi dalam bahu, salah satu bahu akan ke depan.
b. Perabdominam
(Prawirohardjo, 2010).
1) Perdarahan
3) Infeksi
2) Trauma persalinan
8. Pemeriksaan Diagnosis
gestasi multiple
formasi.
1. Pengertian
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di dorong keluar melalui
Persalinan merupakan suatu diagnosis klinis yang terdiri dari dua unsur yaitu
2. Klasifikasi Persalinan
1) Partus Normal
Partus normal atau partus spontan adalah proses lahirnya bayi dengan
tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan
2) Partus Abnormal
sesar.
a. Teori Keregangan
Bila nutrisi dalam janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera
4. Tanda-Tanda Persalinan
4) Perasaan sakit perut dan punggung oleh adanya kontraksi uterus lemah
dari uterus
darah
b. Tanda-tanda in partu
1) Rasa sakit oleh adanya his yang datang kuat, sering dan teratur
5. Tahap Persalinan
a. Kala I
1) Fase laten
2) Fase aktif
lebih dalam 10 menit lama 40 detik atau lebih). Fase ini dibagi menjadi
10 lama 2 jam).
b. Kala II
Dimulai sejak pembukaan dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II
pada primigravida 1,5 jam, pada multigravida 0,5 jam. Tanda dan gejala
darah.
c. Kala III
biasanya his berhenti sebentar, dan kemudian muncul lagi yang disebut
his pelepasan uri. Lama kala III pada primigravida dan multigravida 6-25
menit. Perdarahan kala uri baik sebelum dan sesuah lahirnya plasenta
d. Kala IV
partum pada 1 jam pertama setiap 15 menit dan setiap 30 menit pada 1
1) Kontraksi uterus
4) Luka perineum sudah dirawat dengan baik dan tidak ada hematoma
6) Keadaan umum ibu baik (TD, nadi, napas, normal) dan tidak ada rasa
7. Mekanisme Persalinan
a. Passage
2) Letak plasenta
c. Power
2) Sekunder: mengedan
1) Kesiapan emosi
3) Support system
4) Lingkungan
5) Mekanisme koping
6) Budaya
His adalah gelombang kontraksi retmis otot polos dinding uterus mulai
dari fundus uteri dimana tuba fallopi memasuki dinding uterus, awal
1. Pengertian
dan fisiologis yang terjadi selama kehamilan. Puerpurium atau periode pasca
(Hutahaean, 2009).
seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas dimulai setelah partus selesai dan
2. Jenis-jenis Nifas
setelah 40 hari.
(Sarwono, 2010).
4. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologis yang terjadi pada masa post partum menurut Hutahaean,
2009 yaitu :
a. Tanda-tanda vital
1) Suhu badan pasca persalinan dapat naik lebih dari 0,50c dari keadaan
normal tapi tidak lebih dari 39 0c. sesudah 12 jam pertama melahirkan,
umumnya suhu badan kembali normal bila lebih dari 380c mungkin
ada infeksi.
2) Nadi umumnya 60-80 kali permenit dan segera setelah partus dapat
terjadi takikardi bila terdapat takikardi dan badan tidak panas mungkin
ada perdarahan berlebihan atau ada penyakit jantung. Pada masa nifas
penglihatan.
b. Kandung kemih
1. Pasien dapat BAK secara spontan dalam 8-12 jam post partum
kemih biasanya cepet terisi karena dieresis post partum dan cairan IV.
c. Pencernaan
BAB.
d. Endokrin
(hpl)
penghisapan bayi.
e. Payudara
Payudara bengkak, hangat dan sakit, sel yang menghasilkan ASI mulai
g. Uterus
h. Lochea
Lochea adalah cairan sekreet yang berasal dari kavum uteri dan vagina
Macam-macam lochea :
Berasal dari cavum uteri berisi darah segar dari sisa-sisa selaput ketuban,
pasca persalinan
2) Lochea Sanguinolenta
3) Lochea Serosa
Berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi pada hari ke 7-14 pasca
persalinan
4) Lochea Alba
setelah lochea rubra berhenti warna darah tidak muda, bau seperti
i. Vagina
menjadi tipis
j. Serviks
Serviks melunak dan kembali memendek dalam waktu 18 jam post partum.
Bentuk servik berubah menjadi mulut ikan (mouth pish). Dalam waktu 2
minggu.
k. Otot pelvic
exertise.
l. Perineum
Bila ada episiotomy maka akan lambat pemulihannya, tanpa atau dengan
m. Afterpain
1) Umunya terjadi pada multipara oleh karena tonus otot yang kurang baik
atau pada hamil kembar sehingga uterus meregang pada saat hamil dan
perdarahan.
Adaptasi psikologis yang terjadi pada masa post partum menurut Hutahaean,
yang lama antara ayah, ibu, anak, dimana fase ini tidak memerlukan
b. Fase Taking-In
tubuhnya
5) Berlangsung 10 hari
d. Fase Letting Go
maupun bayinya
tenaga
7) Bila klien sebagai orang tua kurang mengerti, depresi post partum
menjadi 5 yaitu :
1. Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dari proses keperawatan secara keseluruhan
semua data atau informasi klien yang dibutuhkan dikumpulkan dan dianalisa
a. Data Dasar
2) Keadaan payudara :
Apakah putting mengalami pecah
ASI
:
3) Keadaan abdomen/
Posisi uterus, kontraksi uterus, ukuran
kandung kemih
Uterus
2. Diagnosa Keperawatan
menunjukan tidak adanya nyeri. Dengan kriteria hasil: TTV dalam batas
Intervensi:
ketidaknyamanan.
Intervensi:
1) Pantau tanda-tanda vital setiap 4 jam, warna urine, berat badan setiap
dan teratur
3) Beri tahu dokter bila: haluran urine <30 ml/jam, haus, takikardia,
peningkatan cairan
Intervensi:
1) Kaji toleransi klien terhadap aktifitas menggunakan parameter berikut
ini nadi 20/menit diatas frekuensi nadi istirahat, catat peningkatan TD,
jantung
resiko komplikasi
ditempat tidur bila tidak pusing dan tidak ada nyeri, bangun dari tempat
terjadi dengan kriteria hasil: tidak ada tanda infeksi, luka episiotomi kering
Intervensi :
terkena infeksi
yang benar dan mengganti PAD tiga kali perhari atau setiap kali
proses parenting tidak ada dengan kriteria hasil: ibu dapat merawat bayi
Intervensi :
tercukupi
Intervensi :
payudara
Rasional : Membantu klien menjamin suplai susu adekuat, mencegah
sepenuhnya.
lamanya menyusui.
diberikan
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : Ny. K
Umur : 32 tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SD
No. Register : 46 05 13
: P4 A0 Post Partum spontan
Diagnosa medis dengan
presentasi bokong
b. Identitas Suami
Nama : Tn. S
Umur : 33 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
2. Riwayat Kesehatan
yang dirasakan hanya pada daerah perut bagian bawah dengan skala
tidak menentu.
mengatakan tidak tahu tentang cara menyusui bayi yang benar, dan
klien juga mengatakan bayinya tidak aktif dalam menyusu dan lebih
banyak tidur.
Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit berat seperti DM, ginjal dan
3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
Klien mengatakan menstruasi pertama kali pada usia 12 tahun, sikulus
hari, tidak ada keluhan yang menyertai saat menstruasi klien mengtakan
haid teratur setiap bulan dengan lama 7 hari, HPHT 7 Agustus 2015. TP
14 Mei 2016.
b. Riwayat perkawinan
Klien mengatakan menikah pada usia 17 tahun dan suami pada usia 18
pertama.
IUD adalah karena ingin mengakhiri kelahiran sampai anak yang keempat
saja.
P4 A0
BB Umur Jenis Komplikasi
No Tgl. Lahir Umur L/P Penolong Tempat
Lahir Kehamilan Persalinan Ibu Bayi
1. 09-05-2002 14 th L 1 kg 7 bulan Normal Bidan Rumah - -
2. 18-09-2008 5,5 th P 1,6 9 bulan Normal Bidan Bidan - -
kg
2) Riwayat imunisasi TT
7 bulan
Klien mengatakan melahirkan pada tanggal 19 Mei 2015 pada pukul 05.03
WIB pada usia kehamilan 9 bulan 4 hari dengan persalinan spontan atas
22.45 WIB kemudian klien dibawa kerumah bidan pada saat dirumah
karna bokong berada di jalan lahir, pada saat tiba di RS pada pukul 04.53
pembukaan sudah lengkap dan bokong sudah keluar dari jalan lahir, lama
placenta pada kala III selama 5 menit dengan jumlah perdarahan 30 ml,
dan pada kala IV selama 180 menit dengan jumlah perdarahan 30 ml,
jumlah perdarahan kala I-IV dalah 110 ml. Klien mengatakan 3 jam
setelah melahirkan klien merasa nyeri pada perut bagian bawah, nyeri
a. Pola nutrisi
Sebelum masuk RS :
Klien mengatakan makan 3x/hari, nafsu makan baik, jenis makanan nasi,
lauk, sayur dan buah. Kebiasaan klien sebelum makan berdo’a dan cuci
tangan.
Saat ini :
Klien makan 3 kali sehari dengan nafsu makan baik, jenis makanan nasi,
sayur, lauk, dan juga buah. Klien hanya menghabiskan 1 porsi makanan
yang disediakan, kebiasaan klien sebelum dan sesudah makan berdo’a dan
cuci tangan.
b. Pola eliminasi
1) BAK
Sebelum masuk RS :
Klien mengatakan BAK 5-6 kali, dengan warna kuning jernih, bau
Saat ini :
Klien mengatakan BAK 5-6 kali dengan warna kuning jernih, berbau
2) BAB
Sebelum masuk RS :
Saat ini :
Sebelum masuk RS :
2x/hari melakukan oral hygiene 2x/hari dan mencuci rambut setiap kali
klien mandi.
Sebelum masuk RS :
Klien mengatakan tidur ±8jam/hari, 1 jam pada siang hari dan 7 jam pada
malam hari. Kebiasaan klien sebelum tidur berdo’a dan tidak ada keluhan.
Saat ini :
Klien mengatakan tidur ±6 jam pada malam hari dan 2 jam pada siang
Sebelum masuk RS :
Saat ini :
klien mulai turun dari tempat tidur sampai mandi secara mandiri.
5. Riwayat psikososial
Klien mengatakan merasa senang dan antusias terhadap kelahiran bayi nya,
suami dan keluarga juga merasa senang atas kelahiran anggota keluarga baru,
keempat. Klien mengatakan sudah siap untuk menjadi ibu bagi anak nya yang
a. Self care
1) Perwatan payudara
2) Perineal care
3) Nutrisi
4) Senam nifas
Klien mengatakan sejak kelahiran anak pertama sampai anak
5) KB
6) Menyusui
Klien menyusui dengan sering walaupun reflek hisap pada bayi masih
lemah.
b. Perawatan bayi
1) Memandikan
6. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum : Baik
:
2) Kesadaran
Composmetis
3) BB sebelum hamil : 38 kg
4) BB hamil : 46 kg
5) BB sekarang : 39 kg
6) TB : 148 cm
7) Tanda-tanda vital :
: 100/70
a) Tekanan darah
mmHg
b) Nadi : 80x/menit
c) Suhu : 36,80C
d) Respirasi : 20x/menit
b. Pemeriksaan khusus
1) Muka
2) Mata
Posisi kelopak mata simetris antara kanan dan kiri, konjuntiva anemis,
3) Mulut
Keadaan mulut bersih, tidak terdapat karies gigi tidak ada stomatitis,
4) Leher
5) Daerah dada
Bentuk dada simetris, putting susu dalam keadaan bersih, putting susu
6) Abdomen
7) Ekstremitas
Homan’s sign (-), tidak terdapat oedema, dan tidak terdapat varises.
8) Genetalia
Labia mayora dan minora kotor terdapat darah nifas, keadaan vulva
7. Pemeriksaan penunjang
8. Pengobatan/Therapy
No Nama Obat Dosis Rute Waktu
1 Paracetamol 500 mg/8 jam Oral 3x1
2 Amoxilin 500 mg/8 jam Oral 3x1
3. Vit B complex 2mg Oral 3x1
9. Resume Keperawatan
Pada tanggal 19 Mei 2016, pada pukul 04.53 WIB klien datang atas
Dengan jumlah perdarahan kala I-IV 110 ml, jenis kelamin bayi laki-laki
dengan skala nyeri 5, klien juga mengatakan bayi klien kurang aktif dalam
menyusudan reflek hisap pada bayi masih lemah, pemeriksaan fisik TD:
telah diberikan adalah perawatan vulva hygiene, perawatan tali pusat pada
19 Mei 2016
Perawat
(Gustiani)
a. Data Subjektif
menentu.
sebelum menyusui
melahirkan
bulan
penggunaan KB IUD
b. Data Objektif
2 DS : Menyusui Kurang
- Klien mengatakan tidak tahu cara tidak efektif pengetahuan
menyusu yang baik dan benar DO : tentang cara
- Klien tampak menyusui bayi dangan menyusui
posisi yang belum benar yang baik
- Bayi tidak mau menyusu dan benar
3 DS : Resiko BBLR,
- Klien mengatakann tidak mau terjadinya imunitas
infeksi pada bayi
menyusu bahwa selama kelahiran anak bayi
pertama sampai anak keempat tidak
yang masih
mencuci tangan sebelum menyusui lemah
- Klien mengatakan tidak pernah
membersihkan puting susu sebelum
menyusui
- Klien mengatakan bayi menyusu tidak
aktif
- Klien mengatakan bayi
tidak
menghisap puting susu dengan baik
- Klien mengatakn bayi hanya tidur dan
tidak mau menyusu.
DO :
- Klien tidak mencuci tangan sebelum
menyusui bayinya
- Klien tidak membersihkan puting susu
dan areola sebelum menyusui
- Bayi tampak tidak aktif menyusu
- Reflek sucking pada bayi masih lemah
- Bayi lebih banyak tidur dan tidak mau
menyusu
- BB bayi 2.200 gram
4 DS : Rendahnya Kurangnya
- Klien mengatakan baru pertama kali pemahaman informasi
ibu mengenai
menggunakan KB IUD KB IUD
- Klien mengatakan sebelumnya tentang KB
IUD
menggunakan KB pil dan KB suntik 3
bulan
- Klien mengatakan tidak tahu berapa
lama jangka waktu KB IUD
- Klien mengatakan tidak mengetahui
keuntungan dan kerugian penggunaan
KB IUD DO:
- Klien tidak tahu berapa lama jangka
waktu keefektifan KB IUD
- Sebelumnya klien menggunakan KB
pil dan KB suntik 3 bulan
- Klien selalu bertanya kepada perawat
tentang KB IUD
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terjadinya infeksi pada bayi b.d BBLR, imunitas bayi yang masih
lemah
3. Menyusui tidak efektif b.d kurang pengetahuan cara menyusuiyang baik dan
benar
C. Rencana Keperawatan
No Hari/
. tanggal
Tujuan Intervensi Rasional
Dx
.
1 Kamis Tupan : 1. Ajarkan cuci tangan 1. Mengurangi kontaminasi
, Setelah dilakukan askep selama 4 sebelum dan sesudah silang, mengurangi jumlah
19 hari diharapkan resiko terjadinya menyusui lokasi yang dapat menjadi
Mei
infeksi tidak terjadi. 2. Gunakan teknik aseptik tempat masuknya
2016
Tupen : 3. pada perawatan tali pusat 2. organisme Mencegah
Setelah dilakukan askep selama 2 Berikan imunisasi untuk pertumbuhan bakteri dan
hari diharapkan tidak terdapat mencegah penyakit 3. kontaminasi Meminimalisir
tanda dan gejala infeksi dengan 4. menular resiko terjadinya infeksi
KH : Ajarkan PHBS dengan pada bayi
Tidak tedapat tanda 5. cuci tangan 6 langkah 4. BBLR
penurunan imunitas tubuh Minimalkan penyebaran Pencegahan pertama untuk
Tidak terdapat infeksi pada dan penularan agen menekan terjadinya infeksi
tali pusat 6. infeksius 5. pada bayi BBBLR
Berikan antibiotik bila 6. Mencegah terjadinya
diindikasi infeksi Antibiotik dapat
melindungi kekebalan
tubuh bayi yang daya tahan
tubuhnya masih lemah
WIB H:
Klien dapat melakukan cara
mencuci tangan dengan 6
langkah
2 Kamis, 19 Mei 1. Mengakaji lokasi dan karakteristik S:
2016 dari sifat ketidaknyamanan/nyeri Klien mengatakan nyeri perut
Pukul yang dirasakan klien masih terasa walau sedikit
09.30-09.40 R : Klien mengatakn nyeri pada berkurang O :
WIB perut bagian bawah Terdapat nyeri pada perut
Klien mengatakan nyeri seperti bagian bawah
di remas-remas H : Skala nyeri 5
Terdapat nyeri perut pada perut Klien dapat melakukan teknik
bagian bawah relaksasi tarik napas dalam
Skala nyeri 6 seperti yang diajarkan
2. Menjelaskan pada ibu bahwa nyeri
pasca persalinan adalah hal yang A : Klien mampu beradaptasi
Pukul fisiologis dengan nyeri
08.45-08.55 R : klien mendengarkan penjelasan
WIB yang di berikan oleh perawat dengan
P : Lanjutkan intervensi
baik H :
1. Kaji lokasi dan sifat
Klien mampu memahami dan
ketidaknyamanan
mengerti mengenai penjelasan
2. Evaluasikemampuan ibu dalam
yang di berikan oleh perawat
melakukan teknik relaksasi tarik
Pukul
09.40-09.55 R : klien mengikuti teknik
WIB relaksasi tarik napas dalam yang
diajarkan H : klien dapat melakukan
teknik relaksasi tarik napas dalam
dengan benar
4. Memberikan lingkungan yang
nyaman
R : klien mengatakan setelah sprei
Pukul diganti dan tempat tidur dirapihkan
08.20-08.35 klien merasa nyaman
WIB
H:
Tempat tidur klien bersih dan
rapih, klien tampak nyaman
ditenpat tidur
Pukul H:
PEMBAHASAN
Penulis pada bab ini akan membahas kesenjangan yang diperoleh dari hasil
perbandingan antara bab II dan bab III (antara tinjauan teori dan tinjauan kasus) yang
penulis dapatkan selama melakukan asuhan keperawatan pada Ny. K dengan post
partum spontan dengan presentasi bokong nifas hari kesatu tanggal 19-20 Mei 2016.
A. Pengkajian
Pengkajian pada Ny. K telah dilakukan sesuai dengan tinjauan teori yang terdapat
pada BAB II seperti pengkajian data dasar meliputi aktifitas, sirkulasi, cairan,
makanan/cairan, nyeri, pemeriksaan fisik meliputi head to toe. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui lebih dini adanya masalah yang mungkin terjadi pada Ny.K.
76
Pengkajian yang dilakukan pada Ny. K sudah sesuai dengan tinjauan teori yang
ada di bab II dan tidak didapatkan kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada post partum normal dalam tijauan teori terdapat 6
prioritas yaitu :
1. Resiko terjadinya infeksi pada bayi berhubungan dengan BBLR, imunitas bayi
yang masih lemah ditandai dengan klien tidak mencuci tangan sebelum
menyusui bayinya, klien tidak membersihkan puting susu dan areola sebelum
menyusui, bayi tampak tidak aktif menyusu, reflek sucking pada bayi masih
lemah, bayi lebih banyak tidur dan tidak mau menyusu, BB bayi 2.200 gram.
menyusu tidak aktif, klien mengatakan bayi tidak menghisap puting susu
dengan baik, klien mengatakan bayi hanya tidur dan tidak mau menyusu.
Penulis mengangkat diagnosa ini sebagai prioritas yang pertama karena pada
bayi BBLR, dan imunitas bayi yang sangat lemah sehingga masih sangat
melahirkan ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah
nyeri 6 (sedang) nyeri dirasakan bertambah saat klien beraktifitas dan nyeri
berkurang saat klien istirahat. Klien mengatakan nyeri hilang timbul dengan
kedua berdasarkan data diatas karena bila nyeri tidak segera ditangani dapat
menimbulkan gangguan pola tidur, gangguan aktivitas dan gangguan rasa
menyusui yang baik dan benar ditandai dengan klien mengatakan belum tahu
cara menyusui yang benar, klien mengatakan sudah menyusui bayinya, klien
tampak menyusui bayinya dengan posisi yang belum benar dan bayi tidak
mau menyusu.
Penulis mengangkat diagnosa ini sebagai prioritas yang ketiga karena masalah
ini menyangkut ibu yang belum tahu cara menyusui yang baik dan benar dan
IUD ditandai dengan klien tidak tahu berapa lama jangka waktukeefektifan
Penulis mengangkat diagnosa ini sebagai prioritas keempat karena masalah ini
mengenai ketidaktahuan ibu tentang KB IUD yang saat ini sedang klien
klien.
Terdapat 4 diagnosa pada tinjauan teori yang tidak muncul pada tinjauan
Diagnosa yang pada tinjauan teori tidak muncul pada tinjauan kasus,
dikarenakan pada saat dilakukan pengkajian tidak ada data yang mendukung,
dan muncul 2 diagnosa yang tidak terdapat pada tinjauan teori yang diangkat
Kedua diagnosa ini diangkat dikarenakan data dari hasil pengkajian yang lebih
mendukung seperti pada bayi yang BBLR atau kurang bulan biasanya
imunitas bayi masih lemah sehingga lebih rentan terinfeksi oleh penyakit dan
C. Intervensi Keperawatan
maternitas (Mitayani, 2011). Penulis membuat intervensi dari konsep teori dan
Intervensi :
melahirkan
Intervensi :
nyeri
payudara
IUD
Intervensi :
D. Implementasi
Intervensi yang ada pada tinjauan teori dan tinjauan kasus yang tidak
melahirkan
Intervensi :
mengalihkan nyeri
kasus adalah berikan kompres hangat lokal menggunakan handuk kecil dan
Ada beberapa intervensi yang tidak ada dalam rencana keperawatan yang
mengganti laken atau alat tenun, memberikan perawatan vulva hyiegine, hal
ini penulis lakukan agar tidak terjadinya infeksi nosokomial dan menurunkan
Intervensi :
payudara
kasus adalah libatkan keluarga dalam proses penyuluhan karena saat penulis
IUD
Intervensi :
Intervensi yang ada pada tinjauan teori dan tidak dilakukan pada tinjauan
kasus adalah libatkan keluarga dalam proses penyuluhan karena saat penulis
E. Evaluasi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 hari pada Ny. K didapatkan hasil
sebagai berikut :
1. Diagnosa 1
Resiko terjadinya infeksi pada bayi berhubungan dengan BBLR, imunitas bayi
yang masih lemah sudah teratasi dibuktikan dengan resiko tanda-tanda infeksi
tidak terjadi.
2. Diagnosa 2
sudah teratasi dibuktikan dengan klien dapat beradaptasi dengan baik terhadap
3. Diagnosa 3
yang baik dan benar sudah teratasi dibuktikan dengan klien dapat menyusui
dengan efektif.
4. Diagnosa 4
bertambah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan selama 2 hari yang telah dilakukan pada tanggal 19-20 Mei
teori sehingga terjadi kesenjangan antara tinjauan teori dan keadaan klien.
2. Diagnosa keperawatan yang ada dalam tinjauan teori tidak semua dapat
ditegakkan karena disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan saat ini dan
dapat muncul diagnosa baru diluar tinjauan teori. Diagnosa yang muncul pada
melahirkan.
KB IUD
87
3. Rencana tindakan keperawatan dengan kondisi klien dan pedoman pada
berbagai sumber buku dan SOP dengan tetap memperhatikan kondisi klien.
keperawatan.
B. Saran
Melihat dari kesimpulan yang didapat, maka penulis memberi saran sebagai
berikut :
1. Pasien
dirumah seperti :
2. Ruang Delima
Maka diharapkan ruang delima selalu menjaga keseterilan alat setiap akan
semaksimal mungkin.
4. Pihak Pendidikan
pengadaan literatur tentang asuhan keperawatan pada post partum normal atas
normal atas indikas ketuban pecah dini yang lebih baik dan meningkatkan
kesehatan.
Doenges, Marilynn, E., & Moorhouse, Mary, F., (2010). Rencana Perawatan
Maternal/Bayi. Edisi: 4. EGC: Jakarta.
Hidayat. S dkk, (2010). Ilmu Kebidanan: Patologi & Fisiologi Persalinan. Yayasan
Essentia Medica (YEM): Yogyakarta.
Saleha, (2009). Asuhan Patologi Kebidanan Plus Contoh Asuhan Kebidanan. Nuha
Medika: Jogjakarta.
Sukarni. (2013). Kesehatan Ibu dan Bayi. Trans Info Media : Jakarta.