Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NUR INDAH

NIM : 201902032
KELAS : 3A KEBIDANAN

TUGAS MUTU PELAYANAN KEBIDANAN


JAWABAN :
1. Standar pelayanan terbaru Menurut Pedoman pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan bayi
baru lahir di era adaptasi kebiasaan baru tahun 2020 kunjungan ibu hamil minimal 6 kali :
a. 2 kali pada trimester I
b. 1 kali pada trimrster II
c. 3 kali pada trimester III

2. Pengertian KSPR

Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR) yaitu berupa kartu skor yang digunakan sebagai alat skrining
antenatal berbasis keluarga guna menemukan faktor risiko ibu hamil, yang selanjutnya dilakukan
upaya terpadu untuk menghindari dan mencegah kemungkinan terjadinya upaya komplikasi obtetrik
pada saat persalinan. Diharapkan setiap ibu hamil mempunyai buku KIA yang dilengkapi dengan satu
kartu skor yang pelaksanaannya dipantau oleh tenaga kesehatan, kader posyandu, maupun ibu-ibu
anggota/pengurus PKK (Kostania, 2015).
Tujuan KSPR
Menurut Kostania (2015) tujuan KSPR yaitu :
Membuat pengelompokkan dari ibu hamil (KRR, KRT, KRST) agar berkembang perilaku kebutuhan
tempat dan penolong persalinan sesuai dengan kondisi dari ibu hamil.
Melakukan pemberdayaan ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat agar peduli dan memberikan
dukungan dan bantuan untuk kesiapan mental, biaya dan transportasi untuk melakukan rujukan
terencana.

3. a) bengkak/edema pada muka atau tangan;


b) nyeri abdomen hebat;
c) berkurangnya gerak janin;
d) perdarahan per vaginam;
e) sakit kepala hebat;
f) pengelihatan kabur;
g) demam;
h) muntah-muntah hebat;
i) keluar cairan per vaginam secara tiba-tiba.
Upaya pencegahannya :
a. Dukungan suami
Sebagai calon seorang ayah, sikap suami terhadap ibu hamil, yang dalam hal ini adalah istrinya,
sangat menentukan rasa sayangnya terhadap kesehatan istri dan calon anaknya. Melalui dukungan
suami yang baik sebagai pendamping terdekat ibu, semakin tinggi dorongan yang didapatkan ibu
hamil untuk menjaga kehamilannya, sehingga ibu termotivasi untuk melakukan kunjungan ANC.
b. Dukungan keluarga
Dukan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggota
keluarganya.Sebagai lingkungan yang terdekat dengan ibu hamil, dukungan dari keluarga memegang
peranan penting dalam memengaruhi psikologi dan motivasi ibu dalam melakukan perilaku
kesehatan.
Dengan dukungan yang baik dari keluarga, ibu akan lebih memperhatikan kesehatan diri dan
janinnya, yaitu dengan secara rutin berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan
ANC.Dukungan dari keluarga dapat berupa bantuan, perhatian, penghargaan, atau dalam bentuk
kepedulian terhadap ibu hamil.
c. Faktor petugas kesehatan
Sikap petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan memengaruhi frekuensi kunjungan ANC ibu
hamil. Semakin baik sikap petugas kesehatan maka semakin sering pula seorang ibu hamil
menginjungi fasilitas kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya.Belum meratanya petugas
kesehatan yang ada di daerah terpencil juga dapat menurunkan akses ibu hamil untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai